8 Contoh Konflik Politik di Masyarakat Indonesia Beserta Penjelasannya

Di dunia politik, tentu banyak sekali konflik yang terjadi. Mustahil rasanya menghilangkan konflik politik karena ada banyak kepentingan.

01 Oktober 2023 Fajar Laksana

8 Contoh Konflik Politik di Masyarakat Indonesia Beserta Penjelasannya – Contoh konflik politik, penting untuk kamu pahami! Dalam kehidupan sehari-hari, tentu kita tidak pernah bisa lepas dari suatu konflik.

Hal tersebut bisa terjadi, mengingat manusia merupakan makhluk sosial, yang selalu berinteraksi satu sama lain.

Interaksi tersebut seringkali menimbulkan gesekan tersendiri. Entah karena perbedaan pendapat atau pandangan, rasa benci hingga merasa dirinya paling baik.

Di kehidupan bernegara pun begitu. Salah satu bentuk perselisihan yang sering terjadi di negara ini adalah konflik politik.

Simak Ulasan Contoh Konflik Politik yang Sering Terjadi di Masyarakat!

Contoh Konflik Politik di Masyarakat Indonesia Beserta Penjelasannya
https://www.liputan6.com/

Konflik politik merupakan salah satu jenis perselisihan. Umumnya terjadi karena ada perbedaan pandangan dalam kehidupan politik.

Hal yang paling banyak memicu terjadinya konflik politik, adalah oknum atau kelompok tertentu.

Biasanya mereka memiliki keinginan berkuasa di sebuah sistem pemerintahan.

Kenyataannya, konflik politik ini hampir terjadi setiap tahun. Padahal, politik menjadi aspek kehidupan sosial, yang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat suatu negara.

Berikut ini kami paparkan contoh konflik politik di masyarakat yang bisa kamu ketahui.

1. Perbedaan Pendapat Beberapa Kubu

Contoh konflik politik yang sering terjadi, dan mudah kamu temui di kehidupan sehari-hari adalah perbedaan pendapat.

Terlebih, di Indonesia saat ini terdapat banyak sekali partai politik. Setiap partai tentu memiliki kubu masing-masing.

Setiap kubu dalam partai ini tentunya memiliki tujuan serta anggota masing masing.

Beragamnya perbedaan ideologi serta cara pandang, bisa membuat konflik yang menyebar di kalangan masyarakat luas.

2. Perdebatan yang Pelik

Perbedaan antar kubu tentunya bisa menyebabkan percekcokan yang berkepanjangan.

Contoh konflik politik ini, bisa kamu lihat dimana saja. Bahkan, seringkali perdebatan mereka masuk ke dalam suatu agenda berita konflik politik.

Politik merupakan bagian yang tidak lepas dari ras, suku, agama hingga ideologi suatu negara.

Maka jangan sampai, perbedaan pandangan dalam kelompok ini menyebabkan percekcokan panjang. Apalagi berujung dengan tindak kekerasan.

3. Kesalahpahaman Terhadap Suatu Partai

Setiap partai politik tentunya mempunyai visi misi masing-masing. Jika ada suatu koalisi berhasil memegang kedudukan negara, maka partai yang menduduki jabatan tersebut akan mewujudkan visi dan misinya.

Namun hal ini tidak selalu mudah. Kenyataanya, tidak semua lapisan masyarakat bisa memahami dengan baik, maksud serta tujuan partai tersebut.

Sehingga seringkali timbul kesalahpahaman, yang berakhir saling menjatuhkan.

4. Pemberontakan Pada Pemimpin

Contoh konflik politik semacam ini, nyatanya hampir menjadi makanan sehari-hari.

Hal paling mudah kamu temui adalah bentuk protes melalui demo. Aksi demo baik dari kalangan mahasiswa maupun para buruh, umumnya ditujukan pada pemerintah.

Hal ini umum terjadi apabila ada peraturan atau kebijakan dalam pemerintahan yang dinilai tidak tepat.

Bahkan dianggap merugikan rakyat. Seperti misalnya menolak peraturan baru, meminta penurunan harga BBM dan masih banyak lagi.

Pertentangan terhadap kebijakan pimpinan ini, termasuk sebuah konflik yang didasari politik suatu negara.

Permainan politik yang dilakukan pemerintah, memang sering menyulut emosi masyarakat. Hingga akhirnya terjadi pemberontakan.

5. Aksi Saling Menjatuhkan dalam Kelompok Partai

Aksi saling menjatuhkan antaranggota partai, juga menjadi salah satu contoh konflik politik.

Faktanya, di dalam suatu kelompok partai, tidak selalu terjadi kekompakan suara.

Ada saja seorang atau bahkan kelompok yang berlawanan pendapat dengan mayoritas.

Hal tersebut bahkan tidak hanya dipicu oleh segelintir orang saja. Terkadang juga berbentuk kelompok.

Hingga akhirnya, terjadilah aksi saling mengkhianati satu sama lain. Ada juga yang memilih memisahkan diri dari partai tersebut.

Close