35 Kata-kata yang Berhubungan dengan Hari Kartini 21 April 2023

35
Kata-kata yang Berhubungan dengan Hari Kartini 21 April 2023 – Raden Adjeng
Kartini, merupakan sosok pejuang emansipasi wanita di Indonesia. Beliaulah yang
berhasil merombak stigma bahwa perempuan tidak boleh memiliki pendidikan.

Atas segala jasa beliau, dibuatlah hari peringatan untuk mengenang segala bentuk jasanya dalam dunia pendidikan dan emansipasi wanita. Bagi kamu para kaum perempuan, belajarlah dari R.A. Kartini untuk dapat meningkatkan berpikir kamu mengenai dunia ini.

Kamu sedang mencari kata-kata yang berhubungan dengan hari Kartini untuk membantu menyemangati proses pendidikanmu? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Sejarah
Singkat R.A. Kartini

idntimes.com

Kartini lahir pada tanggal 21 April 1879 atau pada 28 Rabiul Akhir di tahun Jawa 1808 di Mayong afdeling Japara (kini Jepara).

R.A. Kartini berasal dari sebuah keluarga priyayi atau bangsawan Jawa yang ada di Jepara. Ayahnya yaitu Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat merupakan seorang bupati di sana.

R.A. Kartini mulai masuk sekolah dasar eropa atau Europesche Lagere School (ELS) pada tahun 1885.

Ia adalah seorang anak pribumi yang diizinkan untuk mengikuti program, pendidikan bersama dengan anak-anak dari bangsa Eropa dan Belanda-Indo di ELS yang hanya diizinkan untuk anak pejabat tinggi pemerintah.

Meskipun
berasal dari kalangan bangsawan, anak perempuan yang masuk sekolah dan boleh keluar
rumah merupakan bentuk langkah yang bertentangan dengan adanya tradisi saat
itu, seperti yang dikutip dari Pendidikan Feminis R.A. Kartini oleh Irma Nailul
Muna.

Ketika bersekolah di ELS, R.A. Kartini juga belajar dengan menggunakan Bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar.

Kemampuan dalam bahasanya makin kuat sebab ia rajin dalam membaca buku dan juga koran berbahasa Belanda.

Kartini juga belajar untuk bercakap dengan menggunakan Bahasa Belanda sambil bermain dan juga menerima tamu dari bangsa Belanda yang datang berkunjung ke Jepara.

Siswa pribumi di ELS juga sering mendapatkan berbagai perlakuan yang diskriminatif seperti pandangan rendah dari sesama siswa dan juga guru dari Belanda.

Perlakuan tersebut ternyata semakin memacu semangat Kartini terus bisa berprestasi agar dapat mengalahkan siswa lain.

Meskipun telah mendapat perlakuan yang diskriminatif dari siswa serta guru dari Belanda, Kartini justru menjadi semangat untuk memperoleh pengetahuan yang lebih banyak dan dapat berprestasi.

Dikutip dari buku berjudul Sisi Lain Kartini, diceritakan bahwa dirinya tengah belajar mengenai pemikiran pejuang wanita dari India Pundita Ramambai dengan temannya yang bernama Nyonya Nelly Van Kol.

“Tentang
putri Hindia yang gagah berani ini telah banyak kami dengar. Saya masih
bersekolah, ketika pertama kali mendengar tentang perempuan yang berani itu.
Aduhai? Saya masih ingat betul: saya masih sangat muda, anak berumur 10 atau 11
tahun, ketika dengan semangat menyala-nyala saya membaca dia di surat kabar.
Saya gemetar karena gembira: jadi bukan hanya untuk perempuan berkulit putih
saja ada kemungkinan untuk merebut kehidupan bebas bagi dirinya! Perempuan
Hindia berkulit hitam, jika bisa membebaskan, memerdekakan diri.”

Namun setelah berhasil lulus dari ELS, Kartini dilarang oleh ayahnya untuk melanjutkan pendidikan di HBS Semarang.

Saat itu, tradisi dari bangsawan mewajibkan pada anak berusia 12 tahun yang sudah dianggap dewasa untuk dapat dipingit.

Saat akan dipingit, anak perempuan tidak diperbolehkan untuk keluar rumah, termasuk pergi ke sekolah, karena harus menyiapkan diri untuk melakukan proses menikah dan juga menjadi ibu rumah tangga.

Oleh karena itu, Kartini juga tidak pernah mendapat izin dari ayahnya untuk melanjutkan sekolah di Belanda seperti tawaran dari orangtua Letsy, temannya.

Ia lalu terus dipaksa untuk belajar aturan dari putri bangsawan, seperti cara berbicara dengan menggunakan suara yang halus dan lirih, berjalan secara setapak dan menundukkan kepala jika terdapat anggota keluarga yang lebih tua sedang lewat.

R.A. Kartini yang sudah dipingit mengesampingkan bentuk kekecewaannya untuk tidak lanjut sekolah dengan banyak membaca dan mencatat.

Sejumlah bentuk catatannya termasuk mengenai pandangan hidup yang dapat dicontoh, jiwa dan pemikiran yang besar, serta perilaku yang baik.

Ia juga sering berkirim surat dengan sahabatnya untuk bisa mempelajari pemikiran baru dan juga menyampaikan bentuk keinginannya mengenai dunia pendidikan yang ada di daerahnya.

Terjemahan surat-surat dari R.A. Kartini kelak akan membuka pemahaman bahwa dirinya mempunyai berbagai gagasan untuk dapat mengangkat derajat dari kaum perempuan bumiputera di dalam dunia internasional melalui pendidikan.

Kartini pun akhirnya menikah pada tanggal 8 November 1903 dengan seorang Bupati Rembang.

Kesehatannya pun kian melemah setelah melahirkan anaknya pada tanggal 13 September 1903. Lalu pada tanggal 17 September 1903, Kartini dinyatakan wafat dalam usia mudanya di 25 tahun.

Kendati
tak dapat melanjutkan suatu pendidikan seperti harapan semulanya, sebelum
wafat, Kartini juga mencoba berbagai langkah agar dirinya dan juga perempuan di
sekitar dapat maju dengan melalui pendidikan.

Kata-kata
yang Berhubungan dengan Hari Kartini

Berikut
merupakan kumpulan kata-kata bijak mengenai hari kelahiran R.A. Kartini:

1.
Seorang gadis yang pemikirannya sudah dicerdaskan, dan pemandangannya juga sudah
diperluas, maka tidak akan sanggup lagi untuk hidup di dalam dunia nenek moyangnya.

2.
Kita akan dapat menjadi seorang manusia sepenuhnya, tanpa harus berhenti untuk menjadi
wanita sepenuhnya.

3.
Bahwa kebahagiaan dari perempuan yang paling tinggi, dan sudah sejak dari berabad-abad
yang lalu bahkan juga hingga sampai saat ini yaitu untuk dapat hidup selaras
bersama laki-laki.

4.
Rampaslah semua bentuk harta benda saya, asalkan kau ambil jangan pena saya.

5.
Bila seseorang hendak untuk sungguh-sungguh dalam memajukan sebuah peradaban,
maka kecerdasan dalam pikiran dan pertumbuhan budi haruslah sama-sama
dimajukan.

6.
Adalah suatu bentuk pertolongan dan bantuan yang besar sekali bagi seorang
laki-laki apabila perempuan dapat berbudi tinggi dan terpelajar.

7.
Simpati itu bagi kami merupakan sebuah kepuasan, kekuatan, bantuan,
kegembiraan, dan juga hiburan.

8.
Dan terhadap pada pendidikan itu janganlah hanya akal saja yang akan dipertajam,
tetapi juga budi pun harus juga dipertinggi.

9.
Banyak bentuk emansipasi pada wanita bukanlah untuk persamaan dalam derajat,
emansipasi merupakan sebuah bentuk pembuktian diri yang cukup seimbang antara
raga yang tangguh, namun dengan hati yang senantiasa patuh. Dalam emansipasi terdapat
penerimaan. Penerimaan dalam diri bahwa setiap tempat terdapat empu yang
dikodratkan dan juga dipantaskan.

10.
Marilah wahai para perempuan, gadis. Bangkitlah, marilah kita saling berjabatan
tangan dan secara bersama-sama bekerja untuk mengubah keadaan yang tak
terderita ini.

11.
Di dalam tangan anaklah akan terletak masa depan dan di dalam tangan ibulah akan
tergenggam anak yang merupakan bentuk masa depan itu.

12.
Kami para manusia, seperti halnya seorang laki-laki. Aduh, berilah kami izin
untuk dapat membuktikannya. Lepaskan belenggu pada saya! Izinkan saya untuk berbuat
dan saya akan mampu menunjukkan, bahwa saya juga manusia. Manusia seperti halnya
laki-laki.

13. Kecerdasan pada otak saja tidak akan berarti segala-galanya. Harus ada juga bentuk kecerdasan lain yang dinilai lebih tinggi, yang secara erat berhubungan dengan orang lain untuk dapat mengantarkan orang ke arah yang ingin ditujunya. Di samping otak, juga hati harus bisa dibimbing, kalau tidak demikian suatu peradaban hanya akan tinggal permukaannya saja.

14.
Ikhtiar! Berjuanglah untuk membebaskan diri. Jika engkau sudah terbebas karena
ikhtiarmu itu, maka barulah dapat engkau untuk tolong orang lain.

15.
Jika kita tidak mencari berbagai pengetahuan, maka hidup kita tidak akan menjadi
bahagia dan kehidupan kita akan mampu semakin mundur.

16.
Karena bila taraf dalam hidup kesenian suatu bangsa sangat tinggi, maka budi pada
bangsa itu sendiri adalah suatu puisi.

17.
Habis gelap terbitlah terang.

18.
Jangan kau katakan bahwa saya tidak dapat, tetapi katakan bahwa saya mau.

19.
Pergilah, bekerjalah untuk dapat mewujudkan cita-citamu. Bekerjalah demi kebahagiaan
ribuan orang-orang yang tertindas oleh hukum yang lalim dengan paham yang
keliru mengenai benar dan salah, tentang baik dan juga jahat. Pergilah,
pergilah, tanggunglah semua derita dan berjuanglah, tetapi bekerjalah untuk
sesuatu yang kekal.

20.
Percayalah akan masa depan.

21.
Bagaimanapun bentuk jalannya, sekali-kali janganlah lelah untuk berusaha gigih dalam
membela semua hal yang baik.

22.
Kami yakin, apabila seseorang berani untuk memulai, maka banyak yang akan
mengikuti.

23.
Kita harus bisa hidup bersama-sama dan untuk semua umat manusia. Tujuan dari hidup
kita ialah untuk membuat hidup lebih indah.

24.
Kita berharap untuk dapat dicintai–bukan ditakuti.

25.
Tiada hal yang akan lebih indah selain dapat untuk menerbitkan senyum di wajah
mereka yang kita cinta.

26.
Saat suatu hubungan telah berakhir, bukan berarti orang akan berhenti untuk saling
mencintai. Mereka hanya akan berhenti untuk saling menyakiti.

27.
Betapa ganjil dan telah ajaibnya dari rasa kasih sayang itu: tidak mau untuk dipaksa,
tidak mau diikat dimana pun juga. Datang tanpa diundang, tidak disangka-sangka.
Dan dengan sepatah kata saja, tetapi sepatah kata yang akan menjenguk jauh ke
dalam kehidupan batin masing-masing. Jauh mengikat dua buah jiwa yang sampai
sekarang belum dapat mengenal dengan ikatan-ikatan erat!

28.
Maksud dari Tuhan terhadap kita adalah hal baik. Hidup ini telah diberikan
kepada kita sebagai sebuah rahmat dan tidak sebagai bentuk beban, kita manusia
sendiri pada umumnya membuatnya menjadi suatu kesengsaraan dan penderitaan.

29.
Ingin benar saya untuk menggunakan gelar tertinggi, yaitu Hamba Allah.

30
Harta yang paling suci di dunia ini ialah hati dari laki-laki yang luhur.

31.
Banyak hal yang akan bisa menjatuhkanmu. Tetapi satu-satunya hal yang
benar-benar dapat untuk menjatuhkanmu adalah dari sikapmu sendiri.

32.
Jangan mengeluhkan segala hal-hal buruk yang akan datang dalam hidupmu. Tuhan tidak
pernah memberikannya, kamulah yang terus membiarkannya datang.

33.
Teruslah bermimpi, teruslah bermimpi, bermimpilah selama engkau masih dapat
bermimpi! Bila tiada bermimpi, apakah jadinya sebuah hidup! Sebab kehidupan
yang sebenarnya sangat kejam.

34.
Terkadang, segala kesulitan harus kamu rasakan terlebih dahulu sebelum sebuah kebahagiaan
yang sempurna dapat datang kepadamu.

35.
Jangan pernah menyerah bila kamu masih ingin untuk mencoba. Jangan biarkan segala
penyesalan datang karena kamu sudah selangkah lagi untuk menuju menang.

Penutup

Itu tadi pembahasan mengenai kata-kata yang berhubungan dengan hari kartini, semoga artikel di atas dapat mengingatkanmu tentang bentuk perjuangan dari R.A. Kartini dalam memajukan pendidikan bagi kaum wanita.

Kamu juga perlu belajar dari bentuk perjuangan beliau dengan meraih prestasi tinggi dan terus belajar hingga ke negara internasional.

Demikian pembahasan mengenai kata-kata yang berhubungan dengan hari kartini, kamu dapat membaca artikel lainnya mengenai sejarah pada kolom yang tersedia di Mamikos.


Klik dan dapatkan info kost di dekat mu:

Kost Jogja Murah

Kost Jakarta Murah

Kost Bandung Murah

Kost Denpasar Bali Murah

Kost Surabaya Murah

Kost Semarang Murah

Kost Malang Murah

Kost Solo Murah

Kost Bekasi Murah

Kost Medan Murah