Cara Kerja Enzim dalam Teori Lock and Key dan Induced Fit beserta Perbedaannya

Cara kerja enzim dapat dijelaskan dengan dua teori, yaitu teori gembok dan anak kunci, dan teori kecocokan yang terinduksi. Simak penjelasannya!

01 Januari 2024 Asrul A

Fungsi Enzim 

Fungsi utama enzim yaitu berperan untuk membantu proses pencernaan dalam tubuh. Cara kerja dari enzim yaitu dengan mengubah makanan menjadi bentuk energi.

Tidak hanya menghasilkan energi dan nutrisi, enzim juga dapat membantu proses pertumbuhan dan perbaikan dalam jaringan sel. Berikut di bawah ini beberapa fungsi enzim: 

  • Mempercepat reaksi kimia : Enzim dapat membantu mempercepat reaksi kimia dalam tubuh. Enzim akan berperan mengikat molekul dan mengubahnya dengan cara tertentu.
  • Pertahanan tubuh : Enzim-enzim seperti lisosom dan enzim komplemen berperan dalam sistem kekebalan tubuh dengan melawan bakteri, virus, dan benda asing lainnya.
  • Reparasi DNA : Enzim-enzim seperti DNA polimerase dan ligase berperan dalam memperbaiki kerusakan pada DNA, yang dapat terjadi akibat paparan radiasi atau kesalahan replikasi.
  • Detoksifikasi :Enzim-enzim dalam tubuh juga dapat membantu dalam mengubah senyawa beracun yang masuk menjadi bentuk yang mudah untuk dieksekusi oleh tubuh.

Cara Kerja Enzim

Cara kerja enzim pada dasarnya terjadi pada reaksi metabolisme dengan menurunkan energi aktivasi. Energi tersebut sangat penting ketika memulai suatu reaksi. 

Dengan cara meminimalkan cost, maka proses tersebut bisa berlangsung dengan lebih cepat. Energi aktivasi kemudian dapat diumpamakan sebagai biaya operasional dalam suatu produksi.

Jika semakin rendah biaya operasionalnya maka proses pengerjaan akan semakin cepat. Begitupun cara kerja dari enzim dalam mempercepat reaksi kimia dengan berinteraksi bersama substrat.

Selanjutnya, substrat akan diubah menjadi sebuah produk. Ketika dalam bentuk produk, maka enzim akan melepaskan diri dari substrat karena tidak mampu bereaksi dengan substrat.

Ada dua teori yang menjelaskan mengenai cara kerja enzim dalam tubuh. Yaitu:

1. Teori Lock and Key

Teori ini pertama kali dicetuskan oleh Emil Fischer (1894). Ia menjelaskan bahwa enzim tidaklah dapat berikatan dengan substrat yang memiliki bentuk spesifik atau dengan sisi aktif dari enzim.

Substrat hanya memiliki bentuk yang cocok secara fisik yang dapat berhubungan dengan enzim tersebut. Sehingga, teori cara kerja enzim ini diberi nama dengan lock and key (gembok kunci).

Pengumpamaan teori ini yaitu substrat sebagai gembok, sedangkan enzim adalah sebagai kuncinya. Gembok dan kunci memiliki kecocokan dengan satu sisi yang sama agar dapat membuka dan begitupun sebaliknya.

Hanya saja, kekurangan dari teori ini yaitu tidak mampu menjelaskan bagaimana kestabilan dari enzim terjadi. Kestabilan tersebut berasal dari peralihan titik pada reaksi enzim.

Close