10 Tokoh Sosiologi Indonesia beserta Peran dan Profilnya Lengkap

Perkembangan sosiologi di tanah air tidak lepas dari jasa tokoh-tokoh sosiologi. Pelajari tokoh sosiologi Indonesia beserta profil dan perannya, yuk!

25 April 2024 Citra

10 Tokoh Sosiologi Indonesia beserta Peran dan Profilnya Lengkap — Ilmu sosiologi di Indonesia mengalami perkembangan dari masa ke masa.

Salah satu pihak yang berjasa untuk mengenalkan dan mendorong perkembangan sosiologi adalah tokoh sosiologi yang ada di Indonesia

Siapa saja tokoh-tokoh tersebut? Kamu bisa membaca profil dan peran tokoh sosiologi di Indonesia pada pembahasan di bawah ini!

Perkembangan Sosiologi di Indonesia

tokoh sosiologi indonesia
Canva.com/@edwardsmith

Perkembangan sosiologi di Indonesia dapat ditelusuri melalui beberapa fase penting, mulai dari masa pra-kemerdekaan hingga era modern.

Setiap periode menunjukkan adaptasi dan evolusi sosiologi terhadap konteks sosial, politik, dan ekonomi Indonesia.

Berikut adalah gambaran umum dari perkembangan sosiologi di Indonesia:

1. Masa Pra-Kemerdekaan

Sebelum kemerdekaan Indonesia sosiologi telah mulai diperkenalkan oleh Ki Hadjar Dewantara, yang memberikan dasar-dasar pemahaman tentang struktur sosial dan komunitas melalui pendirian Taman Siswa.

Pada masa ini, studi tentang masyarakat lebih banyak bersifat etnosentrisme, di mana para peneliti Belanda melakukan studi mendalam tentang berbagai etnik dan budaya di Indonesia.

2. Masa Awal Kemerdekaan

Setelah proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945, Indonesia mulai mengembangkan lembaga akademiknya sendiri. Sosiologi sebagai disiplin ilmiah mulai diajarkan di universitas.

Tokoh sosiologi Indonesia seperti Prof. Mr. Soenario Kolopaking dan Prof. Dr. Selo Soemardjan berperan penting dalam memperkenalkan dan mengembangkan sosiologi di perguruan tinggi.

Pada periode ini, fokus studi cenderung pada pembangunan nasional dan integrasi sosial.

3. Era Orde Baru

Selama periode Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto, sosiologi mengalami dinamika yang kompleks.

Di satu sisi, terdapat peningkatan institusionalisasi sosiologi dengan pendirian lebih banyak program studi dan peningkatan jumlah penelitian.

Namun, di sisi lain, ada pembatasan dalam hal kebebasan akademis, di mana topik-topik sensitif politik dan sosial sering dihindari.

Fokus utama pada masa ini adalah pembangunan ekonomi, stabilitas sosial, dan pembangunan desa.

4. Reformasi dan Era Pasca-Reformasi

Setelah jatuhnya Orde Baru pada tahun 1998, Indonesia memasuki era Reformasi yang ditandai dengan liberalisasi politik dan sosial yang signifikan.

Sosiologi di Indonesia mengalami revitalisasi dengan kebebasan akademis yang lebih besar.

Fokus penelitian dan diskusi mulai meluas termasuk isu-isu seperti demokrasi, hak asasi manusia, kesenjangan sosial, gender, dan lingkungan.

Pada masa ini, sosiologi tidak hanya terbatas pada lingkup akademis tetapi juga berpengaruh dalam pembentukan kebijakan publik dan aktivisme sosial.

Close