6 Alasan Kenapa Memperingati Hari Kartini
6 Alasan Kenapa Memperingati Hari Kartini — Indonesia memiliki banyak sekali pahlawan yang membuat sebuah gebrakan dan perubahan. Salah satunya adalah Raden Ajeng Kartini.
Pada artikel kali ini, Mamikos akan memberikan informasi terkait alasan mengapa kita, bangsa Indonesia, memperingati hari lahirnya Kartini setiap tahun.
Jangan kemana-mana sebab Mamikos akan memberikan banyak info menarik untuk kamu. Baca habis artikelnya untuk tahu selengkapnya, ya!
Simak Alasan Berikut Mengapa Kita Memperingati Hari Lahir Kartini
Daftar Isi
Daftar Isi
Seperti yang sudah Mamikos singgung di atas, bahwa ada alasan khusus kenapa kita kemudian memperingati hari lahirnya RA Kartini. Namun, untuk info selengkapnya bisa kamu simak dan baca dari penjelasan Mamikos sebagai berikut ini.
Biografi Singkat RA Kartini
21 April adalah hari lahir perempuan asal Jepara, Jawa Timur, yang memiliki nama lengkap Raden Adjeng Kartini. Setiap tahunnya pada tanggal tersebut diperingati Hari Kartini demi mengenang jasa-jasa beliau dalam kesetaraan gender.
Peringatan hari lahir Kartini tersebut usai Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 tahun. Keputusan tersebut juga berisi tentang penetapan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional.
Raden Ajeng Kartini dilahirkan pada 21 April 1879, dan berasal dari kalangan bangsawan. Ia adalah seorang putri dari bupati Jepara bernama Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat dengan M.A. Ngasirah.
Kakek Kartini bernama Pangeran Ario Tjondronegoro IV juga dikenal pada pertengahan abad ke-19 sebagai salah satu bupati pertama yang memberi pendidikan Barat kepada anak-anaknya.
Sementara kakak Kartini bernama Sosrokartono adalah orang yang pandai dalam bidang bahasa. Hingga usianya ke 12 tahun, Kartono telah diperbolehkan sekolah di ELS (Europese Lagere School). Di sana juga lah Kartini belajar bahasa Belanda.
Selepas Kartini Dipingit
Setelah itu, Kartini terpaksa meninggalkan sekolah karena harus mengikuti tradisi pingit untuk kemudian menunggu calon suami yang siap melamar. Selama Kartini dipingit, Kartini mulai belajar sendiri dan menulis surat kepada teman-teman korespondensi dari Belanda.
Menggunakan kemampuan berbahasa Belanda yang ia milik, Kartini mulai banyak bercerita terutama pada salah satu temannya bernama Rosa Abendanon. Rosa juga lah yang banyak mendukung Kartini dengan buah pikirannya selama ini.
Seperti melansir dari Intersections, surat-surat yang dikirimkan Kartini pada korespondensi di Belanda menjelaskan bagaimana pola pemikiran Kartini terkait berbagai masalah.
Karena dia menjadi seorang putri seorang bupati Jawa dan memiliki strata tinggi, Kartini menjelaskan mengenai tradisi feodal yang menindas, pernikahan paksa dan poligami bagi perempuan Jawa kelas atas.
Namun yang lebih sering disinggung adalah mengenai pentingnya pendidikan bagi anak perempuan. Di sisi lain, surat-surat tersebut juga mencerminkan pengalaman hidup Kartini sebagai priayi.
Alasan Memperingati Hari Lahir Kartini
1. Perjuangan Hak Perempuan
Sosok Kartini sangat identik dengan emansipasi. Sejak kita masih duduk di bangku Sekolah Dasar, kamu pasti menyadari bahwa tidak ada sosok perempuan yang sering disebut namanya selain Kartini apabila membicarakan emansipasi.
Mungkin pada saat itu kamu juga tidak begitu menyadari apa makna dari kata emansipasi tersebut.
Jika melihat arti kata emansipasi dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, emansipasi bermakna pembebasan dari perbudakan dan persamaan hak dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat seperti persamaan hak kaum wanita dengan kaum pria.
Makanya mengapa tokoh Kartini begitu dikenang karena jasa beliau yang luar biasa saat memperjuangkan hak-hak yang seharusnya didapatkan oleh perempuan.
2. Menyetarakan Derajat Perempuan
Dalam biografinya, diperlihatkan bahwa Kartini membuka sekolah untuk anak-anak dimana dia bisa mengajar baca dan tulis. Sebab Kartini tahu bahwa membaca dan menulis menjadi jembatan untuk seseorang meningkatkan kualitas hidupnya.
Bersama dua saudarinya, Kartini juga memberikan motivasi pada kaum perempuan dan orang-orang yang dianggap dengan kasta rendah untuk memperbaiki nasib mereka. Hal tersebut tentu saja bisa berlaku untuk kita yang hidup di masa kini.
3. Melawan Patriarki
Perjuangan Kartini menegakkan emansipasi tentu saja sama dengan menghapuskan budaya patriarki yang terlanjur mengakar.
Sebab perilaku atau tindakan yang selalu mengutamakan kaum lelaki ketimbang perempuan menjadi landasan utama Kartini menegakkan emansipasi. Hingga kini, hal tersebut masih menjadi PR besar untuk kita semua.
4. Memotivasi Perempuan Untuk Bertindak
Sejak kecil, Kartini melihat berbagai ketidakadilan dalam hidupnya. Hal tersebut juga menjadi hal yang menjadi landasan pemikirannya yang luas untuk memotivasi perempuan agar berani bertindak.
Kartini juga memiliki misi untuk meningkatkan derajat dan martabat perempuan agar setara dengan laki-laki, dan tidak ada yang membedakannya.
5. Kekuatan Pemikiran Perempuan
Dalam langkah dan upayanya memberantas kebodohan pada perempuan, Kartini membuktikan bahwa perempuan dapat memiliki pemikiran yang kuat. Kartini hanya seorang perempuan yang dipingit dan tak pernah mengenal pendidikan tinggi.
Semua pengetahuan dan ilmu yang dia tahu dia pelajari dari buku. Namun hal tersebut membuat kita semuanya melihat bahwa kuatnya pemikiran Kartini mampu menembus ruang dan waktu.
6. Cita-cita Kartini yang Menjadi Teladan
Kartini memiliki beberapa cita-cita. Salah satunya adalah mendirikan sekolah dan memberikan perempuan pendidikan yang layak dan setara dengan laki-laki. Cita-cita Kartini tersebut masih harus berlanjut hingga kini.
Sebab misi tersebut dibawa Kartini sampai akhirnya dia dijodohkan dengan dengan bupati Rembang bernama K.R.M Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat. Saat menerima lamaran tersebut, Kartini memberikan syarat untuk mengizinkannya mendirikan sekolah wanita.
Perayaan untuk Memperingati Hari Kartini
Sejumlah perayaan pun digelar tiap tahun untuk memperingati hari lahirnya Raden Ajeng Kartini.
Diantara kamu mungkin masih ada yang mengingat bahwa sejak kecil, sering ada peragaan mengenakan busana kebaya tiap tanggal 21 April.
Lalu untuk laki-laki mereka mengenakan blangkon dan pakaian adat jawa, lengkap dengan keris imitasi yang diselipkan di punggung.
Kartini wafat di usia 25 tahun, saat melahirkan putranya yang diberi nama Soesalit Djojoadhiningrat. Kemudian R.A. Kartini dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang, Jawa Tengah.
Meski saat ini Kartini telah tiada, karya tulisnya berhasil dikumpulkan oleh Mr JH Abendanon, sahabatnya di Belanda yang sudah Mamikos singgung di atas.
Akhirnya pada 1911, Rosa berhasil menerbitkan karya tulisan R.A. Kartini dalam buku berjudul Door Duisternis tot Licht atau dalam bahasa Indonesia Habis Gelap Terbitlah Terang.
Pada 1922 buku Habis Gelap Terbitlah Terang berdasarkan catatan Kartini tersebut terbit dalam dan diterbitkan oleh Balai Pustaka.
Itulah tadi penjelasan Mamikos mengenai alasan mengapa memperingati hari lahir Kartini setiap tanggal 21 April. Semoga apa yang sudah Mamikos bagikan di atas dapat bermanfaat dan memberikan kamu sebuah inspirasi baru.
Apabila kamu memerlukan info hunian, jangan lupa mengakses aplikasi pencari kos Mamikos. Aplikasinya dapat kamu unduh via Appstore dan Playstore gratis. Di aplikasi tersebut kamu dapat menemukan berbagai pilihan kos dan hunian sesuai keinginan. Buktikan sekarang.
Klik dan dapatkan info kost di dekat mu: