8 Contoh Kearifan Lokal yang Ada di Jawa Timur dan Penjelasannya

8 Contoh Kearifan Lokal yang Ada di Jawa Timur dan Penjelasannya – Jawa Timur tidak hanya dikenal dengan keindahan alam dan jejak sejarahnya yang panjang, tetapi juga dengan kearifan lokalnya yang mengesankan.

Kearifan lokal sendiri merupakan suatu nilai kehidupan yang diadopsi kelompok masyarakat tertentu agar dapat menjalin hubungan baik dengan sesama manusia, dengan alam, dan dengan Tuhan.

Nah, untuk mengetahui apa saja kearifan lokal yang ada di Jawa Timur yang sudah dilengkapi dengan penjelasannya, baca artikel ini sampai habis.

Kearifan Lokal di Jawa Timur

etnis.id

Banyak kearifan lokal di Jawa Timur yang terus bertahan di tengah gempuran kemajuan zaman.

Hal ini dikarenakan di dalam kearifan lokal yang dilestarikan ini tersimpan suatu upaya agar manusia bisa hidup berdampingan dengan alam.

Di bawah ini akan diberikan contoh tentang kearifan lokal di Jawa Timur yang dilengkapi dengan penjelasannya.

1. Manten Kucing

etnis.id

Kearifan lokal unik yang hanya ditemui di Jawa Timur salah satunya adalah tradisi manten kucing yang hingga sekarang masih dilestarikan masyarakat desa Pelem, kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung.

Seperti namanya, di dalam tradisi ini akan ada sepasang kucing yang akan menjalani prosesi pernikahan selayaknya manusia.

Berbeda dengan tradisi lainnya yang pelaksanaannya memiliki waktu yang sama di tiap tahunnya. Tradisi manten kucing ini hanya dilakukan terjadi kemarau panjang.

Hal ini dikarenakan tradisi manten kucing ini merupakan suatu tradisi yang pelaksanaannya bertujuan untuk meminta hujan.

2. Tiban

gurusiana.id

Kearifan lokal selanjutnya yang bisa ditemui di Jawa Timur adalah kesenian tiban. Di masa lalu, kesenian ini sangat populer di kawasan Kediri, Blitar, Trenggalek, dan Tulungagung.

Dalam kesenian ini, dua orang laki-laki akan saling berhadapan dengan membawa cemeti yang diujungnya biasanya dipasangi duri salak.

Sembari menari mereka akan saling menyabetkan cemeti ke lawannya, mereka akan berhenti saling memecut hingga salah satu diantaranya mengaku kalah atau menyerah.

Kesenian tiban ini biasanya dilakukan di lapangan desa atau di lahan yang sedang tidak digarap saat terjadi kemarau panjang.

Ada keyakinan bahwa darah yang menetes dari tubuh orang yang terkena cambukan akan menjadi perantara turunnya hujan.

Selain itu, kesenian tiban ini juga sering dijadikan uji kejantanan bagi lelaki yang telah menginjak usia dewasa.

Sayangnya, seiring dengan berjalannya waktu kesenian tiban ini mulai jarang dilakukan, tapi untungnya kesenian ini masih bisa dijumpai di sejumlah daerah di Jawa Timur.

3. Kasur Pasir

liputan6.com

Kearifan lokal selanjutnya yang bisa ditemui di Jawa Timur adalah kasur pasir. Kearifan lokal ini bisa dijumpai di kabupaten Sumenep.

Seperti namanya, kasur ini memang benar-benar pasir.

Warga desa Legung yang memiliki kearifan lokal ini sedari dulu sudah terbiasa melakukan beragam aktivitas mulai makan, nonton tv, sampai tiduran di atas kasur pasir.

Warga yang melestarikan kearifan lokal ini bukannya tidak mampu membeli kasur yang terbuat dari bahan spons atau kapuk.

Tetapi, mereka melakukan ini karena ada keyakinan bahwa pasir yang digunakan untuk kasur ini dapat membuat tubuh menjadi lebih rileks dan mampu menghilangkan rasa pegal setelah beraktivitas seharian.

Hal inilah yang kemudian membuat mayoritas rumah di desa Legung memiliki bak penampungan pasir di dalam rumahnya.

Bak berisi pasir inilah yang dinamakan dengan kasur pasir. Sedikit informasi, pasir yang digunakan untuk kolam pasir ini bukan pasir sembarangan.

Pasir yang digunakan merupakan pasir yang diambil dari pantai lombang. Sebelum digunakan sebagai kasur, pasir terlebih dahulu dicuci dengan air dan diayak terlebih dahulu.

Hal ini dilakukan supaya pasir terpisah dari kerikil dan hewan-hewan kecil yang kehadirannya tentu saja tidak diinginkan.

Setelah benar-benar bersih, barulah pasir dimasukkan ke dalam kolam penampungan yang letaknya biasanya diletakkan di luar keluarga.

Sehingga, kasur pasir ini bisa digunakan oleh seluruh anggota keluarga untuk berbagai keperluan mulai dari bersantai hingga untuk menerima tamu.

4. Damar Kurung

wikipedia.org

Gresik merupakan salah satu kota yang menjadi titik awal persebaran agama islam di Jawa Timur. Di masa lalu Gresik memiliki bandar pelabuhan besar yang disinggahi pedagang dari berbagai bangsa.

Banyaknya bangsa yang singgah ini menimbulkan adanya akulturasi budaya. Salah satu bentuk akulturasi budaya ini adalah damar kurung.

Konon, damar kurung ini merupakan hasil akulturasi budaya antara Arab, China, dan Jawa. Wujud damar kurung ini mirip dengan lampion yang mendapatkan sentuhan khas Jawa dan Timur Tengah.

Damar kurung sendiri hanya dipasang saat masuk bulan ramadhan. Hal ini dikarenakan pelaksanaan atau pemasangan damar kurung ini adalah untuk menyambut sekaligus membuat bulan ramadhan semakin semarak.

5. Larung Sesaji Gunung Kelud

kompasiana.com

Kearifan lokal selanjutnya yang ada di Jawa Timur adalah larung sesaji gunung kelud.

Tradisi ini hingga sekarang masih terus dilestarikan oleh masyarakat yang bermukim di lereng gunung Kelud, utamanya mereka yang berdomisili di kecamatan Ngancar.

Dalam pelaksanaannya masyarakat akan membawa berbagai ubarampe yang berupa bermacam-macam hasil bumi yang nantinya akan dilarung di puncak gunung kelud.

Pelaksanaan tradisi ini sendiri sebagai bentuk ucapan rasa syukur kepada Tuhan yang telah memberikan anugerah berupa tanah yang subur dan hasil panen yang melimpah.

Selain itu, melalui upacara ini juga dijadikan sebagai sarana untuk meminta perlindungan kepada Tuhan supaya dijauhkan dari bencana.

Seiring dengan perkembangan zaman, tradisi larung sesaji di gunung kelud ini tidak hanya suatu tradisi yang sakral, namun juga merupakan suatu daya tarik wisata bagi wisatawan dari berbagai daerah.

Maka, bukan suatu hal yang mengherankan apabila dalam setiap pelaksanaannya akan ada ribuan orang yang menyaksikan prosesi larung sesaji di Gunung Kelud.

6. Labuh Laut

etnis.id

Kearifan lokal yang hingga sekarang masih dipertahankan dan dijaga kelestariannya di Jawa Timur adalah sebuah tradisi yang dinamakan labuh laut.

Tradisi ini dilestarikan oleh masyarakat yang tinggal di sekitaran pantai Sine desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung.

Upacara yang dilangsungkan di bulan Selo dan hari jumat kliwon dalam sistem penanggalan Jawa ini mayoritas diikuti oleh mereka yang berprofesi sebagai nelayan.

Dalam setiap pelaksanaannya, dapat dijumpai beragam ubarampe dan sesaji yang nantinya akan  dilarung ke laut sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan.

Di antara sekian ubarampe yang dilarung ini, ada satu yang unik karena memiliki bentuk mirip dengan ikan dan cumi-cumi.

Ubarampe ini disebut dengan harip-harip. Pelaksanaan upacara ini juga dilangsungkan kirab di sepanjang bibir pantai.

Biasanya dalam kirab ini akan ada berbagai hiburan rakyat salah satu contohnya adalah jaranan dan barongan, dan drum band.

Maka, bukan suatu hal yang mengerankan apabila dalam setiap pelaksanaannya upacara labih laut selalu dipenuhi penonton dari berbagai daerah.

Di samping itu, pelaksanaan labuh laut ini juga bisa dikatakan hari liburnya para nelayan yang berada di pantai Sine.

Hal ini dikarenakan ada aturan tak tertulis yang menyebutkan bahwa pada hari dilaksanakannya labuh laut ini seluruh nelayan dilarang melaut.

Kalau saja ada nelayan yang ngotot melanggarnya, maka yang bersangkutan akan dijatuhi hukuman denda dan mendapat sanksi sosial.

7. Larung Sembonyo

tribunmataraman.com

Larung Sembonyo adalah upacara adat sedekah laut yang dilakukan oleh masyarakat nelayan Prigi, Trenggalek, Jawa Timur.

Upacara ini merupakan bentuk rasa syukur dan penghormatan kepada laut sebagai sumber rezeki dan kehidupan.

Larung Sembonyo dilakukan setiap tahun dalam kalender Jawa pada bulan Selo. Dalam pelaksanaannya, seluruh nelayan Pantai Prigi Kecamatan Watulimo Trenggalek berhenti melaut selama empat hari.

Upacara ini telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tahun 2015.

Dalam upacara ini, Sembonyo adalah nama mempelai tiruan yang berupa boneka kecil yang terbuat dari tepung beras ketan.

Boneka ini dibentuk seperti layaknya sepasang mempelai yang sedang bersanding, duduk diatas perahu lengkap dengan peralatan satang.

8. Kesenian Dongkrek

suara.com

Dongkrek merupakan sebuah kesenian asli Mejayan, Madiun, Jawa Timur yang hingga saat ini terus diupayakan kelestariannya.

Kesenian ini diperkirakan mulai muncul di akhir tahun 1800-an. Masyarakat Mejayan meyakini bahwa kesenian ini diciptakan oleh seorang tokoh yang bernama Raden Ngabehi Lo Prawiradipura II.

Awal mula penciptaannya dikarenakan daerah Mejayan pernah tertimpa pagebluk yang membuat banyak warga meninggal secara tiba-tiba akibat serangan makhluk halus.

Demi membebaskan warga dari pagebluk ini, Raden Ngabehi Lo Prawiradipura II meminta petunjuk kepada Tuhan.

Setelah meminta petunjuk ini, Raden Ngabehi Lo Prawiradipura II mendapat cara untuk menyelamatkan warga yang sedang ditimpa pagebluk.

Prosesi Raden Ngabehi Lo Prawiradipura saat membebaskan warga dari pagebluk inilah yang kemudian diabadikan dalam fragmen kesenian dongkrek.

Dalam setiap pelaksanaannya, para pemain yang terlibat dalam kesenian ini akan berdandan sesuai dengan tokoh yang sedang dimainkannya.

Selain ada yang memakai kostum menyerupai seorang emban, ada pula yang memakai kostum menyerupai orang tua, dan ada pula yang memakai kostum menyeramkan layaknya siluman.

Di masa sekarang, pelaksanaan kesenian ini difungsikan sebagai bentuk permohonan kepada Tuhan agar masyarakat desa Mejayan senantiasa dijauhkan dari bahaya yang disebabkan makhluk halus.

Belakangan ini muncul rasa was-was di kalangan masyarakat bahwa kesenian ini akan punah.

Maka, demi menjaga kesenian ini tidak tergilas arus zaman, masyarakat Mejayan mulai memasukkan kesenian dongkrek ini dalam beberapa acara hajatan pernikahan.

Tujuannya adalah membuat kesenian ini tetap eksis dan tidak dilupakan.

Demikian informasi singkat mengenai kearifan lokal di Jawa Timur yang bisa diberikan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta