8 Contoh Konflik Individu dengan Kelompok Sosial beserta Penjelasannya

Konflik merupakan suatu proses sosial yang terjadi, baik di antara dua orang ataupun kelompok yang berusaha untuk mempertahankan argumennya masing-masing.

07 Oktober 2023 Ikki Riskiana

4. Konflik Jual Beli

Konflik yang satu ini bisa terjadi akibat ketidak sepakatan atas perjanjian jual beli yang dilakukan sebelumnya.

Ketidaksepakatan tersebut kemungkinan karena adanya masalah garanisi, surat pendukung, kualitas barang, dan juga harga. Misalnya seperti salah satu masyarakat dengan pihak pemerintah.

Masalah konflik jual beli ini bisa diselesaikan melalui berbagai penyelesaian. Mulai dari bentuk-bentuk akomodasi hingga pengaduan kepada pihak yang berwenang.

5. Konflik Harta Warisan

Konflik harta warisan termasuk contoh konflik sosial yang sering muncul akibat adanya rasa kurang sepakat mengenai pembagian harta warisan.

Meskipun hukum pembagian warisan sudah ditentukan dan biasanya masih memiliki hubungan darah, namun ada yang merasa eksistensinya dibedakan.

Bahkan dengan mudah muncul rasa tidak puas dan kemudian akan timbul  konflik beberapa anggota keluarga lainnya.

Sebaiknya pembagian warisan juga tidak menjadi salah satu faktor penyebab konflik individu dengan pihak keluarga lainnya.

Jika suatu saat merasakan pembagian peninggalan harta benda dari orang tua kurang adil.

Tentu akan lebih baik jika tetap bersyukur. Sebab, adanya harta warisan bisa memicu rasa keserakahan dan akhirnya merusak hubungan saudara.

6. Konflik Perbedaan Gaya Kepemimpinan

Tak hanya dari lingkungan keluarga, konflik juga bisa terjadi dalam lingkungan kerja. Setiap orang biasanya memiliki gaya kepemimpinan berbeda-beda.

Secara faktual juga bisa dikatakan bahwa tidak ada cara yang pasti dalam memimpin. Saat di kantor, mungkin kamu akan menjumpai beberapa pemimpin dengan memiliki kharisma tinggi serta tegas.

Namun, ada juga seorang pimpinan yang cenderung santai, hangat, serta ramah.

Contoh konflik individu dengan kelompok bisa terjadi antara para bawahan dengan atasan. Konflik ini terjadi saat bawahan merasa tidak cocok dengan gaya kepemimpinan seorang pimpinan.

Hal ini kemungkinan terjadi karena bertentangan dengan karakter dan interest bawahan. Salah satu cara mengatasi konflik di tempat kerja bisa dilakukan dengan membekali diri bahwa setiap orang berbeda.

Selain itu, kamu juga perlu menghargai setiap orang yang menjadi bagian dalam sebuah perusahaan.

Pimpinan juga akan sangat baik jika bisa menyesuaikan diri dengan cara berkomunikasi langsung dengan bawahan di kantor. Saat sudah terhubung, maka konflik yang ada memiliki potensi akan mereda.

7. Konflik Karena Pertentangan Ide

Konflik ini termasuk salah satu contoh konflik kelompok sosial karena menunjukkan sisi produktivitas dari sebuah organisasi.

Selain itu, pertentangan ide bisa berpotensi dalam memberikan ruang lahirnya ide yang lebih baik.

Saat pertentangan ide terjadi dengan intensitas yang sangat tinggi, seringkali berakibat pada suasana tim yang tidak kondusif.

Hal yang lebih parah lagi jika konflik tersebut mengakibatkan produktivitas tim terganggu.

Cara mengatasi konflik karena pertentangan ide bisa berbicara satu sama lainnya dengan kooperatif. Nantinya, masing-masing pihak bisa mencari jalan tengah dari perbedaan ide yang disampaikan.

Bahkan jika perlu, libatkan pihak lainnya sebagai penengah, baik itu bos atau rekan kerja.

Pihak tersebut bisa menjadi penengah atau pihak yang menilai dari ide yang paling efektif untuk digunakan sebagai solusinya.

8. Diskriminasi

Contoh konflik individu dengan kelompok yakni tindak diskriminasi dalam sebuah kelompok.

Hal yang tidak dielakkan juga tempat kerja seringkali menjadi ruang terjadinya diskriminasi.

Mulai dari pelecehan, penganiayaan, hingga diskriminasi seperti usia, ras, etnis, jenis kelamin, gender, atau apa pun.

Sebenarnya, sulit rasanya untuk menjangkau atau mengatasi segala masalah yang berhubungan dengan interaksi yang ada di tempat kerja.

Namun, kamu bisa berfokus terhadap dirimu sendiri agar bisa menghargai, menerima, dan mengerti rekan kerja.

Jika sudah muncul korban dari konflik ini, kamu bisa menyelesaikannya bersama anggota tim kerja. Bahkan jika perlu, mencoba melibatkan atasan atau HRD.

Close