14 Ciri Bioteknologi Konvensional dan Modern beserta Perbedaannya

14 Ciri Bioteknologi Konvensional dan Modern
beserta Perbedaannya – Bioteknologi konvensional dan modern tidak hanya dapat
dibedakan melalui metode produksinya saja.

Beberapa ciri-ciri bioteknologi konvensional
ternyata juga menjadi pembeda yang signifikan dari bioteknologi modern.

Artikel kali ini akan membahas tentang apa saja
ciri-ciri bioteknologi konvensional dan modern yang mudah untuk kamu pahami.

Perbedaan Bioteknologi Konvensional dan
Modern

canva/@Mark Stebnicki

Perbedaan bioteknologi konvensional dan modern menunjukkan adanya evolusi dan kemajuan dari yang tadinya masih tradisional menuju modern.

Terdapat beberapa perbedaan antara bioteknologi konvensional
dan bioteknologi modern yang terbagi dalam:

1. Metode Produksi

  • Bioteknologi Konvensional: Menggunakan
    metode tradisional dan alamiah, seperti fermentasi dengan mikroorganisme
    tertentu tanpa melibatkan modifikasi genetik.
  • Bioteknologi Modern: Melibatkan rekayasa
    genetika untuk mengubah secara khusus sifat-sifat organisme atau menghasilkan
    produk dengan menggunakan teknologi DNA rekombinan.

2. Penggunaan Teknologi

  • Bioteknologi Konvensional: Menggunakan
    peralatan sederhana dan metode tradisional, tidak terlalu bergantung pada
    teknologi tinggi.
  • Bioteknologi Modern: Menggunakan
    teknologi canggih seperti PCR, kloning gen, dan bioinformatika untuk analisis
    dan manipulasi DNA.

3. Modifikasi Genetik

  • Bioteknologi Konvensional: Tidak
    melibatkan modifikasi genetik atau manipulasi gen secara langsung.
  • Bioteknologi Modern: Melibatkan
    modifikasi genetik untuk mencapai sifat-sifat tertentu pada organisme atau
    menghasilkan produk dengan kualitas yang diinginkan.

4. Fokus Aplikasi

  • Bioteknologi Konvensional: Umumnya fokus
    pada produksi makanan dan minuman tradisional, seperti tempe, kecap, dan tahu.
  • Bioteknologi Modern: Aplikasinya lebih
    luas, mencakup pengembangan obat-obatan, vaksin, tanaman transgenik, dan
    produk-produk bioteknologi tingkat tinggi.

5. Keberlanjutan

  • Bioteknologi Konvensional: Prosesnya
    cenderung sederhana dan dapat diimplementasikan secara lokal, dengan lebih
    sedikit dampak lingkungan.
  • Bioteknologi Modern: Dapat melibatkan
    produksi massal dan penggunaan teknologi tinggi, yang dapat memiliki dampak
    lingkungan yang lebih besar tergantung pada aplikasinya.

6. Sumber Daya Biologi

  • Bioteknologi Konvensional: Memanfaatkan
    sumber daya biologi yang tidak dapat diproduksi dalam jumlah besar, seringkali
    dilakukan secara sederhana.
  • Bioteknologi Modern: Bisa melibatkan
    produksi dalam skala besar dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika untuk
    meningkatkan hasil dan efisiensi produksi.

7. Integrasi Pengetahuan

  • Bioteknologi Konvensional: Melibatkan
    pengetahuan dan metode tradisional dalam proses pengembangan produk.
  • Bioteknologi Modern: Lebih tergantung
    pada pengetahuan ilmiah dan teknologi tinggi dalam pengembangan dan produksi
    produk.

Ciri-ciri Bioteknologi Konvensional

Penerapan metode ini dapat dikenali dari beberapa ciri-ciri
bioteknologi konvensional, seperti:

1. Penggunaan Teknik Fermentasi

Ciri-ciri bioteknologi konvensional utamanya menggunakan proses fermentasi yang melibatkan mikroorganisme untuk menghasilkan produk makanan dan minuman seperti tempe, kecap, dan tahu.

Fermentasi merupakan proses alami di mana mikroorganisme
seperti bakteri atau ragi digunakan untuk mengubah bahan baku menjadi produk
yang diinginkan.

Proses fermentasi melepaskan senyawa-senyawa bermanfaat untuk
memproduksi hasil pangan yang baru.

2. Masih Menggunakan Peralatan Tradisional

Dalam pengembangan produknya, ciri-ciri bioteknologi
konvensional cenderung menggunakan alat-alat tradisional dan sederhana.

Penggunaan peralatan tradisional ini menunjukkan bahwa metode bioteknologi konvensional sudah berlangsung sejak lama.

3. Tanpa Modifikasi Genetik

Berbeda dengan pendekatan modern, bioteknologi konvensional
tidak melibatkan modifikasi genetik atau manipulasi gen untuk mengubah
karakteristik organisme.

Proses bioteknologi konvensional lebih mengandalkan seleksi
alam dan sifat-sifat alami organisme untuk mencapai hasil yang diinginkan.

4. Fokus pada Produk Makanan dan Minuman

Ciri-ciri bioteknologi konvensional selanjutnya adalah
mengenai produk yang dihasilkan.

Penerapan utama bioteknologi konvensional terfokus pada
pengembangan berbagai produk makanan dan minuman seperti roti, tahu, tempe,
tapai, kecap, acar, dan lainnya.

Bioteknologi konvensional berkontribusi pada keragaman
kuliner dan keanekaragaman produk lokal di berbagai budaya.

5. Integrasi Pengetahuan Tradisional

Proses pengembangan dalam bioteknologi konvensional sering
melibatkan pengetahuan dan metode tradisional sebagai bagian integral dari
proses tersebut.

Ciri-ciri bioteknologi konvensional juga mencerminkan
warisan budaya dan pengetahuan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi.

6. Sederhana dan Berkelanjutan

Bioteknologi konvensional umumnya dilakukan secara sederhana
dan tidak memerlukan produksi dalam jumlah besar.

Pendekatan ini memanfaatkan sumber daya biologi yang tidak
dapat diproduksi dalam skala besar, menjadikannya lebih terjangkau dan
berkelanjutan dalam jangka yang lebih panjang.

Ciri-ciri Bioteknologi Modern

Berbeda dari bioteknologi konvensional, ciri-ciri bioteknologi modern menunjukkan majunya teknologi dalam bidang bioteknologi dan penerapannya di berbagai aspek kehidupan manusia.

1. Pemanfaatan Rekayasa Genetika

Salah satu ciri utama bioteknologi modern adalah penggunaan
rekayasa genetika atau manipulasi gen untuk mengubah karakteristik organisme.

Melalui teknik ini, gen-gen spesifik dapat dimodifikasi atau
dimasukkan ke dalam organisme dengan tujuan menciptakan sifat-sifat baru atau
meningkatkan kinerja biologisnya.

2. Penggunaan Teknologi Berbasis DNA dan RNA

Bioteknologi modern banyak mengandalkan pemahaman yang
mendalam tentang struktur dan fungsi DNA serta RNA.

Teknik seperti PCR (Polymerase Chain Reaction) dan teknologi sekuensing DNA memiliki peran penting dalam analisis dan manipulasi genetika.

3. Penggunaan Bioreaktor dan Teknologi Kultur Sel

Bioteknologi modern sering melibatkan penggunaan bioreaktor
dan teknologi kultur sel untuk produksi massal produk bioteknologi yang
membedakannya dari ciri-ciri bioteknologi konvensional.

Bioreaktor adalah sistem yang memfasilitasi pertumbuhan dan
produksi organisme atau sel-sel tertentu dalam skala industri.

4. Fokus pada Pengembangan Obat dan Terapi Genetik

Bioteknologi modern sering difokuskan pada pengembangan obat
dan terapi genetik.

Bioteknologi ini mencakup produksi obat-obatan menggunakan
organisme rekayasa genetika dan pengembangan terapi genetik.

Tujuannya adalah untuk menyembuhkan atau mengatasi penyakit
dengan memodifikasi gen manusia.

5. Penggunaan Bioinformatika

Penggunaan teknologi informasi dalam analisis data biologis dikenal
sebagai bioinformatika.

Penggunaan bioinformatika menjadi ciri-ciri bioteknologi
modern yang penting.

Teknologi tersebut melibatkan pengolahan dan interpretasi
data biologis kompleks yang menggunakan metode komputasi dan perangkat lunak
khusus.

6. Produksi Transgenik dalam Tanaman dan Hewan

Berbeda dari ciri-ciri bioteknologi konvensional, bioteknologi modern sering digunakan untuk mengembangkan tanaman dan hewan transgenik.

Hewan dan tanaman yang diproduksi memiliki sifat-sifat
spesifik yang diinginkan. Seperti ketahanan terhadap hama, resistensi terhadap
penyakit, atau peningkatan kualitas nutrisi.

7. Penggunaan Sel Punca

Pemanfaatan sel punca baik dari manusia maupun hewan menjadi
ciri-ciri bioteknologi modern yang khas dalam pengembangan terapi regeneratif
dan penelitian biomedis lanjutan.

8. Keberlanjutan dan Lingkungan

Bioteknologi modern juga semakin fokus pada keberlanjutan
dan dampak lingkungan dengan pengembangan proses produksi yang lebih efisien
dan ramah lingkungan.

Berbagai solusi untuk masalah-masalah yang ditimbulkan juga
mulai ditekankan.

Contoh Produk Bioteknologi Konvensional

Produk-produk dari teknologi tradisional di bawah ini
menunjukkan ciri khas bioteknologi konvensional yang fokus pada pengolahan
makanan dan minuman, seperti:

1. Tempe

Tempe adalah produk makanan tradisional dari Indonesia yang dihasilkan melalui fermentasi kedelai oleh jamur Rhizopus oligosporus.

Proses ini mengandalkan mikroorganisme secara alami untuk
mengubah kedelai menjadi makanan yang kaya protein dan serat.

2. Kecap

Kecap merupakan hasil produksi yang dibuat melalui salah
satu ciri-ciri bioteknologi konvensional.

Fermentasi kedelai atau tepung kedelai dengan menggunakan bakteri dan ragi yang memberikan rasa khas pada kecap.

3. Tahu

Produk kedelai yang dihasilkan dengan cara menggumpalkan
protein kedelai melalui pemberian zat penggumpal yang berasal dari
mikroorganisme seperti kapang.

4. Tapai

Tapai menjadi produk dengan ciri-ciri bioteknologi
konvensional melalui fermentasi.

Bahan bakunya terbuat dari ketan atau singkong yang diproses melalui fermentasi oleh kapang atau ragi.

Tapai sering digunakan dalam berbagai hidangan dan minuman tradisional.

5. Acar dan Asinan

Acar dan asinan merupakan contoh produk bioteknologi
konvensional yang melibatkan fermentasi sayuran.

Pemberian bakteri asam laktat dimaksudkan untuk memberikan
rasa asam dan karakteristik yang unik.

6. Kimchi

Salah satu hidangan khas Korea yang terbuat dari sayuran
yang difermentasi, seperti kubis, dengan tambahan bumbu dan rempah-rempah.

Proses fermentasinya juga menggunakan bakteri asam laktat.

7. Keju

Keju adalah produk susu yang melibatkan fermentasi oleh bakteri asam laktat dan enzim pengurai dalam susu.

Proses ini membuat keju memiliki berbagai tekstur dan rasa yang berbeda.

8. Yoghurt

Produk ini dihasilkan dari fermentasi susu oleh bakteri asam laktat yang membuatnya memiliki tekstur kental dan rasa asam.

9. Miso

Miso juga merupakan hidangan khas Jepang yang diproduksi melalui proses fermentasi.

Proses fermentasinya melibatkan ragi, bakteri, dan jamur.

10. Cuka Apel

Cuka apel dihasilkan melalui fermentasi jus apel oleh bakteri asam asetat dan jamur.

Cuka apel sering digunakan sebagai bumbu atau bahan dalam berbagai masakan.

Contoh Produk Bioteknologi Modern

Ciri-ciri bioteknologi modern yang sudah Mamikos bahas
sebelumnya juga tergambar dari beberapa contoh produk di bawah ini.

1. Insulin Rekombinan

Insulin rekombinan adalah hormon insulin yang diproduksi
dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika.

Biasanya dihasilkan melalui bakteri atau sel-sel khamir yang
dimodifikasi genetik untuk memproduksi insulin manusia.

2. Vaksin Genetik

Vaksin modern sering kali melibatkan rekayasa genetika untuk
menghasilkan antigen yang dapat merangsang respons kekebalan tubuh.

Contohnya adalah vaksin COVID-19 yang menggunakan teknologi
mRNA atau vektor viral untuk mengajarkan sistem kekebalan tubuh mengenali dan
melawan virus.

3. Enzim Deterjen

Beberapa enzim yang digunakan dalam deterjen modern
diproduksi melalui teknologi rekayasa genetika.

Enzim-enzim ini membantu dalam membersihkan noda dan
memperbaiki kinerja deterjen.

4. Obat Biologis

Obat biologis seperti beberapa jenis terapi kanker dan
pengobatan autoimun, diproduksi menggunakan teknologi rekayasa genetika.

Contohnya adalah penggunaan antibodi monoklonal yang
dirancang untuk menargetkan sel-sel kanker tertentu.

5. Tanaman Transgenik

Tanaman transgenik yang tahan terhadap hama, penyakit, atau
tahan terhadap kondisi lingkungan tertentu adalah produk bioteknologi modern.

Contohnya termasuk jagung Bt yang menghasilkan protein yang
bersifat toksin terhadap hama tertentu.

6. Pangan Panganan yang Diperkaya

Pangan yang diperkaya melalui rekayasa genetika untuk
memiliki kandungan nutrisi tertentu adalah contoh produk bioteknologi modern.

Misalnya, beras cokelat yang mengandung lebih banyak
beta-karoten untuk mengatasi defisiensi vitamin A.

7. Bioplastik

Produksi bioplastik menggunakan mikroorganisme rekayasa
genetika untuk menghasilkan polimer yang dapat digunakan sebagai bahan dasar
plastik.

Pendekatan ini bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan dari limbah plastik konvensional.

8. Enzim dalam Industri Makanan

Beberapa enzim yang digunakan dalam industri makanan seperti
penghasil sirup glukosa atau penghilang gluten pada tepung dapat diproduksi
melalui teknologi rekayasa genetika.

9. Sel Punca untuk Terapi

Penggunaan sel punca seperti ciri-ciri bioteknologi modern dalam
terapi regeneratif.

Seperti dalam pengobatan penyakit jantung atau diabetes
merupakan contoh produk bioteknologi modern yang terus berkembang.

10. Pengujian DNA dan Diagnostik Molekuler

Teknologi rekayasa genetika digunakan dalam pengembangan
metode diagnostik molekuler dan pengujian DNA.

Tujuannya adalah untuk mendeteksi penyakit genetik atau
infeksi sebagai salah satu ciri bioteknologi modern.

Penutup

Nah, itulah tadi pembahasan serta penjelasan lengkap
mengenai ciri-ciri bioteknologi konvensional dan modern.

Semoga setelah membaca artikel ini menambah wawasan kamu
mengenai bioteknologi konvensional dan modern serta contoh produknya.

Masih banyak materi Biologi menarik lainnya yang juga bisa kamu temukan di blog Mamikos.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta