18 Contoh Bullying Verbal dan Non Verbal beserta Penyebab dan Cara Mengatasinya

Bullying verbal dan non verbal merupakan salah satu jenis bullying yang kasusnya pasti sudah pernah kamu dengar atau baca melalui portal berita.

18 Juni 2024 Nana

2. Pengabaian isu di sekolah

Meski tidak selalu, namun sepertinya bukan cerita baru jika pihak sekolah sering mengabaikan keberadaan perilaku bullying dan menganggap sebagai bentuk ‘kenakalan’ biasa.

Akibatnya anak-anak sebagai pelaku bullying seolah akan mendapatkan penguatan terhadap perilaku mereka untuk melakukan intimidasi terhadap orang lain.

3. Faktor kelompok ‘yang lebih’ kuat

Saat anak-anak berinteraksi di lingkungan sekolah dan dengan teman di sekitar rumah, ada kecenderungan mereka untuk melakukan tindakan bullying.

Beberapa anak melakukan tindakan perundungan untuk membuktikan kelayakan diri agar bisa bergabung atau masuk ke grup/kelompok tertentu.

4. Kondisi di lingkungan sosialnya

Kondisi di lingkungan sosial dapat menjadi penyebab timbulnya tindakan perundungan. Salah satu faktor lingkungan sosial yang menyebabkan tindakan perundungan tak lain adalah kemiskinan.

5. Tayangan berita di televisi dan media cetak

Televisi atau media cetak dapat membentuk pola perilaku perundungan dari segi tayangan yang mereka tampilkan. Survei yang dilakukan salah satu media massa, memperlihatkan bahwa 56,9% anak-anak akan meniru adegan-adegan film yang mereka tonton. Bahkan secara umum anak-anak akan meniru geraknya sebesar 64% dan kata-katanya sebesar 43%.

Cara Mengatasi Bullying Verbal dan Non Verbal

Setelah membaca apa saja yang dapat menjadi penyebab tindakan perundungan (bullying) di atas, kamu juga perlu tahu bagaimana cara mengatasi bullying secara verbal dan non verbal pada penjelasan di bawah ini:

a. Memberikan edukasi

Hal pertama yang dapat dilakukan untuk mencegah tindakan perundungan atau bullying tentu saja dengan memberikan edukasi.

Apabila hal tersebut sudah terjadi, jangan tunda untuk menginformasikan kepada anak atau orang yang dirundung bahwa tindakan tersebut, sekalipun secara lisan, sangat tidak pantas dilakukan.

Coba ajak anak berdialog agar ia dapat lebih memahami bahwa bullying verbal atau non verbal dapat melukai perasaan orang lain dan dapat berdampak serius.

b. Menanamkan rasa empati dan kepedulian

Apabila diperlukan, gunakan buku atau video edukasi untuk menanamkan rasa empati dan kepedulian pada anak-anak. Tujuannya agar dapat membuat anak semakin menyadari akan bahaya melukai orang lain dari perkataan atau tindakan yang menyakitkan.

Bantu dan dorong mereka untuk mau meminta maaf kepada orang lain yang terluka atas perkataan atau perbuatannya.

Close