3 Contoh Konflik dalam Negosiasi dan Cara Mengatasinya Lengkap

3 Contoh Konflik dalam Negosiasi dan Cara Mengatasinya Lengkap – Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, konflik merupakan hal yang biasa ditemui dan disebabkan oleh banyak faktor.

Konflik menjadi proses sosial yang terjadi karena perbedaan ciri-ciri dalam menjalankan interaksi. Tidak jarang konflik ini juga muncul dan terjadi pada proses negosiasi saat berusaha untuk bisa menyelesaikannya.

Ada banyak contoh konflik dalam negosiasi yang bisa \dipahami beserta cara mengatasinya dengan lengkap. Hal ini menjadi bagian penting untuk dipelajari agar bisa melakukan penyelesaian konflik dengan baik dan tepat.

Apa Itu Konflik

unsplash.com/@javaistan

Sebelum lebih jauh membahas terkait dengan contoh konflik dalam negosiasi, penting untuk memahami apa arti dari konflik itu sendiri.

Pada dasarnya, konflik menjadi bentuk gejala sosial yang akan selalu hadir di tengah masyarakat dan dalam sisi kehidupan yang ada. Hal ini terjadi karena sifat dari konflik itu sendiri yang cukup inheren.

Di sisi lain, konflik juga dikenal sebagai bentuk pertentangan maupun perbedaan ide, faham, pendapat, maupun kepentingan. Hal ini terjadi antara dua pihak maupun lebih yang terlibat di dalamnya.

Konflik ini bisa terjadi antara banyak pihak, mulai dari individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, maupun juga kelompok dengan pemerintah.

Untuk bisa terjadi sebuah konflik, ada begitu banyak faktor dan peran yang mempengaruhi di dalamnya.

Konflik juga dinilai sebagai upaya yang dilakukan sebagai proses pencapaian tujuan dengan caranya melemahkan pihak yang dianggap sebagai lawan.

Pencapaian ini melemahkan lawan tanpa perlu untuk memperhatikan norma serta nilai yang berlaku di tengah masyarakat.

Tidak hanya dengan cara melemahkan, tetapi juga bisa dengan menghancurkan, menyingkirkan, maupun juga membuat lawan menjadi tidak berdaya.

Dalam setiap masyarakat, pastinya akan ada ciri-ciri individual yang cukup berbeda dalam adanya interaksi sosial. Kondisi seperti ini merupakan hal yang wajar untuk dialami karena tidak ada masyarakat yang selalu sama.

Selain itu, tidak ada pula masyarakat yang tidak pernah mengalami konflik antara para anggotanya maupun melawan kelompok masyarakat lain.

Konflik baru akan bisa hilang saat masyarakat itu sendiri juga sudah tidak lagi ada.

Perlu juga untuk dipahami bahwa keberadaan dari konflik sendiri cukup bertentangan dengan adanya integrasi.

Konflik serta integrasi menjadi bagian dekat dari siklus yang berjalan di tengah masyarakat. Apabila konflik bisa terkontrol dengan baik, maka bisa menghasilkan integrasi.

Sementara apabila integrasi tidak berjalan dengan sempurna, maka akan bisa menghasilkan konflik.

Mempelajari konflik sendiri menjadi hal yang penting untuk dilakukan karena tidak bisa untuk dilepaskan dari kehidupan.

Memahami Konflik dalam Negosiasi

Mengingat bahwa contoh konflik dalam negosiasi bisa terjadi, lantas hal apa yang menyebabkan konflik tersebut?

Pada dasarnya, konflik bisa segera diselesaikan apabila ada pihak yang mau untuk mengalah dan menurunkan egonya. Jika tidak ada yang mau melakukan hal ini, maka konflik bisa menjadi lebih memanas dan rumit.

Namun, perlu untuk diingat bahwa mengalah tidak selalu menjadi hal yang tepat untuk dilakukan dalam penyelesaian konflik. Apalagi saat berada dalam posisi yang lebih dirugikan dalam penyelesaian tersebut.

Maka dari itu, kamu perlu untuk melihat penyelesaiannya dari semua pihak yang terlibat. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada pihak yang menjadi dirugikan dari solusi yang diambil.

Penyelesaian konflik juga dapat melalui jalan tengah atau banyak disebut sebagai negosiasi.

Sayangnya, dalam menjalankan negosiasi tidak selalu berjalan dengan mulus begitu saja. Bahkan, bisa jadi negosiasi tersebut justru menimbulkan konflik yang baru.

Beberapa alasan mengapa konflik dalam negosiasi bisa terjadi diantaranya:

  1. Ada pihak yang merasa tidak terima dengan solusi yang ada.
  2. Lebih fokus terhadap posisi maupun orang yang terlibat daripada masalah yang perlu diselesaikan.
  3. Muncul keraguan terhadap satu sama lain.
  4. Terjadinya perilaku yang agresif dan manipulatif.
  5. Keinginan untuk menang tanpa melihat dan memperdulikan resiko dan kondisi yang muncul.
  6. Sasaran tidak realistis.
  7. Tidak mau menghargai lawan.

Contoh Konflik dalam Negosiasi

Pada bagian sebelumnya, kamu sudah mempelajari pengertian dari konflik yang bisa terjadi dalam negosiasi.

Kali ini, kamu akan belajar tentang beberapa contoh konflik dalam negosiasi yang ada disertai pula dengan cara mengatasinya. Mengingat pula bahwa hal ini bukan merupakan sebuah kemudahan untuk dilakukan.

Oleh karena itu, kamu perlu untuk bisa mengenali contoh konflik terlebih dahulu dengan lebih baik. Nantinya, kemampuan untuk menyelesaikan konflik akan muncul dan terbentuk dengan sendirinya.

Berikut ini merupakan beberapa contoh konflik dalam negosiasi yang bisa kamu temui dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin ada konflik yang saat ini sedang kamu hadapi atau sering ditemui.

1. Contoh Konflik Terjadi dengan Teman

Contoh konflik yang pertama yaitu biasanya dan sering ditemui terjadi dengan teman dekat. Memang menjadi sebuah hal yang mustahil untuk selalu memiliki persahabatan yang tenang saja.

Saat terjadi pertengkarang dengan teman, maka perlu untuk mengucapkan kata maaf jika memang ada dalam posisi yang salah.

Dari sini, mulai membuka percakapan untuk bisa mencari jalan keluar bersama dalam mengatasi konflik yang terjadi.

Selama masih berkomunikasi dengan baik, maka konflik ini dapat diatasi dengan lebih mudah dan cepat.

2. Contoh Konflik Kepribadian di Tempat Kerja

Contoh konflik selanjutnya yang biasa ditemukan yaitu terjadi di tempat kerja. Memiliki kepribadian yang berbeda dengan rekan kerja merupakan hal yang biasa ditemui.

Namun, jika perbedaan kepribadian ini tidak segera diluruskan atau memiliki pemahaman yang sama, maka bisa menyebabkan adanya konflik.

Biasanya konflik antara rekan kerja banyak terjadi karena adanya kesalahpahaman dalam memahami satu sama lain. Persepsi yang berbeda bisa menyebabkan konflik antara rekan kerja.

Misalnya saat ada karyawan yang merasa lebih diam dan dianggap tidak terlalu ramah, padahal dirinya mungkin seorang introvert.

Kesalahpahaman atas pribadinya membuat karyawan tersebut dianggap sebagai orang yang sombong.

Jika hal ini terjadi, maka bisa menyebabkan masalah dan menghambat produktivitas yang dimiliki oleh produktivitas antara anggota tim yang sama.

Masalah yang muncul seperti ini bisa diselesaikan apabila ada mediasi yang terjadi di antara anggota tim.

Mediasi ini membutuhkan orang yang bisa melihat situasi dengan lebih jelas dan mengesampingkan emosi yang terlibat di dalamnya.

Untuk penyelesaian dalam jangka waktu yang panjang bisa dengan membuat ketentuan atau kebijakan untuk menjaga kondisi kantor.

Hal ini juga bisa melatih karyawan untuk lebih memahami dan menerima ekspektasi yang ada di tempat kerja.

Adanya ketentuan seperti ini dapat membantu menumbuhkan toleransi dan pemahaman atas orang lain.

3. Contoh Konflik Saat Brainstorming

Contoh konflik dalam negosiasi yang selanjutnya yaitu bisa terjadi saat dilakukan atau dilaksanakannya kegiatan brainstorming.

Dalam pelaksanaan brainstorming sendiri, tidak jarang terjadi perbedaan ide atau pendapat terkait topik yang diangkat. Hal ini tentunya bisa memicu terjadinya konflik saat melakukan negosiasi ide tersebut.

Perlu untuk dipahami bahwa adanya konflik dalam kegiatan satu ini merupakan hal yang wajar untuk dialami. Mengingat pula perdebatan menjadi kesempatan bagus untuk menyempurnakan ide yang ada.

Semua orang yang terlibat dalam kegiatan brainstorming perlu untuk memahami dan tahu terkait dengan ide maupun pendapat orang lain. Dari sini, diharapkan bisa menghasilkan pendapat maupun solusi yang terbaik.

Jika ada yang merasa tidak setuju dengan ide tersebut, maka bisa dibicarakan dengan baik.

Saat kegiatan ini mulai terjadi konflik, maka bisa untuk segera dikendalikan suasananya. Mulai dari menerapkan ketentuan atau aturan tertentu untuk tetap menjaga kondisi yang kondusif.

Penutup

Nah, itu tadi merupakan penjelasan dan beberapa contoh konflik dalam negosiasi beserta cara mengatasinya yang bisa kamu pelajari.

Bisa jadi saat kamu menghadapi konflik nantinya, kamu dapat mengatasi konflik tersebut dengan lebih baik.

Dalam proses negosiasi, tidak hanya dengan mengenal konflik, tetapi juga kamu perlu memahami cara mengatasinya dengan lebih mendalam.

Kamu bisa membaca lebih lanjut terkait dengan konflik dan negosiasi hanya di situs blog Mamikos.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta