13 Contoh Ion Positif dan Negatif beserta Perbedaannya Lengkap
13 Contoh Ion Positif dan Negatif beserta Perbedaannya Lengkap – Ternyata ion positif dan negatif memiliki hubungan yang tak terpisahkan. Luar biasa, ya?
Bahkan, proses perpindahan elektron pun juga menjadi pembahasan yang menarik dalam materi kimia.
Yuk, simak beberapa contoh ion positif dan negatif yang telah Mamikos rangkum khusus untukmu!
Pengertian Ion Positif
Daftar Isi
Daftar Isi
Sebelum belajar contoh ion positif dan negatif, terlebih dahulu kamu harus tahu pengertian ion positif.
Ion positif merupakan atom atau molekul yang kehilangan satu atau lebih elektron, sehingga mendapatkan muatan positif.
Dalam sistem ini, atom atau molekul yang memberikan elektron disebut kation atau ion positif.
Ion positif terbentuk karena kecenderungan suatu atom untuk mencapai konfigurasi elektron penuh dengan melepaskan elektron yang berlebih.
Atom yang berada di golongan utama tabel periodik cenderung membentuk ion positif dengan kehilangan elektron dari kulit terluar mereka.
Sebagai contoh, logam alkali seperti natrium (Na) cenderung membentuk ion positif Na+, dengan kehilangan satu elektron untuk mencapai konfigurasi yang lebih stabil.
Ion positif dan negatif akan terlibat dalam pembentukan ikatan ionik, di mana ion positif dan ion negatif (anion) saling tarik membentuk senyawa ionik.
Selain itu, ion positif juga berperan dalam keseimbangan elektrokimia dan konduktivitas listrik dalam larutan ionik.
Penting untuk dicatat bahwa istilah “ion positif” seringkali hanya merujuk pada kation, yaitu ion yang membawa muatan positif.
Kation dapat ditemukan dalam berbagai konteks ilmu pengetahuan, mulai dari kimia hingga fisika dan biologi.
Pengertian Ion Negatif
Nah kamu juga harus tahu pengertian ion negatif sebelum mempelajari contoh-contoh ion positif dan negatif.
Ion negatif merupakan atom atau molekul yang mendapatkan satu atau lebih elektron sehingga membentuk muatan negatif.
Pembentukan ion negatif terjadi karena kecenderungan suatu atom untuk mencapai konfigurasi elektron penuh dengan menerima elektron tambahan.
Atom non-logam, terutama yang berada di golongan utama tabel periodik, cenderung membentuk ion negatif dengan menerima satu atau lebih elektron ke dalam kulit terluar mereka.
Sebagai contoh, oksigen (O) cenderung membentuk ion negatif O2- dengan menerima dua elektron untuk mencapai konfigurasi yang lebih stabil.
Mereka berpartisipasi dalam pembentukan ikatan ionik, di mana ion positif dan ion negatif (anion) saling tarik membentuk senyawa ionik.
Ion negatif juga dapat terlibat dalam proses redoks, di mana terjadi pertukaran elektron antara reaktan dan produk.
Istilah “ion negatif” biasanya hanya merujuk pada anion, yaitu ion yang membawa muatan negatif.
Anion dapat ditemukan dalam berbagai reaksi kimia dan sistem biologis, memainkan peran penting dalam mempertahankan keseimbangan muatan dan sifat-sifat larutan.
Kesadaran akan sifat dan peran ion negatif menjadi kunci dalam pemahaman kimia dan proses-proses fundamental di alam semesta.
Contoh Ion Positif
Setelah mempelajari pengertiannya kini kamu bisa mempelajari contoh ion positif dan negatif.
Kali ini kamu belajar beberapa contoh ion positif yang umum dulu, ya.
1. Hidrogen (H+)
Hidrogen dapat kehilangan satu elektron untuk membentuk ion positif H+.
2. Kalium (K+)
Kalium, juga merupakan logam alkali, dapat kehilangan satu elektron untuk membentuk ion positif K+.
3. Kalsium (Ca2+)
Kalsium adalah logam alkali tanah yang cenderung kehilangan dua elektron untuk membentuk ion positif Ca2+.
4. Aluminium (Al3+)
Aluminium adalah logam dari golongan boron yang dapat kehilangan tiga elektron untuk membentuk ion positif Al3+.
5. Magnesium (Mg2+)
Magnesium adalah logam alkali tanah yang cenderung kehilangan dua elektron untuk membentuk ion positif Mg2+.
6. Besi (Fe2+ atau Fe3+)
Besi dapat membentuk dua jenis ion positif, Fe2+ (ferum) dan Fe3+ (ferrum), tergantung pada jumlah elektron yang terlibat dalam proses ionisasi.
Contoh Ion Negatif
Agar lengkap mengetahui contoh ion positif dan negatif , yuk simak juga beberapa contoh ion negatif berikut ini:
1. Karbanat (CO3^2-)
Karbanat adalah ion negatif yang terbentuk dari satu atom karbon dan tiga atom oksigen, di mana dua dari atom oksigen membawa beban tambahan.
2. Fluorida (F-)
Fluorida adalah ion negatif yang terbentuk ketika atom fluor menerima satu elektron.
3. Oksida (O2-)
Oksida adalah ion negatif yang terbentuk ketika atom oksigen menerima dua elektron.
4. Nitrat (NO3-)
Nitrat adalah ion negatif yang terbentuk dari atom nitrogen dan tiga atom oksigen, di mana satu dari atom oksigen membawa beban tambahan.
5. Sulfat (SO4^2-)
Sulfat adalah ion negatif yang terbentuk dari atom sulfur dan empat atom oksigen, di mana dua dari atom oksigen membawa beban tambahan.
6. Hidroksida (OH-)
Hidroksida adalah ion negatif yang terbentuk ketika satu atom hidrogen dan satu atom oksigen bergabung, dan muatan negatif terdapat pada oksigen.
7. Fosfat (PO4^3-)
Fosfat adalah ion negatif yang terbentuk dari satu atom fosfor dan empat atom oksigen, di mana tiga dari atom oksigen membawa beban tambahan.
Perbedaan Ion Positif dan Negatif
Setelah mempelajari beberapa contoh ion positif dan negatif, kamu juga perlu mempelajari perbedaan keduanya. Yuk, simak penjelasannya di sini!
1. Muatan Listrik
Dengan perbedaan keduanya sebagai berikut:
Ion Positif (Kation)
Karena proses ionisasi, kation memiliki muatan positif. Dalam proses ini, atom atau molekul tersebut melepaskan elektron eksternal sehingga jumlah proton dalam inti atom lebih besar daripada jumlah elektron.
Negatif (Anion)
Anion membawa muatan negatif karena atom atau molekul menerima satu atau lebih elektron selama proses ionisasi.
Ini terjadi ketika atom atau molekul memiliki lebih banyak elektron daripada proton.
Sebagai contoh, dalam pembentukan ion klorida (Cl-) atom klor menerima satu elektron tambahan untuk membentuk ion negatif.
2. Proses Pembentukan
Dengan perbedaan keduanya sebagai berikut:
Ion Positif (Kation)
Proses terbentuknya kation akan melewati proses kehilangan satu atau lebih elektron oleh atom atau molekul.
Logam seperti natrium atau kalium cenderung melepaskan elektron eksternal mereka yang pada gilirannya membentuk ion positif.
Proses inilah yang dikenal sebagai oksidasi untuk menciptakan karakteristik konduktif dan reaktif dari logam dalam berbagai konteks kimia dan fisika.
Ion Negatif (Anion)
Biasanya, non-logam seperti oksigen atau fluor cenderung membentuk ion negatif dengan menerima elektron untuk mencapai konfigurasi elektron penuh yang lebih stabil.
Sebagai contoh, pembentukan ion oksida (O2-) melibatkan penerimaan dua elektron tambahan oleh atom oksigen.
Proses ini mencerminkan sifat reaktif dan elektronegatif dari non-logam dalam konteks reaksi kimia.
3. Ukuran
Dengan perbedaan keduanya sebagai berikut:
Ion Positif (Kation)
Kation memiliki ukuran yang lebih kecil daripada atom atau molekul aslinya.
Proses kehilangan satu atau lebih elektron menyebabkan perubahan pada distribusi elektron di sekitar inti atom.
Dengan berkurangnya gaya tolak antara elektron yang tersisa dan muatan positif inti membuat kulit elektron cenderung lebih dekat ke inti lau menghasilkan ukuran yang lebih kecil.
Ion Negatif (Anion)
Sebaliknya, anion memiliki ukuran yang lebih besar daripada atom atau molekul aslinya.
Nah, dengan melemahnya gaya tarik antara elektron tambahan dan muatan positif inti membuat kulit elektron dapat meluas lebih jauh dari inti dan menghasilkan ukuran yang lebih besar.
4. Kepadatan
Dengan perbedaan keduanya sebagai berikut:
Ion Positif (Kation)
Kation memiliki kepadatan yang lebih tinggi karena jumlah proton dalam inti tetap tidak berubah, sedangkan jumlah elektron berkurang.
Hal ini mengakibatkan inti atom yang mendominasi massa dan muatan positif dalam volume yang lebih kecil.
Ion Negatif (Anion)
Sebaliknya, anion memiliki kepadatan yang lebih rendah karena jumlah elektron meningkat sementara jumlah proton dalam inti tetap.
Peningkatan jumlah elektron menyebabkan distribusi muatan negatif menjadi lebih merata di sekitar inti yang tetap, menghasilkan kepadatan yang lebih rendah.
5. Sifat Kimia
Dengan perbedaan keduanya sebagai berikut:
Ion Positif (Kation)
Kation cenderung bersifat asam dalam larutan air.
Kation dapat berpartisipasi dalam reaksi dengan ion hidroksida (OH-) atau senyawa basa lainnya untuk membentuk air atau senyawa netral.
Contoh reaksi ini termasuk pembentukan air melalui reaksi antara kation dan ion hidroksida.
Ion Negatif (Anion)
Sebaliknya, anion cenderung bersifat basa dalam larutan air.
Anion dapat berinteraksi dengan ion hidrogen (H+) atau senyawa asam lainnya untuk membentuk air atau senyawa netral.
Misalnya, reaksi antara anion dan ion hidrogen dapat menghasilkan air sebagai hasilnya.
6. Sifat Elektrokimia
Dengan perbedaan keduanya sebagai berikut:
Ion Positif (Kation)
Kation dapat bertindak sebagai agen reduksi dalam reaksi elektrokimia.
Proses ini melibatkan penerimaan elektron oleh kation untuk membentuk atom atau molekul yang lebih netral.
Sebagai contoh, dalam elektrolisis air, kation hidrogen (H+) dapat menerima elektron dan berubah menjadi atom hidrogen (H), menghasilkan gas hidrogen.
Ion Negatif (Anion)
Sebaliknya, anion dapat bertindak sebagai agen oksidasi dalam reaksi elektrokimia.
Anion dapat melepaskan elektron selama proses redoks untuk membentuk atom atau molekul yang lebih netral.
Dalam konteks elektrolisis, anion klorida (Cl-) dapat melepaskan elektron dan berubah menjadi atom klor (Cl2), menghasilkan gas klor.
7. Hubungan dengan Energi
Dengan perbedaan keduanya sebagai berikut:
Ion Positif (Kation)
Kation cenderung memiliki energi ionisasi yang tinggi karena kehilangan elektron memerlukan energi yang signifikan.
Energi ionisasi merupakan energi yang dibutuhkan untuk menghilangkan satu atau lebih elektron dari suatu atom atau ion.
Kation dengan muatan positifnya memerlukan energi tambahan untuk melepaskan elektron.
Ion Negatif (Anion)
Anion cenderung memiliki energi afinitas elektron yang tinggi karena menerima elektron memerlukan energi yang signifikan.
Energi afinitas elektron adalah energi yang dilepaskan atau diserap saat suatu atom atau ion menerima satu elektron tambahan.
Anion dengan muatan negatifnya akan melepaskan energi saat menerima elektron.
8. Konduktivitas Listrik
Dengan perbedaan keduanya sebagai berikut:
Ion Positif (Kation)
Kation bertanggung jawab atas konduktivitas positif dalam larutan ionik atau elektrolit.
Gerakan kation dalam larutan menyebabkan arus listrik positif yang menciptakan kemampuan konduktif larutan tersebut.
Ion Negatif (Anion)
Anion memainkan peran dalam konduktivitas negatif dalam larutan ionik atau elektrolit.
Gerakan anion menyebabkan arus listrik negatif mampu memberikan kontribusi terhadap kemampuan larutan untuk menghantarkan listrik.
9. Kepolaran Molekuler
Dengan perbedaan keduanya sebagai berikut:
Ion Positif (Kation)
Dalam senyawa molekuler yang bersifat polar, kation dapat berinteraksi secara elektrostatik dengan ujung negatif dari molekul polar lainnya.
Interaksi ini menciptakan gaya tarik elektromagnetik antara kation dan molekul polar sekitarnya.
Ion Negatif (Anion)
Sebaliknya, anion dapat berinteraksi dengan ujung positif dari molekul polar dalam senyawa molekuler polar.
Interaksi ini dapat menciptakan gaya tarik elektromagnetik antara anion dan molekul polar di sekitarnya dan memberikan kontribusi pada sifat kepolaran senyawa tersebut.
Penutup
Jadi sudah paham pengertian hingga contoh ion positif dan negatif kan? Beberapa contoh ion positif dan negatif tersebut sebenarnya bisa kamu temukan dengan mudah di dalam keseharian kita.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: