20 Contoh Sosiologi Politik di Masyarakat beserta Fungsi dan Pengertiannya

20 Contoh Sosiologi Politik di Masyarakat beserta Fungsi dan Pengertiannya — Sosiologi politik adalah salah satu cabang ilmu sosiologi yang mendalam memahami interaksi antara masyarakat dan politik.

Fenomena ini tak hanya menarik, tetapi juga penting dalam memahami bagaimana kekuasaan dan pengaruh politik berdampak pada kehidupan sehari-hari kita.

Oleh karena itu, lewat artikel ini Mamikos akan membahas 20 contoh sosiologi politik di masyarakat beserta fungsi dan pengertiannya. Baca artikel ini sampai ke bagian akhir, ya!

Berikut Contoh Sosiologi Politik

Canva.com/@tumsasedgars

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai contoh sosiologi politik. Ada baiknya kita pelajari dulu yuk mengenai pengertian sosiologi politik itu sendiri.

Brinkerhoft dan White (1989), mengemukakan bahwa sosiologi adalah studi sistematik tentang interaksi sosial masyarakat.

Penekanannya pada pola-pola dan hubungan interaksi, yaitu bagaimana pola dan hubungan itu berkembang, berubah dan dipertahankan.

Namun, Horton dan Hunt (1987), mendefinisikan sosiologi sebagai suatu ilmu yang bertujuan untuk mempelajari masyarakat.

Masyarakat yang dimaksud adalah sekumpulan manusia yang relatif mandiri, yang hidup berdampingan cukup lama, yang mendiami suatu wilayah, memiliki kebudayaan yang sama.

Sementara itu, secara etimologi, politik berakar dari bahasa Yunani yaitu kata polis yang memiliki arti sebagai kota atau bisa merujuk pula pada negara.

Dari polis berkembanglah konsep polites yang berarti warga negara dan politik yang berarti kewarganegaraan.

Jadi, politik merupakan suatu proses dan pelaksanaan suatu kebijakan yang berhubungan dengan suatu warga negara yang bermukim dalam suatu wilayah maupun negara.

Pengertian Sosiologi Politik

Dari penjelasan di atas, bisa kita tarik simpulan sosiologi politik merupakan turunan ilmu sosiologi yang fokus pada studi tentang hubungan antara masyarakat, kekuasaan politik, dan proses politik.

Sosiologi politik berusaha memahami bagaimana struktur sosial, nilai-nilai, norma-norma, dan dinamika sosial memengaruhi pembentukan dan pelaksanaan kebijakan politik, serta bagaimana kekuasaan politik memengaruhi masyarakat.

Ciri-ciri Sosiologi Politik

Sosiologi politik memiliki sejumlah ciri yang membedakannya dari cabang sosiologi lainnya dan menentukan fokusnya pada studi tentang politik dan masyarakat.

Berikut beberapa ciri utama sosiologi politik:

1. Pemahaman tentang Hubungan Politik-Masyarakat

Sosiologi politik berfokus pada pemahaman tentang bagaimana politik dan masyarakat saling berhubungan.

Hal ini mencakup studi tentang bagaimana kebijakan politik memengaruhi masyarakat dan sebaliknya, serta bagaimana faktor-faktor sosial memengaruhi proses politik.

2. Analisis Kekuasaan

Salah satu ciri utama sosiologi politik adalah analisis kekuasaan politik.

Hal ini mencakup studi tentang bagaimana kekuasaan diperoleh, dipertahankan, dan digunakan oleh individu atau kelompok dalam masyarakat. Kekuasaan politik adalah topik sentral dalam sosiologi politik.

3. Studi Konflik dan Kolaborasi

Sosiologi politik memeriksa konflik dan kolaborasi dalam masyarakat dan politik.

Ciri ini mencakup analisis tentang bagaimana konflik politik terjadi, apa penyebabnya, dan bagaimana konflik tersebut dapat diselesaikan atau dikelola.

4. Fokus pada Institusi Politik

Sosiologi politik juga memeriksa struktur dan fungsi institusi politik, seperti pemerintah, parlemen, partai politik, dan lembaga-lembaga politik lainnya.

Hal ini membantu dalam pemahaman tentang bagaimana kebijakan politik dibentuk dan diimplementasikan.

5. Pengamatan terhadap Partisipasi Politik

Sosiologi politik mempelajari partisipasi politik warga negara dalam berbagai bentuk, seperti pemilihan umum, demonstrasi, pemungutan suara, dan aktivisme politik.

Hal ini membantu dalam pemahaman tentang sejauh mana warga negara terlibat dalam proses politik.

6. Perhatian pada Isu-isu Ideologi

Sosiologi politik juga memeriksa ideologi politik, termasuk nilai-nilai, keyakinan, dan pandangan politik yang memengaruhi individu dan kelompok dalam masyarakat.

Ideologi seperti liberalisme, konservatisme, sosialisme, dan lainnya sering menjadi fokus dalam sosiologi politik.

7. Analisis Isu-isu Sosial dan Kultural

Sosiologi politik juga mempertimbangkan isu-isu sosial dan kultural yang relevan dengan politik, seperti isu-isu etnis, agama, gender, dan lingkungan.

Dengan begitu sosiologi politik dapat membantu dalam memahami bagaimana faktor-faktor ini memengaruhi dinamika politik.

8. Penelitian Empiris

Sosiologi politik sering melakukan penelitian empiris untuk mengumpulkan data tentang fenomena politik dalam masyarakat.

Hal ini mencakup metode penelitian seperti survei, wawancara, observasi, dan analisis data.

9. Interdisiplin

Sosiologi politik sering berkolaborasi dengan berbagai disiplin ilmu lain, termasuk ilmu politik, ekonomi, antropologi, psikologi, dan lainnya.

Kolaborasi ini membantu dalam memahami politik dalam konteks yang lebih luas.

Fungsi Sosiologi Politik

Fungsi sosiologi politik melibatkan pemahaman dan analisis hubungan antara masyarakat dan politik. Fungsi-fungsi utama sosiologi politik meliputi:

1. Menganalisis Proses Politik

Salah satu fungsi utama sosiologi politik adalah menganalisis berbagai proses politik, seperti pemilihan umum, perumusan kebijakan, konflik politik, dan pengambilan keputusan politik.

Hal ini membantu dalam pemahaman tentang bagaimana kebijakan dan keputusan politik dibentuk, diterapkan, dan memengaruhi masyarakat.

2. Mengidentifikasi Ketidaksetaraan dan Konflik Sosial

Sosiologi politik membantu dalam mengidentifikasi ketidaksetaraan sosial dan konflik yang muncul dalam masyarakat.

Hal ini melibatkan analisis tentang bagaimana kebijakan politik dan distribusi kekuasaan politik dapat memengaruhi kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat, serta konsekuensinya terhadap stabilitas sosial.

3. Mengkaji Pengaruh Kebijakan Publik

Sosiologi politik membantu dalam mengkaji dampak dari kebijakan publik pada masyarakat.

Kajian yang dimaksud mencakup penilaian terhadap efektivitas kebijakan, dampaknya terhadap kelompok-kelompok sosial tertentu, dan apakah kebijakan tersebut mencapai tujuan yang diinginkan.

4. Mempelajari Partisipasi Politik

Fungsi sosiologi politik lainnya adalah mempelajari partisipasi politik warga negara dalam proses politik.

Fungsi ini mencakup analisis terhadap pemungutan suara, demonstrasi, kampanye politik, dan bentuk-bentuk partisipasi politik lainnya.

Hal ini membantu dalam pemahaman tentang sejauh mana warga negara terlibat dalam pengambilan keputusan politik.

5. Memahami Dinamika Kelompok dan Organisasi Politik

Sosiologi politik memeriksa bagaimana kelompok sosial, kelompok kepentingan, dan organisasi politik memengaruhi pembentukan kebijakan dan pengambilan keputusan politik.

Hal ini membantu dalam memahami bagaimana kekuatan politik terorganisir dan beroperasi dalam masyarakat.

6. Mendukung Perubahan Sosial

Dalam beberapa kasus, sosiologi politik dapat berperan dalam mendukung perubahan sosial.

Dukungan ini melibatkan analisis terhadap gerakan sosial, aktivisme politik, dan perubahan dalam norma-norma sosial yang dapat memengaruhi perubahan kebijakan atau struktur politik.

7. Mengkaji Ideologi Politik

Sosiologi politik membantu dalam menganalisis dan memahami berbagai ideologi politik yang ada dalam masyarakat.

Sosiologi politik melibatkan pemahaman tentang nilai-nilai, keyakinan, dan pandangan politik yang memengaruhi pemilih, partai politik, dan pemimpin politik.

8. Memprediksi dan Meramalkan Perilaku Politik

Sosiologi politik sering digunakan untuk melakukan penelitian yang dapat memprediksi atau meramalkan perilaku politik dalam pemilihan umum, referendum, atau peristiwa politik penting lainnya.

Contoh sosiologi politik dalam ranah ini adalah membantu dalam perencanaan kampanye politik dan pengambilan keputusan strategis.

9. Menilai Kualitas Demokrasi

Fungsi sosiologi politik juga mencakup penilaian terhadap kualitas demokrasi dalam suatu negara.

Fungsi ini melibatkan pengukuran animo partisipasi politik suatu masyarakat, transparansi penyelenggaraan politik, akuntabilitas pemimpin politik, serta perlindungan HAM dalam konteks politik.

10. Mengidentifikasi Isu-isu Sosial dan Politik Masa Depan

Sosiologi politik membantu dalam mengidentifikasi isu sosial serta politik yang mungkin saja muncul di masa depan.

Identifikasi ini pada akhirnya memungkinkan pemerintah dan masyarakat untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan politik yang akan datang.

11. Memberikan Wawasan tentang Hubungan Internasional

Dalam konteks hubungan internasional, sosiologi politik juga berperan penting dalam memahami interaksi antar negara, organisasi berbasis internasional, dan lain-lain.

Wawasan ini mencakup analisis tentang diplomasi, perdagangan internasional, konflik internasional, dan isu-isu global lainnya.

12. Pemberdayaan Masyarakat

Sosiologi politik juga dapat digunakan untuk memberdayakan masyarakat dengan memberikan pemahaman tentang bagaimana sistem politik bekerja.

Hal ini dapat membantu masyarakat dalam mengambil peran aktif dalam proses politik dan berkontribusi pada perubahan sosial yang diinginkan.

Contoh Sosiologi Politik

Berikut adalah 20 contoh sosiologi politik yang ada di masyarakat Indonesia:

1. Kudeta Militer 1965

Contoh sosiologi politik ini melibatkan Gerakan 30 September (G30S) yang mengakibatkan terbunuhnya enam jenderal dan memicu kudeta militer yang dipimpin oleh Jenderal

Soeharto pada tahun 1965. Peristiwa ini menggulingkan Presiden Soekarno dan membawa Soeharto ke kekuasaan.

2. Konsolidasi Rezim Orde Baru

Contoh sosiologi politik kedua terjadi setelah kudeta 1965, rezim Orde Baru yang dipimpin oleh Soeharto melakukan konsolidasi kekuasaan politiknya.

Langkah-langkah otoriter diambil untuk memperkuat kendali pemerintah terhadap masyarakat dan institusi politik.

3. Tragedi Trisakti 1998

Contoh sosiologi politik berikutnya terjadi pada tahun 1998, mahasiswa yang memprotes rezim Orde Baru di Universitas Trisakti di Jakarta ditembak oleh pasukan keamanan.

Peristiwa ini menjadi pemicu bagi runtuhnya rezim Soeharto dan reformasi politik di Indonesia.

4. Reformasi Politik

Setelah pengunduran diri Soeharto pada tahun 1998, Indonesia mengalami reformasi politik yang melibatkan pembentukan undang-undang baru dan kembalinya pesta demokrasi yang lebih bebas.

5. Pemilihan Umum Langsung Pertama 1999

Pemilu 1999 merupakan pemilihan umum pertama di Indonesia setelah jatuhnya rezim Orde Baru.

Contoh sosiologi politik ini menandai permulaan demokrasi di Indonesia yang lebih terbuka terhadap keberagaman.

6. Kembalinya Partai Politik

Contoh sosiologi politik berikutnya terjadi setelah setelah rezim Orde Baru.

Indonesia melihat munculnya berbagai partai politik baru yang mencerminkan pluralitas politik yang lebih besar dalam sistem multipartai.

7. Demonstrasi Anti-Pemerintah

Indonesia sering melihat demonstrasi massa yang dilakukan oleh berbagai kelompok masyarakat untuk mengekspresikan ketidakpuasan mereka terhadap kebijakan pemerintah.

Contohnya adalah demonstrasi yang melawan RUU Omnibus Law pada tahun 2020.

8. Korupsi dan Skandal Politik

Korupsi dan skandal politik sering terjadi di Indonesia dan memengaruhi stabilitas politik negara.

Contoh tokoh sosiologi politik yang terlibat adalah mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dijatuhi hukuman penjara karena kasus korupsi.

9. Kasus Century 2008

Kasus bailout Bank Century pada tahun 2008 menjadi sorotan karena dugaan korupsi dan penyalahgunaan keuangan publik.

Contoh sosiologi politik ini memunculkan kontroversi politik yang melibatkan tokoh-tokoh terkemuka dalam pemerintahan saat itu.

10 Kebijakan Desentralisasi

Proses desentralisasi yang dimulai pada tahun 1999 telah membawa perubahan signifikan dalam politik lokal di Indonesia, dengan memberikan hak lebih besar kepada daerah.

11. Kasus Novel Baswedan

Serangan terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan pada tahun 2017 menjadi sorotan nasional dan memunculkan pertanyaan serius tentang perlindungan terhadap penegak hukum yang jujur.

12. Pembubaran HTI dan FPI

Pemerintah Indonesia membubarkan HTI pada tahun 2017 dan FPI pada tahun 2020, yang memicu perdebatan tentang batas kebebasan berorganisasi dan ekstremisme agama.

13. Konflik Papua

Konflik berkelanjutan di Provinsi Papua, terutama terkait dengan masalah otonomi, hak asasi manusia, dan penindasan politik, telah menjadi fokus perhatian dalam sosiologi politik Indonesia.

14. Kebijakan Transmigrasi

Kebijakan transmigrasi telah mempengaruhi struktur sosial, politik, dan ekonomi di berbagai daerah di Indonesia, serta menimbulkan kontroversi terkait hak-hak penduduk asli dan migran.

15. Krisis Kemanusiaan dan Pengungsi

Krisis kemanusiaan, termasuk konflik antar-etnis dan bencana alam, telah memunculkan tantangan politik dalam penanganan pengungsi dan pengungsi internal di Indonesia, serta memperumit dinamika politik lokal.

16. Penggunaan Media Sosial dalam Politik

Perkembangan media sosial saat ini memengaruhi opini publik, kampanye politik, dan dinamika dialog politik di antara masyarakat.

17. Kasus Kebakaran Hutan dan Pembakaran Lahan

Krisis lingkungan yang terjadi secara masif, telah menjadi isu politik penting yang menyoroti keterlibatan berbagai pihak, termasuk industri, politikus, dan masyarakat sipil.

18. Pengelolaan Sumber Daya Alam

Kebijakan pengelolaan sumber daya alam, terutama terkait dengan industri tambang dan perkebunan, sering kali menjadi sumber konflik politik antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat adat.

19. Isu Pekerja Migran

Isu hak dan perlindungan pekerja migran Indonesia, yang bekerja di luar negeri, menjadi fokus perhatian dalam politik dan diplomasi Indonesia, serta menimbulkan debat tentang regulasi dan perlindungan tenaga kerja.

20. Ketegangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah

Ketegangan politik antara pemerintah pusat dan daerah, terutama terkait dengan otonomi daerah, alokasi sumber daya, dan perbedaan politik, sering kali mempengaruhi stabilitas politik.

Penutup

Demikianlah 20 contoh sosiologi politik di masyarakat beserta fungsi dan pengertiannya.

Melalui pemahaman mendalam tentang bagaimana faktor sosial memengaruhi dunia politik, kita dapat lebih bijak dalam mengambil keputusan politik dan berpartisipasi dalam proses politik.

Sosiologi politik bukan hanya kajian teoritis, tetapi juga memiliki dampak nyata pada masyarakat kita lewat contoh sosiologi politik yang telah Mamikos himpun.

Semoga artikel contoh sosiologi politik telah memberikan wawasan hubungan kompleks antara politik dan masyarakat, serta pentingnya memahami interaksi ini dalam konteks kehidupan sehari-hari.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta