5 Cerita Rakyat Jawa Barat yang Terus Dikenang dan Selalu Menarik untuk Dibaca

Saat kecil kita pasti kerap mendengar cerita-cerita rakyat yang sarat akan amanat. Nah, berikut beberapa cerita rakyat Jawa Barat yang terkenal dan selalu dikenang!

28 Juli 2023 Sekarbumi

5 Cerita Rakyat Jawa Barat yang Terus Dikenang dan Selalu Menarik untuk Dibaca – Indonesia memiliki banyak sekali wilayah dan suku bangsa.

Oleh sebab itu, kebudayaan Indonesia pun sangat banyak dan melimpah. Salah satu kebudayaan tersebut adalah cerita rakyat.

Dalam artikel hari ini, Mamikos ingin membagikan 5 cerita rakyat Jawa Barat yang terkenal dan selalu menarik untuk dibaca.

5 Cerita Rakyat Jawa Barat yang Terus Dikenang

1. Sangkuriang dan Tangkuban Perahu

Cerita Rakyat Jawa Barat
https://unsplash.com/@windohtgl/

Untuk cerita rakyat Jawa Barat yang terkenal pertama adalah Tangkuban Perahu.

Kamu mungkin sudah mengetahui jalan cerita legenda yang satu ini? Kalau kamu belum tahu, nih Mamikos berikan ringkasannya ya.

Pada zaman dulu, ada seorang putri keturunan dewi bernama Dayang Sumbi. Karena satu dan lain hal, Dayang Sumbi pergi dari istana dan mengasingkan diri di dalam hutan.

Di hutan, Dayang Sumbi tinggal di sebuah pondok sederhana dengan ditemani oleh anjing setianya, yaitu Tumang.

Suatu hari, saat sedang menenun, torompong milik Dayang Sumbi jatuh ke kolong balai-balai.

Merasa malah untuk mengambilnya, Dayang Sumbi pun berikrar bahwa siapa pun yang mengambilnya torompong itu, kalau dia lelaki akan dijadikan suami, kalau dia perempuan akan dijadikan saudari.

Betapa terkejutnya Dayang Sumbi saat ternyata yang mengambilkan torompong adalah Tumang, anjingnya. Tapi, ia tidak bisa menarik kembali nazarnya. Jadi, Dayang Sumbi pun menikahi Tumang.

Singkat cerita, Dayang Sumbi kemudian melahirkan seorang bayi laki-laki yang diberi nama Sangkuriang.

Suatu ketika, Sangkuriang melihat seekor babi hutan yang gemuk, ia menyuruh Tumang untuk mengejarnya. Tapi Tumang tidak mau karena sebenarnya babi hutan itu adalah titisan seorang dewi.

Sangkuriang yang marah menakuti Tumang dengan anah panah. Tapi, tanpa sengaja, anak panah tersebut terlepas dan membunuh Tumang.

Sangkuriang lalu membawa hati Tumang untuk dimasak oleh ibunya.

Saat Dayang Sumbi mengetahui bahwa itu adalah hati Tumang, suaminya sendiri, ia murka dan memukul kepala Sangkuriang dengan sendok nasi. Setelah itu, ia mengusir putranya dari rumah.

Bertahun-tahun kemudian, saat sedang duduk di depan rumah, tiba-tiba Dayang Sumbi dihampiri oleh seorang pemuda tampan.

Pemuda itu menunjukkan ketertarikannya pada Dayang Sumbi yang memang tidak menua karena ia memiliki darah dewi.

Dayang Sumbi dan pemuda itu pun menjalin hubungan kasih. Tapi, suatu hari, Dayang Sumbi mengetahui kenyataan bahwa pemuda itu ternyata adalah Sangkuriang, putranya sendiri.

Ia buru-buru memberi tahu Sangkuriang bahwa ia adalah ibunya. Tapi Sangkuriang tidak mau percaya dan tetap memaksa untuk menikahi Dayang Sumbi.

Akhirnya, Dayang Sumbi menerima lamaran Sangkuriang, dengan syarat pria itu harus membangun sebuah danau beserta perahu besar sebelum ayam berkokok.

Sangkuriang yang sakti menyanggupi hal tersebut. Ia segera bekerja keras membangun danau dan perahu untuk Dayang Sumbi.

Merasa takut Sangkuriang akan memenuhi syaratnya, Dayang Sumbi pun memutuskan untuk membangunkan ayam-ayam sehingga mereka berkokok.

Sangkuriang yang merasa marah karena sudah dicurangi, menendang perahu yang setengah jadi hingga menelungkup.

Perahu itu kemudian berubah menjadi gunung yang kita kenal dengan nama Gunung Tangkuban Parahu.

Nah, bagaimana? Apakah kamu suka dengan cerita rakyat Jawa Barat yang satu ini?

2. Si Kabayan Pemalas

Cerita Rakyat Jawa Barat
https://ppid.bandung.go.id/

Selanjutnya, cerita rakyat Jawa Barat yang terkenal adalah Si Kabayan.

Mengisahkan tentang seorang pria malas yang kerjanya hanya melamun bernama Kabayan.

Suatu hari, Kabayan diminta oleh sang istri untuk mencari tutut (sejenis siput) di sawah.

Dengan malas-malasan, Kabayan pun pergi ke sawah. Tapi, hingga sore hari, ia tidak kunjung kembali.

Istri Kabayan pun memutuskan untuk menyusul sang suami ke sawah. Tapi, betapa terkejutnya ia saat melihat bahwa Kabayan hanya berjongkok di pematang sawah sambil mengais-ngais lumpur mencari tutut dengan tongkat panjang.

Saat ditanya, Kabayan menjelaskan bahwa ia tidak sudi turun ke sawah karena pasti sawah itu dalam. Lagi pula, ia tidak mau tubuh dan pakaiannya kotor terkena lumpur.

Semakin kesal, istri Kabayan pun akhirnya mendorong pria itu hingga terjerembab ke dalam sawah.

Kabayan pun terjerembab masuk ke dalam sawah dan menjadi basah serta kotor. Tapi ia tidak tenggelam karena sawah tersebut tidak dalam seperti dugaannya semula.

Nah, dari cerita rakyat Jawa Barat di atas, amanat apa yang bisa kamu petik?

3. Nyai Bagendit yang Pelit

Cerita Rakyat Jawa Barat
https://visitgarut.garutkab.go.id/

Kalau cerita rakyat Jawa Barat yang satu ini, apakah kamu mengingatnya? Kalau tidak, coba simak ringkasannya berikut ini!

Pada zaman dulu, ada seorang wanita yang kaya raya. Warga desa memanggilnya Nyai Bagendit.

Nah, walaupun Nyai Bagendit kaya raya, ia sangatlah pelit. Ia takut suatu hari dirinya akan jatuh miskin. Oleh sebab itu, ia enggan mengulurkan tangan kepada orang-orang yang membutuhkan pertolongan.

Jika memberikan pinjaman kepada warga desa, ia akan mengambil bunga yang sangat tinggi.

Suatu hari, seorang pengembara tua renta datang ke rumah Nyai Bagendit dan meminta segelas air.

Dengan congkak, Nyai Bagendit mengusir pengembara tersebut dan mengolok-oloknya.

Merasa sedih dan kecewa, pengembara itu kemudian menancapkan tongkatnya di depan rumah Nyai Bagendit sambil berkata bahwa suatu hari Nyai Bagendit akan mendapatkan pelajaran.

Tidak mengacuhkan perkataan si pengembara tua, Nyai Bagendit pun masuk ke dalam rumah. Pengembara itu mencabut tongkatnya dan berjalan pergi.

Ternyata, lubang yang dibuat saat si pengembara menancapkan tongkatnya mengeluarkan air dalam jumlah besar.

Sekejap saja, daerah rumah Nyai Bagendit sudah tergenang air. Warga desa sekitar segera menyelamatkan diri agar tidak terendam banjir tersebut.

Tapi Nyai Bagendit malah sibuk menyelamatkan harta bendanya. Pada akhirnya, Nyai Bagendit beserta rumah dan kekayaannya terendam oleh air yang terus meluap hingga membentuk danau, atau situ.

Nah, sejak saat itulah warga sekitar menyebut danau di daerah Garut ini dengan nama Situ Bagendit.

Menurutmu, pesan apa yang ingin disampaikan melalui cerita rakyat Jawa Barat ini?

4. Lutung Kasarung dan Putri Purbasari

Cerita Rakyat Jawa Barat
https://id.wikipedia.org/

Untuk cerita rakyat Jawa Barat yang terkenal selanjutnya adalah tentang Lutung Kasarung, atau Lutung yang Tersesat.

Alkisah, di sebuah kerajaan, seorang Raja memiliki tujuh orang putri. Lima orang putri sudah menikah dengan para pangeran dari kerajaan tetangga.

Tersisa dua putri yang menjadi kandidat pewaris takhta, yaitu Purbararang dan Purbasari.

Raja pun akhirnya menunjuk Purbasari sebagai pewaris takhta. Akan tetapi, keputusan tersebut membuat Purbararang murka.

Purbararang merasa bahwa ia lebih berhak menjadi pewaris takhta, sebab ia lebih tua daripada Purbasari. Walau begitu, sang Raja tidak mengubah keputusan.

Akhirnya, Purbararang meminta bantuan kepada seorang dukun yang kemudian membuat Purbasari mengalami sakit kulit yang sulit disembuhkan.

Setelah Purbasari benar-benar mengalami penyakit kulit itu, Purbararang segera menghasut sang Raja supaya mengusir Purbasari ke hutan karena ia sudah tidak layak lagi menjadi ratu dengan penyakit kulitnya itu.

Akhirnya, dengan berat hati, sang Raja mengasingkan Purbasari ke hutan. Putri malang itu dibuatkan pondok kecil yang sederhana di tengah hutan, jauh dari pemukiman warga.

Walau jauh dari masyarakat, Purbasari tidak merasa kesepian. Sebab, ia justru menjadi akrab dengan binatang-binatang yang hidup di dalam hutan.

Mereka kerap membawakan makanan bagi Purbasari dan menemaninya. Nah, salah satu hewan yang kerap melakukan hal tersebut adalah si Lutung jelmaan pangeran tampan.

Suatu hari, si Lutung secara tidak sengaja mendengar Purbasari menangisi kondisi tubuhnya yang masih dijangkiti penyakit kulit.

Mendengar hal tersebut, Lutung pun langsung berdoa kepada dewa untuk menyembuhkan Purbasari.

Doa Lutung dikabulkan. Dewa menciptakan telaga berair jernih. Lutung pun gembira dan langsung menyuruh Purbasari untuk mandi di telaga itu.

Purbasari sangat terkejut saat mendengar bahwa Lutung bisa berbicara dengan lancar layaknya manusia. Awalnya, ia merasa takut. Tapi Lutung berhasil meyakinkannya untuk mandi di telaga.

Sungguh ajaib! Setelah mandi, kulit Purbasari menjadi bersih kembali tanpa bekas sedikit pun. Ia kembali seperti semula, seolah tidak pernah mengidap penyakit kulit sama sekali.

Tepat saat itu, datangnya para dayang dari kerajaan dengan membawa titah Raja untuk membawa serta Purbasari kembali ke kerajaan.

Awalnya, Purbasari menolak. Tapi, saat ia mengetahui bahwa ayahnya juga merindukannya, akhirnya itu kembali bersama para dayang ke istana.

Tentu saja semua orang yang ada di istana terkejut saat melihat bahwa Purbasari sudah kembali seperti dulu. Tidak ada lagi penyakit kulit yang berbau busuk.

Raja pun sangat bahagia dan kembali mengumumkan bahwa takhta akan diwariskan kepada Purbasari.

Tapi, Purbararang menolak hal tersebut. Ia lalu mengajak Purbasari untuk lomba memasak. Jika Purbasari menang, maka Purbararang akan mengizinkannya menjadi ratu. Tapi jika Purbasari kalah, maka Purbararang-lah yang harus menjadi ratu.

Mereka pun berlomba. Tapi Purbararang mendapatkan banyak bantuan dari pelayan istana, sementara Purbasari memasak seorang diri.

Lutung yang menyaksikan hal ini pun meminta kepada dewa untuk membantu Purbasari. Akhirnya, peri dan bidadari kayangan pun turun dan membantu Purbasari.

Tidak ada yang bisa melihat para peri dan bidadari ini kecuali Purbasari sendiri. Mereka memasak dengan gesit dan akhirnya Purbasari memenangkan kompetisi tersebut.

Belum mau kalah, Purbararang mengajak berlomba lagi, yaitu berlomba adu panjang rambut.

Dan berkat bantuan peri dan bidadari kayangan tersebut, Purbasari lagi-lagi memenangkan kompetisi.

Purbararang semakin kesal. Ia pun mengajak berkompetisi adu ketampanan tunangan.

Hal ini tentu saja tidak adil, sebab Purbararang memang memiliki tunangan yang sangat tampan bernama Raden Indrajaya. Sementara Purbasari belum memiliki tunangan.

Saat itulah Lutung datang dan menjadi pendamping Purbasari. Melihat hal ini, Purbararang tertawa dan mengejek-ejek pendamping Purbasari yang merupakan lutung (sejenis kera) berbulu lebat.

Lutung kemudian berbisik pada Purbasari untuk menggandengnya dan berjalan ke depan Purbararang.

Saat Purbasari melakukan hal tersebut, tiba-tiba Lutung berubah menjadi seorang pangeran yang sangat tampan. Jauh lebih tampan dari Raden Indrajaya karena ia sebenarnya adalah pangeran dari kayangan.

Akhirnya, Purbasari resmi menjadi ratu dengan didampingi oleh si Lutung, alias Sanghyang Guruminda. Mereka pun hidup bahagia selamanya.

Bagaimana? Apakah kamu menyukai cerita rakyat Jawa Barat di atas? Pesan apa yang bisa kamu petik dari cerita rakyat Jawa Barat tersebut?

5. Putri Manja dan Telaga Warna

Cerita Rakyat Jawa Barat
https://www.pegipegi.com/

Sudah siap mendengarkan cerita rakyat Jawa Barat yang terakhir? Yuk, disimak.

Di sebuah kerajaan bernama Kutatanggeuhan, hiduplah seorang ratu dengan putrinya yang bernama Gilang Rukmini.

Gilang Rukmini adalah putri yang sangat manja. Semua keinginannya harus terpenuhi. Jika ada sesuatu yang tidak berkenan di hatinya, ia akan mengamuk dan merajuk.

Suatu hari, sang Ratu memberikan sekotak perhiasan kepada Gilang Rukmini sebagai hadiah ulang tahun.

Akan tetapi, Gilang Rukmini dengan sombong melemparkan kotak perhiasan itu hingga isinya bertebaran.

Melihat hal ini, sang Ratu pun menangis tersedu-sedu. Ia tidak menyangka bahwa putrinya akan bersikap begitu kasar dan sombong.

Melihat sang Ratu menangis, para dayang, pelayan, dan prajurit pun turut menangis.

Tiba-tiba, dari dalam tanah keluar sumber air yang sangat deras. Dalam sekejap, air itu menenggelamkan kerajaan Kutatanggeuhan beserta seluruh penghuninya.

Air tersebut akhirnya membentuk sebuah danau atau telaga. Di pagi hari, kamu bisa melihat warna airnya yang jernih dengan pantulan warna-warna lain yang indah.

Warga sekitar mengatakan bahwa itu adalah pantulan dari kerajaan Kutatanggeuhan. Tapi, ada juga yang bilang itu adalah pantulan dari perhiasan yang dibuang oleh Gilang Rukmini.

Sekarang, coba jelaskan pesan apa yang bisa kamu petik dari cerita rakyat Jawa Barat di atas?

Penutup

Sekian 5 cerita rakyat Jawa Barat terkenal dan masih selalu menarik untuk dibaca dari Mamikos.

Sebenarnya, masih ada banyak cerita rakyat Jawa Barat lainnya yang tidak kalah menarik, seperti kisah Asal Usul Kota Bandung, Taman Banjarsari, Ciung Wanara, Nyi Mas Belimbing, Nyi Roro Kidul, dan sebagainya.

Mungkin lain kali Mamikos akan menyajikan ringkasan cerita rakyat Jawa Barat lainnya ya?


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta

Close