15 Contoh Culture Shock beserta Penyebab dan Cara Mengatasinya
15 Contoh Culture Shock beserta Penyebab dan Cara Mengatasinya — Dalam mempelajari sosiologi di kelas 12 SMA, kamu akan belajar mengenai culture shock.
Materi sosiologi kelas 12 SMA ini biasanya bisa kamu temukan saat mempelajari materi perubahan sosial.
Supaya kamu lebih paham materi ini, yuk pelajari contoh culture shock beserta penyebab dan cara mengatasinya lewat uraian Mamikos berikut ini!😄👇🏻
Pengertian Culture Shock
Daftar Isi
Daftar Isi
Sebelum melihat contoh culture shock, kita pelajari dulu yuk apa yang dimaksud dengan culture shock.
Menurut e-book Perubahan Sosial (Purwasih & Kusumantoro, 2015) culture shock merupakan suatu keadaan seseorang atau masyarakat yang merasa kebingungan terhadap budayanya.
Keadaan ini dapat dipahami karena perubahan dalam waktu cepat yang membingungkan seseorang jika dia tidak beradaptasi dengan cepat.
Ciri-ciri Culture Shock
Tadi kamu sudah belajar mengenai pengertian culture shock, sebelum merambah jauh membahas contoh culture shock, pelajari dulu yuk ciri-ciri culture shock berikut!
Mengutip “Stage and Symptoms of Culture Shock” yang diterbitkan Simon Frase University, ciri-ciri orang yang mengalami culture shock antara lain:
- Mengalami kebosanan😩
- Menarik diri dari lingkungan, terutama dari interaksi dengan warga setempat.🚶➡️
- Merasa terisolasi dan tidak berdaya🤦♂️
- Mudah lelah hingga tidur berlebihan😴
- Mudah kesal meski menghadapi gangguan kecil😤
- Tubuh terasa sakit dan nyeri.😖
- Memiliki keinginan yang besar untuk pulang ke rumah.🏡
- Mengkritik budaya atau kebiasaan hidup warga lokal secara berlebihan.🤬
Penyebab Culture Shock
Culture shock terjadi akibat sebab yang beragam, antara lain perbedaan budaya seperti adat istiadat, agama, pendidikan, bahasa, norma dan lain sebagainya.
Culture shock juga termasuk kondisi yang juga bisa terjadi akibat faktor intrapersonal seperti cara komunikasi, pengalaman serta fisik.
Culture shock lebih sering terjadi pada mahasiswa yang belajar di luar negeri maupun pekerja migran yang bekerja di negara orang.
Tahapan Culture Shock
Sebelum melihat contoh culture shock, Mamikos akan memaparkan lebih dulu tahapan culture shock. Simak dengan baik, ya!
1. Euforia
Euforia ialah tahap awal seseorang mengalami culture shock. Biasanya pada tahap perkenalan ini sering ditandai dengan euforia atau perasaan senang dan terpesona dengan budaya baru yang ditemui.
Tahap ini biasanya terjadi di minggu-minggu awal atau satu bulan pertama.
Pada fase euforia, perjalanan atau perpindahan yang terjadi seakan merupakan keputusan terbaik yang pernah diambil. Namun, lama-kelamaan fase euforia ini akan habis.
2. Terkejut
Tahap culture shock selanjutnya ialah keterkejutan. Saat euforia mereda, seseorang akan mulai memahami tanggung jawab barunya di lingkungan baru.
Di fase ini seseorang akan mulai mengasingkan diri. Fase ini pula menjadi tahap realisasi diri serta kesempatan untuk merencanakan pendekatan pada lingkungan baru.
Namun, orang yang kesulitan mengelola keterkejutannya akan merasa sangat stres di tahap ini.
3. Penerimaan
Jika seseorang bisa meredakan perasaan stres yang dirasakan setelah mengalami keterkejutan dan menerima keterbatasannya di lingkungan baru, maka fase penerimaan mulai terjadi.
Seiring berjalannya waktu, orang tersebut akan mulai terbiasa dengan norma yang berlaku di lingkungan barunya.
Fase ini bisa menjadi fase yang membutuhkan waktu yang sangat lama dibanding fase lainnya.
4. Adaptasi
Fase culture shock terakhir ialah adaptasi dengan lingkungan baru sehingga seseorang bisa menjadi bagian aktif dalam masyarakatnya.
Pada fase ini, seseorang sudah tidak lagi mempermasalahkan adanya perbedaan budaya dan norma sehingga mereka lebih terfokus pada masa depan.
Contoh Culture Shock
Berikut beberapa contoh culture shock yang banyak terjadi apabila seseorang berada dalam lingkungan masyarakat yang baru:
- Orang Indonesia yang memiliki kebiasaan terlambat akan terkejut saat bekerja di Jepang yang memiliki kedisiplinan tinggi terhadap waktu.
- Orang Amerika yang belajar ke Indonesia mengalami culture shock saat melihat orang Indonesia makan menggunakan tangan, sementara dia terbiasa makan menggunakan sendok dan garpu.
- Orang Indonesia yang menikah dengan orang Prancis mengalami culture shock karena makanan pokok di sana adalah roti bukannya nasi.
- Orang Jepang yang menyapa orang dengan membungkukan badan terkejut saat menyapa orang Amerika yang menyapa orang lain dengan berjabat tangan.
- Pelajar Indonesia yang belajar di Korea mengalami culture shock akan budaya belajar di sana yang memakan waktu hampir seharian dibanding jam belajar Indonesia yang lebih singkat.
- Orang Indonesia yang ramah mengalami culture shock saat bekerja di Korea karena masyarakatnya yang cenderung tertutup dengan orang asing.
- Orang desa yang hijrah ke kota mengalami culture shock saat tinggal di kota karena lingkungan tempat tinggalnya yang lebih individualistik ketimbang di desa yang gotong royong.
- Orang Eropa yang baru datang ke Arab Saudi mengalami culture shock karena harus menyesuaikan gaya pakaian dengan yang lebih tertutup.
- Orang Islam yang bekerja di Korea Selatan mengalami culture shock dengan kultur minum-minuman keras yang wajib ada tiap kali makan malam perusahaan.
- Orang Indonesia yang bekerja di Jepang mengalami culture shock karena bekerja lembur tanpa diupah merupakan hal wajar di Jepang.
- Orang Indonesia yang tidak disiplin akan kebersihan terkejut saat tinggal di Korea Selatan karena harus membuang sampah tepat waktu berdasarkan jenis sampahnya.
- Orang Indonesia yang tinggal di negara empat musim mengalami culture shock saat menghadapi musim dingin pertamanya karena suhu dingin yang sangat ekstrem.
- Orang Jawa yang merantau ke Jakarta belum terbiasa dengan rute busway, KRL dan LRT menuju ke tempat kerjanya.
- Pemuda Jawa yang ingin melamar wanita idamannya yang keturunan suku Minangkabau terkejut dengan budaya matriarki yang diterapkan suku tersebut.
- Orang Inggris yang tidak terbiasa makan pedas dan berempah mengalami kesulitan menyesuaikan lidahnya dengan masakan Indonesia yang cenderung pedas dan berempah.
Cara Mengatasi Culture Shock
Nah, tadi kamu sudah menyimak beberapa contoh culture shock, sekarang saatnya kamu mengetahui cara mengatasi culture shock. Simak, ya!
1. Menyadari dan Menerima Perasaan Tidak Nyaman
Seseorang yang mengalami culture shock perlu menerima kenyataan jika dirinya memang tidak mengetahui apa yang tengah dihadapinya.
Dengan begitu orang tersebut akan memiliki rasa ingin tahu untuk mengenal, memahami serta mencari tahu hal baru yang belum diketahuinya, khususnya dalam hal budaya.
2. Open Minded
Individu harus dapat memahami perbedaan yang ada di lingkungan barunya.
Contohnya adat istiadat dan norma, kebiasaan, tingkah laku, agama, makanan, cara bersosialisasi serta hal lainnya.
Contoh, seseorang yang beragama Hindu dan tidak pernah mengonsumsi sapi, mungkin akan terkejut saat tinggal di lingkungan dengan dominan muslim di pulau Jawa.
Pada awalnya, orang tersebut pasti akan merasa frustasi karena selama ini menganggap sapi merupakan binatang suci yang tidak boleh dikonsumsi.
Untuk mengatasinya, dia harus membiasakan berpikiran terbuka. Selain itu, dia harus menyadari bahwa tidak semua orang menganut agama yang sama dengannya dan menganggap sapi suci.
3. Terbuka dengan Kesempatan Baru
Keterbukaan untuk menyikapi hal baru dan berbeda sebagai kesempatan untuk belajar dan mendapat pengalaman baru, merupakan salah satu cara untuk mengatasi culture shock.
Contohnya, seseorang menghadiri kegiatan rutin di lingkungan tempat tinggalnya tanpa rasa takut dan berusaha tampil percaya diri.
Dengan bersikap demikian, maka kebiasaan serta budaya yang berlaku di lingkungan baru akan bisa lebih kamu pahami.
4. Bersosialiasi
Untuk bisa menerima hal baru di lingkungan atau masyarakat yang baru, kamu harus lebih mengenal lingkungan barumu.
Cobalah bersosialisasi dengan komunitas lokal dengan berteman dan menjadi bagian dari komunitas tersebut.
Mintalah bimbingan bagaimana menyesuaikan diri dengan norma dan budaya lokal kepada orang-orang dalam komunitas tersebut.
5. Bergabung ke Komunitas Mahasiswa Internasional
Jika kamu merupakan pelajar internasional yang mengalami culture shock saat sedang belajar ke luar negeri, maka kamu bisa mencoba untuk bergabung ke komunitas mahasiswa internasional.
Di sana, kamu bisa mendapatkan teman yang memiliki kekhawatiran sama denganmu dan meminta bimbingan pada mahasiswa yang berhasil beradaptasi dengan budaya lokal.
Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan dukungan moral serta motivasi yang akan meredakan stresmu saat mencoba beradaptasi dengan budaya yang sama sekali baru bagimu.
6. Tambah Pengetahuanmu tentang Lingkungan Baru
Kamu bisa mengunjungi perpustakaan, pameran, museum dan sebagainya untuk bisa memahami lebih dalam mengenai lingkungan barumu.
Dari sana kamu bisa mengetahui sejarah bagaimana suatu budaya maupun kebiasaan di daerah itu lahir sehingga kamu akan memiliki pemahaman yang lebih terhadap budaya lokal.
Kamu bisa melihat suatu norma, budaya dan kebiasaan di daerah itu sebagai bagian integral yang patut untuk kamu hormati keberadaannya.
Penutup
Demikian beberapa contoh culture shock beserta penyebab dan cara mengatasinya yang sudah Mamikos hadirkan untukmu.😙
Kamu bisa mencari artikel seputar kesenjangan sosial budaya (cultural lag) di artikel lainnya di blog Mamikos, ya!😉
Nah, apabila ada informasi seputar culture shock yang kurang, kamu bisa menyimak pembahasannya pada FAQ berikut ini!😁👇
FAQ
Contoh cultural shock antara lain sebagai berikut:
Perbedaan musim yang membuat tubuh harus beradaptasi, perbedaan makanan, perbedaan bahasa, perbedaan waktu signifikan yang menyebabkan perubahan pola tidur, perbedaan cara menyapa, perbedaan kedisiplinan, perbedaan budaya kerja, dan lain-lain.
Contohnya antara lain: masyarakat suku Baduy yang menolak pengaruh teknologi dalam lingkungannya, masyarakat Jepang yang masih menggunakan sistem pembayaran cash ketimbang menggunakan non cash meski teknologi sudah mendukung.
Culture shock ialah respons psikologis atau emosional seseorang terhadap perbedaan yang baru dan asing. Sementara cultural lag ialah kesenjangan teknologi atau inovasi baru serta adaptasi sosial atau budaya yang menyertainya yang terjadi dalam suatu masyarakat.
Cultural lag biasanya terjadi akibat perkembangan teknologi atau inovasi yang lebih cepat daripada kemampuan masyarakat untuk menyesuaikan dan mengadopsinya dalam norma, aturan atau kebiasaan sosial yang baru.
Culture shock terjadi ketika individu memasuki atau hidup di lingkungan budaya yang berbeda dari yang sebelumnya ia kenal. Contohnya saat pindah ke negara lain atau berinteraksi dengan kelompok budaya yang memiliki nilai berbeda.
Referensi:
Perubahan Sosial. 2017. Puwasih, Joan Hesti & Kusumantoro, Sri Muhammad. [daring]. Tautan: https://ipusnas.id/
Stage and Symptoms of Culture Shock [daring]. Tautan: https://www.sfu.ca/students/isap/explore/culture/stages-symptoms-culture-shock.html
Culture Shock: Pengertian, Penyebab, dan cara Mengatasinya [daring]. Tautan: https://www.ocbc.id/id/article/2023/11/30/culture-shock-adalah
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: