Bacaan Allahu Akbar Kabira Walhamdu Lillahi Katsira Wa Subhanallahi Bukratan Wa Ashila Tulisan Arab, Latin, dan Artinya

Bacaan Allahu Akbar Kabira Walhamdu Lillahi Katsira Wa Subhanallahi Bukratan Wa Ashila Tulisan Arab, Latin, dan Artinya – Takbir berkumandang di seluruh penjuru dunia ketika idul fitri tiba.

Ada yang mengumandangkan takbir di masjid, mushola, hingga di jalanan ramai. Mereka menyambut riuh idul fitri dengan gegap gempita. Tapi, apakah kamu sudah tahu bacaan lengkap takbir untuk Idul Fitri yang berisi Allahu Akbar Kabira Walhamdu Lillahi Katsira Wa Subhanallahi Bukratan Wa Ashila?

Kalau belum, simak bacaan Allahu Akbar Kabira Walhamdu Lillahi Katsira Wa Subhanallahi Bukratan Wa Ashila tulisan arab, latin, dan artinya.

Perayaan Takbir Idul Fitri di Indonesia

Canva/@sofirinajas-images

Perayaan Takbir Idul Fitri di Indonesia adalah momen yang penuh dengan kegembiraan dan kebersamaan bagi umat Muslim. 

Takbir merupakan seruan untuk mengucapkan kalimat-kalimat pujian kepada Allah SWT yang diucapkan secara massal oleh umat Muslim pada malam Idul Fitri. 

Tradisi ini dimulai sejak malam menjelang Idul Fitri dan berlanjut hingga pagi hari.

Di Indonesia, perayaan Takbir Idul Fitri dimulai setelah shalat Maghrib pada malam terakhir bulan Ramadhan. 

Umat Muslim berkumpul di masjid-masjid, lapangan, atau di depan rumah untuk bersama-sama mengucapkan takbir dengan penuh kekhusyukan dan kegembiraan. 

Suara takbir yang berkumandang dari berbagai penjuru memberi nuansa religius yang kental dan membangkitkan semangat kebersamaan.

Takbir Idul Fitri di Indonesia juga menjadi ajang untuk saling berkunjung dan bertemu antara keluarga, kerabat, dan tetangga. 

Setelah shalat tarawih dan witir di malam terakhir Ramadhan, masyarakat umumnya akan melakukan ziarah kubur untuk mendoakan orang-orang yang telah meninggal, sebelum melanjutkan perayaan takbir di masjid atau di rumah.

Selain itu, tradisi takbiran juga diwarnai dengan berbagai hiasan lampu dan kembang api yang menghiasi langit kota-kota besar di Indonesia. 

Lampu-lampu warna-warni dan kembang api menambah semarak suasana perayaan, menciptakan pemandangan yang memukau bagi semua yang menyaksikannya.

Perayaan Takbir Idul Fitri di Indonesia tidak hanya merupakan ekspresi syukur atas berakhirnya bulan suci Ramadhan, tetapi juga merupakan wujud kebersamaan, solidaritas, dan kesatuan umat Muslim dalam merayakan hari kemenangan. 

Tradisi ini menjadi salah satu simbol keberagaman budaya di Indonesia yang memperkaya dan memperkuat rasa persaudaraan di antara sesama umat Muslim.

Bacaan Takbir untuk Idul Fitri

Sebelum sampai pada bahasan bacaan Allahu Akbar Kabira Walhamdu Lillahi Katsira Wa Subhanallahi Bukratan Wa Ashila tulisan arab, latin, dan artinya, berikut adalah bacaan Takbir untuk Idul Fitri dalam versi Arab, Latin, dan terjemahannya

Versi Arab

 اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْ

Versi Latin

Allāhu Akbar, Allāhu Akbar, Lā ilāha illā-Allāh, wa Allāhu Akbar, Allāhu Akbar, wa li-llāhi l-ḥamd.

Terjemahan

Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala puji bagi Allah.

Bacaan Allahu Akbar Kabira Walhamdu Lillahi Katsira Wa Subhanallahi Bukratan Wa Ashila

Versi Arab

اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْ

اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْ

اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْ

 اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا 

Versi Latin

Allāhu Akbar, Allāhu Akbar, Lā ilāha illā-Allāh, wa Allāhu Akbar, Allāhu Akbar, wa li-llāhi l-ḥamd.

Allāhu Akbar, Allāhu Akbar, Lā ilāha illā-Allāh, wa Allāhu Akbar, Allāhu Akbar, wa li-llāhi l-ḥamd.

Allāhu Akbar, Allāhu Akbar, Lā ilāha illā-Allāh, wa Allāhu Akbar, Allāhu Akbar, wa li-llāhi l-ḥamd.

Allāhu Akbaru Kabīrā, wal-ḥamdu lillāhi kathīrā, wa subḥānallāhi bukratan wa aṣīlā.

Terjemahan

Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala puji bagi Allah.

Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala puji bagi Allah.

Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala puji bagi Allah.

Allah Maha Besar, dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah yang sangat banyak, dan Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang.

Hikmah Membaca Takbir saat Idul Fitri

Setelah mengetahui bacaan Allahu Akbar Kabira Walhamdu Lillahi Katsira Wa Subhanallahi Bukratan Wa Ashila, kiranya kita perlu tahu hikmah di baliknya. 

Membaca Takbir saat Idul Fitri memiliki berbagai hikmah yang sangat penting bagi umat Muslim. 

Berikut beberapa di antaranya:

1. Meningkatkan Ketaqwaan

Membaca Takbir merupakan bentuk ibadah yang mengingatkan umat Muslim akan kebesaran Allah SWT. 

Hal ini membantu memperkuat ketaqwaan dan kesadaran akan kehadiran-Nya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Menyucikan Diri 

Takbir mengajarkan umat Muslim untuk senantiasa mengingat dan menyucikan diri dari segala dosa dan kesalahan. 

Dengan mengucapkan Takbir, umat Muslim diingatkan untuk meninggalkan perbuatan buruk dan memperbaiki diri menuju kebaikan.

3. Mengingat Kemenangan Spiritual

Idul Fitri merupakan hari kemenangan bagi umat Muslim yang telah melewati bulan Ramadhan dengan menjalankan ibadah puasa dan berbagai amalan lainnya. 

Membaca Takbir adalah cara untuk merayakan kemenangan spiritual ini dan mengingat betapa pentingnya kesabaran dan keteguhan hati dalam menjalani ibadah.

4. Menjaga Kedekatan dengan Allah

Dengan mengucapkan Takbir, umat Muslim memperkuat ikatan spiritual mereka dengan Allah SWT. 

Hal ini membantu mempererat hubungan antara hamba dan Sang Pencipta serta membawa kedamaian dan keberkahan dalam kehidupan mereka.

5. Membangun Kepedulian Sosial

Tradisi Takbir juga mengajarkan pentingnya solidaritas dan kepedulian sosial. Saat berkumpul bersama untuk membaca Takbir, umat Muslim dapat saling menguatkan, mendukung, dan mempererat tali silaturahmi, menciptakan suasana kebersamaan yang penuh dengan rasa kasih sayang dan persaudaraan.

Dengan memahami dan mengamalkan hikmah-hikmah tersebut, membaca Takbir saat Idul Fitri bukan hanya menjadi sebuah ritual, tetapi juga menjadi sarana untuk meningkatkan keimanan, ketaqwaan, dan kesadaran spiritual umat Muslim dalam menjalani kehidupan mereka.

Tradisi Takbir saat Idul Fitri di Indonesia

Tradisi Takbir saat Idul Fitri di Indonesia adalah salah satu momen yang paling dinanti-nanti oleh umat Muslim setelah sebulan menjalani ibadah puasa. 

Tradisi ini merupakan ekspresi kegembiraan dan syukur atas berakhirnya bulan suci Ramadhan serta merupakan wujud perayaan akan kemenangan spiritual yang telah diraih.

Takbir Idul Fitri di Indonesia dimulai sejak malam terakhir Ramadhan, tepatnya setelah shalat Maghrib menjelang Idul Fitri. 

Umat Muslim berkumpul di masjid, lapangan, dan di depan rumah-rumah untuk bersama-sama mengucapkan Takbir dengan penuh semangat dan kekhusyukan. 

Suara Takbir yang berkumandang dari berbagai penjuru menciptakan suasana religius yang kental dan membangkitkan semangat kebersamaan di antara umat Muslim.

Selain sebagai ungkapan syukur, tradisi Takbir Idul Fitri juga menjadi ajang untuk berkumpul bersama keluarga, kerabat, dan tetangga. 

Setelah shalat tarawih di malam terakhir Ramadhan, masyarakat umumnya melakukan ziarah kubur untuk mendoakan orang-orang yang telah meninggal sebelum melanjutkan perayaan Takbir di masjid atau di rumah. 

Hal menjadi kesempatan bagi umat Muslim untuk mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan kebersamaan di antara sesama.

Tradisi Takbir Idul Fitri di Indonesia juga diwarnai dengan berbagai hiasan lampu dan kembang api yang menghiasi langit kota-kota besar. 

Lampu-lampu warna-warni dan kembang api menambah semarak suasana perayaan, menciptakan pemandangan yang memukau bagi semua yang menyaksikannya.

Lebih dari sekadar ritual, tradisi Takbir saat Idul Fitri di Indonesia memperlihatkan kekayaan budaya dan keberagaman dalam merayakan hari kemenangan. 

Sehingga menjadi momen yang membawa kegembiraan, kebersamaan, dan rasa persaudaraan di antara umat Muslim, serta menjadi simbol semangat keimanan dan syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan-Nya. 

Tradisi ini juga memperkuat identitas keislaman dan kebangsaan Indonesia, menjadikannya bagian yang tak terpisahkan dari warisan budaya dan spiritual umat Muslim di tanah air.

Adab Mengumandangkan Takbir Idul Fitri

Selain memahami bacaan Allahu Akbar Kabira Walhamdu Lillahi Katsira Wa Subhanallahi Bukratan Wa Ashila, kita juga perlu tahu adab dalam mengumandangkannya.

Adab mengumandangkan Takbir Idul Fitri merupakan bagian penting dalam merayakan hari kemenangan ini secara Islami dan bermartabat. 

Berikut adalah beberapa adab yang perlu diperhatikan saat mengumandangkan Takbir Idul Fitri:

1. Niat yang Murni

Saat mengumandangkan Takbir, niatkanlah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mengungkapkan syukur atas berakhirnya bulan Ramadhan dengan ibadah yang baik serta memohon ampunan-Nya.

2. Konsentrasi dan Kehadiran Hati

Saat mengumandangkan Takbir, hendaklah dilakukan dengan konsentrasi dan kehadiran hati yang penuh. 

Jauhkanlah diri dari gangguan atau pembicaraan yang tidak perlu, sehingga dapat lebih merasakan makna spiritual dari Takbir tersebut.

3. Bersama-sama dengan Jamaah

Lebih baik mengumandangkan Takbir secara bersama-sama dengan jamaah di masjid, lapangan, atau tempat lainnya. 

Hal ini memperkuat rasa kebersamaan dan persaudaraan di antara umat Muslim serta menambah semangat dalam merayakan hari kemenangan.

4. Memperhatikan Waktu yang Tepat

Mengumandangkan Takbir sebaiknya dilakukan pada waktu yang diperbolehkan, yaitu mulai dari setelah shalat Maghrib pada malam terakhir Ramadhan hingga sebelum shalat Idul Fitri. 

Hindari mengumandangkan Takbir pada waktu-waktu yang tidak dianjurkan atau saat ada shalat berjamaah.

5. Penggunaan Suara yang Merdu

Saat mengumandangkan Takbir, upayakanlah untuk menggunakan suara yang merdu dan jelas. 

Hindari mengumandangkan Takbir dengan suara yang keras atau tidak enak didengar, karena hal ini bisa mengganggu orang lain.

6. Memperhatikan Etika dan Toleransi

Saat mengumandangkan Takbir, hendaklah memperhatikan etika dan tata krama yang baik. 

Jangan mengganggu orang lain yang sedang shalat atau beribadah, dan tetaplah menjaga sikap toleransi dan menghormati perbedaan dalam beribadah.

Dengan memperhatikan adab-adab tersebut, mengumandangkan Takbir Idul Fitri akan menjadi momen yang penuh makna, berkah, dan keberkahan. 

Hal tersebut adalah bentuk syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya serta kesempatan untuk merayakan kemenangan spiritual bersama sesama umat Muslim.

Demikian pembahasan mengenai bacaan Allahu akbar kabira walhamdu lillahi katsira wa subhanallahi bukratan wa ashila Tulisan Arab, Latin, dan artinya. Semoga bermanfaat.

FAQ

Apa lanjutan allahu akbar kabiro?

Allāhu Akbar, Allāhu Akbar, Lā ilāha illā-Allāh, wa Allāhu Akbar, Allāhu Akbar, wa li-llāhi l-ḥamd.
Allāhu Akbaru Kabīrā, wal-ḥamdu lillāhi kathīrā, wa subḥānallāhi bukratan wa aṣīlā.

Allahu akbar kabiro bacaan apa?

Bacaan doa iftitah, namun juga dibacakan saat takbir

Apa sah sholat tanpa membaca allahu akbar kabiro?

Sholat tanpa doa iftitah adalah sah

Apa bacaan takbir lengkap allahu akbar kabiro?

Allāhu Akbar, Allāhu Akbar, Lā ilāha illā-Allāh, wa Allāhu Akbar, Allāhu Akbar, wa li-llāhi l-ḥamd.
Allāhu Akbaru Kabīrā, wal-ḥamdu lillāhi kathīrā, wa subḥānallāhi bukratan wa aṣīlā.

Doa iftitah wajib atau tidak?

Doa iftitah tidak bersifat wajib, namun sunnah.


Klik dan dapatkan info kost di dekat mu:

Kost Jogja Murah

Kost Jakarta Murah

Kost Bandung Murah

Kost Denpasar Bali Murah

Kost Surabaya Murah

Kost Semarang Murah

Kost Malang Murah

Kost Solo Murah

Kost Bekasi Murah

Kost Medan Murah