3 Contoh Konflik Interpersonal dan Intrapersonal dalam Kehidupan Sehari-Hari
Contoh konflik interpersonal dan intrapersonal, kenali perbedaannya secara mendalam di sini.
1. Kesadaran Diri
Kesadaran diri ini bisa diartikan tentang sejauh mana, seorang individu mampu menyadari keadaan dirinya.
Serta sebaik apa mereka berinteraksi dengan orang lain, di dalam sebuah lingkungan masyarakat.
2. Persepsi Diri
Persepsi diri merupakan pandangan atau evaluasi pada diri sendiri. Hal ini bisa diperoleh dari proses belajar atau pengalaman.
Sehingga, mampu mempengaruhi seorang individu dalam berinteraksi atau berperilaku dengan lingkungan sekitar.
3. Harapan
Terdapat beberapa pengertian dari istilah “harapan” yang bisa kamu ketahui. Namun kaitannya dengan konflik, harapan dapat diartikan sebagai upaya, dalam proses mencapai suatu tujuan.
Harapan ini juga disesuaikan dengan kemampuan individu, serta lingkungan pendukungnya.
3 aspek ini bisa membantu seseorang untuk mengambil langkah-langkah positif. Terlebih dalam menghindari adanya konflik dalam diri sendiri.
Sehingga, apabila seseorang telah paham betul pada dirinya, maka perilaku, sikap serta tindakannya akan selalu sejalan.

Advertisement
Hubungan Konflik Interpersonal dan Intrapersonal
2 jenis konflik ini nyatanya penting untuk memberi peluang perbaikan diri. Konflik yang bisa diselesaikan secara sehat, selalu mampu memberikan pemahaman lebih baik tentang diri seorang individu.
Hal ini secara tidak langsung juga bisa membangun hubungan yang dapat dipercaya antar individu.
Selain itu, bisa mendongkrak keterampilan resolusi yang jauh lebih optimal, dan menghindari kerusakan atau perpecahan.
Konflik intrapersonal bisa membawa depresi hingga sikap agresif, apabila individu tidak mampu memahami kebutuhan dan ekspektasinya.
Karena itu, menjadi hal yang sangat penting untuk memahami perasaan diri sendiri.
Proses memahami perasaan diri sendiri ini, juga dapat meminimalisir terjadinya konflik interpersonal. Terlebih saat mereka mampu mengambil langkah negosiasi dengan bijak.
Satu hal yang wajib ditingkatkan adalah mengelola stress. Mengatur pola pikir agar tidak stress juga mampu menghindari konflik antarpribadi dan intrapersonal.
Kesimpulan Perbedaan Konflik Intrapersonal dan Interpersonal
Dari uraian lengkap di atas, konflik intrapersonal dan interpersonal selain memiliki hubungan erat, juga memiliki beberapa perbedaan.
Perbedaan utama antara konflik interpersonal dan intrapersonal, terletak pada individu yang terlibat.
Konflik interpersonal terjadi antara dua orang atau lebih, sedangkan konflik intrapersonal terjadi di dalam diri seorang individu.
Kesadaran, persepsi, serta harapan merupakan 3 aspek penting dari konflik intrapersonal.
Sedangkan komunikasi tertulis, verbal hingga proses negosiasi internal, merupakan aspek utama dalam konflik interpersonal.
Konflik intrapersonal seringkali, melibatkan rasa emosi, nilai hingga keyakinan diri.
Berbeda dengan konflik interpersonal yang lebih mengutamakan pola pikir strategis, perhitungan, analisis, dan pembicaraan bersama.
Dampak yang terjadi pada konflik intrapersonal adalah pemikiran berlebihan, rasa bingung tak berkesudahan, bahkan bisa depresi.
Diperlukan peran pihak ketiga yang netral dan bijak, untuk mengatasi konflik intrapersonal, misalnya orang tua, keluarga, teman dekat, saudara, atau konselor seseorang.
Sebaliknya, konflik interpersonal umum terjadi di antara teman, keluarga, kolega hingga tetangga. Konflik ini bisa menimbulkan permusuhan, perpecahan dalam masyarakat hingga aksi saling protes.
Cara menyelesaikannya adalah dengan penyesuaian dan berkompromi. Saling memahami dan toleransi, merupakan cara paling tepat untuk menyelesaikannya.
Keberadaan pihak ketiga sangat dibutuhkan, terlebih jika konfliknya semakin parah. Seperti misalnya melibatkan tetua desa, kepala suku dan masih banyak lagi.