Contoh Konflik antar Agama di Masyarakat Indonesia beserta Penjelasannya Singkat

Dengan adanya berbagai agama di dunia, tentu tidak heran apabila pernah terjadi konflik antar agama. Sebagai pembelajaran, berikut contohnya.

20 Januari 2025 Fajar Laksana

3. Konflik Tolikara

Contoh konflik antar agama di masyarakat Tolikara ini juga merupakan konflik antara agama Islam dan juga Nasrani terjadi di tanggal 17 Juli 2015.

Konflik ini berawal dari akibat kekejaman para jemaat Gereja Injil yang membakar masjid saat umat Muslim yang akan melaksanakan shalat Idul Fitri atau shalat Ied.

Kerusuhan ini mengakibatkan dua orang tewas dan 96 rumah orang Muslim habis hangus terbakar.

Pencegahan yang dilakukan agar tidak ada korban berjatuhan lagi pemerintah akhirnya melakukan upaya rekonsiliasi.

Dan ternyata upaya tersebut dapat berhasil dilakukan dan konflik dapat terselesaikan.

4. Konflik Agama Situbondo

Contoh konflik antar agama di masyarakat selanjutnya terjadi di Situbondo ini terjadi pada tanggal 10 Oktober 1996.

Latar belakang konflik yang satu ini diakibatkan oleh penistaan agama Islam dimana dilakukan oleh beberapa oknum. Saat di pengadilan masyarakat tidak puas dengan hasil dari keputusannya. 

Dimana hal ini malah meringankan hukuman si penista agama. Dan pada akhirnya timbul kesalahpahaman yang mengakibatkan kericuhan.

Sampai oknum penista agama disembunyikan di dalam gereja untuk menghindarkan dari pengeroyokan.

Dari hal itu masyarakat menjadi tersulut dan mereka membakar gereja, sekolah Katolik, sekolah Kristen, dan juga toko milik orang Tionghoa yang ada di Situbondo.

Ternyata setelah diusut konflik ini bisa terjadi karena berkaitan dengan pemilu yang akan dilaksanakan di tahun 1997. 

Konflik yang terjadi di Indonesia ini ternyata tujuanya adalah untuk melemahkan kedudukan PPP di kabupaten Situbondo. Di mana partai ini mayoritas berbasis NU terbesar di Jawa Timur.

5. Konflik Agama Aceh Singkil

Contoh konflik antar agama di masyarakat yang paling terkenal di Aceh adalah Serangan Aceh Singkil 2015 di mana kejadian ini terjadi pada tanggal 13 Oktober 2015 di kabupaten Singkil, Aceh.

Konflik ini terjadi pembakaran satu gereja yang menewaskan satu orang dan empat orang terluka.

Konflik ini melibatkan 600 orang dan mengakibatkan 1.900 orang Kristen di Aceh mengungsi ke Sumatera Utara sebagai upaya penyelamatan diri.

Konflik yang melatarbelakangi ini adalah akibat peristiwa pembakaran rumah ibadah. Sebagai bentuk penolakan terhadap 21 gereja yang dibangun tanpa meminta izin.

Warga sudah sempat berdialog dengan pemerintah setempat untuk membongkar tempat ibadah tanpa izin untuk segera membongkar. Dan terjadilah kesepakatan di tanggal 19 Oktober 2015 akan dilakukan pembongkaran.

Akan tetapi, ternyata sebagian masyarakat tidak menerima hasil dari kesepakatan tersebut.

Masyarakat tersebut menganggap bahwa yang mengikuti dialog dengan pemerintah daerah juga termasuk ke dalam golongan orang yang membakar satu rumah ibadah.

Pada akhirnya terjadi konflik besar di mana menyebabkan pembakaran ada di mana-mana.

6. Konflik Lampung Selatan antara Budha dan Islam

Konflik di Kabupaten Lampung Selatan tepatnya Kota Kalianda melibatkan masyarakat desa Balinuraga dan Desa Agom.

Mayoritas desa Balinuraga ini dihuni oleh penduduk yang beragama Budha sedangkan Desa Agom sendiri mayoritas beragama Islam.

Konflik di Lampung Selatan ini didasari karena adanya gadis desa Agom yang digoda oleh pemuda dari desa Balinuraga.

Kemudian, kejadian ini menyulut emosi dan amarah warga desa Agom dan menggunakan kekerasan untuk menyerang warga Balinuraga.

Namun, ternyata warga Balinuraga tidak terima dan mereka membalas menyerang. Aksi yang menimbulkan reaksi ini membuat beberapa pihak diturunkan untuk meredam suasana.

Setelah melalui proses mediasi konflik dapat diselesaikan dan kondisi kembali kondusif.

Close