Contoh Karya Tulis Ilmiah (KTI) Tingkat SMA Semi Formal dan Formal
Contoh karya tulis Ilmiah (KTI) tingkat SMA semi formal dan formal – Karya Tulis Ilmiah atau KTI sering menjadi tugas untuk siswa SMA pada mata pelajaran bahasa Indonesia atau menjadi materi yang dilombakan.
Bagaimana contoh Karya Tulis Ilmiah (KTI)? Seperti apa contoh yang tepat untuk karya tulis ilmiah tingkat SMA?
Simak ulasan lengkap mengenai contoh Karya Tulis Ilmiah (KTI) tingkat SMA semi formal dan formal berikut ini.
Contoh Karya Tulis Ilmiah Semi Formal dan Formal
Daftar Isi
Daftar Isi
Sebagai siswa sekolah menengah, kamu perlu mengetahui perbedaan antara karya tulis ilmiah formal dengan karya tulis ilmiah non semi formal.
Dengan demikian, kamu tidak akan bingung saat diminta membuat salah satunya.
Permasalahan yang sering dihadapi siswa sekolah menengah saat diminta membuat karya tulis ilmiah adalah tidak tahu topik yang akan diangkat.
Selain itu, siswa juga bingung dengan struktur karya tulis ilmiah semi formal dan karya tulis ilmiah formal.
Pada artikel berikut, Mamikos akan memberikan informasi terkait contoh karya tulis ilmiah semi formal dan formal yang dapat kamu gunakan sebagai referensi.
Contoh Karya Tulis Ilmiah Semi Formal
Karya tulis ilmiah semi formal merupakan jenis karya tulis yang paling sering ditemukan, baik sebagai penugasan untuk siswa sekolah menengah maupun untuk digunakan dalam perlombaan.
Karya tulis ilmiah semi formal berupa tulisan atau laporan ilmiah dengan penggunaan bahasa formal namun penyampaiannya sederhana.
Contoh karya tulis ilmiah formal adalah makalah dan laporan biasa.
Judul Makalah: Pandangan Terhadap Aedes Aegypti terhadap Kualitas Air
BAB I
Pendahuluan
Epidemi pada umumnya dan DBD pada khususnya membebani layanan kesehatan dan ekonomi.
Namun, tindakan pencegahan terbatas pada sektor kesehatan meskipun diketahui bahwa dampak ekonomi yang diketahui dari penyediaan air bersih dan layanan sanitasi dapat berpengaruh pada masyarakat dan kesehatan masyarakat.
Selain fakta bahwa infrastruktur penyediaan air bersih dan layanan sanitasi perkotaan terkait erat dengan pencegahan penyakit, di Brasil, persepsi dan permintaan pengguna sangat sedikit dan banyak aspek kelembagaan, seperti integrasi antara AMPL lokal, kesehatan, lingkungan, dan pengembangan dewan kota, perlu dilakukan.
Dengan cara ini, pengendalian penyakit dan pengurangan kepadatan vektor tetap menjadi tantangan yang harus diatasi.
Latar Belakang
Demam berdarah diklasifikasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai salah satu dari 17 penyakit yang terabaikan, dapat diobati dan tidak dapat disembuhkan dengan metode diagnostik lama dan perawatan yang tidak memadai (WHO, 2017).
Di beberapa negara di Amerika Selatan, Afrika, dan Asia, seperti Brazil, penyakit ini merupakan penyakit utama, yang berdampak besar pada kesehatan penduduk dan ekonomi.
Pada kasus epidemi di Brasil baru-baru ini (2019), keberadaan Demam Berdarah Dengue, Chikungunya, Zika, dan Demam Kuning Perkotaan (YFV) menunjukkan adanya nyamuk vektor Aedes Aegypti.
Di daerah perkotaan, vektor-vektor ini menemukan air yang tersedia untuk tempat perkembangbiakannya dari dua sumber berbeda yang terkait dengan masalah suplai air dan sanitasi.
Pertama, ember dan wadah terbuka digunakan pada periode curah hujan yang tidak teratur atau pasokan air yang tidak teratur (Caprara et al., 2009); dan kedua, di lokasi genangan air hujan karena masalah dalam sistem pengelolaan air hujan (Akanda et al., 2020; Seidahmed et al., 2018).
Tujuan Penelitian
Mengetahui penyakit berbasis vektor Aedes, Infrastruktur perairan di wilayah perkotaan, dan variabel sosial ekonomi dianalisis di seluruh wilayah yang sebanding di Brasil
Membuktikan bahwa kasus penyakit berbasis vektor Aedes di daerah perkotaan berkorelasi dengan ketidakteraturan pasokan air dan jumlah penduduk perkotaan yang berisiko terhadap air
BAB II
Pembahasan
Keberadaan vektor Aedes Aegypti di perkotaan sangat erat kaitannya dengan air bersih dan layanan sanitasi, misalnya karena penyimpanan air, baik yang buatan manusia maupun alami.
Analisis populasi di bawah risiko air bersih yang tinggi, yang dapat mengarah pada penggunaan tempat penyimpanan sementara, baik dari air hujan atau air yang disuplai.
Setelah itu, keberadaan elemen drainase di jalan umum perkotaan terkait keberadaan (atau tidak) infrastruktur air hujan, yang memungkinkan adanya genangan air, yaitu tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti juga disoroti.
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Disimpulkan bahwa dampak negatif dari kurangnya akses universal terhadap penyediaan air bersih dan layanan sanitasi pada DBD dan penyakit nyamuk lainnya dijumpai di semua kota, wilayah, dan populasi terlepas dari tingkat perkembangannya.
Selain itu, analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa kurangnya sistem pengelolaan air hujan perkotaan dapat menjadi komponen penting penyediaan air bersih dan layanan sanitasi dalam mencegah proliferasi penyakit demam berdarah.
Referensi: https://agupubs.onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1029/2022GH000653
Contoh Karya Tulis Ilmiah Formal
Karya tulis ilmiah formal ditulis dengan mengikuti aturan resmi yang berlaku, mulai dari bahasa yang digunakan, penomoran dalam karya tulis, serta tata letak yang unsur-unsur kelengkapan akademisnya lengkap.
Contoh karya tulis ilmiah formal adalah skripsi, tesis, dan disertasi.
Judul: Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Volume dan Kualitas Udara di Perkotaan
BAB I
Pendahuluan
Saat ini, banyak kota di dunia mengalami penurunan kualitas udara yang terus memburuk, karena peningkatan populasi dan aktivitas manusia, yang mengakibatkan emisi polusi (Borck & Schrauth, 2021).
Di Indonesia pada tahun 2019-2020, banyak stasiun kualitas udara yang melewati nilai ambang batas berdasarkan World Health Organization (WHO), misalnya pada kadar NO2, SO2, dan CO tahunan (Brontowiyono et al., 2022).
Latar Belakang
Kualitas udara yang buruk secara signifikan mempengaruhi kehidupan dan kesehatan manusia sehari-hari. WHO melaporkan lebih dari 90% populasi global tinggal di daerah dengan tingkat kualitas udara rendah.
Di Indonesia, sekitar 65 juta orang terpapar kondisi kualitas udara yang tidak sehat pada tahun 2015 (Crippa et al., 2016).
Banyak penelitian telah mengungkapkan hubungan yang kuat antara paparan polusi udara dan efek kesehatan yang buruk bagi orang yang tinggal di perkotaan, terutama di dekat jalan raya dan jalan raya di sekitarnya (Alam et al., 2018; Kuerban et al., 2020). Lalu lintas perkotaan atau lalu lintas jalan merupakan salah satu masalah utama pencemaran udara di perkotaan (Rossi et al., 2020).
Rumusan Masalah
Bagaimana dampak pandemi Covid-19 terhadap volume dan kualitas air di perkotaan?
Tujuan Penelitian
Mengetahui dampak pandemi Covid-19 terhadap volume dan kualitas air di perkotaan
BAB II
Dasar Teori
(dapat dicantumkan teori yang relevan)
BAB III
Metode Penelitian
Wilayah Studi
Studi dilakukan di lima distrik perwakilan di kota Jakarta Indonesia dengan kemacetan lalu lintas yang tinggi seperti Bundaran HI, Kelapa Gading, Kebon Jeruk, Jagakarsa, dan Lubang Buaya.
Pengumpulan Data Dan Analisis
Data pencemaran udara Januari hingga Desember tahun 2019, 2020, dan 2021 dikumpulkan dari stasiun pemantauan kualitas udara di setiap kabupaten studi.
Data tersebut dikeluarkan oleh Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta dari website (https://data.jakarta.go.id/). Situs web menyediakan data rata-rata harian konsentrasi polutan udara (PM10, SO2, NO2, CO, dan O3)
BAB IV
Pembahasan
Kasus COVID-19 di Kota Jakarta
Pada 1 Oktober 2020, terdapat 857.916 kasus konfirmasi COVID-19 dan 13.524 kematian di kota Jakarta.
Kasus COVID-19 di Jakarta terbanyak ditemukan di Kecamatan Jagakarsa (Jakarta Selatan) dan Kabupaten Lubang Buaya (Jakarta Timur) yang menjadi dua daerah paling padat.
Setelah munculnya kasus COVID-19 yang tinggi di Jakarta, pemerintah setempat mengumumkan keadaan darurat pada awal April 2020 dan melarang pertemuan masyarakat dan interaksi sosial.
Dampak PSBB Terhadap Volume Lalu Lintas Perkotaan
Studi ini menggunakan data kecepatan kendaraan untuk menilai volume lalu lintas perkotaan dimana penurunan kecepatan kendaraan menunjukkan peningkatan kemacetan lalu lintas.
Penurunan lalu lintas perkotaan akibat pandemi COVID-19 telah diamati di banyak kota di seluruh dunia (Du et al., 2021).
Dampak kebijakan pembatasan sosial seperti social distancing, isolasi mandiri, dan penutupan tempat komersial, perkantoran, industri dapat dievaluasi menggunakan data volume lalu lintas (Tian et al., 2021).
Studi sebelumnya telah melaporkan bahwa kemacetan lalu lintas perkotaan dikaitkan dengan emisi polutan udara (Bigazzi & Rouleau, 2017; Zalakeviciute et al., 2020).
Hasil studi ini menunjukkan terjadi penurunan tingkat volume lalu lintas di sebagian besar kecamatan seperti Kelapa Gading (8%), Kebon Jeruk (1%), dan Jagakarsa (0,8%) selama periode PSBB.
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Studi ini memberikan wawasan baru tentang dampak pandemi COVID-19 terhadap volume lalu lintas perkotaan dan polusi udara.
Secara keseluruhan, polusi udara perkotaan di kota Jakarta mengalami perubahan secara signifikan selama periode pandemi.
Referensi: https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/11786221221139529
Penutup
Demikian informasi terkait contoh Karya Tulis Ilmiah (KTI) tingkat SMA semi formal dan formal yang bisa jadi referensimu.
Contoh karya tulis ilmiah di atas bisa kamu modifikasi sesuai kebutuhan dengan menambah atau menghilangkan komponennya.
Saat membuat karya tulis ilmiah baik formal maupun semi formal jangan lupa untuk membuat struktur penulisannya terlebih dahulu setelah kamu berhasil menentukan tema dan topik bahasan.
Biasanya, pihak sekolah akan memberikan panduan atau pedoman penulisan karya tulis ilmiah semi formal dan formal agar siswa tidak kebingungan.
Dapatkan referensi penulisan karya ilmiah lainnya dengan mengakses blog Mamikos. Ada banyak referensi contoh karya ilmiah yang akan membantumu membuat tulisan yang baik dan benar.
Jika kamu sudah kuliah, contoh karya ilmiah populer atau contoh karya tulis ilmiah mahasiswa bisa menjadi contoh yang lebih relevan. Semoga bermanfaat.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: