11 Contoh Karya Sastra Populer di Indonesia, Sastra Klasik dan Modern

Apakah kamu tahu contoh-contoh karya sastra yang populer di Indonesia? Simak artikel tentang contoh karya sastra klasik dan modern berikut.

29 Oktober 2023 Lailla

5. Novel: Ayat-Ayat Cinta oleh Habiburrahman El Shirazy

Habiburrahman El Shirazy juga termasuk sastrawan angkatan 2000-an. Karyanya yang lain yang juga dikenal oleh masyarakat luas adalah Di Atas Sajadah Cinta (2004), Pudarnya Pesona Cleopatra (2005), Ketika Cinta Bertasbih (2007), Dalam Mihrab Cinta (2007), dan sebagainya.

Ayat-Ayat Cinta mengisahkan cinta Fahri, Aisha, dan Maria. Kisah cinta bernuansa religi Islami ini tidak hanya ada dalam bentuk novel, tetapi juga difilmkan.

6. Novel: Supernova oleh Dewi Lestari

Masih dengan sastrawan yang mewarnai angkatan 2000-an, Dewi Lestari juga termasuk salah satunya. Karya sastra yang terkenal misalnya Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh (2001), Akar (2002), dan Petir (2004).

Supernova merupakan novel berseri yang temanya adalah fiksi ilmiah dengan plot cerita dan alur yang tidak mudah ditebak.

7. Puisi: Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia oleh Taufik Ismail

Taufik Ismail termasuk sastrawan angkatan 66 – 70an yang juga dikenal sebagai sastrawan angkatan kontemporer.

Angkatan ini dimulai ketika Mochtar Lubis, pimpinan majalah sastra Horison mulai menerbitkan majalahnya. Karya-karya sastra yang dihasilkan bersifat absurd, surealistik, dan arketip.

Di negeriku yang didirikan pejuang religius
Kini dikuasai pejabat rakus
Kejahatan bukan kelas maling sawit melainkan permainan lahan duit
Di Negeriku yang dulu agamis
Sekarang bercampur liberalis sedikit komunis
Ulama ulama diancam karena tak punya pistol
Yang mengancam tinggal dor
Hukum hukum keadilan tergadai kepentingan politis
Akidah akidah tergadai materialistis
Aku hidup di negara mayoritas beragama Islam
Tapi kami tersudut dan terancam
Telah habis sabarku
Telah habis sabar kami
Pada presiden yang tak solutif Pada dewan dan majelis yang tak bermufakat
Pada semua bullshit yang menggema saat pemilu
Pada nafsu yang didukung asing dan aseng
Rakyat kelas teri tak berdosa pun digoreng
Kusaksikan keindahan negara yang menegakkan “khilafah”
Diceritakan hidup mereka sejahtera
Lalu ditanyai dari mana asalku.
Kusembunyikan muka
Tak kujawab aku dari Indonesia
Negara yang kini tumbuh benih Islamophobia.

Close