Contoh Anekdot Lucu tentang Sekolah beserta Strukturnya Lengkap
Anekdot memiliki fungsi untuk menyindir dan juga murni sebagai humor semata. Pahami apa bedanya di artikel ini!
Contoh Anekdot Lucu tentang Sekolah
Agar makin paham mengenai teks anekdot, berikut ini 5 contoh teks anekdot lucu tentang sekolah:
Contoh 1
Berikut ini contoh anekdot lucu tentang sekolah mengenai:
Abstraksi
Suatu pagi di ruang BK ada pertemuan antara guru BK dan orang tua murid yang bermasalah serta muridnya sendiri.
Orientasi
Guru BK: Ibu sudah tahu apa masalah yang kali ini ditimbulkan oleh Adin?
Orang tua murid: Tidak, memangnya ada apa ya bu?
Guru BK: Adin melawan kepada salah satu guru yang sedang mengajar kelasnya kemarin.
Orang tua murid: Aduh, benar itu, nak?
Adin: Tidak tahu, Bu.
Orang tua murid: Jangan begitu, coba jelaskan kepada Ibu.

Advertisement
Krisis
Adin: Jadi kemarin sedang belajar tentang hak dan kewajiban. Adin ada yang tidak dimengerti, lalu bertanya. Namun, guru tersebut malah marah.
Orang tua murid: Memang kamu bertanya apa?
Adin: Hak murid kan untuk mendapatkan pelajaran dari guru, tapi kenapa guru tersebut jarang masuk. Tidak memenuhi kewajibannya. Padahal mungkin sekolah memberi haknya dengan baik yaitu gaji.
Reaksi
Guru BK dan orang tua Adin terdiam.
Koda
Adin dipersilakan ke kelas dan Ibunya pamit pulang.
Contoh 2
Berikut ini contoh anekdot lucu tentang sekolah mengenai:
Abstraksi
Suatu hari di sebuah kelas matematika.
Orientasi
Pada minggu yang lalu semua murid disuruh untuk membuat bangun datar dari kertas lauco.
Setiap murid yang nomor absennya ganjil harus membuat bangun datar persegi panjang dan murid yang nomor absennya genap harus membuat sebuah segitiga sama kaki.
Krisis
Semua telah mengerjakan tugasnya dan diletakan di atas meja masing-masing. Bu Guru meminta yang absennya ganjil untuk memperlihatkan tugasnya dengan cara diacungkan agar terlihat dari depan kelas.
Kemudian, Bu Guru meminta murid berabsen genap untuk menunjukan tugas mereka yaitu bangun datar segitiga sama kaki.
Hampir semua bagus kecuali punya Edmund. Bu Guru pun bertanya:
Bu Guru: Kenapa segitiga milikmu bentuknya aneh dan tidak rapi, Edmund?
Edmund: Saya malah heran juga Bu kenapa yang lain bisa rapi sementara punya saya tidak.
Bu Guru: Kamu pakai gunting dan penggaris kan untuk memotongnya?
Edmund: Iya benar, Bu.
Bu Guru: Coba ada kertas sisa, gak? Tunjukan pada Ibu bagaimana kamu membuatnya.
Edmund pun mulai memegang gunting dengan kaki kanan dan kertas dengan kaki kiri sambil duduk di atas kursinya.