3 Contoh Kegiatan Ekonomi dalam Kehidupan Sehari-hari di Lingkungan Sekitar
3 Contoh Kegiatan Ekonomi dalam Kehidupan Sehari-hari di Lingkungan Sekitar – Dalam kehidupan sehari-hari, aktivitas yang kita lakukan selalu berkaitan dengan kegiatan ekonomi.
Sebenarnya, jika melihat dalam arti luas, kegiatan ekonomi tak hanya seputar kegiatan jual beli saja.
Lantas, apa yang dimaksud dengan kegiatan ekonomi dan apa saja contohnya di dalam kehidupan sehari-hari? Kamu bisa simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.
Berikut Contoh Kegiatan Ekonomi dalam Kehidupan Sehari-hari
Daftar Isi
Daftar Isi
Pada dasarnya, setiap manusia melakukan kegiatan ekonomi setiap harinya dan tidak akan pernah bisa lepas dari kegiatan tersebut.
Mengingat rutinitas manusia seperti makan, minum hingga menggunakan pakaian juga tergolong sebagai contoh kegiatan ekonomi.
Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa untuk memenuhi kebutuhan hidup setiap manusia akan selalu berhubungan dengan kegiatan ekonomi.
Kegiatan ekonomi harus dilakukan oleh semua anggota masyarakat, mulai dari masyarakat biasa hingga pemerintah sekalipun.
Bahkan, kegiatan ekonomi harus dijaga dengan baik agar roda perekonomian dapat terus berputar.
Jika roda ekonomi terus berputar dengan baik, maka secara tidak langsung juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Apa
itu Kegiatan Ekonomi?
Entah kita sadar ataupun tidak, setiap aktivitas yang kita lakukan sehari-hari sebenarnya selalu berkaitan dengan kegiatan ekonomi.
Mulai dari aktivitas bangun tidur di pagi hari, hingga melanjutkan aktivitas bekerja atau belajar, dan akhirnya tidur di malam hari. Semua kegiatan tersebut termasuk ke dalam kegiatan ekonomi lho.
Lantas,
mengapa bisa begitu? Hal ini dikarenakan setiap manusia membutuhkan berbagai
macam kebutuhan yang harus terpenuhi untuk bisa bertahan hidup.
Oleh sebab itu, contoh kegiatan ekonomi seperti mengkonsumsi makanan, minum hingga mengenakan pakaian tadi juga termasuk kebutuhan pokok atau kebutuhan dasar yang perlu dipenuhi manusia dalam kehidupannya.
Mengingat setiap kebutuhan manusia berbeda-beda, maka kegiatan ekonomi yang dilakukan jug akan berbeda-beda.
Dengan kata lain, setiap manusia akan melakukan kegiatan ekonomi dengan tujuan yang berbeda-beda menyesuaikan kebutuhan hidupnya.
Mengutip dari sumber.belajar.kemdikbud.go.id, kegiatan ekonomi diartikan sebagai segala bentuk usaha yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Sementara, menurut T. Puji Rahayu dalam bukunya berjudul Pelaku Kegiatan Ekonomi mendefiniskan kegiatan ekonomi sebagai kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Sederhananya, kegiatan ekonomi merupakan suatu keigatan yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekonomi bukan hanya menyangkut tetang individu saja, melainkan menyangkut banyak hal termasuk menjaga roda perekonomian.
Untuk itu, sudah semestinya jika orang-orang yang melakukan kegiatan ekonomi harus saling menjaga agar setiap anggota masyarakat dapat hidup sejahtera.
Siapa
Pelaku Kegiatan Ekonomi?
Dalam
melaksanakan kegiatan ekonomi tentunya membutuhkan pelaku. Karena tanpa adanya
pelaku, maka kegiatan ekonomi pun tidak bisa berjalan dengan maksimal.
Nah, kira-kira siapa pelaku kegiatan ekonomi? Diketahui, pelaku kegiatan ekonomi adalah rumah tangga keluarga, perusahaan, negara, dan masyarakat.
Jenis-jenis
Kegiatan Ekonomi
Di
dalam kehidupan masyarakat, kegiatan ekonomi terbagi menjadi beberapa jenis,
antara lain:
1.
Kegiatan Ekonomi Konsumsi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konsumsi diartikan sebagai pemakaian barang hasil produksi seperti bahan pakaian, makanan, dan sebagainya.
Kegiatan ekonomi konsumsi sendiri merupakan kegiatan di mana kita sedang menggunakan atau memakai suatu produk atau jasa yang sudah diproduksi oleh produsen.
Dalam hal ini, barang atau jasa yang digunakan oleh setiap manusia guna memenuhi kebutuhan hidupnya dan setiap manusia yang menggunakannya akan disebut sebagai pembeli atau konsumen.
Dalam kehidupan sehari-hari, kebutuhan hidup setiap orang cenderung akan selalu sama.
Untuk itu, seorang konsumen biasanya akan mengkonsumsi suatu barang secara berulang-ulang, terkecuali ada kebutuhan hidup yang baru.
Misalnya, rumah, pakaian untuk berpergia, makanan dan minuman, buku sekolah, dan sebagainya.
Hal yang perlu digarisbawahi di dalam kegiatan ekonomi konsumsi adalah seorang konsumen belum tentu akan menjadi seorang produsen, namun seorang produsen sudah bisa dipastikan bahwa ia juga termasuk sebagai seorang konsumen.
Hal ini dikarenakan seorang produsen juga akan menjadi konsumen ketika ia membeli baha-bahan utama proses produksi tadi.
Contohnya seperti produsen tahu jika ia membeli kedelai terbaik agar tahu yang diproduksinya juga bisa memiliki kualitas yang baik pula.
Nah, semakin besar tingkat konsumsi pada suatu masyarakat, maka dapat menjadi tanda bahwa masyarakat tersebut sedang mengalami kemakmuran atau kesejahteraan.
Pada
dasarnya, setiap manusia ketika melakukan suatu kegiatan ekonomi akan disesuailkan
dengan kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, kegiatan konsumsi antara konsumen
yang satu dengan konsumen lainnya tentu saja akan berbeda.
Selain
itu, ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi tingkat konsumsi seseorang, yakni:
a.
Pendapatan
Pendapatan merupakan suatu hasil kerja yang didapatkan seseorang melalui pekerjaan atau tugas-tugas yang telah diselesaikan.
Pendapatan ini bisa berupa upah bagi karyawan, hasil sewa ruko atau rumah yang dikontrakkan atau disewakan, hingga laba bagi seorang pengusaha yang meraih untung.
Jika dilihat dari bentuknya, maka pendapatan yang diperoleh oleh setiap orang tentu akan berbeda. Hal ini tentu membuat kegiatan konsumsi setiap orang akan berbeda-beda juga.
Misalnya saja, kebutuhan seorang karyawan tentu akan berbeda dengan kebutuhan seorang pengusaha besar.
b.
Harga
Faktor harga juga sangat memengaruhi kegiatan konsumsi. Bahkan, bagi sebagian orang ketika membeli sesuatu perlu melihat faktor harga terlebih dahulu.
Selain itu, faktor harga pun dapat menentukan target pasar dari suatu produksi barang maupun jasa.
Suatu barang atau jasa yang mengalami kenaikan harga dapat menyebabkan turunnya permintaan dari konsumen.
Sementara, suatu barang atau jasa yang mengalami penurunan harga dapat menyebabkan meningkatnya permintaan dari konsumen.
Misalnya, ketika harga kedelai naik, maka harga tempe dan tahu akan ikut naik pula, namun pembeli tempe dan tahu akan menurun.
Oleh
karena itu, ketika suatu produksi mengalami penurunan harga, maka sebaiknya
konsumi ditingkatkan. Sementara, jika harga sedang naik, maka konsumsi perlu dikurangi.
c.
Kebiasaan
Kebiasaan hidup seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari kebutuhan hidupnya, gaya hidup, serta lingkungan sekitarnya.
Dapat dikatakan bahwa kebiasaan hidup bisa memengaruhi tingkat konsumsi yang berbeda-beda pula.
Misalnya saja, kebiasaan hidup hemat dan kebiasaan hidup boros. Seseorang yang punya kebiasan hidup boros akan meningkatkan kegiatan konsumsinya.
Sementara, seseorang yang punya kebiasaan hidup hemat cenderung memiliki kegiatan konsumsi yang stabil atau bahkan cenderung rendah.
d.
Selera
Selera
setiap orang tentu saja berbeda-beda. Nah, selera yang berbeda-beda ini
biasanya diakibatkan karena faktor psikologis seseorang yang cenderung dapat
berubah kapan saja.
Tahukah kamu bahwa selera yang dimiliki oleh seseorang akan memengaruhi tingkat konsumsinya?
Misalnya saja, seseorang yang mempunyai hobi golf akan selalu berusaha untuk mencari peralatan atau perlengkapan bermain golf yang menarik.
Jadi dapat disimpulkan bahwa selera seseorang akan menentukan apakah tingkat konsumsinya semakin tinggi atau semakin rendah, khususnya berkaitan dengan barang dan jasa.
Semakin tingginya selera seseorang pada suatu hal, maka tingkat konsumsi akan semakin meningkat.
Sementara itu, semakin rendahnya selera seseorang pada suatu hal, maka tingkat konsumsinya juga akan semakin rendah.
e.
Barang Pengganti
Tentunya bukan suatu hal yang asing lagi jika ada kenaikan harga pada suatu barang, maka seseorang akan cenderung menggantinya dengan barang yang lebih murah.
Terjadinya kejadian seperti ini disebabkan karena seseorang akan mengkonsumi barang yang sesuai dengan pendapatannya.
Dengan adanya barang pengganti, tentu akan memengaruhi tingkat konsumsi seseorang pada suatu barang.
Sederhananya, semakin banyak orang yang memakai barang substitusi, maka akan semakin berkurang pula jumlah konsumsi barang yang disubstitusi.
2.
Kegiatan Ekonomi Produksi
Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), produksi merupakan proses mengeluarkan hasil, penghasilan, atau pembuatan suatu barang.
Untuk itu, produksi dapat diartikan sebagai sebuah kegiatan yang dapat meningkatkan suatu ekonomi dengan cara membuat hasil produksi agar kebutuhan hidup manusia dapat terpenuhi.
Dalam melakukan kegiatan ekonomi produksi tentunya butuh pengorbanan berupa pengeluaran dana agar dapat menciptakan atau menghasilkan suatu barang atau jasa yang berkualitas.
Barang atau jasa yang berkualitas ini dapat menarik perhatian konsumen agar mau membeli barang atau jasa tersebut.
Sementara itu, di dalam kegiatan ekonomi produksi tentu ada yang namanya produsen.
Nah, produsen ini biasanya ditujukan kepada seseorang, badan usaha atau organisasi yang bisa menciptakan suatu barang atau jasa yang dapat digunakan oleh konsumen.
Jika kamu dapat menghasilkan suatu produksi sendiri baik itu barang ataupun jasa, maka kamu dapat dikatakan sebagai seorang produsen.
Misalnya saja, kamu sudah bisa memproduksi makanan berupa mie yang kemudian dijual kepada teman-temanmu.
Kegiatan
ekonomi produksi tentunya tidak bisa dilepaskan dari beberapa faktor produksi.
Nah, faktor-faktor produksi ini dapat memengaruhi naik turunnya tingkat
produksi, misalnya:
a.
Sumber Daya Manusia
Dalam memproduksi barang ataupun jasa, tentu kamu membutuhkan yang namanya sumber daya manusia.
Nah, sumber daya manusia ini merupakan kegiatan manusia yang berhubungan dengan proses produksi agar menciptakan barang atau jasa yang berkualitas.
Untuk itu, dalam memproduksi suatu barang ataupun jasa sebagiknya menggunakan sumber daya manusia yang berkualitas.
Jika
dilihat dari kualitasnya, sumber daya manusia dapat dikelompokkan menjadi tiga
yakni:
- Tenaga kerja terdidik (skilled
labour): tenaga kerja yang mendapatkan ilmunya atau keahliannya melalui pendidikan
formal atau nonformal. Misalnya dokter, guru, akuntan, psikolog, pengacara,
peneliti, dan guru. - Tenaga kerja terlatih
(trained labour): tenaga kerja yang mendapatkan ilmu atau keahliannya dari
hasil latihan dan pengalaman selama bekerja. Misalnya supir, teknisi, koki,
montir, dan lain-lain. - Tenaga kerja tak terdidik
dan tak terlatih (unskilled and untrained labour): tenaga kerja yang hanya
mengandalkan kemampuan jasmani dan kekuatan rohani. Misalnya, tukang sapu
jalanan, pemulung, buruh tani, kuli panggul, dan lain-lain.
b.
Sumber Daya Alam
Tak bisa dipungkiri bahwa sumber daya alam merupakan faktor alami yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup kita.
Sumber daya alam juga menjadi salah satu faktor dari kegiatan ekonomi produksi. Dengan kata lain, kondisi alam yang baik dan berkualitas akan menciptakan suatu produk yang baik dan berkualitas pula.
Ada banyak sekali barang yang dihasilkan dari sumber daya alam, mulai dari air, udara, hingga hasil alam dan tambang.
Semua sumber daya alam tersebut bisa meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat. Namun di sisi lainnya, hal ini juga secara tidak langsung dapat membuat kondisi alam menjadi rusak.
Nah,
ada beberapa jenis sumber daya alam yang perlu kamu ketahui antara lain:
- Sumber daya alam tanah: biasanya
digunakan untuk pertanian, perkebunan, bangunan pabrik, tempat tinggal, dan
pembuatan jalan. Dari sumber daya alam tanah maka bisa diciptakan
produk-produk, seperti beras, buah-buahan, perumahan, jalan tol, dan
sebagainya. - Sumber daya alam udara: berkaitan
dengan penerbangan terutama saat membaca arah angin. - Sumber daya alam air: kerap
dipergunakan untuk menghasilkan suatu produksi, seperti pengangkutan, irigasi,
dan tenaga listrik. - Sumber daya modal: guna
meningkatkan jumlah produksi dan meningkatkan kualitas produksi tentu dibutuhkan
yang namanya modal. - Sumber daya pengusaha: seseorang
yang sudah ahli dalam menyusun kerja sama antara produksi alam, modal, dan
tenaga kerja.
3.
Kegiatan Ekonomi Distribusi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, distribusi diartikan sebagai penyaluran, pembagian, atau pengiriman keperluan sehari-hari kepada beberapa orang atau tempat.
Sederhananya, distribusi merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk menyalurkan barang atau jasa dari produsen ke konsumen.
Biasanya, kegiatan ekonomi distribusi dilakukan oleh perorangan atau lembaga tergantung tergantung kebutuhan dari setiap produsen. Perorangan atau lembaga yang melakukan kegiatan distribusi disebut dengan istilah distributor.
Nah, kegiatan distribusi yang dilakukan oleh distributor ini sangat beragam, mulai dari penyimpanan, pengangkutan hingga pedagangan.
Kegiatan
distribusi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni:
- Faktor pasar: memengaruhi saluran distribusi terutama yang disebabkan oleh pola pembelian konsumen.
- Faktor barang: mempertimbangkan dari segi barang yang dilihat berdasarkan besar dan berat barang, standar barang, unit barang, barang mudah rusak atau tidak, dan cara pengemasan barang.
- Faktor perusahaan: mempertimbangkan berbagai hal, seperti sumber dana, pelayanan yang diberikan, dan manajemen perusahaan dalam mengelola perusahaan.
- Faktor kebiasaan dalam melakukan pembelian: mempertimbangkan pembiayaan dari pengiriman barang, volume penjualan, dan kebijaksanaan produsen.
Berbagai
Contoh Kegiatan Ekonomi
Di
bawah ini merupakan beberapa contoh kegiatan ekonomi berdasarkan jenisnya yang
perlu kamu ketahui.
1.
Contoh Kegiatan Ekonomi Konsumsi
- Seorang pengusaha kue
membeli dan menggunakan bahan-bahan seperti tepung, telur, dan gula untuk
membuat kue yang bila dijual akan menghasilkan keuntungan. - Seseorang yang membeli
makanan untuk kebutuhan pangan atau orang yang membeli mobil untuk dipakai
sebagai alat transportasi sehari-hari.
2.
Contoh Kegiatan Ekonomi Produksi
- Seorang pembuat tahu mengolah
bahan baku menjadi tahu untuk kemudian dijual. - Seorang pengusaha furnitur
mengubah bahan baku kayu menjadi perabotan untuk dijual.
3.
Contoh Kegiatan Ekonomi Distribusi
- Produsen tempe dan tahu
menyalurkan produknya ke warung, minimarket, atau supermarket supaya dapat
diperoleh dengan mudah oleh masyarakat yang mengonsumsinya. - Produsen batik menjual
produk koleksi batik miliknya ke butik-butik atau toko online supaya lebih
dapat dijangkau masyarakat.
Nah, itulah informasi contoh kegiatan ekonomi yang bisa Mamikos rangkumkan untuk kamu seputar contoh kegiatan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga informasi di atas dapat membantu kamu dalam memahami materi kegiatan ekonomi ya!
Bagi kamu yang ingin mengulik informasi seputar materi ekonomi lainnya, kamu bisa kunjungi situs blog Mamikos dan temukan informasinya di sana.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: