150+ Contoh Kata Baku dan Tidak Baku beserta Artinya, + Pengertian dan Ciri-cirinya
150+ Contoh Kata Baku dan Tidak Baku beserta Artinya, + Pengertian dan Ciri-cirinya – Penggunaan kata dalam penulisan memegang peranan penting. Penyampaian kalimat pun harus disesuaikan dengan konteks penggunaan.
Jika berada di forum atau acara resmi, penggunaan kata yang tepat sangat disarankan agar tidak salah paham.
Berikut ini merupakan contoh kata baku dan tidak baku beserta keterangannya.
Contoh Kata Baku dan Tidak Baku beserta Ciri-cirinya
Daftar Isi
Daftar Isi
Pengertian Kata Baku dan Tidak Baku
Pengertian Kata Baku
Di antara kamu mungkin masih belum bisa membedakan kata baku dan tidak baku, apalagi ketika digunakan bersamaan.
Sebenarnya, kata baku adalah kata yang pemakaiannya disesuaikan pada pedoman atau kaidah bahasa yang sudah ditentukan.
Ada pula yang mendefinisikan kata baku sebagai kata yang sudah benar (aturan maupun ejaan) sesuai kaidah bahasa Indonesia.
Darimana sumber kata baku? Ternyata, kata baku bersumber dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Kamu akan menjumpai penggunaan kata baku pada acara formal atau resmi, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan.
Pengertian Kata Tidak Baku
Berbeda dengan kata baku yang sumbernya adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata tidak baku lebih fleksibel. Kata baku memang tidak digunakan sesuai kaidah atau pedoman bahasa Indonesia.
Karena lebih fleksibel inilah kata baku digunakan pada percakapan sehari-hari dan sangat mudah kita jumpai. Kata tidak baku biasanya dilontarkan pada bahasa tutur atau bahasa lisan.
Penyebab seseorang menggunakan bahasa tidak baku dibandingkan bahasa baku biasanya adalah ketidaktahuan.
Selain itu, kata tidak baku seringkali diucapkan karena penutur tidak tahu bentuk tulisan kata tersebut.
Ketika ditegur, penutur tidak memperbaiki diri, sehingga kata tidak baku terus-menerus muncul.
Selain itu, seseorang yang terbiasa menggunakan kata tidak baku akan mengalami kesulitan apabila harus menggunakan kata baku.
Pengertian Bahasa Baku Menurut Para Ahli
Para ahli memberikan definisi berbeda pada bahasa baku.
Pada Kamus Umum Bahasa Indonesia, baku diartikan sebagai (1) yang menjadi pokok, yang sebenarnya; (2) sesuatu yang dipakai sebagai dasar ukuran (nilai, harga; standar).
Definisi baku tersebut dikemukakan oleh Poerwadarminta. Menurut Badudu dan Zain, kata baku bermakna yang menjadi pokok, yang utama, atau standar.
Definisi baku pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah tolok ukur yang berlaku untuk kuantitas atau kualitas dan yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan. KBBI juga mendefinisikan baku sebagai standar.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa bahasa baku adalah bahasa yang statusnya pokok atau yang menjadi standar.
Menurut B. Havranek dan Vilem Mathesius, bahasa baku adalah bahasa yang telah dikodifikasi, diterima dan difungsikan sebagai model atau acuan. Bahasa tersebut digunakan oleh masyarakat secara luas.
Ahli Richard, Jhon dan Heidi mengemukakan definisi baku pada Logman Dictionary of Applied Linguistics. Mereka berpendapat bahwa bahasa baku adalah ragam bahasa yang berstatus tinggi.
Bahasa tersebut ada dalam suatu masyarakat atau bangsa. Selain itu, biasa didasarkan penutur asli yang berpendidikan di dalam berbicara dan menulis.
Perbedaan Kata Baku dan Tidak Baku
Kata baku dan tidak baku memiliki perbedaan menyangkut fungsinya. Fungsi kata baku sangat beragam, seperti membuat karya ilmiah, membuat surat resmi, dan sebagainya.
Kata baku juga digunakan pada pembuatan laporan, lamaran pekerjaan, serta persuratan antar lembaga.
Kata tidak baku lebih menekankan pada fungsinya sebagai bahasa percakapan sehari-hari.
Fungsi kata tidak baku sebenarnya membuat suasana lebih santai, terutama jika diterapkan pada percakapan. Penggunaan kata tidak baku juga bisa membuat orang yang berbicara semakin santai.
Ciri-ciri Kata Baku dan Tidak Baku
Kata baku dan tidak baku dapat dibedakan berdasarkan ciri-ciri berikut.
