7 Cara Mengatasi Konflik antar Kelompok, Pribadi, Budaya, dan Organisasi

7 Cara Mengatasi Konflik antar Kelompok, Pribadi, Budaya, dan Organisasi – Mungkin saja kamu di satu waktu atau bahkan setiap hari pernah berhadapan dengan konflik.

Tidak hanya itu, kamu pasti pernah melihat atau bahkan berhadapan langsung dengan konflik yang lebih besar seperti konflik organisasi dan budaya.

Lalu bagaimana jika kamu sedang menghadapi konflik itu? Pasti rasanya tidak, nyaman dan ingin segera menyelesaikannya. Bagaimana cara mengatasi konflik ini? Yuk, simak ulasan berikut! 

Cara Mengatasi Konflik antar Kelompok, Pribadi, Budaya, dan Organisasi

womansday.com

Manusia merupakan makhluk sosial yang akan selalu berhubungan dengan manusia yang lainnya.

Di dalam melakukan interaksi dan hubungan manusia tidak selalu berjalan dengan baik. Bisa jadi di dalam prosesnya terdapat konflik dan perselisihan.

Pengertian konflik ini bisa disebut juga dengan permasalah yang sedang dihadapi.

Dengan begitu cara menangani konflik ini sangat penting untuk diketahui. Konflik tentunya sudah menjadi bagian dari dinamika sosial yang melekat dalam kehidupan. 

Konflik pasti bisa terjadi kepada siapapun dalam hubungan, keluarga, kelompok, pekerjaan, budaya, dan juga lingkungan. Tidak semua orang dapat mengatasi konflik yang tengah dihadapi.

Apalagi jika dampak dari terjadinya konflik ini bisa mengancam berbagai masalah yang dapat membahayakan manusia.

Konflik yang terjadi hingga antar negara atau wilayah bisa menyebabkan jumlah korban dan kerusakan yang lebih besar. Maka dari itu setiap orang perlu untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi konflik yang baik.

Berikut ini adalah bagaimana cara mengatasi konflik. 

Solusi Mengatasi Konflik 

Masalah sosial yang sering terjadi di masyarakat adalah bagaimana konflik bermula. Konflik ini memiliki dua jenis yang sering terjadi, yaitu konflik horizontal dan konflik vertikal.

Dalam penanganan untuk konflik ini ada 7 cara yang bisa dilakukan untuk menangani konflik ini. Berikut ini cara-caranya.

1. Melakukan Diskusi 

Cara mengatasi konflik yang pertama adalah melakukan diskusi dengan kepala yang dingin. Agar nantinya dapat menemukan solusi tanpa pertengkaran untuk menemukan solusi yang tepat bagi kedua belah pihak.

Kamu bisa memilih tempat yang nyaman dan mendukung untuk mengungkapkan argumen dan juga keinginan dari masing-masing pihak.

Jangan lupa untuk mengusahakan dan menggunakan kalimat serta nada suara yang tidak menyinggung dan memancing emosi lawan bicara. 

2. Prioritaskan Hubungan yang Baik 

Kamu juga bisa mengusahakan untuk menjaga dan memprioritaskan hubungan baik dengan orang lain.

Dengan kamu atau seseorang dapat memprioritaskan serta memposisikan diri dengan baik di dalam suatu hubungan maka konflik akan dapat dihindari terjadinya. 

3. Menjadi Pendengar yang Baik 

Cara mengatasi konflik yang selanjutnya adalah dengan menjadi pendengar yang baik.

Memberikan kesempatan yang luas untuk pihak yang sedang berkonflik untuk menyampaikan pendapat dan keinginannya dari masing-masing pihak.

Jangan lupa untuk menghargai setiap pendapat agar nantinya bisa mendapatkan beberapa sudut pandang. Seseorang yang pendapatnya dihargai tentunya akan mudah menghargai pendapat orang lain juga. 

4. Jangan Menyalahkan Orang Lain

Jangan mudah untuk menyalahkan orang lain itu merupakan sifat yang diperlukan untuk mengatasi konflik. Lakukan dengan tenang dan dengarkan semua pihak yang mengutarakan pendapatnya.

Jika seseorang mendengarkan pendapat orang lain dengan baik, besar kemungkinan untuk orang lain juga mendengarkan pendapat seseorang itu. 

5. Memahami Keinginan Orang yang Terlibat Konflik 

Adanya konflik ini bisa hadir karena dua belah pihak memiliki pendapat yang berbeda. Dengan memahami kedua pihak dan mencari jalan tengah yang baik maka konflik bisa teratasi.

Dan juga pastikan untuk tidak memihak pihak manapun dan bersikap netral dalam menghadapi konflik. Hal ini bertujuan untuk agar semua pihak memiliki peran dan kesempatan yang sama. 

6. Bernegosiasi 

Cara mengatasi konflik yang selanjutnya adalah dengan melakukan negosiasi.

Negosiasi ini dilakukan untuk mengetahui dan memahami supaya nanti dapat mendapatkan solusi dari permasalahan yang sedang terjadi.

Dengan melakukan negosiasi juga dapat mengetahui dimana letak sumber masalah sehingga lebih mudah untuk menemukan jalan keluarnya. 

7. Menyampaikan Pesan dengan Tepat 

Penyampaian pesan haruslah dengan tepat tanpa memberikan rasa berat untuk satu pihak saja. Kamu harus memastikan pesan telah tersampaikan dengan baik serta sopan tanpa adanya menyinggung di satu belah pihak. 

Cara Mengatasi Konflik Kelompok 

Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi konflik yang terjadi antar kelompok: 

1. Komunikasi 

Dengan melakukan komunikasi yang lancar antar anggota dapat mengatasi konflik yang dapat bersumber dari kesalahpahaman. Hal ini juga bisa untuk mempermudah dalam menyelesaikan masalah yang terjadi. 

2. Bersikap proaktif 

Dalam menyelesaikan konflik atau masalah setiap anggota kelompok harus aktif dan ikut andil dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. 

3. Cari tahu akar konflik 

Kelompok harus mencari tahu dahulu sumber atau akar dari terjadinya konflik agar nanti dapat mengatasi dan mencari jalan keluar terbaik untuk permasalahan yang sedang terjadi. 

4. Sifat keterbukaan 

Setiap anggota dari kelompok haruslah saling terbuka akan konflik agar permasalahan ini tidak terus berlarut-larut dan kemudian dapat diselesaikan dengan baik. 

5. Adil 

Adil disini memiliki arti bahwa setiap anggota harus menempatkan diri dengan netral agar tidak memihak satu pihak dengan pihak yang lainnya atau malah memperkeruh suasana. 

Cara Mengatasi Konflik Pribadi 

Contoh konflik yang sering terjadi antar individu adalah konflik di rumah tangga, konflik jual beli, konflik harta warisan, dan lain sebagainya. Berikut ini merupakan cara mengatasi konflik pribadi yang bisa dilakukan:

1. Fokus dengan Konflik 

Untuk mengatasi konflik pribadi ini pastikan untuk fokus dengan permasalahan yang terjadi.

Jangan sampai mengikuti emosi sesaat dan cara memenangkan argumen saja. Karena hal ini hanya akan memperpanjang masalah yang ada dan konflik tidak akan selesai. 

2. Gunakan Kepala yang Dingin 

Saat sedang membicarakan permasalahan sebaiknya tidak terbawa dengan emosi dan menyelesaikan permasalahan dengan tenang.

Tentunya dengan perasaan yang tenang kamu dapat menyelesaikan masalah dengan baik dan damai. 

3. Melakukan Diskusi 

Dengan berdiskusi maka kamu bisa membahas apa yang menjadi topik yang akan diselesaikan. Kamu juga harus memastikan tempat atau lokasi yang mendukungan nyaman.

Saat sedang berdiskusi pun gunakan bahasa yang sopan dan santun agar proses diskusi dapat berjalan dengan lancar.

Setelah berdiskusi masing masing pihak dapat beristirahat untuk merenungkan atau memikirkan di mana letak kesalahannya. Cara mengatasi konflik ini dapat dikatakan yang efektif.

4. Saling Memaafkan

Setelah semua proses penyelesaian masalah selesai hal terakhir yang dilakukan adalah saling memaafkan kesalahan.

Agar hal yang membuat rasa jengkel, benci, kesal sejenisnya tidak hinggap di hati lagi. Hal ini bertujuan agar terciptanya hubungan yang harmonis. 

5. Mengatasi Konflik Budaya 

Bagaimana dengan cara mengatasi konflik budaya yang bisa dilakukan? Berikut ini cara-caranya: 

6. Preventif 

Cara preventif ini merupakan upaya pencegahan masalah saat sedang terjadi atau sebelum terjadi masalah.

Cara ini dapat dikembangkan dengan menumbuhkan sikap tenggang rasa, rasa toleransi, saling membantu, dan hal lainnya yang dapat membantu untuk membangun rasa kepercayaan dan kesatuan. 

7. Represif 

Cara yang kedua ini merupakan penyelesaian setelah terjadinya masalah. Diharapkan dengan cara ini dapat memulihkan keadaan seperti sebelum terjadi masalah.

Yang dapat dilakukan seperti penangkapan dan pembubaran paksa. 

8. Kuratif 

Cara yang terakhir ini merupakan bagaimana tindak lanjut dari permasalahan yang sedang berlangsung. Tujuannya sebagai penanggulangan dan mengatasi dampak sebab dari permasalahan tersebut.

Seperti arbitrasi, mentoring korban kerusuhan, perdamaian dengan akta integritas dan lain sebagainya.  

Konflik Organisasi 

Di dalam organisasi bisa saja memiliki konfliknya masing-masing. Seperti beban kerja yang tidak seimbang, perbedaan pendapat, dan lain sebagainya.

Ada 3 jenis konflik yang mungkin saja terjadi di setiap kelompok. 

1. Konflik Tugas atau Kerja 

Biasanya konflik ini sangat umum terjadi dan merupakan masalah yang konkret.

Seperti misalnya permasalahan metode pelaksanaan tugas, pembagian sumber daya, sampai perbedaan opini bagaimana cara terbaik untuk mencapai tujuan atau tugas.

Jenis konflik yang satu ini termasuk mudah untuk diselesaikan namun lebih rumit jika akar permasalahan tidak diketahui secara pasti. 

2. Konflik Hubungan 

Konflik yang satu ini berkaitan dengan kepribadian, cara pandang, selera, dan gaya berkomunikasi.

Tentunya hal ini biasa terjadi saat menghadapi banyak orang dengan berbagai sifat yang mengharuskan adanya interaksi dalam mencapai tujuan bersama.

Jenis konflik ini bisa menjadi lebih rumit karena dapat mempengaruhi aktivitas yang lain seperti tugas di dalam organisasi. 

3. Konflik Nilai 

Jenis konflik yang satu ini berkaitan dengan hal fundamental dalam diri setiap orang jadi agak sulit untuk dikelola.

Bisa saja pertentangan yang muncul karena perbedaan pandangan politik. agama, ideologi, dan hal lainnya yang diyakini secara mendalam.

Hal ini dapat dikatakan sebagai hal tabu untuk dibicarakan dalam lingkungan kerja tetapi pasti ada satu waktu dimana jenis konflik ini bisa menjadi bahan utama seperti pembahasan tentang etika atau kebijakan. 

Cara Mengatasi Konflik di Organisasi

1. Berfokus pada Masalah 

Cara mengatasi konflik yang pertama untuk mengatasi konflik yang terjadi adalah dengan memandang permasalahan secara objektif.

Langkah yang pertama ini bisa sulit dilewati jika membawa permasalahan atau aspek pribadi.

Apalagi jika nanti pada akhirnya akan saling menyalahkan tanpa memandang permasalahan yang sebenarnya sedang terjadi.

Jadi, perlu adanya fokus terhadap permasalahan dan bukan ke hal yang pribadi. 

2. Komunikasi Secara Terbuka 

Dengan melakukan komunikasi secara terbuka dapat mengatasi konflik tanpa menyimpan perasaan kesal atau sejenisnya di hari selanjutnya.

Komunikasi secara terbuka ini dapat dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan yang sulit untuk ditangani seperti konflik relasi dan juga nilai. 

3. Meminta Pendapat Pihak Netral 

Mediator atau pihak netral merupakan peran yang penting untuk mengatasi konflik yang berlarut-larut atau bahkan melibatkan aspek pribadi seperti kepribadian atau sudut pandang. 

4. Evaluasi dan Kompromi 

Cara mengatasi konflik yang terakhir ini adalah penyelesaian konflik haruslah dievaluasi agar mengetahui seberapa efektifnya sebuah cara untuk menyelesaikan konflik.

Tentunya ada diskusi tentang apa saja penyebab utama dari konflik, permasalahan yang menyertai, perilaku atau sikap yang menghambat penyelesaian permasalahan dan solusi terbaik yang bisa didapatkan.

Setelah mengevaluasi, anggota harus ada kompromi untuk memperbaiki kinerja dan memperbaiki kesalahan untuk menghindari konflik serupa terjadi lagi. 

Demikianlah cara mengatasi konflik yang bisa dilakukan. Konflik tentunya menjadi permasalahan yang tidak dapat terhindarkan.

Dengan menyampaikan pikiran, pendapat, emosi dan kebutuhan secara jujur dan terbuka dapat membantu konflik selesai dengan hasil terbaik.   


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta