Contoh Prinsip Ekonomi Dalam Kegiatan Produksi, Produsen, Konsumen, Distributor

Contoh Prinsip Ekonomi Dalam Kegiatan Produksi, Produsen,
Konsumen, Distributor – Sebenarnya, ada banyak contoh kegiatan atau perilaku
prinsip ekonomi. Hanya saja kita terkadang tidak menyadarinya.

Mamikos kali ini akan membahas mengenai prinsip ekonomi,
lengkap dengan contoh prinsip ekonomi, baik dalam kegiatan produksi, produsen,
konsumen, maupun distributor.

Jadi, jangan ke mana-mana dan simak artikelnya berikut ini!

Definisi Prinsip Ekonomi

https://unsplash.com/@towfiqu999999/

Prinsip ekonomi adalah suatu kegiatan atau perilaku yang
sengaja dilakukan demi menghindari timbulnya permasalahan ekonomi.

Secara singkat, prinsip ekonomi dapat juga disebut sebagai
kebiasaan seseorang dalam mengatur perekonomiannya agar tidak boros.

Itu sebabnya prinsip ekonomi memiliki kaitan erat dengan
produsen, konsumen dan distributor.

Tujuan Prinsip Ekonomi

Prinsip ekonomi tentu memiliki tujuan tertentu. Itu sebabnya
prinsip ekonomi ini dilakukan secara sadar dan sengaja.

Beberapa tujuan seseorang menerapkan prinsip ekonomi adalah:

  • Untuk membantu dalam
    menentukan pilihan, keputusan atau tindakan yang tepat dalam situasi apa pun.
  • Untuk bahan pertimbangan
    antara pemasukan dan pengeluaran.
  • Untuk memperoleh
    keuntungan paling maksimal dari setiap pilihan, keputusan atau tindakan yang
    dipilih.
  • Untuk meminimalisir
    kemungkinan kerugian dari pilihan, keputusan atau tindakan yang dipilih,
    termasuk juga meminimalisir tindakan pemborosan.
  • Untuk memanfaatkan modal,
    investasi dan kemampuan yang ada dengan efisien dan efektif.

Manfaat Prinsip Ekonomi

Selain tujuan,
prinsip ekonomi tentu saja memiliki manfaat. Beberapa di antaranya adalah:

  • Mendapatkan hasil yang
    paling maksimal (dan sesuai keinginan).
  • Memanfaatkan modal,
    investasi dan kemampuan dengan sangat efisien dan efektif.
  • Tidak mendapatkan risiko
    atau kerugian (setidaknya angka risiko dan kerugian sangat minimal).
  • Terhindar dari sikap
    boros dan pengeluaran yang sia-sia.

Ciri-Ciri Prinsip Ekonomi

Ada beberapa
ciri-ciri yang menunjukkan bahwa kamu sedang menerapkan prinsip ekonomi, yaitu:

1. Menentukan Pilihan Secara Rasional

Ciri yang pertama
tentu saja menentukan segala pilihan secara rasional. Ini berarti kamu tidak
bersikap impulsif atau gegabah.

2. Memperhitungkan Pilihan

 Ciri yang satu ini berkaitan erat dengan pertimbangan
dan perhitungan cost dan benefit. Artinya, kamu memperhitungkan
segala keuntungan dan kerugian yang akan diperoleh dari suatu tindakan.

Selain itu, kamu
juga memperhitungkan biaya pengorbanan yang perlu kamu keluarkan untuk
melakukan tindakan tersebut.

Dengan begitu,
kamu bisa menentukan apakah tindakan itu adalah yang terbaik untuk
kondisimu saat ini atau tidak.

3. Memiliki Daftar Prioritas

Ciri yang terakhir
adalah memiliki daftar prioritas. Ini berarti kamu sudah tahu dan menentukan
apa-apa saja yang menjadi prioritasmu.

Dengan begitu,
kamu akan terhindar dari perilaku impulsif dan boros karena kamu akan
mengedepankan hal-hal yang paling penting terlebih dahulu.

Sepuluh Prinsip Ekonomi

Menurut beberapa
pakar ekonomi, ada sepuluh prinsip ekonomi yang menentukan naik-turunnya perekonomian
di suatu wilayah.

Prinsip-prinsip
ekonomi ini mencakup penawaran, permintaan, kelangkaan, biaya, manfaat,
insentif dan sepuluh prinsip tambahan.

Sepuluh prinsip
ekonomi tambahan tersebut adalah:

1. Trade-off

Setiap orang pasti
akan menghadapi situasi di mana harus menentukan pilihan. Sebagian besar
pilihan ini pasti akan melibatkan pertukaran atau trade-off.