Ciri-ciri Kata Baku
Kata baku memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan kata tidak baku, diantaranya sebagai berikut:
1. Kata baku tidak terkontaminasi atau tidak rancu
2. Kata baku tidak dipengaruhi bahasa asing atau bahasa daerah
3. Kata baku bentuknya tetap dan tidak mudah berubah-ubah
4. Kata baku menggunakan imbuhan secara tersurat (eksplisit)
5. Kata baku digunakan pada acara formal atau acara resmi dan tidak pada percakapan sehari-hari
6. Kata baku tidak menggunakan majas pleonasme (menambahkan keterangan tambahan yang tidak diperlukan)
7. Kata baku memiliki arti yang pasti (tidak membingungkan atau rancu)
Ciri-ciri Kata Tidak Baku
Kata tidak baku memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Kata tidak baku digunakan pada percakapan sehari-hari
2. Kata tidak baku sudah terkontaminasi bahasa asing atau bahasa daerah
3. Bentuk kata tidak baku berubah-ubah
4. Kata tidak baku memiliki makna yang sama seperti kata baku meskipun pengucapannya berbeda
Contoh Kata Baku dan Tidak Baku dalam Kehidupan
Kata baku dan kata tidak baku dalam kehidupan bisa diterapkan di berbagai macam acara.
Contoh kata tidak baku biasanya digunakan pada pembicaraan yang tidak resmi, seperti percakapan sehari-hari dengan teman. Selain itu, kata tidak baku juga bisa diucapkan suami istri karena sudah saling mengenal.
Semakin dekat hubungan kekerabatan, penggunaan kata tidak baku semakin sering karena lebih santai.
Kata tidak baku penerapannya berkebalikan dengan kata baku. Biasanya pada suatu perusahaan, pembicaraan dari atasan pada bawahan menggunakan kata baku.
Kata tersebut juga tidak hanya dipakai pada bahasa lisan saja, tetapi juga bahasa tulisan. Sangat penting untuk membedakan kata baku dan tidak baku agar penggunaannya tepat sasaran.
Kata baku dan tidak baku yang digunakan dalam kalimat akan disampaikan seseorang sesuai konteksnya.
Berikut ini adalah 10 contoh kalimat baku dan tidak baku yang bisa kamu gunakan dalam percakapan sehari-hari.
Contoh Kalimat Menggunakan Kata Baku
1. Saya mohon izin karena tidak dapat menghadiri rapat. Jika pimpinan berkenan, kehadiran saya akan digantikan karyawan yang lain.
2. Jangan pernah berpikir bahwa kamu akan gagal sebelum mencoba.
3. Apotek terlengkap di kota ini menyediakan jenis obat-obatan generik hingga obat-obatan langka.
4. Ibu membeli cenderamata sebagai bukti pernah mengunjungi suatu tempat.
5. Karier yang dipilih memang tidak sejalan dengan jurusan kuliah. Tapi, hal itu bukan masalah besar selama bisa memberikan kontribusi.
6. Bulan November tahun depan kakak akan menikah.
7. Sekretaris perusahaan menunjukkan peningkatan performa signifikan dibandingkan bulan sebelumnya.
8. Kiai terkenal di daerahku sudah berhasil mendidik banyak santri.
9. Memaafkan kesalahan orang lain adalah perbuatan mulia.
10. Meskipun hanya sekadar memberi saran, penyampaiannya perlu diperhatikan.
Contoh Kalimat Menggunakan Kata Tidak Baku
1. Aku nggak suka sama sikapnya yang seenaknya sendiri.
2. Harga cabe saat ini naik nggak tanggung-tanggung.
3. Sejak tadi ambulan yang lewat di jalan raya bikin pengendara motor bingung.
4. Antri di minimarket waktu malam minggu lebih panjang daripada antri di hari biasa.
5. Belom apa-apa kok udah nyerah. Masa nggak malu sama diri sendiri.
6. Anak muda jaman now suka dengan hal baru, tapi kadang nggak mikirin orang lain yang khawatir.
7. Nasehat orang tua memang selalu terpakai entah saat ini atau entah di masa depan.
8. Ibu nyuruh beli balsem di apotik, tapi mahal banget.
9. Suhu ekstrim di Indonesia sekarang mungkin karena pengaruh global warming.
10. Hakekat orang hidup sebenarnya untuk apa, sih?
Daftar Kata Baku dan Tidak Baku Dari A Sampai Z
Berikut ini merupakan contoh kata-kata baku yang sering digunakan. Pada tabel, kolom kiri menunjukkan kata baku, sedangkan kolom kanan menunjukkan tidak baku.
Kata Baku – Kata Tidak Baku
- Abjad – Abjat
- Advokat – Adpokat
- Afdal – Afdol
- Aktif – Aktip
- Aktivitas – Aktifitas
- Ambeien – Ambeyen
- Al Quran – Alquran
- Andal – Handal
- Apotek – Apotik
- Asas – Azas
- Astronaut – Astronot
- Atlet – Atlit
- Atmosfer – Atmosfir
- Baut – Baud
- Baterai – Baterei
- Berpikir – Berfikir
- Besok – Esok
- Biosfer – Biosfir
- Bujet – Budjet
- Bus – Bis
- Cabai – Cabe
- Cedera – Cidera
- Cendekiawan – Cendikiawan
- Cengkeram – Cengkram
- Cenderamata – Cinderamata
- Daftar – Daptar
- Debitur – Debitor
- Dekret – Dekrit
- Definisi – Difinisi
- Depot – Depo
- Detail – Detil
- Diagnosis – Diagnosa
- Diesel – Disel
- Dipersilakan – Dipersilahkan
- Diskotek – Diskotik
- Drainase – Drainage
- Dolar – Dollar
- Durian – Duren
- Ekspor – Eksport
- Ekstrem – Ekstrim
- Ekuivalen – Ekwivalen
- Embus – Hembus
- Esai – Esei
- Faksimile – Faksimil
- Februari – Pebruari
- Film – Filem
- Fisik – Phisik
- Fondasi – Pondasi
- Formal – Formil
- Foto – Photo
- Frekuensi – Frekwensi
- Gizi – Gisi
- Gladi – Geladi
- Griya – Gria
- Gubuk – Gubug
- Hafal – Hapal
- Hak – Haq
- Hakikat – Hakekat
- Hektare – Hektar
- Hierarki – Hirarki
- Hipotesis – Hipotesat
- Ijazah – Ijasah
- Ikhlas – Ihlas
- Imbau – Himbau
- Indera – Indra
- Insaf – Insyaf
- Isap – Hisap
- Islamiah – Islamiyah
- Istri – Isteri
- Izin – Ijin
- Jadwal – Jadual
- Jenazah – Jenasah
- Jenderal – Jendral
- Junior – Yunior
- Justru – Justeru
- Kaidah – Kaedah
- Karier – Karir
- Kategori – Katagori
- Kedelai – Kedelei
- Koboi – Koboy
- Komplet – Komplit
- Konferensi – Konperensi
- Kongres – Konggres
- Konkret – Konkrit
- Korsleting – Konsleting
- Kreatif – Kreative
- Kreativitas – Kreatifitas
- Kualifikasi – Kwalifikasi
- Kualitatif – Kwalitatif
- Kuantitatif – Kwantitatif
- Kualitas – Kwalitas
- Kuarsa – Kwarsa
- Kuitansi – Kwitansi
- Kiai – Kyai
- Lubang – Lobang
- Maaf – Ma’af
- Makhluk – Mahluk
- Manajemen – Managemen
- Manajer – Manager
- Mantra – Mantera
- Mencolok – Menyolok
- Menerjemahkan – Menterjemahkan
- Mengesampingkan – Menyampingkan
- Merek – Merk
- Meterai – Meterei
- Metode – Metoda
- Mesti – Musti
- Museum – Musium
- Motif – Motip
- Motivasi – Motifasi
- Nasihat – Nasehat
- November – Nopember
- Napas – Nafas
- Objek – Obyek
- Organisasi – Organisir
- Orisinal – Orisinil
- Paham – Faham
- Paspor – Pasport
- Pikir – Fikir
- Praktik – Praktek
- Produktivitas – Produktifitas
- Provinsi – Propinsi
- Risiko – Resiko
- Rezeki – Rejeki
- Sah – Syah
- Saksama – Seksama
- Saraf – Syaraf
- Sekadar – Sekedar
- Sekretaris – Sekertaris
- Semifinal – Semi Final
- Seprai – Seprei
- Silakan – Silahkan
- Sistem – Sistim
- Subjek – Subyek
- Sutera – Sutra
- Syukur – Sukur
- Tafsir – Tapsir
- Teladan – Tauladan
- Teknik – Tehnik
- Tenteram – Tentram
- Trofi – Tropi
- Teoretis – Teoritis
- Terampil – Trampil
- Urgen – Urgent
- Ustaz – Ustad / Ustadz
- Utang – Hutang
- Varietas – Varitas
- Vila – Villa
- Wali Kota – Walikota
- Wujud – Ujud
- Yudikatif – Judikatip
- Yurisdiksi – Jurisdiksi
- Zamzam – Zam-Zam
- Zaman – Jaman
- Zona – Zone
Penutup
Demikian informasi mengenai kata baku dan tidak baku yang dapat Mamikos berikan.
Pastikan kamu tidak salah dalam membedakan kata baku dan tidak baku.
Banyak-banyaklah membaca buku agar kemampuan membedakanmu terasah.
Semakin sering kamu menghadapi bacaan dengan kata-kata beragam, semakin mudah pula kamu bisa membedakan kedua kata tersebut.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: