Contoh Analisis Tokoh dan Penokohan dalam Cerpen yang Baik dan Benar

Contoh analisis tokoh dan penokohan dalam cerpen yang baik dan benar – Cerpen merupakan sebuah karya sastra baru yang dibangun dengan memadukan unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.

Pada sebuah cerpen posisi tokoh memiliki peranan yang sangat penting di dalam pengembangan alur cerita itu sendiri.

Artikel ini akan membahas contoh analisis tokoh secara lengkap, silakan simak di bawah ini.

Pengertian Tentang Tokoh

https://www.pexels.com/@-rahulshah-/

Menurut Nugiyantoro
dalam Modul 3 Ceritamu Ceritaku yang diterbitkan Kemendikbud dijelaskan jika
peranan yang dimiliki tokoh didasarkan pada tingkat kepentingan keberadaannya
dalam sebuah cerita.

Dengan melihat prosentasi kepentingannya di dalam sebuah cerita inilah yang kemudian dapat menentukan posisi tokoh dalam cerita tersebut.

Sehingga dapat kita ketahui dia merupakan tokoh utama atau hanya tokoh sampingan atau tokoh tambahan.

Masih menurut Nugiyantoro, tokoh utama merupakan tokoh yang memiliki peranan sangat penting di dalam sebuah cerita.

Ia dikatakan tidak hanya sekedar mampu menciptakan masalah dan menyelesaikannya. Tetapi juga mampu mengubah alur cerita.

Sementara tokoh sampingan atau tokoh tambahan adalah tokoh yang menjadi penambah atau pemanis cerita.

Ia tidak terlalu diperhatikan karena dianggap tidak memiliki kemampuan untuk mempengaruhi bagaimana sebuah cerita berjalan.

Jika didasarkan pada watak atau sifat yang dimilikinya. Tokoh dalam cerita dapat dibagi menjadi tiga yakni tokoh protagonis( tokoh yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan);

Tokoh antagonis (tokoh yang digambarkan memiliki watak tercela dan jahat), dan tokoh tritagonis yakni tokoh yang tidak memihak kepada siapapun. Biasanya ia diposisikan sebagai penengah.

Apa Itu Penokohan

Berbeda dengan
pengertian tokoh, menurut Hayati, penokohan merupakan cara yang dilakukan
pengarang untuk menampilkan tokoh-tokoh rekaan dalam ceritanya sehingga dapat
diketahui bagaimana karakter atau sifat dari karakter tersebut.

Di dalam menampilkannya pun tidak boleh dilakukan secara asal-asalan, tetapi harus disertai dengan alasan yang logis agar alasan tokoh memiliki watak seperti yang digambarkan dalam cerita dapat dimaklumi pembaca.

Mengenai watak yang digambarkan ini sendiri meliputi watak secara lahir maupun batin. Hal ini juga akan diulas dalam contoh analisis tokoh dan penokohan.

Kegunaan Tokoh dan Penokohan

Tokoh adalah para pelaku yang ada di dalam sebuah cerita. Bisa dikatakan tokoh adalah kunci dari sebuah cerpen. Sebab, tokoh sangat berperan dalam berjalannya alur cerita.

Terkait dengan fungsi dari tokoh di dalam suau cerpen adalah

  • Dapat membuat cerita menjadi lebih menarik.
  • Dapat membat cerita lebih mudah dipahami.
  • Dapat membuat cerpen lebih jelas sudut pandang yang digunakan penulisnya.
  • Dapat membuat pembaca lebih menikmati cerpen yang dibacanya.
  • Dapat membua pembaca menikmati cerpen yang dibacanya.

Fungsi penokohan adalah untuk menentukan watak atau karakter dari para tokoh yang ada di dalam suatu cerita.

Gambaran mengenai watak tokoh dalam cerpen ini biasanya disampaikan dengan ucapan, pemikiran, atau cara pandang tokoh dalam menghadapi suatu permasalahan.

Masalah Dalam Tokoh

Pertama, sebelum beranjak ke contoh analisis tokoh, perlu diketahui bahwa masalah atau konflik adalah terjadinya ketegangan atau pertikaian di dalam suatu cerpen.

Konflik dapat diciptakan seorang penulis dari keadaan lingkungan sekitar atau dari imajinasi penulis.

Jenis konflik di dalam cerpen dibedakan
menjadi beberapa macam dan ini jenis dan pengertiannya.

Macam-macam konflik dan pengertiannya adalah:

Maksud dari konflik individu adalah konflik yang terjadi dengan dirinya sendiri.

Konflik ini biasanya dimunculkan ketika tokoh digambarkan tengah berdiskusi dengan dirinya sendiri.

Supaya emosi yang dihasil dapat terasa, sebaiknya penulis memberikan gambaran yang jelas tentang masalah yang dihadapi dan bahasa yang digunakan mudah dipahami serta tidak memunculkan ambigu. Konflik individu adalah konflik dengan dirinya sendiri.

  • Maksud dari konflik
    individu dengan orang lain adalah munculnya suatu masalah dalam hubungan antara
    seorang individu dengan orang lain.
  • Maksud dari konflik
    antara individu dengan masyarakat adalah munculnya suatu masalah karena adanya
    silang pendapat antara individu dengan suatu kelompok masyarakat.
  • Maksud dari konflik individu dengan alam
    adalah munculnya suatu maslah karena individu yang menjadi tokoh dalam cerita
    merasa tidak setuju atau senang pada situasi atau peristiwa alam yang sedang
    terjadi.

Langkah-langkah Analisis Tokoh dan Penokohan

Supaya dapat menganisis suatu cerita yang baik dan benar, contoh analisis tokoh sangat dibutuhkan. Langkah yang paling terpenting adalah membaca cerpen yang akan dianilisis beberapa kali.

Hal ini penting untuk dilakukan supaya pembahasa memahami atau dapat membuat catatan penting pada cerpen yang sedang dibacanya.

Salah catu catatan pentingnya adalah mengelompokkan tokoh berdasarkan jenis atau karakternya, dalam melakukannya seorang harus memahami lebih dulu naskah yang sedang dibangga,

Menganalisis tokoh merupakan penyelidikan atau pengelompokan terhadap suatu tokoh, untuk itu diperlukan membaca contoh analisis tokoh.

Dalam hal ini dapat kita tarik kesimpulan sikap dan sifat dalam suatu tokoh, dan dapat mengelompokkan suatu tokoh dalam jenis-jenisnya.

Langkah-langkah Membuat Analisis

  1. Menemukan karakter tokoh di dalam paragraf naratif.
  2. Menemukan karakter tokoh di dalam dialog-dialog antar tokoh maupun dialog dengan diri sendiri.
  3. Menemukan karakter tokoh dengan membaca cermat alur melalui konflik demi konflik.
  4. Menemukan karakter tokoh dengan memahami latar yang ada dalam cerita.

Kesimpulan Tokoh dan
Penelitian

Contoh analisis tokoh yang penting adalah tentang tokoh dengan penelitian. Tokoh dan penokohan adalah komponen paling penting dalam sebuah cerpen.

Keduanya dapat diposisikan sebagai alat atau objek yang dapat diperankan dan menjadikan jalan cerpen dapat mengalir.

Untuk itulah, baik tokoh atau penokohan di sini tidak berlebihan jika diposisikan menjadi alat bantu guna memerankan adegan pada setiap cerita.

Lebih lengkap tentang analisisnya bisa dilihat pada pembahasan pada contoh analisis tokoh di bawah ini.

Contoh Analisis Tokoh dan Penokohan

Penjaga Makam

Hujan telah reda sejak sejam yang lalu. Sisa-sisa air hujan yang menempel di dedaunan yang berangsur tiris membuat reranting yang dihinggapinya nampak seperti sedang menari mengikuti alunan orkestra yang sedang dinyanyikan oleh para binatang malam.

Sesekali suara burung hantu yang menyela dikala terlantunnya sajak-sajak gaib itu mampu menambah suasana syahdu malam yang terus bergegas menuju puncaknya.

 “Kematian adalah kepastian yang tidak mungkin kita hindari. Kau boleh menghadapinya dengan ketakutan. Boleh juga kau menghadainya dengan keberanian. Tetapi sebaiknya kau jangan pernah tertawakan dia.

Hormatilah kedatanganya. Sebab menghormati kematian sama halnya dengan menghormati kehidupan,” pinta Mbah Kusdi padaku beberapa hari yang lalu.

Mbah Rusdi adalah seorang lelaki sebatang kara yang sudah hampir dua tahun ini diberi kepercayaan untuk menjaga pemakaman desa.

Siapa sejatinya lelaki ini masih menjadi misteri yang belum terpecahkan hingga kini.

Meski misterius tetapi Mbah Kusdi hampir semua warga desa menaruh simpatik padanya.

Pasalnya, sejak awal keberadaannya hingga kini Mbah Kusdi termasuk orang yang ringan tangan. Ia dengan senang hati membatu siapa saja tanpa pernah pandang bulu.

Selain misterius, menurutku Mbah Kusdi ini termasuk orang yang aneh. Sebab, ia tidak mau menerima upah dalam bentuk uang untuk setiap bantuan yang ia berikan.

Dibanding diupah dengan uang. Mbah Kusdi lebih suka diupah dengan sepiring makanan.

“Di sisa hidupku ini, sebisa mungkin aku akan menjauhi uang. Aku
bertindak seperti ini bukannya sok kaya atau apa, aku melakukannya karena aku
ingin balas dendam pada semua jenis uang. Sebab, telah banyak kebahagiaanku
terampas oleh uang.

Anak, istri, kerabat, dan bahkan semua teman dan sahabat yang pernah kumiliki hilang direbut oleh uang. Semenjak kehilangan besaran-besaran itu.

Aku telah berjanji untuk tidak akan pernah menyentuh uang lagi,” jawab Mbah Kusdi saat kutanya mengapa dia tidak mau diupah dengan uang.

Selain itu ada hal lain yang membuat warga desa sangat sayang padanya. Mbah Kusdi memiliki kemampuan untuk menyembuhkan orang yang sedang sakit hanya dengan segelas air putih yang telah dido’akannya.

Untuk jasanya yang ini, Mbah Kusdi juga tidak pernah meminta imbalan pada orang-orang yang telah disembuhkannya.

“Saya tidak bisa menyembuhkan siapa pun, di sini saya hanya sebatas sebagai perantara saja. Sebab, sesungguhnya yang telah memberi mereka kesembuhan itu adalah Tuhan Sang Pemberi Kesembuhan itu sendiri.

Sekali lagi saya tegaskan, dalam hal ini posisi saya hanya sebatas perantara saja,” kilahnya jika ada orang yang mengucapkan terima kasih setelah penyakitnya sembuh berkat bantuan Mbah Kusdi.

Kemampuan istimewa yang dipadukan dengan sikap yang tak kalah istimewa inilah yang membuat semakin banyak warga merasa senang dengan kehadiran Mbah Kusdi di desa itu.

Namun, di sisi lain hal ini pulalah yang membuat Mbah Kusdi menjadi sosok yang paling dibenci oleh Nardi, seorang mantri desa yang setahun lebih dulu dari kedatangan Mbah Kusdi di desa itu.

Nardi membenci Mbah Kusdi karena semenjak kedatangannya membuat pasiennya menjadi sepi. Kebencian yang sudah tidak terkontrol ini membuat Nardi ingin menghabisi nyawa Mbah Kusdi.

Nardi berada di desa itu karena dia ditugaskan secara resmi oleh pemerintah untuk mengurus kesehatan di desa itu.

“Bagaimana pun caranya lelaki tua itu harus kubunuh,” batin Nardi
saat bergegas menuju tempat tinggal Mbah Kusdi yang berupa cungkup itu. Cungkup
yang didiami oleh Mbah Kusdi ini sebenarnya adalah makam dari Kiai Ageng, salah
satu sosok yang diyakini sebagai pendiri desaku.

Begitu sampai di cungkup itu. Nardi melihat Mbah Kusdi tengah tertidur dengan sangat lelap. Tidak ingin membuang waktu. Nardi segera menyuntik tubuh renta itu dengan sebuah suntikan berisi racun.

Sekejap kemudian, tubuh Mbah Kusdi mengejang, dan tidak kurang dari satu menit kemudian lelaki tua itu menghembuskan nafasnya yang terakhir.

 “Mampus kau tua bangka.
Sekarang akulah juru sembuh di desa ini,” ucapnya lirih.

Setelah memastikan Mbah Kusdi meninggal. Nardi lantas pulang ke rumah dinasnya dengan dada membusung karena terisi oleh kemenangan.

Sementara itu tubuh Mbah Kusdi yang semula dingin dan kaku berangsur menghangat dan lentur kembali. Napas yang semula hilang telah kembali lagi. jantung yang sempat terhenti. Kini mulai berdetak lagi.

Rupanya ilmu rawa rontek sebuah ilmu kuno yang pernah dipelajari Mbah Kusdi sewaktu muda dulu masih bersemayam di tubuhnya.

Ilmu itu membuat pemiliknya mampu hidup lagi, meski pemiliknya berkali-kali mati, selama tubuh pemiliknya masih menempel di tanah masih belum mau pergi dari tubuh Mbah Kusdi.

Mendapati hal yang semacam ini Mbah Kusdi merasa sangat sedih karena kematian yang didambakannya hanya dirasakannya kurang dari setengah jam yang lalu.

Sementara itu saat Nardi menyalakan televisi tanpa segaja tangannya menyenggol seutas kabel yang terkelupas. Sengatan listrik itu rupanya menjadi penyebab jantung Nardi berhenti berdetak untuk selama-lamanya.

Kira-kira sepuluh menit setelah kejadian itu toa di masjid mengabarkan kematian Nardi.

Sayup-sayup kabar kematian Nardi ini sampai juga di telinga Mbah Kusdi. Di dalam keremangan cungkup air mata Mbah Kusdi mengalir deras.

Ia tidak menyangka kematian sejati justru mendatangi sosok yang membuat dirinya merasakan kematian sesaat yang baru saja dialaminya malam itu.

“Tuhan mengapa misteri kematian begitu sulit untuk dimengerti?”
tanya Mbah Kusdi lirih, selirih suara angin yang menyebarkan aroma wangi
kamboja ke seluruh penjuru makam yang mulai terang karena sinar lampu yang
dibawa oleh sejumlah warga yang akan membuatkan tempat peristirahatan terakhir
untuk Nardi.

Analisis Tokoh dan Penokohan Cerpen Penjaga Makan

Tokoh

Tokoh utama dalam cerpen di atas adalah Mbah
Kusdi

Tokoh sampingan dalam cerpen di atas adalah
Nardi

Penokohan

  • Mbah Kusdi merupakan sosok protagonis yang
    di dalam cerpen di atas dikisahkan gemar memberikan pertolongan kepada mereka
    yang membutuhkan tanpa memungut biaya.
  • Mbah Kusdi juga digambarkan sebagai orang
    tua yang hidup dalam kesepian dan penyesalan. Salah satu yang membuatnya
    menyesal adalah ilmu rawa rontek miliknya yang membuatnya sulit mati.
  • Nardi merupakan sosok antagonis dalam
    cerita di atas. Ia digambarkan sebagai laki-laki yang iri karena merasa kalah
    populer dari Mbah Kusdi. Selain itu dia juga telah melakukan percobaan
    pembunuhan terhadap Mbah Kusdi.

Demikianlah contoh analisis tokoh dan Penokohan dalam cerpen yang baik dan benar. Semoga artikel ini dapat memberi manfaat buat kamu


Klik dan dapatkan info kost di dekat mu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta