12 Cara Mengatasi Bullying di Sekolah, Masyarakat, dan Remaja beserta Pencegahannya

12 Cara Mengatasi Bullying di Sekolah, Masyarakat, dan Remaja beserta Pencegahannya – Bullying merupakan situasi saat ada penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan oleh satu atau sekelompok orang.

Tidak hanya sebatas pada fisik, bullying juga bisa terjadi dalam berbagai macam jenis. Mulai dari cyberbullying, perundungan verbal, hingga pelecehan seksual.

Umumnya, korban bullying tidak mampu membela dirinya karena lemah secara fisik atau mental dan berujung memberi dampak buruk pada perkembangan mental dan karakter korban. Oleh karena itu, perilaku bullying harus dicegah sejak dini dengan melibatkan orang tua dan pihak sekolah.

Berikut Deretan Cara Mengatasi Bullying di Sekolah, Masyarakat, dan Remaja

unsplash.com/christnerfurt

Akhir-akhir ini kasus bullying di Indonesia ini semakin marak, bahkan beberapa kasus sudah menjerat anak usia di bawah umur.

Buruknya lagi, kekerasan di lingkungan masyarakat dapat memberikan dampak negatif yang serius bagi individu dan komunitas secara keseluruhan.

Kini, bullying menjadi masalah serius yang sering terjadi di berbagai lingkungan, termasuk sekolah, tempat kerja, dan masyarakat umum.

Fenomena bullying ini tidak hanya dapat merugikan korban secara fisik dan mental, namun juga dapat merusak hubungan antarindividu dan menyebabkan perubahan dalam kultur masyarakat.

Nah, berikut ada beberapa cara mengatasi bullying yang bisa kamu terapkan.

Pengertian Bullying

Sebelum kita membahas cara mengatasinya, tentu kamu harus paham terlebih dahulu pengertian dari bullying itu sendiri.

Menurut American Psychological Association, bullying didefinisikan sebagai suatu bentuk tindakan agresif yang dilakukan seseorang dengan sengaja dan berulang kali dengan tujuan untuk melukai atau mengakibatkan ketidaknyamanan pada orang lain.

Nah, bullying ini bisa dilakukan secara fisik, lisan, maupun cara lain yang lebih halus seperti memaksa atau memanipulasi.

Bullying juga bisa diartikan sebagai tindakan penindasan yang sering kali dilakukan secara berkelompok.

Di lingkungan sekolah, kelompok yang melakukan bullying cenderung merasa berkuasa dan menganggap siswa lain lebih lemah dari mereka.

Hal yang sama juga bisa kamu temukan di lingkungan kerja dan sosial lainnya. Orang-orang dengan kekuasaan memiliki kecenderungan untuk melakukan tindakan bullying.

Beberapa contoh bullying yang sulit dideteksi adalah intimidasi, ancaman, dan pengucilan. Meskipun tidak meninggalkan bekas fisik, namun tindakan-tindakan bullying tersebut tetap berdampak negatif terhadap kesehatan mental korban.

Cara Mengatasi Bullying di Sekolah

Sekolah menjadi salah satu lingkungan yang berpotensi jadi tempat bullying. Bahkan sederet kasus bullying di Indonesia memang dimulai dari sekolah.

Untuk itu, berikut Mamikos share beberapa cara mencegah bullying di sekolah yang bisa dilakukan.

1. Angkat topik bullying dalam obrolan

Agar anak-anak sadar atau aware soal bullying, topik bullying tentu perlu diangkat di obrolan dalam lingkup sekolah. Interaksi guru dan murid tentunya dapat dimanfaatkan untuk mengangkat topik bullying.

Di sekolah, guru perlu memberikan kesempatan pada murid untuk memahami apa itu perundungan, intimidasi, penindasan, dan apa saja tindakan yang tergolong di dalamnya.

Guru juga dapat menjelaskan risiko dan bahaya bullying. Bila perlu, guru mengajak siswa untuk berdiskusi membahas aturan dan sanksi bagi pelaku bullying di sekolah.

2. Biasakan anak kerja sama

Di sekolah, guru perlu menginisiasi proyek kelompok. Nah, proyek kelompok ini tentunya dapat memupuk kerja sama dan menumbuhkan interaksi. Siswa pun akan belajar berkompromi demi menyelesaikan tugas.

Kemudian yang lebih pentingnya lagi dan perlu menjadi catatan guru, pembentukan kelompok juga harus dengan strategi agar dapat memperkecil risiko bullying.

3. Responsif

Guru dan staf sekolah harus responsif jika menemukan gelagat yang bernuansa bullying. Sekolah juga perlu menunjukkan bahwa tidak akan ada toleransi akan tindakan bullying dalam bentuk apa pun.

4. Hadapi pelaku bullying

Pelaku bullying wajib ditindak tegas jika ditemukan di lingkungan sekolah. Guru dapat mengajak bicara, mempertanyakan tindakannya, dan mengkonfrontasinya.

Lebih baik lagi jika guru mengambil langkah khusus di belakang siswa. Karena jika tindakan menantang pelaku bullying dilakukan depan anak lain malah justru membuat mereka besar kepala atau bisa menumbuhkan niat untuk berbuat lebih jauh.

5. Melibatkan orang tua

Sekolah juga perlu berkomunikasi dengan orang tua siswa agar dapat mencegah bullying dengan mudah.

Orang tua perlu mengedukasi anak-anaknya agar bisa mengkomunikasikan jika terjadi perundungan (bullying) pada mereka. Dengan demikian, sekolah pun bisa lebih cepat mengambil tindakan.

Cara Mengatasi Bullying di Masyarakat

Berikut ini ada beberapa cara mengatasi bullying yang terjadi di lingkup masyarakat.

1. Tunjukkan prestasi

Umumnya, orang yang melakukan bullying beraksi karena rasa iri maupun dengki. Sebagian besar korban bullying pasti memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh orang yang menindasnya.

Nah, yang harus dilakukan oleh para korban bullying adalah tak ragu menunjukkan prestasinya, entah itu di sekolah maupun lingkungan kerja.

Lama kelamaan si pelaku bully justru akan mundur dengan sendirinya karena merasa kamu tidak terkalahkan dan tidak bisa ditindas.

2. Menjalin pertemanan dengan banyak orang

Pernahkah kamu memperhatikan bahwa kebanyakan korban bullying itu suka menyendiri dan jarang memiliki teman?

Cara mencegah bullying yang paling mendasar dan bisa kamu lakukan adalah menjalin pertemanan dengan banyak orang.

Pastikan bahwa circle pertemanan kamu ini sehat dan tidak suka melakukan bully, ya. Ketika korban bullying memiliki banyak teman, tentu pelaku bully akan berpikir dua kali untuk menindasnya.

3. Tumbuhkan rasa percaya diri

Pelaku bully biasanya akan semakin bersemangat saat mengetahui bahwa korbannya merasa minder dan semakin terpuruk.

Untuk mencegah sekaligus memberikan efek jera pada pelaku bully, kamu bisa membangun rasa percaya diri supaya tidak terlihat minder atau takut kepada si pelaku. Percayalah, pelaku bully akan malas menindas kamu karena punya rasa berani dan percaya diri.

4. Tidak terpancing untuk melawan

Emosi terkadang memicu bisa memicu kamu untuk bertindak ketika merasa ditindas. Akhirnya banyak korban bullying yang melakukan perlawanan.

Sebenarnya, boleh-boleh saja melakukan perlawanan, namun kamu juga harus memikirkan bahwa pelaku akan semakin gencar menindasmu ketika kamu melawannya.

Cara mencegah bullying yang paling benar adalah dengan mulai bersikap tenang dan sabar tanpa terpancing untuk melakukan perlawanan.

Cara Mengatasi Bullying di Kalangan Remaja

Berikut adalah beberapa cara mengatasi bullying di kalangan remaja yang bisa kamu terapkan.

1. Jangan menunjukkan sikap takut atau sedih

Pelaku bully tentu akan merasa puas ketika berhasil membuat korbannya takut, sedih, dan semakin terpuruk.

Nah, cara mencegah bullying yang paling efektif adalah tidak menunjukkan sikap takut atau sedih di depan pelakunya.

Jika kamu terus berkonsisten menunjukkan sikap seperti ini, maka pelaku bully lama-kelamaan akan mundur karena takut.

2. Melaporkan pada pihak berwenang

Perundungan merupakan masalah yang cukup serius, terlebih jika pelakunya dibiarkan tanpa sanksi yang berarti.

Jika kamu atau orang-orang di sekitarmu menjadi korban bullying, saatnya kamu menyuarakan isi hatimu dengan melaporkan tindak perundungan ini ke pihak yang berwenang.

Biarkan masalah tersebut diselesaikan oleh pihak yang berwenang untuk dapat menghentikan para pelaku bullying.

3. Jadikan bully-an sebagai penyemangat untuk sukses

Kebanyakan korban bullying akan merasa tidak berharga dan putus asa. Namun, jangan pernah jadikan bullying menghancurkan dirimu sendiri.

Sikapilah dengan positif semua perundungan tersebut, dan jadikan bully-an sebagai sarana penyemangat agar kamu bisa meraih suksesmu.

Ingat, balas dendam terbaik bukan membalas perbuatan jahat mereka, namun dengan membuktikan bahwa kamu bisa menjadi sukses dan lebih baik dari mereka yang pernah mem-bully kamu.

Nah, di atas tadi merupakan informasi terkait cara mengatasi bullying di sekolah, masyarakat hingga remaja yang bisa Mamikos bagikan kepada kamu.

Kini, bullying menjadi masalah serius yang sering terjadi di berbagai lingkungan, termasuk sekolah, tempat kerja, dan masyarakat umum.

Fenomena bullying ini tidak hanya dapat merugikan korban secara fisik dan mental, namun juga dapat merusak hubungan antarindividu dan menyebabkan perubahan dalam kultur masyarakat.

Buat kamu yang ingin mengulik lebih banyak lagi tentang info edukasi lainnya, seperti Dampak Bullying atau Perundungan Bagi Korban hingga Jenis-jenis Bullying, kamu bisa kunjungi situs blog Mamikos dan temukan informasinya di sana.

FAQ

Bagaimana cara mengatasi bullying di kalangan remaja?

Beberapa cara mengatasi bullying di kalangan remaja, misalnya dengan meningkatkan kesadaran dampak bullying, memberikan latihan pada guru dan staf sekolah, melibatkan orang tua siswa, menanggapi laporan tindakan bullying dengan serius, serta menindak tegas pelaku bullying.

Bagaimana cara mengatasi bullying di sekolah?

Beberapa cara mengatasi bullying di sekolah, misalnya dengan konseling behavior, pembentukan tim Anti-Bullying, memantau media sosial siswa, serta menanamkan ajaran Aqidah Akhlak untuk siswa.

Upaya apa yang dilakukan untuk mencegah dan mengatasi perundungan dalam masyarakat?

Pendidik dapat membuat program pencegahan anti bullying dan hukuman bagi pelaku yang melakukan tindakan tersebut. Atau, membangun diskusi dan ceramah tentang mengatasi aksi penindasan. Serta, memberi bantuan dan dukungan pada korban bullying.

Apa penyebab bullying di sekolah?

Faktor terjadinya bullying adalah pengabaian atau tidak adanya perhatian di rumah juga menjadi faktor yang menyebabkan remaja mencari perhatian di sekolah dengan menunjukkan kekuasaannya kepada teman yang lebih lemah. Penindasan tersebut dilakukan sebagai pelarian dari kekerasan dan hukuman berlebihan yang diterimanya di rumah.

Secara umum apa dampak bullying?

Korban bullying memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan masalah kesehatan mental seperti gangguan kecemasan, gangguan suasana hati, dan gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia. Beberapa korban bahkan dapat mengalami pemikiran atau perilaku bunuh diri.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta