Contoh Pasar Oligopoli dan Monopolistik di Indonesia Beserta Penjelasan Lengkap

Taukah kamu, bahwa produk ataupun rumah makan yang sering kamu beli dan konsumsi, termasuk dalam pasar oligopoli dan monopolistik. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

08 Juni 2023 Aditya

Contoh Pasar Oligopoli dan Monopolistik di Indonesia Beserta Penjelasan Lengkap – Pasar oligopoli dan monopolistik sudah berkembang di Indonesia. Sebenarnya sudah lama, namun belum dibedakan dalam jenis usaha dan perusahaannya.

Barang yang sering kamu beli di minimarket, semua itu termasuk dalam pasar oligopoli. Sedangkan rumah makan bermerk yang sering kamu beli dan makan, itu termasuk dalam pasar monopolistik.

Agar kamu bisa menjadi lebih paham mengenai perbedaannya, kamu bisa membaca artikel di bawah ini.

Sebab, Mamikos sudah menyediakan artikel tentang contoh pasar oligopoli dan monopolistik di Indonesia. Selamat membaca.

Pengertian Pasar Oligopoli

Contoh Pasar Oligopoli dan Monopolistik di Indonesia Beserta Penjelasan Lengkap
https://www.medcom.id/

Pasar oligopoli merupakan jenis pasar yang mana jumlah dari produsen ataupun penjualnya lebih sedikit, sedangkan kalangan pembelinya relatif lebih banyak.

Oleh karena itu, pasar ini disebut juga sebagai sebuah pasar dengan persaingan yang tidak sempurna.

Jumlah produsen serta konsumen yang relative tidak seimbang, bahkan dapat dikatakan mempunyai gap yang tinggi dan sangat berpengaruh terhadap harga pasar.

Selain itu, akan muncul bentuk persaingan yang cukup ketat antara para penjual. Maka, tidak jarang mereka akan saling melakukan banting harga.

Kehadiran pasar oligopoli menggerakkan para produsen dengan jumlah yang sedikit tersebut, untuk menguasai pasar. Mereka juga berusaha saling bersaing, untuk bisa memperoleh konsumen dengan sebanyak-banyaknya.

Sehingga akan dapat membuat perusahaan ataupun produsen baru menjadi sulit untuk masuk kedalamnya.

Karena adanya beberapa sebab tersebut, pemerintah telah melarang adanya praktek dari oligopoli. Aturan ini juga sudah tercantum di dalam Pasal 4 ayat 1 dan 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999.

Pengertian Pasar Monopolistik

Pasar monopolistik sering juga dikatakan sebagai pasar industri, sebab memang pasar ini mempunyai ciri industri.

Dalam pasar monopolistik, produk barang serta jasa yang akan ditawarkan hampir mirip tetapi tidak sama.

Setiap produsen akan mempunyai cirinya sendiri yang dapat tercermin dari produk yang hendak ditawarkan.

Strategi bisnis dengan menerapkan perbedaan produk dalam pasar ini, sering dinamakan dengan diferensiasi produk (product differentiation).

Persaingan dalam pasar ini juga sangat ketat. Sebab persaingan yang ketat dengan menggunakan produk yang serupa, masing-masing produsen dapat bersaing pada segi harga, kualitas, ataupun cara mereka untuk memasarkan produknya kepada konsumen.

Persaingan yang terjadi dalam pasar ini cenderung lebih mengarah pada strategi pemasaran yang kuat.

Beberapa produk mungkin bisa ditawarkan berdasarkan citra yang ramah lingkungan, supaya dapat menarik perhatian para konsumen, serta akan membedakannya dengan jenis produk yang lain. Walaupun mungkin dalam kenyataannya setiap produk memang sama efektifnya.

Ciri Pasar Oligopoli

1. Penjualan bersifat homogen

Dalam pasar oligopoli, produk yang dijual kepada produsen hanya akan terdiri dari satu jenis saja.

Hal ini dapat membuat konsumen menjadi tidak kesulitan, ketika menemukan kebutuhan mereka. Sebab akan sangat mudah, dalam menemukan pengganti ataupun alternatifnya.

Misalnya saja, produk yang akan dijual yaitu roti. Namun, seperti yang sudah diketahui, produk roti nyatanya cukup bervariatif.

Baik dari segi variasi menunya ataupun brand-nya. Dengan cara itu, akan cukup mudah dalam menemukan varian yang satu dengan lainnya.

2. Ada dua produsen atau lebih

Seperti pada umumnya, pasar oligopoli merupakan pasar yang di dalamnya ada dua produsen ataupun lebih, namun jumlahnya kurang dari sepuluh, dan sangat terbatas.

Ciri inilah yang menjadi alasan mengapa persaingan dalam pasar oligopoly, menjadi tidak sempurna.

Karena hal itu, untuk dapat menghindari dampak tersebut, sebagian besar negara akan melarang adanya praktek dari oligopoli.

Hal ini dilakukan, supaya pertumbuhan pada ekonomi di suatu negara bisa berjalan dengan lancar. Lebih dari itu, agar produsen juga dapat bersaing secara sehat.

3. Memerlukan strategi marketing yang matang

Sebab persaingan yang terjadi di dalamnya sangatlah ketat, tentunya setiap produsen akan memerlukan strategi marketing yang baik.

Strategi tersebut agar dapat menarik perhatian dari para konsumen, serta menjadikannya sebagai pelanggan.

Tanpa adanya strategi yang baik dan matang, akan sulit bagi suatu produsen agar bertahan di dalamnya.

Tidak hanya sulit untuk masuk, tetapi bertahan di dalam persaingan oligopoli pun juga ternyata cukup menantang.

4. Harga saing relatif sama

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jika di dalam pasar oligopoli hanya ada satu jenis produk (homogen). Lantas apa pengaruhnya terhadap harga?

Tentu saja, bila harga yang akan ditawarkan dari satu produsen mempunyai selisih yang jauh, maka akan sulit untuk bersaing.

Contohnya saja, perusahaan A akan menjual produknya dengan harga Rp5 ribu. Sedangkan, perusahaan B akan menjual produknya lebih mahal dengan sebesar Rp8 ribu.

Apakah hasilnya? Tentu saja konsumen langsung akan memilih pada produk perusahaan A.

5. Sulit ditembus produsen baru

Sebelumnya, sudah dibahas bila karakteristik dari pasar oligopoli yaitu memipunyai produsen yang terbatas ataupun kurang dari sepuluh.

Maka, batas itulah yang menciptakan pasar oligopoli semakin sulit untuk ditembus produsen yang baru.

Tidak jarang jika produsen baru, akan berusaha untuk mengambil risiko secara mempersempit pasar ataupun membanting harga, tetapi justru semakin menyebabkan kebangkrutan.

Sebab alasan inilah, bentuk persaingan dalam pasar oligopoli menjadi tidak sehat atau sempurna.

6. Kebijakan dari produsen utama berpengaruh pada produsen lain

Pasar oligopoli merupakan praktek yang mana kebijakan pada satu produsen utama, sangat mampu mempengaruhi keputusan dari produsen lain.

Contohnya, keputusan untuk menentukan range harga pada produk. Bila produsen utama akan menjualnya seharga Rp10 ribu, maka produsen lainnya tidak akan jauh dari angka tersebut.

Ciri Pasar Monopolistik

1. Memiliki banyak produsen

Pasar monopolistik mempunyai jumlah dari produsen yang relatif sangat banyak.

Karena jumlah produsennya yang banyak, akan mengakibatkan pangsa pasar ataupun market share yang dimiliki oleh masing-masing produsen, cenderung lebih kecil dengan skala produksi yang sama.

2. Diferensiasi produk yang dijual

Produk yang hendak dijual di dalam pasar monopolistik memang terlihat mirip secara sekilas.

Namun, faktanya setiap produk yang akan dipasarkan mempunyai perbedaan yang sangat mendasar, yang dinamakan juga sebagai diferensiasi.

Produk yang ditawarkan akan mempunyai ciri masing-masing yang berbeda. Sehingga produk dalam pasar ini memiliki sifat yang close substitute.

Diferensiasi produk akan tercermin pada kualitas, serta karakteristik produk dalam masing-masing produsen.

3. Produsen bebas untuk masuk dan keluar pasar

Salah satu ciri dari pasar monopolistic, yaitu kemudahan produsen dalam masuk serta keluar tanpa adanya ketentuan secara khusus.

Tidak terdapat halangan bagi produsen yang baru maupun produsen lama, untuk bisa melakukan hal tersebut.

Semakin banyaknya produsen yang akan masuk, maka keuntungan pun juga akan semakin mengecil.

Oleh sebab itu, produsen akan secara mudah dalam menentukan untuk masuk ataupun keluar pasar, ketika sudah merasa kalah bersaing ataupun untung yang diperoleh telah semakin kecil.

4. Harga produk ditentukan oleh produsen

Branding serta ciri produk yang terdapat dalam produk, dapat memberikan kesempatan dalam menentukan harga oleh produsen.

Kelebihan pada masing-masing produk, bisa menjadi pertimbangan dalam penentuan harga.

5. Iklan atau promosi wajib untuk dilakukan

Ketatnya persaingan di pasar monopolistik, mengharuskan para produsen untuk aktif dalam melakukan promosi pada produknya.

Untuk bisa meyakinkan seluruh konsumen, produsen harus melakukan sebuah trik pemasaran serta iklan yang efektif dan dibandingkan terhadap produk lainnya, supaya dapat memberikan kesan yang berbeda serta lebih baik bila dibandingkan dengan produk yang lainnya.

Contoh Pasar Oligopoli dan Monopolistik di Indonesia

Contoh Pasar Oligopoli

1. Pasar Sepeda Motor

Contoh Pasar Oligopoli dan Monopolistik di Indonesia Beserta Penjelasan Lengkap
https://www.halloriau.com/

Contoh pasar oligopoli yang pertama yaitu pasar sepeda motor. Dalam industri sepeda motor, ada beberapa produsen yang saling bersaing menggunakan produk yang bervariasi.

Produsen sepeda motor yang cukup terkenal di Indonesia misalnya, seperti Honda, Yamaha, Suzuki, dan juga Kawasaki

2. Pasar Mobil

Contoh Pasar Oligopoli dan Monopolistik di Indonesia Beserta Penjelasan Lengkap
https://www.alat-pesta.com/

Sama halnya dengan industri sepeda motor, pasar mobil juga termasuk dalam pasar oligopoli, walaupun produknya bisa terdiferensiasi.

Terdapat beberapa produsen yang akan bersaing di dalam pasar mobil di Indonesia. Contoh produsen mobil di kawasan Indonesia, yaitu Toyota, Daihatsu, Honda, Suzuki, serta Nissan.

3. Pasar Semen

Contoh Pasar Oligopoli dan Monopolistik di Indonesia Beserta Penjelasan Lengkap
https://semenbaturaja.co.id/

Pasar semen menjadi contoh dari pasar oligopoli yang murni, sebab antar produk dalam setiap penjual tidak bisa dibedakan karena hampir sama.

Di Indonesia, terdapat beberapa produsen semen yang cukup dikenal, misalnya Semen Indonesia, Holcim, Tiga Roda, Indocement, dan juga Semen Baturaja.

4. Pasar Sabun Mandi

Contoh Pasar Oligopoli dan Monopolistik di Indonesia Beserta Penjelasan Lengkap
https://www.castingindonesia.com/

Produk sabun mandi juga termasuk sebagai pasar oligopoli. Terdapat beberapa produsen sabun mandi dengan jumlah yang kurang dari 10, serta barang homogen dan juga harganya relatif sama.

Contoh merk sabun mandi yang ada di Indonesia, yaitu Lifebuoy, Giv, Dettol, Lux, Shinzui, dan lain sebagainya.

5. Pasar Shampo

Contoh Pasar Oligopoli dan Monopolistik di Indonesia Beserta Penjelasan Lengkap
https://www.tribunnews.com/kesehatan/2022/10/26/daftar-19-produk-sampo-unilever-ditarik-peredarannya-di-amerika-serikat-ada-dry-shampoo-dove

Sama halnya dengan sabun mandi, industri penjualan shampo juga tergolong sebagai pasar oligopoli.

Hal ini telah sesuai dengan ciri dari pasar oligopoly, yang mana ada beberapa penjual dengan menerapkan harga yang hampir mirip serta produknya homogen.

Contoh merk shampo di dalam pasar Indonesia, yaitu Pantene, Sunsilk, Clear, dan juga Head & Shoulders.

Contoh Pasar Monopolistik

1. Restoran Cepat Saji

Contoh Pasar Oligopoli dan Monopolistik di Indonesia Beserta Penjelasan Lengkap
https://mcdonalds.co.id/about

Perusahaan makanan cepat saji yang menjual burger, merupakan jenis contoh dari persaingan monopolistik yang paling umum.

Berbagai macam perusahaan makanan ini telah menjual jenis produk yang relatif serupa, namun tidak akan saling menggantikan.

Saat ini, produk mana yang sangat digemari konsumen tertentu, serta perusahaan mana yang sepenuhnya dapat bergantung terhadapnya.

2. Hotel

Contoh Pasar Oligopoli dan Monopolistik di Indonesia Beserta Penjelasan Lengkap
https://hoostelbookingss.blogspot.com/

Hotel adalah salah satu contoh dari pasar monopolistik, yang menawarkan layanan kamar dengan sedikit variasi pada harga serta tingkat kualitas.

3. Toko Pakaian

Contoh Pasar Oligopoli dan Monopolistik di Indonesia Beserta Penjelasan Lengkap
https://www.belgeuse.org/

Clothing shop juga merupakan contoh dari beberapa besar perusahaan, yang bersaing dalam pangsa pasar.

Toko pakaian umum akan menawarkan produk yang berbeda, yang seringkali terlihat sangat mirip.

4. Toko Roti

Contoh Pasar Oligopoli dan Monopolistik di Indonesia Beserta Penjelasan Lengkap
https://sentul.city/

Terdapat banyak sekali toko roti di kota mana pun, serta masing-masing dari mereka akan menjual produk yang berbeda terhadap konsumen di pasar.

Namun, bila di daerah tertentu di sebuah kota hanya terdapat satu toko roti, maka ia bisa meminta harga yang relatif sedikit lebih tinggi pada produknya.

Perusahaan-perusahaan di dalam persaingan monopolistik dengan kemampuan mereka, bisa mendapatkan tingkat pangsa pasar yang jauh lebih besar, sehingga bisa meningkatkan harga dari produknya.

5. Toko Kelontong

Contoh Pasar Oligopoli dan Monopolistik di Indonesia Beserta Penjelasan Lengkap
https://www.fastpay.co.id/

Contoh yang terakhir yaitu toko kelontong, yang terdapat dalam pasar monopolistik. Sebab, ada sejumlah besar perusahaan yang telah menjual banyak barang yang mirip, namun dengan merek serta pemasaran yang berbeda.

Itu tadi pembahasan mengenai contoh pasar oligopoli dan monopolistik di Indonesia, semoga artikel ini dapat menjadi pembelajaran bagi kamu tentang contoh pasar oligopoli dan monopolistik di Indonesia.

Tidak hanya itu saja, kamu pun juga bisa lebih memahami, bahwa merk kebutuhan yang di jual di pasaran, bisa tergolong sebagai pasar oligopoli ataupun pasar monopolistik.

Walaupun sederhana, namun kamu bisa mengerti perkembangan pasar di Indonesia.

Demikian pembahasan mengenai contoh pasar oligopoli dan monopolistik di Indonesia, kamu dapat membaca artikel lainnya tentang pasar di Indonesia pada kolom yang tersedia di Mamikos.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta

Close