Cara Menulis Kutipan yang Dikutip Orang Lain dalam Sumber Kedua Jurnal Buku
Cara Menulis Kutipan yang Dikutip Orang Lain dalam Sumber Kedua Jurnal Buku – Dalam kegiatan tulis menulis, baik itu saat membuat karya ilmiah, makalah, skripsi, dan lain sebagainya, kita pasti akan bertemu dengan “kutipan”.
Secara singkat, kutipan ini merupakan suatu pernyataan berupa kalimat atau pendapat orang lain yang diambil melalui sumber atau teks tertentu.
Artikel ini secara khusus akan membahas cara menulis kutipan yang dikutip orang lain,
Salah satu fungsi dari kutipan ini ialah untuk memperkuat argumentasi yang dikemukakan dalam suatu karya tulis ilmiah. Selain itu juga dapat menghindari plagiarisme.
Pengertian Kutipan
Daftar Isi
Daftar Isi
Plagiarisme merupakan salah satu tindakan mengambil gagasan orang lain tanpa menyertakan sumbernya.
Tentu hal ini harus dihindari terlebih dalam proses pembuatan karya ilmiah. Dengan kutipan inilah, kalian akan bisa menghindari plagiarisme.
Secara harfiah, kutipan memiliki makna pengambilalihan satu kalimat atau lebih yang diambil dari tulisan atau argumentasi orang lain dengan tujuan memperkuat argumentasi sendiri pada suatu karya ilmiah.
Dalam kegiatan penulisan karya ilmiah, penggunaan kutipan ini wajar untuk dilakukan guna menghindari plagiarisme dan dampak buruk lainnya apabila tidak menyertakan sumber valid yang dijadikan referensi.
Pentingnya Mengutip Jurnal
Seseorang yang berkecimpung di dunia sastra pasti akan menemui kegiatan mengutip.
Terlebih saat proses penulisan karya ilmiah, mengutip adalah hal yang wajar bagi semua peneliti guna memperkokoh argumentasi yang mereka buat.
Selain itu, kutipan juga dapat menunjang kredibilitas dari karya ilmiah tersebut.
Beberapa alasan mengapa kegiatan mengutip jurnal penting dilakukan, di antaranya:
1. Proses reuse dari hasil penelitian terdahulu
Supaya karya ilmiah yang sedang dibuat tidak terkesan asal-asalan, maka penulis perlu memberikan kutipan dari jurnal sehingga memperoleh data dukungan yang valid.
2. Sebagai transparansi
Supaya data yang dijadikan referensi terbukti tidak mengambil secara asal dari situs Google yang tidak diketahui kebenarannya melainkan diambil melalui jurnal yang sudah terpublikasi.
3. Sebagai bentuk penghargaan terhadap peneliti atau penulis jurnal sebelumnya
Penggunaan kutipan
dari jurnal yang dijadikan sebagai referensi berarti penulis menghargai
terhadap peneliti jurnal tersebut. Selain itu juga supaya dapat menghindari plagiarisme.
Fungsi dan Tujuan Kutipan
Setelah mengetahui pengertian dari kutipan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kutipan memiliki beberapa fungsi dan tujuan, di antaranya, yaitu:
- Penulis dapat terhindar dari kegiatan plagiarisme
- Akan membantu pembaca suatu karya ilmiah jika ingin mengetahui ide lebih lanjut dari kutipan yang diambil
- Kutipan yang dimuat di suatu karya ilmiah dapat memperkokoh argumentasi penulis
- Dapat mengamankan penulis apabila gagasan dan ide dari teks yang dikutip salah atau kurang pas dengan kenyataannya
- Dapat menunjang kredibilitas suatu karya tulis apabila melampirkan sumber dari data yang dikutip
Manfaat Kutipan
Penggunaan kutipan dalam suatu
karya ilmiah juga memiliki berbagai macam manfaat, di antaranya:
- Mempermudah dalam meninjau kembali penggunaan referensi
- Menunjukkan mutu ilmiah yang lebih baik
- Mempermudah dalam proses evaluasi karya ilmiah mengenai penggunaan data dengan sumber lain
- Meningkatkan mutu estetika dalam proses penyusunan penulisan
- Menghindari terjadinya pengulangan saat menuliskan daftar pustaka
- Mempermudah dalam proses edit naskah terkait dengan daftar pustaka
- Memperlihatkan ketelitian secara lebih baik dan akurat
Proses pengutipan data orang lain terkait dengan pokok bahasan yang diambil, yaitu untuk memperkuat argumentasi dalam proses penulisan suatu karya ilmiah.
Hal tersebut diperbolehkan apabila dilakukan dengan cara jujur serta bertanggung jawab guna menghindari plagiarisme.
Ada 2 cara yang dapat dilakukan dalam proses pengutipan ini yaitu dengan cara kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Berikut penjelasannya:
1. Kutipan langsung
Cara pertama dalam proses pengutipan yaitu dengan kutipan langsung.
Penulisan kutipan secara langsung dilakukan dengan cara menulis ulang ide dan gagasan orang lain tanpa merubah sedikitpun atau bisa dikatakan sama persis. Penulis hanya perlu copy paste kalimat yang ada.
Pengutipan ini dapat dilakukan apabila penulis membutuhkan penegasan maupun argumentasi orang lain mengenai topik pembahasan tertentu.
Namun tidak berhenti di situ saja, tentunya harus memberikan tanda bahwa gagasan tersebut adalah hasil pengutipan dari sumber lain dengan mencantumkan nama penulis dan tahun.
Contoh penerapan kutipan secara langsung seperti:
Menurut Rusmadi
(2010), mengatakan bahwa: “Nilai-nilai budaya yang luhur harus dijaga…”.
Syarat yang harus diperhatikan saat menulis kutipan langsung:
- Kutipan ditulis sesuai dengan kalimat aslinya tanpa
ada tambahan atau pengurangan kata - Kutipan harus dikaitkan dengan pemaparan penulis
- Memberikan tanda petik dua (“) pada bagian awal dan
akhir kalimat kutipan tersebut - Penulisan sumber kutipan langsung ditulis secara
lengkap dengan format nama dan tahun - Jika penulis memiliki inisiatif memberikan tambahan
gagasan maka tambahan tersebut ditulis di dalam tanda kurung
2. Kutipan tidak langsung
Jenis kutipan selanjutnya yaitu kutipan tidak langsung.
Cara pengutipan ini digunakan apabila penulis mengambil gagasan dan ide orang lain, yang mana disampaikan dalam suatu karya ilmiah menggunakan kalimat sendiri yang dibuat oleh penulis tersebut.
Dapat diartikan juga bahwa penulis karya ilmiah hanya menggunakan data tersebut sebagai ide dan dituliskan menggunakan kalimat sendiri tanpa mengubah sedikitpun makna dari kalimat aslinya.
Penulisan kutipan dengan cara ini juga memiliki beberapa syarat dan ketentuan yang harus diperhatikan, di antaranya yaitu:
- Penulis menggunakan kalimat asli yang berasal dari sumbernya. Hanya saja dirubah menjadi kalimat tidak langsung
- Dalam menuliskan kutipan tidak langsung, penulis juga wajib menyertakan secara lengkap mengenai keterangan sumber gagasan tersebut dengan format nama, halaman, tahun publikasi jurnal.
Contoh penerapan kutipan tidak langsung:
Dikutip
dari World Wide Consortium 2008, menyatakan web adalah dokumen yang saling berhubungan
(halaman web) dan sumber daya web lainnya dihubungkan oleh hyperlink dan URL.
Perbedaan Kutipan Langsung dan Kutipan Tidak Langsung
Terkait cara menulis kutipan yang dikutip orang lain, perlu diketahui bahwa perbedaan pada kutipan langsung dan kutipan tidak langsung memang tidak memiliki perbedaan yang signifikan.
Meskipun penulisannya hampir mirip namun ada beberapa perbedaan yang perlu diketahui, berikut penjelasannya:
- Kutipan
langsung selalu menyertakan sumber di awal kalimat, lalu panjang kutipan
langsung kurang dari 6 baris yang nantinya inti dari ide pokok tulisan diapit
oleh tanpa petik dua (“). Tanpa petik dua itulah yang membedakan dengan kutipan
tidak langsung - Kutipan
langsung biasanya lebih panjang daripada kutipan tidak langsung. Karena pada
dasarnya, kutipan langsung mengambil semua gagasan tersebut secara utuh.
Sedangkan kutipan tidak langsung, penulis dapat langsung menuliskan inti dari
ide yang diambil. - Kutipan
langsung lebih mudah penulisannya dibanding kutipan tidak langsung. Hal
tersebut dikarenakan kutipan tidak langsung harus melewati proses perubahan
redaksi supaya tulisan yang dibuat tidak mengalami plagiarisme.
Demikian informasi seputar cara menulis kutipan yang dikutip orang lain, mulai dari pengertian, fungsi dan tujuan, manfaat, jenis-jenis serta cara penulisan kutipan yang ada.
Semoga informasi cara menulis kutipan yang dikutip orang lain ini membantu kamu, ya!
Jangan lupa untuk selalu update informasi melalui blog Mamikos karena disini pusatnya segala informasi mulai dari tata cara penulisan yang baik dan benar hingga informasi menarik lainnya. Dijamin ter up-to-date deh!
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idaman mu: