Apa Itu Anion dan Kation? Pengertian, Perbedaan, dan Penjelasannya Lengkap

Apa Itu Anion dan Kation? Pengertian, Perbedaan, dan Penjelasannya Lengkap – Dalam mempelajari materi Kimia, pastinya kamu sering bertemu dengan istilah atom dengan berbagai jenis dan muatannya.

Termasuk juga dengan anion dan kation yang terdapat muatan serta tidak bisa untuk dipisahkan dari pembahasan seputar atom itu sendiri. Keduanya juga memiliki perbedaannya tersendiri.

Oleh karena itu, kali ini kamu akan diajak untuk mengenal apa itu anion dan kation serta perbedaan yang dimiliki dengan lebih mendalam.

Apa Itu Anion

unsplash.com/@vlisidis

Berbicara mengenai apa itu anion dan kation, kali ini akan lebih fokus ke anion terlebih dahulu.

Nama anion sendiri merupakan asalnya dari bahasa Yunani yaitu “ano”. Artinya naik.

Pembentukan anion terjadi saat atom yang bukan logam mendapatkan satu atau lebih elektron. Pertambahan adanya elektron valensi dengan muatan negatif yang merubah atom tersebut.

Atom dengan muatan awal netral kemudian menjadi bermuatan negatif. Oleh karena itu, tanda yang dimiliki oleh anion yaitu negatif (-) di bagian samping dari nama atom.

Sementara angka yang ada di samping tanda negatif tersebut menunjukkan jumlah elektron yang sudah diterima oleh atom.

Di sisi lain, pengertian dari anion juga bisa kamu dapatkan dari jumlah elektron yang melebihi jumlah proton. Anion tersebut kemudian sifatnya menjadi bivalen maupun monovalen.

Monovalen merupakan ion yang bisa bergabung bersama ion hidrogen tunggal seperti misalnya Iodida, Klorida, dan juga Bromida.

Anion menjadi tertarik ke arah anoda dengan muatan yang positif saat mengalami prose elektrolisis.

Sebagian besar dari non-logam biasanya akan melakukan pembentukan terhadap anion melalui proses reduksi. Bisa juga melalui senyawa polar yang melewati proses ionisasi.

Hal ini terjadi karena mereka menunjukkan perilaku untuk bisa mengikuti gas mulia yang menjadi unsur paling stabil yang ada di alam.

Selain itu, anion bereaksi terhadap kation sampai melakukan pembentukan terhadap senyawa ionik.

Berikut merupakan contoh dari beberapa anion diantaranya:

  1. Br (Bromida)
  2. O2- (Oksida)
  3. H (Hidrida)
  4. I (Iodida)
  5. Cl (Klorida)
  6. N3- (Nitrida)
  7. S2- (Sulfida)
  8. CN (Sianida)

Apa Itu Kation

Pada bagian sebelumnya mengenai apa itu anion dan kation, telah dibahas mengenai anion. Sekarang saatnya memahami apa itu yang dimaksud dengan kation.

Istilah kation sendiri asalnya dari bahasa Yunani yaitu “kata” yang memiliki arti turun.

Pada atom terdapat elektron yang terletak di bagian lapisan sub kulit terluar atau disebut juga sebagai elektron valensi.

Apabila ruang dari sub kulit terluar tersebut tidak terpenuhi, maka elektron valensi yang ada bisa terlepas.

Kemudian, elektron tersebut masuk ke dalam sub kulit dari atom lain.

Kation merupakan atom yang kehilangan satu maupun lebih dari elektron yang ada. Elektron yang hilang tersebut merupakan muatan negatif.

Hal tersebut membuat atom yang awalnya memiliki muatan netral menjadi bermuatan positif. Atom dengan muatan positif tersebut yang dinamakan sebagai kation.

Kation biasa ditandai dengan simbol positif (+) di bagian samping dari nama atomnya.

Sementara itu, tulisan angka yang ada di samping simbol positif tersebut menunjukkan jumlah elektron yang hilang dari atom tersebut.

Di sisi lain, atom yang berada dalam keadaan netral berarti memiliki jumlah elektron dan proton yang sama.

Akan tetapi, jika atom tersebut mendonasikan elektron dengan muatan negatif, maka ion yang ada menjadi dengan proton.

Proton tersebut yang memberikan muatan positif. Oleh karena itu, kamu bisa juga memahami pembentukan dari kation ini saat sebuah atom menyumbangkan elektron yang dimilikinya.

Biasanya hal ini terjadi agar bisa mendapatkan konfigurasi gas mulia. Saat proses elektrolisis, kation menjadi tertarik ke arah katoda dengan muatan negatif. Sebagian besar dari logam kemudian membentuk kation.

Apabila kamu masih belum dapat sepenuhnya memahami pembentukan dari kation ini, bisa untuk melihat contoh yang ada. Contoh ini juga dapat kamu lihat pada tabel senyawa untuk memahaminya dengan lebih mudah. 

Berikut merupakan beberapa contoh dari kation diantaranya:

  1. Al3+ (Alumunium)
  2. NH4+ (Amonium)
  3. Ba2+ (Barium)
  4. Fe2+ (Besi II)
  5. Fe3+ (Besi III)
  6. Ca2+ (Kalsium)
  7. Ag+ (Perak)
  8. K+ (Kalium)
  9. Na+ (Natrium)
  10. Zn2+ (Seng)

Perbedaan antara Anion dan Kation

Pada bagian sebelumnya, kamu sudah diajak untuk memahami apa itu anion dan kation. Dari pengertian tersebut, kamu bisa melihat perbedaan yang dimiliki oleh keduanya.

Berikut merupakan perbedaan dari anion dan kation diantaranya:

  1. Kation merupakan partikel yang memiliki muatan positif, sementara anion memiliki partikel dengan muatan negatif.
  2. Kation memiliki kecenderungan pergerakan ke arah elektroda negatif, sementara anion pergerakannya cenderung ke arah elektroda positif.
  3. Kation terbentuk dengan melepaskan elektron, sementara anion terbentuk dengan menangkap elektron.
  4. Kation memiliki jumlah proton yang lebih banyak dibandingkan elektron, sementara anion memiliki jumlah elektron yang lebih banyak dibandingkan proton.
  5. Pembentukan kation dilakukan oleh atom dengan unsur logam, sementaa anion terbentuk dari atom dengan unsur yang bukan logam atau non-logam.
  6. Orbit yang dimiliki oleh anion lebih besar dibandingkan orbit kation.

Sifat dalam Ion

Tidak hanya memahami apa itu anion dan kation, tetapi juga perlu untuk mengetahui bagaimana sifat yang dimiliki oleh ion sendiri.

Hal ini pula yang menjadi dasar mengenai pemahaman atas cara kerja anion maupun kation.

Ion bisa memiliki kereaktifan yang cukup tinggi apabila berbentuk seperti gas. Namun, di bumi sendiri sulit untuk bisa ditemukan ion dalam bentuk gas tersebut.

Jika ada, biasanya ditemukan dalam bentuk seperti loncatan listrik, plasma, api, maupun petir.

Ion yang mirip dengan gas bereaksi secara terus menerus dengan ion lainnya yang berlainan sehingga mereka bisa membentuk molekul netral.

Di sisi lain, ion juga dapat dihasilkan pada bentuk padatan maupun cairan saat garam bereaksi dengan pelarut.

Nantinya akan membentuk ion tersolvasi yang lebih stabil. Prosesnya melibatkan perubahan energi saat ion berinteraksi dengan cairan.

Jenis ion yang seperti ini biasanya terstabilkan dalam kondisi suhu rendah. Ion juga ada di mana-mana dan mungkin saja bentuk ion dalam atom selalu berbeda-beda.

Hal ini juga bisa dilihat dalam serapan cahaya ion logam yang memberikan warna-warni.

Penting untuk dipahami bahwa setiap ion selalu memiliki muatan serta sifat tertentu, diantaranya:

  1. Tertarik ke muatan dengan jenis yang berbeda.
  2. Tolak menolak jika berhadapan dengan muatan yang satu jenis.
  3. Saat bergerak dapat dibelokkan dengan medan magnet.

Nah, itu tadi merupakan penjelasan mengenai apa itu anion dan kation beserta perbedaan yang dimiliki antara keduanya.

Masing-masing memiliki fungsinya tersendiri sebagai muatan dan menjadi materi yang cukup penting untuk kamu kuasai.

Materi mata pelajaran Kimia merupakan salah satu yang penting untuk dikuasai dan dipahami dengan baik. Kamu  bisa mencari tahu seputar materi Kimia lainnya yang ada di situs blog Mamikos.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta