Contoh Prinsip Ekonomi Dalam Kegiatan Produksi, Produsen, Konsumen, Distributor
Kali ini, Mamikos akan membahas mengenai contoh prinsip ekonomi dalam kegiatan produksi, konsumsi dan distribusi.
Contoh Prinsip Ekonomi Dalam Kegiatan Produksi, Produsen, Konsumen, Distributor – Sebenarnya, ada banyak contoh kegiatan atau perilaku prinsip ekonomi. Hanya saja kita terkadang tidak menyadarinya.
Mamikos kali ini akan membahas mengenai prinsip ekonomi, lengkap dengan contoh prinsip ekonomi, baik dalam kegiatan produksi, produsen, konsumen, maupun distributor.
Jadi, jangan ke mana-mana dan simak artikelnya berikut ini!
Definisi Prinsip Ekonomi
Daftar Isi [hide]

Prinsip ekonomi adalah suatu kegiatan atau perilaku yang sengaja dilakukan demi menghindari timbulnya permasalahan ekonomi.
Secara singkat, prinsip ekonomi dapat juga disebut sebagai kebiasaan seseorang dalam mengatur perekonomiannya agar tidak boros.
Itu sebabnya prinsip ekonomi memiliki kaitan erat dengan produsen, konsumen dan distributor.
Tujuan Prinsip Ekonomi
Prinsip ekonomi tentu memiliki tujuan tertentu. Itu sebabnya prinsip ekonomi ini dilakukan secara sadar dan sengaja.
Beberapa tujuan seseorang menerapkan prinsip ekonomi adalah:
- Untuk membantu dalam menentukan pilihan, keputusan atau tindakan yang tepat dalam situasi apa pun.
- Untuk bahan pertimbangan antara pemasukan dan pengeluaran.
- Untuk memperoleh keuntungan paling maksimal dari setiap pilihan, keputusan atau tindakan yang dipilih.
- Untuk meminimalisir kemungkinan kerugian dari pilihan, keputusan atau tindakan yang dipilih, termasuk juga meminimalisir tindakan pemborosan.
- Untuk memanfaatkan modal, investasi dan kemampuan yang ada dengan efisien dan efektif.
Manfaat Prinsip Ekonomi
Selain tujuan, prinsip ekonomi tentu saja memiliki manfaat. Beberapa di antaranya adalah:
- Mendapatkan hasil yang paling maksimal (dan sesuai keinginan).
- Memanfaatkan modal, investasi dan kemampuan dengan sangat efisien dan efektif.
- Tidak mendapatkan risiko atau kerugian (setidaknya angka risiko dan kerugian sangat minimal).
- Terhindar dari sikap boros dan pengeluaran yang sia-sia.
Ciri-Ciri Prinsip Ekonomi
Ada beberapa ciri-ciri yang menunjukkan bahwa kamu sedang menerapkan prinsip ekonomi, yaitu:
1. Menentukan Pilihan Secara Rasional
Ciri yang pertama tentu saja menentukan segala pilihan secara rasional. Ini berarti kamu tidak bersikap impulsif atau gegabah.
2. Memperhitungkan Pilihan
Ciri yang satu ini berkaitan erat dengan pertimbangan dan perhitungan cost dan benefit. Artinya, kamu memperhitungkan segala keuntungan dan kerugian yang akan diperoleh dari suatu tindakan.
Selain itu, kamu juga memperhitungkan biaya pengorbanan yang perlu kamu keluarkan untuk melakukan tindakan tersebut.
Dengan begitu, kamu bisa menentukan apakah tindakan itu adalah yang terbaik untuk kondisimu saat ini atau tidak.
3. Memiliki Daftar Prioritas
Ciri yang terakhir adalah memiliki daftar prioritas. Ini berarti kamu sudah tahu dan menentukan apa-apa saja yang menjadi prioritasmu.
Dengan begitu, kamu akan terhindar dari perilaku impulsif dan boros karena kamu akan mengedepankan hal-hal yang paling penting terlebih dahulu.
Sepuluh Prinsip Ekonomi
Menurut beberapa pakar ekonomi, ada sepuluh prinsip ekonomi yang menentukan naik-turunnya perekonomian di suatu wilayah.
Prinsip-prinsip ekonomi ini mencakup penawaran, permintaan, kelangkaan, biaya, manfaat, insentif dan sepuluh prinsip tambahan.
Sepuluh prinsip ekonomi tambahan tersebut adalah:
1. Trade-off
Setiap orang pasti akan menghadapi situasi di mana harus menentukan pilihan. Sebagian besar pilihan ini pasti akan melibatkan pertukaran atau trade-off.

Advertisement
Pertukaran ini menyangkut efisiensi dan pemerataan. Efisiensi menyangkut pemanfaatan suatu produk secara maksimal, terutama bila produk tersebut langka.
Sementara, pemerataan menyangkut kemampuan seluruh lapisan masyarakat untuk mendapatkan suatu produk.
Ketika kamu mempertimbangkan kedua hal penting ini dalam suatu pertukaran produk (dalam kasus sehari-hari adalah pertukaran antara uang dan produk), maka kamu bisa menentukan pilihan yang tepat.
2. Pengorbanan (Biaya yang Dikeluarkan)
Ketika kamu melakukan trade-off atau pertukaran, maka akan ada pengorbanan, alias biaya yang dikeluarkan.
Sebelum kamu melakukan pertukaran dan mengorbankan sesuatu, maka kamu harus mempertimbangkan biaya, manfaat dan alternatif yang ada.
Dengan begitu, kamu bisa membuat keputusan yang paling baik untuk kondisimu.
3. Rasionalitas
Nah, kedua hal yang sudah disebutkan sebelumnya perlu dilakukan dengan pikiran yang rasional.
Hal ini bertujuan supaya kamu bisa membuat keputusan yang paling maksimal untuk kebutuhanmu.
4. Insentif
Insentif ini juga membuat konsumen tertarik untuk melakukan atau membeli sesuatu karena dianggap memiliki manfaat atau nilai lebih.
Contohnya, seseorang membeli makeup yang mendapatkan bonus perlengkapan brush-nya. Atau seseorang membeli dua potong roti sekaligus untuk mendapatkan sepotong roti yang lebih besar secara gratis.
5. Perdagangan Dianggap Menguntungkan
Dalam konteks prinsip ekonomi, perdagangan dianggap sangat menguntungkan dan kecil kemungkinan untuk mengalami kerugian.
Sebab, perdagangan melibat berbagai macam aspek, terutama yang berkaitan dengan pemerataan dan sumber daya.
Contoh, perusahaan A menjual produk Y tapi tidak menjual produk X, sementara perusahaan B menjual produk X tapi tidak menjual produk Y.
Walau begitu, kedua perusahaan tersebut pasti mengalami keuntungan karena konsumen membeli produk-produk tersebut pada mereka.
6. Pasar Sebagai Penentu Perekonomian
Dalam keadaan-keadaan tertentu, biasanya pemerintah akan turun tangan bilang kondisi perekonomian mulai memprihatinkan.
Akan tetapi, pada umumnya, interaksi pasar dengan industri-industri sudah terjadi secara otomatis dan menjadi penentu perekonomian yang baik.
Maka dari itu, pasar secara langsung maupun tidak langsung membantu industri dalam menentukan harga jual.
7. Peran Pemerintah Juga Penting
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pemerintah juga memiliki andil yang signifikan terhadap perekonomian, terutama dalam keadaan genting.
Pemerintah berperan sebagai “pelindung,” “pengatur” sekaligus “penengah” atas jalannya perekonomian agar semuanya berjalan dengan efektif, efisien dan merata ke seluruh lapisan masyarakat.
Contoh, suatu perusahaan mendapatkan protes dari aktivis lingkungan sebab menggunakan kemasan yang berbahaya.
Maka, pemerintah mengeluarkan peraturan yang mewajibkan seluruh industri untuk membuat kemasannya dari bahan yang mudah terurai.
8. Standar Hidup dan Produksi Suatu Negara
Setiap negara tentu memiliki standar hidup yang berbeda-beda. Itu sebabnya, produksi di setiap negara pun tentu berbeda-beda.
Contoh, di masyarakat Indonesia menganggap kehidupan di Jerman sangat mahal. Tapi sebenarnya, itu semua karena daya produksi Indonesia belum setinggi Jerman.
Contoh lain, produksi nasi di Jepang lebih banyak daripada di Amerika. Tapi sebenarnya, itu semua karena makanan pokok orang Jepang adalah nasi, sementara orang Amerika lebih menyukai kentang atau roti.
9. Inflasi
Hal lain yang mempengaruhi prinsip ekonomi adalah inflasi.
Ketika pemerintah suatu negara mencetak mata uangnya terlalu banyak, maka hal tersebut akan membuat nilai kurs menjadi anjlok dan terjadi inflasi.
Maka dari itu, para pembuat kebijakan ekonomi berusaha memastikan agar tidak terjadi inflasi sehingga pergerakan perekonomian tetap stabil.
10. Pengangguran
Selain inflasi, pengangguran juga dapat terjadi apabila uang dicetak terlalu banyak. Hal ini dikarenakan tingkat pekerjaan menjadi ikut anjlok.
Karena uang yang beredar terlalu banyak, maka pajak pemerintah pun menjadi meningkat. Untuk mengatasi hal ini, industri pun mengurangi karyawan dan pada akhirnya menyebabkan pengangguran.
Contoh Prinsip Ekonomi
Nah, setelah memahami definisi, tujuan, manfaat dan ciri-ciri dari prinsip ekonomi, sekarang mari kita membahas contoh prinsip ekonomi berdasarkan jenisnya.
Contoh prinsip ekonomi terbagi menjadi 3 jenis, yaitu prinsip ekonomi produksi atau produsen, konsumen dan distributor.
Nah, beberapa contoh prinsip ekonomi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Contoh Prinsip Ekonomi Produksi atau Produsen
Prinsip ekonomi produksi atau produsen adalah suatu pertimbangan terkait cost dan benefit dalam proses produksi suatu industri.
Beberapa contoh prinsip ekonomi produksi atau produsen adalah:
- Membuka lapangan pekerjaan di daerah yang padat penduduk agar segera memenuhi kuota kebutuhan pekerja.
- Membuka lokasi tempat produksi di daerah yang sama dengan lokasi pemasok bahan baku.
- Merekrut pekerja secukupnya namun dengan pengetahuan dan kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
- Membeli alat dan mesin produksi sesuai kebutuhan untuk meningkatkan hasil produk jadi.
- Menentukan harga jual dengan mempertimbangkan daya beli konsumen, harga pasar dan harga beli bahan baku.
- Menggunakan bahan baku semaksimal mungkin untuk menghasilkan produk jadi yang berkualitas sekaligus disukai pasar.
- Menjadikan produk-produk yang menjadi favorit konsumen sebagai prioritas untuk memaksimalkan pemasukan industri.
2. Contoh Prinsip Ekonomi Konsumen atau Konsumsi
Nah, kalau prinsip ekonomi konsumen atau konsumsi adalah sikap menentukan pilihan dan tindakan dengan memikirkan cost dan benefit dalam berbelanja kebutuhan.
Beberapa contoh prinsip ekonomi konsumen atau konsumsi adalah:
- Menentukan barang-barang prioritas dan mendahulukan pembeliannya.
- Memilih barang berkualitas dengan mempertimbangkan harga dan jangka waktu penggunaannya.
- Menyesuaikan pembelian barang atau produk dengan budget yang dimiliki saat ini.
- Melakukan perbandingan harga dan kualitas produk di beberapa toko agar bisa menentukan pilihan semaksimal mungkin.
- Jika memungkinkan, cobalah untuk menawar harga produk yang kamu inginkan agar sesuai dengan kebutuhan dan budget-mu.
- Mengutamakan pembelian produk-produk yang awet agar penggunaan lebih lama dan maksimal.
- Membuat rencana keuangan bulanan atau tahunan agar kamu lebih leluasa dalam menentukan produk-produk yang hendak dibeli.
3. Contoh Prinsip Ekonomi Distributor
Jenis prinsip ekonomi yang terakhir adalah prinsip ekonomi distributor. Sesuai namanya, prinsip ekonomi yang satu ini berkaitan dengan distribusi produk dari produsen ke konsumen.
Beberapa contoh prinsip ekonomi distributor adalah sebagai berikut:
- Bekerja sama dengan produsen yang sudah terbukti memiliki kualitas terbaik. Akan lebih baik jika produsen tersebut sudah memiliki cukup banyak pelanggan.
- Bekerja sama dengan produsen secara langsung (tanpa perantara) agar lebih terpercaya sekaligus mendapatkan biaya yang lebih murah.
- Membuka lokasi distribusi atau cabang yang dekat dengan lokasi produksi sekaligus lokasi para konsumen.
- Memilih sarana dan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan sekaligus mengikuti perkembangan zaman.
- Membentuk fitur-fitur terkini untuk memenuhi kebutuhan produsen dan konsumen sekaligus meningkatkan dan memaksimalkan pelayanan terhadap keduanya.
- Merekrut pekerja dengan kompetensi yang sesuai kebutuhan industri distributor.
- Menerapkan jam sif agar pelayanan terhadap produsen dan konsumen lebih maksimal dan terhindar dari kesalahan.
Apakah kamu sudah memahami contoh prinsip ekonomi dalam kegiatan produksi, konsumsi dan distribusi? Bisakah kamu menyebutkan contoh lainnya?
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:
Kost Dekat UGM Jogja
Kost Dekat UNPAD Jatinangor
Kost Dekat UNDIP Semarang
Kost Dekat UI Depok
Kost Dekat UB Malang
Kost Dekat Unnes Semarang
Kost Dekat UMY Jogja
Kost Dekat UNY Jogja
Kost Dekat UNS Solo
Kost Dekat ITB Bandung
Kost Dekat UMS Solo
Kost Dekat ITS Surabaya
