Contoh Ekosistem Air Laut Beserta Ciri-ciri dan Gambarnya Lengkap
Contoh Ekosistem Air Laut Beserta Ciri-ciri dan Gambarnya Lengkap – Ekosistem pada air laut sangatlah beragam jenisnya. Semua itu akan bergantung pada posisi organismenya berada, dan juga dari kondisi ekosistem air lautnya.
Setiap organisme di kawasan laut, pasti memiliki jenisnya sendiri-sendiri. Semakin dalam zona lautnya, maka akan semakin aneh pula bentuk organisme yang ada di dalamnya.
Oleh karena itu, ekosistem air laut juga akan dibedakan berdasarkan kedalamannya.
Bila kamu ingin memahami lebih dalam mengenai ekosistem air laut, maka kamu harus membaca artikel berikut ini.
Sebab, Mamikos sudah memberikan informasi tentang contoh ekosistem air laut. Selamat membaca.
Pengertian
Ekosistem Air Laut
Daftar Isi
Daftar Isi
Ekosistem air laut adalah salah satu dari jenis ekosistem di Bumi, yang dikenal juga sebagai ekosistem bahari.
Ekosistem air laut ini adalah ekosistem yang terdapat di perairan laut
Ekosistem
air laut ini terdiri dari beberapa ekosistem yang lainnya, yaitu ekosistem
perairan dalam, ekosistem pantai pasir dangkal atau bitarol, dan juga ekosistem
pasang surut.
Ekosistem
air laut ini telah didominasi oleh perairan asin yang sangatlah luas, dan adalah
ekosistem yang menjadi tempat tinggal dari berbagai macam biota laut, mulai
dari hewan ber sel satu, mamalia, invertebrata, sampai dengab tanaman- tanaman
laut seperti alga serta terumbu karang.
Ciri-
ciri Ekosistem Air Laut
Ekosistem air laut memiliki ciri khusus, yang dapat membedakannya dengan jenis ekosistem lainnya.
Ciri- ciri dari ekosistem laut ini, secara umum yakni sebagai berikut:
- Memiliki
variasi suhu, yakni perbedaan dari suhu antara bagian di permukaan laut dengan
bagian di dalam ataupun kedalaman air laut. - Mempunyai
tingkat salinitas yang sangat tinggi, yaitu semakin mendekati dari garis
khatulistiwa, maka salinitasnya akan semakin tinggi. - Tidak
terlalu dipengaruhi oleh adanya keadaan iklim dan juga dari cuaca. - Didominasi
oleh zat NaCI hingga mencapai 75%.
Bagian-
bagian Ekosistem Air Laut
Sebagai suatu jenis ekosistem, ekosistem laut ini terdiri dari beberapa bagian.
Secara umum, bagian-bagian pada ekosistem air laut ini dapat dilihat, dari jarak dari pantai dan juga pada kedalamannya.
Dilihat
dari sudut tersebut, ekosistem air laut dapat dibedakan menjadi zona litoral,
zona neritik, dan juga zona oseanik.
1.
Zona litoral
Zona
litoral ini juga dinamakan juga sebagai zona pasang surut, yaitu merupakan zona
yang paling atas ataupun paling dangkal pada lautan.
Zona litoral ini adalah zona dari laut, yang berbatasan secara langsung dengan daratan.
Zona litoral ini juga adalah zona yang akan terendam pada saat air laut mengalami pasang, serta akan terlihat semacam daratan pada saat air laut surut.
Di
dalam zona litoral ini, kamu akan dapat menemukan banyak hewan ataupun sekelompok
hewan, diantaranya seperti bintang laut, udang, kepiting, bulu babi, hingga
cacing laut.
2.
Zona neritik
Zona
yang kedua yaitu zona neritik. Zona neritik ini dinamakan juga sebagai
ekosistem pantai pasir yang dangkal.
Zona
neritik ini adalah bagian dari laut, yang memiliki tingkat kedalamannya sekitar
200 meter, sehingga masih bisa ditembus oleh cahaya dari matahari sampai ke
bagian dasarnya.
Zona
neritik ini adalah zona yang paling banyak dihuni, oleh berbagai macam jenis
tumbuhan ganggang lalu, ataupun rerumputan laut dan juga berbagai macam jenis
ikan.
Di
dalam zona neritik ini, kamu akan menemukan suatu jenis ekosistem lainnya yang ukurannya
lebih kecil, yaitu ekosistem terumbu karang, ekosistem pantai batu, dan juga ekosistem
pantai lumpur.
Ketiga
ekosistem tersebut dinamakan juga dengan jenis- jenis dari ekosistem pantai
pasir dangkal atau zona neritik ini.
3.
Zona oseanik
Dari
kedua zona yang sebelumnya, yaitu zona litoral dan zona neritik, zona oseanik adalah
zona yang paling dalam dari semua ekosistem air laut.
Zona
oseanik ini adalah wilayah dari ekosistem air laut yang lepas, dimana
kedalamannya memang sangat dalam. Saking dalamnya, zona ini sampai akan terlihat
gelap.
Zona
oseanik ini dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu zona batial dan juga zona
abisal. Zona batial adalah zona yang mempunyai kedalaman, sekitaran 200 sampai
2000 meter.
Zona
batial memiliki keadaan yang remang- remang, sebab cahaya matahari yang masuk
hanya sangat sedikit, sehingga akan tampak remang- remang.
Di
dalam zona batial ini, kamu tidak akan dapat menemukan produsen, sebab hanya
dihuni oleh para nekton (sejenis organisme yang aktif dalam berenang).
Sementara
untuk zona abisal, adalah zona yang mempunyai kedalaman yang lebih jauh lagi,
yaitu lebih dari 2000 meter.
Zona
abisal ini adalah zona yang sama sekali tidak akan bisa ditembus oleh cahaya dari
matahari.
Zona
abisal ini telah dihuni oleh binatang-binatang seperti predator, detrivitor,
ataupun pemakan sisa dari organisme, dan juga pengurai.
Secara
umum, air di zona oseanik ini tidak akan bisa bercampur dengan air dari
permukaan air laut, hal ini dikarenakan keduanya mempunyai perbedaan suhu.
Batas dari kedua jenis bagian ini dinamakan sebagai daerah termoklin.
Lalu,
bila dilihat berdasarkan pada intesitas cahaya matahari yang dapat masuk,
ekosistem air laut dapat dibedakan atas beberapa zona- zona sebagai berikut ini:
- Zona
fotik, yaitu merupakan zona yang paling mudah untuk ditembus oleh cahaya
matahari, serta memiliki kedalaman airnya yang kurang dari 200 meter. Di dalam zona
fotik ini, kamu akan dapat menjumpai organisme yang sedang melakukan
fotosintesis. - Zona
twilight, adalah zona yang memiliki kedalaman air antara 200 sampai 2000 meter.
Di dalam zona ini, cahaya matahari yang dapat masuk hanyalah sedikit, oleh
sebab itu bersifat remang-remang. - Zona
afotik, adalah zona yang tidak bisa ditembus oleh cahaya matahari sama sekali,
yaitu berada di kedalam lebih dari 2000 meter.
Kemudian
berdasarkan pada wilayah permukaan yang secara vertikal, laut dapat dibedakan
atas bebera zona di bawah ini:
- Epipelagik,
adalah daerah yang berada di antra permukaan, sampai dengan kedalaman sekitar
200 meter. - Mesopelagik,
adalah daerah dengan kedalamannya antara 200 sampai dengan 1000 meter. - Batiopelagik,
adalah daerah jerang benua, yang memiliki kedalaman antara 200 sampai 2500
meter. - Abisalpelagik,
adalah daerah yag memiliki kedalaman 4000 meter. - Hadal
pelagik, adalah daerah laut yang paling dalam, dimana untuk kedalamannya
mencapai lebih dari 6000 meter.
Contoh Ekosistem Air Laut
Ekosistem air laut adalah ekosistem yang sangat beraneka ragam. Berikut ini merupakan contoh ekosistem air laut:
1.
Ekosistem laut dalam.
Ekosistem alut dalam ini berada di daerah laut yang paling dalam, atau dinamakan palung laut. Ekositem ini tidak akan bisa ditembus oleh cahaya dari matahari.
Organisme
yang mampu hidup di dalam ekosistem ini, yaitu predator serta ikan yang bisa
memancaran cahayanya sendiri.
2.
Ekosistem terumbu karang.
Ekosistem
ini berada di dalam laut dangkal yang jernih. Banyak jenis organisme yang telah
hidup di dalam ekosistem ini, antara lain seperti terumbu karang, hewan spons,
mollusca, bintang laut, ikan, dan juga ganggang.
Ekosistem
terumbu karang ini memiliki manfaat sebagai ekosistem terumbu karang untuk
biota laut, dan juga manusia yang cukup beraneka ragam.
3.
Ekosistem estuari.
Ekosistem ini terletak di daerah percampuran antara air laut dengan air sungai.
Di dalam ekosistem estuari ini memiliki ekosistem yang khas, yaitu ekosistem dari padang lamun dan juga ekosistem hutan mangrove.
4.
Ekosistem pantai pasir.
Ekosistem pantai pasir adalah sebuah ekositem, yang terdapat di pesisir pantai dengan adanya hamparan pasir.
Tempat ini selalu akan terkena deburan dari ombak, serta cahaya matahari yang kuat pada saat siang harinya.
5.
Ekosistem pantai batu.
Ekosistem
pantai batu ini adalah sebuah ekosistem, yang mempunyai banyak bongkahan batu
yang besar ataupun kecil.
Banyak
dari organisme yang telah hidup di dalam ekosistem ini, contohnya seperti
ganggang cokelat, kepiting, kerang, siput, dan juga burung.
Manfaat
Ekosistem Air Laut
Ekosistem laut adalah sebuah ekosistem, yang dapat banyak memberikan manfaat bagi kehidupan dari manusia.
Beberapa manfaat dari adanya ekosistem air laut, antara lain sebagai berikut:
- Sebagai
sumber dari makanan bagi manusia, baik dlaam hewani muapun nabati. - Sebagai
pengontrol dari iklim di dunia. - Sebagai
alat pembangkit listrik tenaga angin, tenaga ombak, dan juga tenaga pasang
surut. - Tempat
untuk rekreasi dan juga hiburan. - Tempat
untuk budidaya ikan, kerang mutiara, rumput laut, dan yang lain sebagainya. - Tempat
untuk barang tambang berada. - Tempat
untuk penelitian dan juga sebagai riset. - Sumber
untuk air minum. - Jalur
dari taransportasi. - Mata
pencaharian dari penduduk lokal.
Penutup
Itu
tadi pembahasan mengenai contoh ekosistem air laut, semoga artikel di atas
dapat menjadi pengetahuan baru bagi kamu, yang ingin mengetahui lebih banyak
tentang contoh ekosistem air laut.
Harapannya, materi contoh ekosistem air laut di atas dapat semakin memperkaya pengetahuan kamu mengenai ekosistem laut dan sekitarnya.
Sebab, memang sedikit sekali pembahasan di sekolah, yang mempelajari tentang ekosistem air laut.
Demikian pembahasan mengenai contoh ekosistem air laut, kamu dapat membaca artikel lainnya mengenai ekosistem air laut atau kondisi air laut pada kolom yang tersedia di Mamikos.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: