18 Contoh Bullying Verbal dan Non Verbal beserta Penyebab dan Cara Mengatasinya
Bullying verbal dan non verbal merupakan salah satu jenis bullying yang kasusnya pasti sudah pernah kamu dengar atau baca melalui portal berita.
c. Menjadi contoh yang baik
Monkey see, monkey do, merupakan suatu pepatah yang cocok untuk memberikan contoh yang baik pada anak apabila mereka ingin menjadi anak yang baik.
Sebab anak selalu memiliki kecenderungan meniru perilaku orang tua. Oleh karena itu, jadilah role model yang baik dan dapat dicontoh oleh anak.
d. Mengajak berkomunikasi
Selain memberi pemahaman, edukasi dan menjadi contoh yang baik, orang tua juga harus bisa mengajak anak untuk berkomunikasi agar mereka dapat menyampaikan hal-hal yang tidak mengenakan atau mengganjal dalam pikiran dan perasaannya dengan leluasa dan nyaman.

Advertisement
Dengan begitu, mereka pun tidak akan merasa sendirian dan stres yang bisa berujung pada pelampiasan amarah kepada orang lain melalui tindakan perundungan baik secara verbal atau non verbal.
Penutup
Ulasan lengkap terkait contoh bullying verbal dan non verbal beserta penyebab dan cara mengatasinya di atas harus Mamikos akhiri dulu sampai di sini.
Semoga saja setelah membaca ulasan contoh bullying verbal dan non verbal beserta penyebab dan cara mengatasinya di sini kamu jadi lebih peduli akan keadaan sekitar jika ada yang mengalami tindakan kekerasan perundungan tersebut.
FAQ
Bullying non verbal merupakan suatu perilaku yang non verbal atau tidak langsung yang merendahkan, memanipulasi, memojokkan, menghina, hingga menghancurkan perasaan seseorang tanpa kata-kata secara langsung. Tindakan bullying ini mempunyai tujuan untuk sengaja menjatuhkan harga diri atau mengucilkan seseorang.
Beberapa contoh bullying verbal antara lain adalah mengolok-olok, mengejek, mengancam, menuduh, memfitnah, mempermalukan orang lain di tempat umum, menyebarkan rumor, berkata kasar, menyakitkan, atau merendahkan harga diri seseorang.
Ada beberapa faktor penyebab pelaku melakukan tindakan bullying secara verbal. Tindakan bullying ini dapat dikatakan cukup berbahaya, sebab dianggap sebagai hiburan semata atau iseng, tidak suka atau merasa benci dengan seseorang, cari perhatian terhadap orang lain, balas dendam karena pernah diperlakukan serupa, dan keinginan untuk berkuasa.
Contoh bullying fisik misalnya saja menonjok, mendorong, memukul, menendang, dan menggigit. Sementara untuk tindakan bullying verbal antara lain menyoraki, menyindir, mengolok-olok, menghina, dan mengancam. Tindakan bullying tidak langsung antara lain dalam bentuk mengabaikan, tidak mengikutsertakan, menyebarkan rumor/gosip, dan meminta orang lain untuk menyakiti korban dengan sengaja.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya suatu tindakan perundungan verbal. Alih-alih melukai orang lain dengan perkataan yang menyakitkan hati, lebih baik menolong orang lain terutama saat mereka memang membutuhkan bantuan. Orang tua juga dapat menanamkan rasa empati kepada anak dan ingatkanlah anak-anak untuk tidak terbawa arus atau ikut-ikutan jika teman-teman sebayanya mengolok-olok orang lain dengan sengaja.