4 Contoh Historiografi Tradisional dan Modern Beserta Ciri-cirinya

4 Contoh Historiografi Tradisional dan Modern Beserta Ciri-cirinya- Buat kamu yang masih asing dengan istilah historiografi, maka kamu berada di artikel yang tepat. 

Artikel kali ini akan menjelaskan tentang pengertian hingga contoh historiografi tradisional dan modern yang harus kamu ketahui!

Agar lebih mudah untuk memahaminya, pastikan untuk menyimak artikel ini sampai akhir ya!

Pengertian Historiografi

freepik.com/author/vecstock

Historiografi adalah bidang studi yang berkaitan dengan penelitian, penulisan, dan analisis sejarah. Ini mencakup semua aspek terkait dengan cara kita memahami masa lalu manusia.

Hal ini mulai dari pengumpulan sumber-sumber historis, interpretasi bukti-bukti tersebut, hingga penyusunan narasi-narasi sejarah yang mana bisa kamu hasilnya dari beberapa contoh historiografi tradisional dan modern.

Sejarawan, sebagai praktisi historiografi, melakukan penelitian yang cermat dan analisis mendalam terhadap sumber sejarah seperti dokumen, artefak, laporan, dan saksi mata untuk menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang peristiwa-peristiwa masa lalu. 

Selain itu, historiografi juga mempertimbangkan perspektif dan sudut pandang yang berbeda dalam menafsirkan sejarah.

Serta mempertimbangkan bagaimana faktor-faktor budaya, sosial, dan politik memengaruhi penulisan sejarah. 

Dengan demikian, historiografi bukan hanya tentang merekam fakta-fakta sejarah, tetapi juga tentang merumuskan cerita yang bermakna dan relevan dari data-data yang ada.

Kamu juga harus mengetahui contoh historiografi tradisional dan modern ya!

Pengertian Historiografi Tradisional

Historiografi tradisional adalah cara penulisan sejarah yang mendominasi sebelum perkembangan metode historiografi modern.

Ciri khasnya adalah pendekatan linier yang menitikberatkan pada urutan kronologis peristiwa, peran individu dan peristiwa besar dalam sejarah, serta perspektif nasional atau etnis.

Historiografi tradisional mengacu pada pendekatan dalam penulisan sejarah yang dominan sebelum perkembangan historiografi modern. 

Ciri-ciri Historiografi Tradisional

Berikut ini adalah ciri-ciri historiografi tradisional yang kamu harus tahu!

1. Naratif Linier

Historiografi tradisional cenderung mengikuti narasi linear yang menekankan urutan kronologis peristiwa.

Ini berfokus pada rangkaian peristiwa penting, tokoh-tokoh berpengaruh, dan pertempuran-pertempuran utama dalam sejarah.

2. Fokus pada Pemimpin dan Peristiwa Besar

Pemimpin politik, perang, dan peristiwa-peristiwa besar dalam sejarah sering menjadi fokus utama.

Sejarah sering dilihat dari perspektif atas, dengan penekanan pada peran individu dan tindakan-tindakan besar dalam pembentukan sejarah.

Agara lebih memahami maksud tentang poin ini, kamu bisa mencari beberapa contoh historiografi tradisional dan modern.

3. Konteks Nasional atau Etnis

Historiografi tradisional sering terbatas pada konteks nasional atau etnis tertentu.

Ini cenderung melihat sejarah dari perspektif tunggal atau nasional, tanpa mempertimbangkan pengaruh global atau multidimensional dari peristiwa-peristiwa sejarah.

4. Minimnya Penggunaan Sumber Kritis

Historiografi tradisional sering bergantung pada sumber-sumber primer dan sekunder tanpa mengadopsi metode historiografi modern yang lebih kritis.

Sumber-sumber ini dapat termasuk dokumen resmi, catatan-catatan sejarah, dan buku teks.

5. Ketidaksetaraan dalam Representasi Sejarah

Kritik terhadap historiografi tradisional mencakup pengabaian terhadap kelompok-kelompok minoritas, peran perempuan, dan perspektif-perspektif alternatif dalam sejarah.

Ini dapat menghasilkan pandangan yang sempit dan tidak lengkap tentang masa lalu.

6. Politik dan Nasionalisme

Historiografi tradisional sering digunakan untuk memperkuat identitas nasional dan mempromosikan ideologi politik tertentu.

Sejarah digunakan untuk membangun narasi yang membenarkan tindakan dan keputusan nasional.

Pengertian Historiografi Modern

Historiografi modern adalah pendekatan dalam studi sejarah yang berkembang sejak abad ke-20.

Ia menekankan penggunaan metode kritis dalam penelitian sejarah, menggali perspektif yang lebih luas dan inklusif, serta memanfaatkan pendekatan interdisipliner.

Historiografi modern berusaha untuk menciptakan gambaran sejarah yang lebih akurat, kompleks, dan beragam dengan menggali cerita dari berbagai lapisan masyarakat, menghormati peran kelompok minoritas, dan mengeksplorasi sudut pandang alternatif dalam rekonstruksi sejarah. 

Selain itu, sejarawan modern juga merenungkan dan membahas metodologi sejarah itu sendiri, memungkinkan disiplin ini untuk terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan dalam pemahaman sejarah.

Ciri-ciri Historiografi Modern

Berikut adalah beberapa ciri utama historiografi modern:

1. Penggunaan Metode Kritis

Historiografi modern menekankan penggunaan metode kritis dalam penelitian sejarah.

Sejarawan modern berusaha untuk menilai sumber-sumber sejarah dengan lebih kritis, mengidentifikasi bias, dan menggali perspektif yang mungkin terlupakan dalam sejarah tradisional.

2. Interdisiplineritas

Sejarawan modern sering berkolaborasi dengan berbagai disiplin ilmu lainnya seperti antropologi, sosiologi, ekonomi, dan ilmu politik untuk memahami konteks sosial, budaya, dan ekonomi dari peristiwa sejarah.

3. Inklusivitas dan Perspektif Alternatif

Historiografi modern berusaha untuk mencakup berbagai perspektif dalam penulisan sejarah.

Ini mencakup pengakuan peran perempuan, kelompok minoritas, dan sudut pandang dari berbagai lapisan masyarakat dalam rekonstruksi sejarah.

4. Penelitian Global dan Komparatif

Sejarawan modern cenderung memperlakukan sejarah secara global dan komparatif, menghubungkan peristiwa-peristiwa di berbagai belahan dunia dan mencari pola-pola yang lebih luas dalam perkembangan sejarah.

5. Pentingnya Sumber-sumber Lisan dan Visual

Selain dokumen tertulis, sejarawan modern mengakui pentingnya sumber-sumber lisan, visual, dan arkeologi dalam pemahaman sejarah.

Ini mencakup wawancara dengan saksi hidup, fotografi, film, dan artefak budaya.

Fungsi Historiografi

Fungsi historiografi, atau fungsi sejarah, merujuk pada peran dan tujuan utama dari studi sejarah atau historiografi dalam masyarakat dan disiplin ilmu sejarah.

Fungsi historiografi ini melibatkan beberapa aspek penting, antara lain:

1. Melestarikan Kenangan dan Identitas

Salah satu fungsi historiografi yang paling dasar adalah melestarikan kenangan dan identitas sejarah suatu kelompok, masyarakat, atau negara. 

Ini memungkinkan manusia untuk mengingat dan menghormati masa lalu mereka, mengidentifikasi akar-akar budaya dan sejarah mereka, serta memahami evolusi mereka sebagai masyarakat.

Oleh karena itu penting juga untuk mengetahui contoh historiografi tradisional dan modern bagi pelajar.

2. Memberikan Pengajaran

Historiografi berfungsi sebagai alat pengajaran, memungkinkan generasi muda untuk memahami peristiwa masa lalu, belajar dari kesalahan, dan menerapkan pelajaran sejarah dalam konteks saat ini.

Ini membantu membentuk pemahaman yang lebih baik tentang sejarah, politik, sosial, dan budaya.

3. Menyajikan Fakta dan Interpretasi

Sejarah seringkali melibatkan penyajian fakta-fakta sejarah yang terverifikasi dan kemudian memberikan interpretasi dan analisis terhadap fakta-fakta tersebut. 

Fungsi historiografi adalah untuk menggabungkan bukti-bukti sejarah dan menyajikannya dalam narasi yang masuk akal, informatif, dan dapat dipahami.

4. Mendokumentasikan Perubahan Sosial

Historiografi adalah cara penting untuk mendokumentasikan perubahan sosial, ekonomi, politik, dan budaya dalam masyarakat seiring waktu. 

Ini membantu kita memahami bagaimana masyarakat dan institusi mereka telah berkembang.

5. Mengembangkan Pemahaman Tentang Manusia

Studi sejarah memungkinkan kita untuk mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang manusia sebagai makhluk sosial.

Ini mencakup memahami motif, tindakan, dan konsekuensi tindakan manusia dalam berbagai konteks sejarah.

7. Memungkinkan Analisis Kritis

Fungsi historiografi juga melibatkan kemampuan untuk melakukan analisis kritis terhadap sumber-sumber sejarah, mengevaluasi narasi sejarah, dan memahami bagaimana sejarah ditulis dan diinterpretasikan.

8. Memberikan Pandangan Jangka Panjang

Studi sejarah membantu kita memahami peristiwa dalam perspektif jangka panjang, membantu mengidentifikasi pola dan tren dalam perkembangan sejarah.

9. Menyediakan Dasar untuk Pengambilan Keputusan

Dalam konteks politik dan kebijakan publik, sejarah memberikan dasar yang penting untuk pengambilan keputusan yang baik.

Studi sejarah dapat memberikan wawasan tentang bagaimana keputusan masa lalu memengaruhi dunia saat ini.

Contoh Historiografi Tradisional dan Modern

Berikut ini adalah beberapa contoh historiografi tradisional dan modern yang kamu harus tahu!

1. Contoh Historiografi Tradisional 1

Contoh dari historiografi tradisional adalah penulisan sejarah mengenai Perang Dunia I.

Dalam pendekatan ini, fokus utama seringkali diberikan pada peristiwa-peristiwa besar seperti penyerangan Sarajevo, Pertempuran Somme, dan Perjanjian Versailles. 

Sejarawan dalam historiografi tradisional mungkin lebih tertarik pada peran tokoh-tokoh utama seperti Kaisar Wilhelm II, Tsar Nicholas II, dan Woodrow Wilson, serta strategi militer dan perkembangan politik yang berkaitan dengan perang ini.

Historiografi tradisional Perang Dunia I sering mengabaikan pengalaman tentara biasa dan dampak perang pada masyarakat sipil. 

Penelitian lebih mendalam mengenai trauma perang, efek ekonomi, atau perubahan sosial dalam masyarakat bisa kurang ditekankan.

Demikian pula, perspektif dari negara-negara non-Eropa atau nasionalisme nasional kurang tercakup dalam pendekatan ini.

Pendekatan ini mungkin cenderung untuk menghadirkan perang sebagai serangkaian peristiwa militer yang secara linear mengarah ke kemenangan atau kekalahan, tanpa memperhatikan aspek-aspek kompleks yang memengaruhi perkembangan sejarah dunia selama dan setelah perang. 

Historiografi tradisional seringkali lebih terfokus pada narasi nasional dari negara-negara yang terlibat dalam perang daripada mempertimbangkan dampak global dari konflik tersebut.

2. Contoh Historiografi Tradisional 2

Historiografi tradisional dalam studi Revolusi Perancis cenderung memfokuskan perhatian pada peristiwa-peristiwa utama seperti jatuhnya Bastille, Eksekusi Raja Louis XVI, dan Rezim Teror. 

Tokoh-tokoh sentral seperti Maximilien Robespierre, Jean-Paul Marat, dan Georges Danton sering mendominasi narasi sejarah, sementara peran kelompok minoritas, pemimpin lokal, atau sudut pandang alternatif sering diabaikan.

Pendekatan ini lebih berorientasi pada analisis politik dan sosial, termasuk perubahan dalam struktur pemerintahan dan perkembangan ideologi politik selama revolusi.

Dampak jangka panjang, seperti perkembangan masyarakat sipil dan perubahan budaya yang terkait dengan revolusi, sering kurang mendapat perhatian. 

Selain itu, historiografi tradisional Revolusi Perancis terkadang cenderung menekankan narasi nasional yang mendukung gagasan tentang kesatuan nasional Perancis, sementara mengabaikan faktor-faktor global yang mungkin memengaruhi perkembangan revolusi tersebut. 

Ini menghasilkan pemahaman yang lebih sempit tentang revolusi dan mengabaikan aspek-aspek yang lebih kompleks dan multidimensional dalam sejarah peristiwa ini.

3. Contoh Historiografi Modern 1

Salah satu contoh dari historiografi modern adalah pendekatan terhadap studi Holocaust (Holokaus) selama Perang Dunia II. 

Historiografi tradisional mungkin hanya akan berfokus pada peristiwa-peristiwa besar dan tokoh-tokoh terkemuka dalam perang tersebut, tetapi historiografi modern telah mengubah cara kita memahami dan mendokumentasikan Holocaust.

Dalam historiografi modern tentang Holocaust, ada penekanan kuat pada sumber-sumber lisan dari para korban, saksi mata, dan bahkan pelaku Nazi.

Penelitian ini mencakup wawancara dengan orang-orang yang selamat dari kamp-kamp konsentrasi, membantu kita memahami pengalaman pribadi mereka selama masa yang mengerikan ini.

Selain itu, sejarawan modern mencari pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana kebijakan dan ideologi Nazi diterapkan dalam praktik lapangan.

Mereka menyelidiki peran pejabat tinggi dan administrasi Nazi yang mungkin kurang diperhatikan dalam historiografi tradisional.

Historiografi modern Holocaust juga mendorong untuk mengkaji dampak jangka panjang dari peristiwa tersebut, termasuk bagaimana Holocaust memengaruhi budaya, politik, dan masyarakat di seluruh dunia.

Ini mencakup studi tentang warisan Holocaust dalam seni, literatur, pendidikan, dan rekonsiliasi antarbangsa.

Dengan demikian, pendekatan historiografi modern terhadap Holocaust mengeksplorasi sumber-sumber yang lebih beragam, perspektif yang lebih inklusif, dan dampak yang lebih luas dari peristiwa ini.

4. Contoh Historiografi Modern 2

Historiografi modern dalam studi tentang Perang Saudara Amerika adalah contoh yang baik.

Dalam pendekatan historiografi modern terhadap perang ini, penelitian mencakup pemahaman yang lebih mendalam tentang peran kelompok minoritas, termasuk budak yang melarikan diri, pejuang perempuan, dan penduduk asli Amerika.

Selain itu, historiografi modern menekankan dampak jangka panjang perang ini pada masyarakat Amerika, seperti perubahan dalam politik, ekonomi, dan budaya yang menghasilkan perubahan sosial yang signifikan.

Sejarawan modern juga mencari perspektif yang lebih inklusif dan beragam dalam pemahaman perang ini, dengan memasukkan sudut pandang dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk pemikiran politik yang beragam.

Pendekatan ini menciptakan gambaran yang lebih kaya dan kompleks tentang Perang Saudara Amerika, yang mencerminkan kerumitan sejarah yang sebenarnya.

Penutup

Itulah pengertian contoh historiografi tradisional dan modern yang harus kamu ketahui. Apakah penjelasan dari Mamikos cukup mudah dipahami?

JIka iya, kamu bisa menggunakan artikel-artikel Mamaikos sebagai referensi belajar kamu! Tenang saja, semua artikel di Mamikos bisa kamu akses secara gratis. 


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta