5 Contoh Ibadah Ghairu Mahdhah dalam Kehidupan Sehari Hari dan Penjelasannya
Pahami lebih dalam tentang ibadah ghairu mahdhah dengan contoh-contoh yang tersaji di dalam artikel ini.
4. Tolong Menolong dalam Kebaikan
Contoh ibadah ghairu mahdhah selanjutnya adalah perilaku tolong menolong.
Perilaku tolong-menolong merupakan salah satu perbuatan yang sangat dianjurkan dalam Islam.
Tatkala seseorang membantu orang lain dengan niat yang ikhlas dan bertujuan untuk memperoleh ridha Allah, perbuatan tersebut menjadi sebuah bentuk ibadah ghairu mahdhah.
Tolong-menolong yang dimaksud dapat berupa bantuan dalam bentuk materi, tenaga, waktu, atau sekadar memberikan nasihat yang bermanfaat.
Allah SWT berfirman, “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.” (QS. Al-Ma’idah: 2).
Contoh dari kegiatan tolong menolong adalah ketika seseorang membantu tetangga yang sedang kesulitan seperti membantu memperbaiki rumah yang rusak atau memberikan makanan kepada yang membutuhkan, maka perbuatan ini bernilai ibadah jika dilakukan dengan niat membantu sesama karena Allah.

Advertisement
Meski kegiatan tersebut tidak memiliki tata cara khusus dan bisa dilakukan kapan saja, tolong-menolong yang dilakukan dengan niat untuk kebaikan merupakan bentuk penghambaan kepada Allah dan wujud dari kepedulian sosial yang diakui dalam Islam.
5. Silaturahmi
Contoh ibadah ghairu mahdhah yang menjadi pembahasan dalam artikel ini adalah silaturahmi.
Silaturahmi dengan keluarga, kerabat, tetangga, dan sesama muslim adalah salah satu bentuk ibadah ghairu mahdhah yang sangat dianjurkan dalam Islam.
Meski tidak ada aturan tetap dan khusus mengenai tata cara dan waktu melakukannya, silaturahmi memiliki nilai spiritual yang tinggi ketika dilandasi dengan niat untuk menjaga hubungan persaudaraan dan mempererat ukhuwah.
Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menjalin silaturahmi.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis di atas menunjukkan bahwa silaturahmi tidak hanya memberi manfaat sosial tetapi juga menjadi salah satu sebab keberkahan dalam hidup.
Misalnya, seseorang yang rutin mengunjungi saudara atau teman yang lama tidak bertemu, menjenguk orang sakit, atau mengucapkan selamat kepada tetangga yang sedang berbahagia, semuanya termasuk dalam aktivitas silaturahmi.
Ketika silaturahmi dilakukan dengan niat untuk menjalankan perintah Allah dan menjaga kebaikan antarsesama, maka hal ini dinilai sebagai ibadah.
Selain mempererat persaudaraan, silaturahmi juga bisa membantu mengurangi permusuhan, menyelesaikan konflik, serta menciptakan masyarakat yang lebih harmonis.
Demikian ulasan mengenai contoh ibadah ghairu mahdhah dalam kehidupan sehari-hari dan penjelasannya. Semoga bermanfaat.
FAQ
Ibadah ghairu mahdhah lebih bersifat fleksibel dan kondisional. Artinya situasi yang terjadi dapat menjadi penentu bagaimana sikap yang baik itu. Hal ini berbeda dengan sifat dari ibadah mahdhah yang sudah valid mempunyai pedoman yang konstan dengan sumber Al-Qur’an dan Hadist.
Adapun hal-hal yang termasuk dalam ibadah ghairu mahdhah di antaranya adalah menikah, bersedekah, mencari nafkah, menuntut ilmu, memaafkan kesalahan orang lain, dst.
adapun hal-hal yang termasuk dalam ibadah ghairu mahdhah di antaranya adalah menikah, bersedekah, mencari nafkah, menuntut ilmu, memaafkan kesalahan orang lain, dst.
Ibadah ghairu mahdhah adalah segala bentuk tindakan atau perbuatan atau pikiran baik yang terlaksana dengan niat ikhlas karena Allah, akan tetapi tidak termasuk dalam kategori ibadah mahdhah.
adapun hal-hal yang termasuk dalam ibadah ghairu mahdhah di antaranya adalah menikah, bersedekah, mencari nafkah, menuntut ilmu, memaafkan kesalahan orang lain, dst.