Pertukaran ini
menyangkut efisiensi dan pemerataan. Efisiensi menyangkut pemanfaatan suatu produk
secara maksimal, terutama bila produk tersebut langka.

Sementara,
pemerataan menyangkut kemampuan seluruh lapisan masyarakat untuk mendapatkan
suatu produk.

Ketika kamu mempertimbangkan
kedua hal penting ini dalam suatu pertukaran produk (dalam kasus sehari-hari
adalah pertukaran antara uang dan produk), maka kamu bisa menentukan pilihan
yang tepat.

2. Pengorbanan (Biaya yang Dikeluarkan)

Ketika kamu
melakukan trade-off atau pertukaran, maka akan ada pengorbanan, alias biaya
yang dikeluarkan.

Sebelum kamu
melakukan pertukaran dan mengorbankan sesuatu, maka kamu harus mempertimbangkan
biaya, manfaat dan alternatif yang ada.

Dengan begitu,
kamu bisa membuat keputusan yang paling baik untuk kondisimu.

3. Rasionalitas

Nah, kedua hal
yang sudah disebutkan sebelumnya perlu dilakukan dengan pikiran yang rasional.

Hal ini bertujuan
supaya kamu bisa membuat keputusan yang paling maksimal untuk kebutuhanmu.

4. Insentif

Insentif ini juga membuat konsumen tertarik untuk melakukan atau membeli sesuatu karena dianggap memiliki manfaat atau nilai lebih.

Contohnya,
seseorang membeli makeup yang mendapatkan bonus perlengkapan brush-nya.
Atau seseorang membeli dua potong roti sekaligus untuk mendapatkan sepotong
roti yang lebih besar secara gratis.

5. Perdagangan Dianggap Menguntungkan

Dalam konteks
prinsip ekonomi, perdagangan dianggap sangat menguntungkan dan kecil
kemungkinan untuk mengalami kerugian.

Sebab, perdagangan
melibat berbagai macam aspek, terutama yang berkaitan dengan pemerataan dan
sumber daya.

Contoh, perusahaan
A menjual produk Y tapi tidak menjual produk X, sementara perusahaan B menjual
produk X tapi tidak menjual produk Y.

Walau begitu,
kedua perusahaan tersebut pasti mengalami keuntungan karena konsumen membeli produk-produk
tersebut pada mereka.

6. Pasar Sebagai Penentu Perekonomian

Dalam
keadaan-keadaan tertentu, biasanya pemerintah akan turun tangan bilang kondisi
perekonomian mulai memprihatinkan.

Akan tetapi, pada umumnya,
interaksi pasar dengan industri-industri sudah terjadi secara otomatis dan
menjadi penentu perekonomian yang baik.

Maka dari itu,
pasar secara langsung maupun tidak langsung membantu industri dalam menentukan
harga jual.

7. Peran Pemerintah Juga Penting

Seperti yang sudah
dijelaskan sebelumnya, pemerintah juga memiliki andil yang signifikan terhadap
perekonomian, terutama dalam keadaan genting.

Pemerintah
berperan sebagai “pelindung,” “pengatur” sekaligus “penengah” atas jalannya
perekonomian agar semuanya berjalan dengan efektif, efisien dan merata ke
seluruh lapisan masyarakat.

Contoh, suatu
perusahaan mendapatkan protes dari aktivis lingkungan sebab menggunakan kemasan
yang berbahaya.

Maka, pemerintah
mengeluarkan peraturan yang mewajibkan seluruh industri untuk membuat
kemasannya dari bahan yang mudah terurai.

8. Standar Hidup dan Produksi Suatu Negara

Setiap negara
tentu memiliki standar hidup yang berbeda-beda. Itu sebabnya, produksi di
setiap negara pun tentu berbeda-beda.

Contoh, di
masyarakat Indonesia menganggap kehidupan di Jerman sangat mahal. Tapi sebenarnya,
itu semua karena daya produksi Indonesia belum setinggi Jerman.

Contoh lain,
produksi nasi di Jepang lebih banyak daripada di Amerika. Tapi sebenarnya, itu
semua karena makanan pokok orang Jepang adalah nasi, sementara orang Amerika lebih
menyukai kentang atau roti.

9. Inflasi

Hal lain yang
mempengaruhi prinsip ekonomi adalah inflasi.

Ketika pemerintah
suatu negara mencetak mata uangnya terlalu banyak, maka hal tersebut akan
membuat nilai kurs menjadi anjlok dan terjadi inflasi.

Maka dari itu,
para pembuat kebijakan ekonomi berusaha memastikan agar tidak terjadi inflasi
sehingga pergerakan perekonomian tetap stabil.

10. Pengangguran

Selain inflasi,
pengangguran juga dapat terjadi apabila uang dicetak terlalu banyak. Hal ini
dikarenakan tingkat pekerjaan menjadi ikut anjlok.

Karena uang yang
beredar terlalu banyak, maka pajak pemerintah pun menjadi meningkat. Untuk
mengatasi hal ini, industri pun mengurangi karyawan dan pada akhirnya
menyebabkan pengangguran.

Contoh Prinsip Ekonomi

Nah, setelah
memahami definisi, tujuan, manfaat dan ciri-ciri dari prinsip ekonomi, sekarang
mari kita membahas contoh prinsip ekonomi berdasarkan jenisnya.

Contoh prinsip ekonomi terbagi menjadi 3 jenis, yaitu prinsip ekonomi produksi atau produsen, konsumen dan distributor.

Nah, beberapa
contoh prinsip ekonomi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Contoh Prinsip Ekonomi Produksi atau Produsen

Prinsip ekonomi produksi
atau produsen adalah suatu pertimbangan terkait cost dan benefit dalam proses produksi suatu industri.

Beberapa contoh
prinsip ekonomi produksi atau produsen adalah:

  • Membuka lapangan
    pekerjaan di daerah yang padat penduduk agar segera memenuhi kuota kebutuhan
    pekerja.
  • Membuka lokasi tempat
    produksi di daerah yang sama dengan lokasi pemasok bahan baku.
  • Merekrut pekerja
    secukupnya namun dengan pengetahuan dan kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan
    perusahaan.
  • Membeli alat dan mesin
    produksi sesuai kebutuhan untuk meningkatkan hasil produk jadi.
  • Menentukan harga jual dengan
    mempertimbangkan daya beli konsumen, harga pasar dan harga beli bahan baku.
  • Menggunakan bahan baku
    semaksimal mungkin untuk menghasilkan produk jadi yang berkualitas sekaligus
    disukai pasar.
  • Menjadikan produk-produk yang
    menjadi favorit konsumen sebagai prioritas untuk memaksimalkan pemasukan industri.

2. Contoh Prinsip Ekonomi Konsumen atau Konsumsi

Nah, kalau prinsip
ekonomi konsumen atau konsumsi adalah sikap menentukan pilihan dan tindakan
dengan memikirkan cost dan benefit dalam berbelanja kebutuhan.

Beberapa contoh
prinsip ekonomi konsumen atau konsumsi adalah:

  • Menentukan barang-barang
    prioritas dan mendahulukan pembeliannya.
  • Memilih barang
    berkualitas dengan mempertimbangkan harga dan jangka waktu penggunaannya.
  • Menyesuaikan pembelian
    barang atau produk dengan budget yang dimiliki saat ini.
  • Melakukan perbandingan
    harga dan kualitas produk di beberapa toko agar bisa menentukan pilihan
    semaksimal mungkin.
  • Jika memungkinkan, cobalah
    untuk menawar harga produk yang kamu inginkan agar sesuai dengan kebutuhan dan budget-mu.
  • Mengutamakan pembelian
    produk-produk yang awet agar penggunaan lebih lama dan maksimal.
  • Membuat rencana keuangan
    bulanan atau tahunan agar kamu lebih leluasa dalam menentukan produk-produk
    yang hendak dibeli.

3. Contoh Prinsip Ekonomi Distributor

Jenis prinsip ekonomi
yang terakhir adalah prinsip ekonomi distributor. Sesuai namanya, prinsip
ekonomi yang satu ini berkaitan dengan distribusi produk dari produsen ke
konsumen.

Beberapa contoh
prinsip ekonomi distributor adalah sebagai berikut:

  • Bekerja sama dengan produsen
    yang sudah terbukti memiliki kualitas terbaik. Akan lebih baik jika produsen
    tersebut sudah memiliki cukup banyak pelanggan.
  • Bekerja sama dengan
    produsen secara langsung (tanpa perantara) agar lebih terpercaya sekaligus
    mendapatkan biaya yang lebih murah.
  • Membuka lokasi distribusi
    atau cabang yang dekat dengan lokasi produksi sekaligus lokasi para konsumen.
  • Memilih sarana dan
    prasarana yang sesuai dengan kebutuhan sekaligus mengikuti perkembangan zaman.
  • Membentuk fitur-fitur terkini
    untuk memenuhi kebutuhan produsen dan konsumen sekaligus meningkatkan dan
    memaksimalkan pelayanan terhadap keduanya.
  • Merekrut pekerja dengan
    kompetensi yang sesuai kebutuhan industri distributor.
  • Menerapkan jam sif agar
    pelayanan terhadap produsen dan konsumen lebih maksimal dan terhindar dari
    kesalahan.

Apakah kamu sudah memahami contoh prinsip ekonomi dalam kegiatan produksi, konsumsi dan distribusi? Bisakah kamu menyebutkan contoh lainnya?


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta