8 Contoh Konflik Politik di Masyarakat Indonesia Beserta Penjelasannya
8 Contoh Konflik Politik di Masyarakat Indonesia Beserta Penjelasannya – Contoh konflik politik, penting untuk kamu pahami! Dalam kehidupan sehari-hari, tentu kita tidak pernah bisa lepas dari suatu konflik.
Hal tersebut bisa terjadi, mengingat manusia merupakan makhluk sosial, yang selalu berinteraksi satu sama lain.
Interaksi tersebut seringkali menimbulkan gesekan tersendiri. Entah karena perbedaan pendapat atau pandangan, rasa benci hingga merasa dirinya paling baik.
Di kehidupan bernegara pun begitu. Salah satu bentuk perselisihan yang sering terjadi di negara ini adalah konflik politik.
Simak Ulasan Contoh Konflik Politik yang Sering Terjadi di Masyarakat!
Daftar Isi
Daftar Isi
Konflik politik merupakan salah satu jenis perselisihan. Umumnya terjadi karena ada perbedaan pandangan dalam kehidupan politik.
Hal yang paling banyak memicu terjadinya konflik politik, adalah oknum atau kelompok tertentu.
Biasanya mereka memiliki keinginan berkuasa di sebuah sistem pemerintahan.
Kenyataannya, konflik politik ini hampir terjadi setiap tahun. Padahal, politik menjadi aspek kehidupan sosial, yang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat suatu negara.
Berikut ini kami paparkan contoh konflik politik di masyarakat yang bisa kamu ketahui.
1. Perbedaan Pendapat Beberapa Kubu
Contoh konflik politik yang sering terjadi, dan mudah kamu temui di kehidupan sehari-hari adalah perbedaan pendapat.
Terlebih, di Indonesia saat ini terdapat banyak sekali partai politik. Setiap partai tentu memiliki kubu masing-masing.
Setiap kubu dalam partai ini tentunya memiliki tujuan serta anggota masing masing.
Beragamnya perbedaan ideologi serta cara pandang, bisa membuat konflik yang menyebar di kalangan masyarakat luas.
2. Perdebatan yang Pelik
Perbedaan antar kubu tentunya bisa menyebabkan percekcokan yang berkepanjangan.
Contoh konflik politik ini, bisa kamu lihat dimana saja. Bahkan, seringkali perdebatan mereka masuk ke dalam suatu agenda berita konflik politik.
Politik merupakan bagian yang tidak lepas dari ras, suku, agama hingga ideologi suatu negara.
Maka jangan sampai, perbedaan pandangan dalam kelompok ini menyebabkan percekcokan panjang. Apalagi berujung dengan tindak kekerasan.
3. Kesalahpahaman Terhadap Suatu Partai
Setiap partai politik tentunya mempunyai visi misi masing-masing. Jika ada suatu koalisi berhasil memegang kedudukan negara, maka partai yang menduduki jabatan tersebut akan mewujudkan visi dan misinya.
Namun hal ini tidak selalu mudah. Kenyataanya, tidak semua lapisan masyarakat bisa memahami dengan baik, maksud serta tujuan partai tersebut.
Sehingga seringkali timbul kesalahpahaman, yang berakhir saling menjatuhkan.
4. Pemberontakan Pada Pemimpin
Contoh konflik politik semacam ini, nyatanya hampir menjadi makanan sehari-hari.
Hal paling mudah kamu temui adalah bentuk protes melalui demo. Aksi demo baik dari kalangan mahasiswa maupun para buruh, umumnya ditujukan pada pemerintah.
Hal ini umum terjadi apabila ada peraturan atau kebijakan dalam pemerintahan yang dinilai tidak tepat.
Bahkan dianggap merugikan rakyat. Seperti misalnya menolak peraturan baru, meminta penurunan harga BBM dan masih banyak lagi.
Pertentangan terhadap kebijakan pimpinan ini, termasuk sebuah konflik yang didasari politik suatu negara.
Permainan politik yang dilakukan pemerintah, memang sering menyulut emosi masyarakat. Hingga akhirnya terjadi pemberontakan.
5. Aksi Saling Menjatuhkan dalam Kelompok Partai
Aksi saling menjatuhkan antaranggota partai, juga menjadi salah satu contoh konflik politik.
Faktanya, di dalam suatu kelompok partai, tidak selalu terjadi kekompakan suara.
Ada saja seorang atau bahkan kelompok yang berlawanan pendapat dengan mayoritas.
Hal tersebut bahkan tidak hanya dipicu oleh segelintir orang saja. Terkadang juga berbentuk kelompok.
Hingga akhirnya, terjadilah aksi saling mengkhianati satu sama lain. Ada juga yang memilih memisahkan diri dari partai tersebut.
6. Demo Akibat Kecurangan Pemilu
Setiap 5 tahun sekali, Negara Indonesia melaksanakan pemilihan umum atau pemilu.
Hal ini dilakukan untuk memilih presiden serta wakilnya, guna memimpin periode baru. Kecurangan dalam proses pemilu memang bukan hal baru.
Hampir setiap ada pemilihan umum, kasus-kasus ini selalu muncul. Tak heran jika sebagian masyarakat yang merasa dicurangi melakukan demo.
Aksi demo terkadang juga menjadi kerugian besar bagi negara. Apalagi jika masyarakat sampai merusak fasilitas umum.
7. Penolakan Rancangan Undang-Undang
Contoh konflik politik berikutnya adalah penolakan RUU. Tujuan utama dibuatnya RUU, adalah untuk menyempurnakan peraturan yang sudah ada.
Pembuatan undang undang baru ini, selalu didasari niat serta kajian baik dari pemerintah.
Namun, ada kalanya aturan baru tersebut justru membuat masyarakat keras menolak.
Penolakan ini bahkan berbuntut panjang hingga terjadi demo. Mereka menuntut pembatalan rancangan UU hingga ricuh.
8. Peristiwa G30S PKI
Peristiwa G30S PKI menjadi salah satu contoh konflik politik di Indonesia, paling besar dalam sejarah.
Peristiwa ini didasari adanya perbedaan pandangan serta ideologi suatu negara.
Di dalamnya melibatkan banyak oknum pemerintah, yang membantu para komunis dalam melancarkan aksinya.
Faktor-Faktor yang Mendasari Terjadinya Konflik Politik
Konflik bisa terjadi karena terdapat perbedaan interaksi, cara berpikir serta pandangan yang menyebabkan pertentangan.
Selain penting memahami contoh konflik politik. Kamu juga harus tahu, mengenai hal-hal yang mendasari terjadinya konflik tersebut.
Agar semakin jelas, silahkan simak penjelasan di bawah ini.
1. Perbedaaan Individu
Dalam hal ini, perbedaan individu meliputi perasaan serta pendirian seseorang.
Pada dasarnya, manusia merupakan individu yang unik. Hal ini membuatnya memiliki pemikiran, perasaan serta pandangan yang berbeda-beda.
Namun terkadang, perbedaaan ini justru mampu memicu konflik politik. Sebab, dalam suatu interaksi politik tentu tidak selalu mendapat pemikiran sejalan.
Perbedaan ini bisa semakin memuncak apabila tidak dibarengi dengan sikap toleran antar individu.
Hal yang lebih parah, individu menghasut satu sama lain. Hingga menimbulkan perpecahan kelompok politik.
2. Adu Domba
Beberapa individu bisa saja terpengaruh dengan pola pikir serta pendirian suatu kubu.
Mereka saling menyerang dan merendahkan. Hal semacam ini tentu semakin mudah menciptakan konflik baru dalam bidang politik.
3. Perbedaan Kepentingan baik Individu dan Kelompok
Dalam suatu kelompok yang terdiri atas beberapa individu, tentunya selalu memiliki kepentingan.
Perbedaan kepentingan yang muncul dalam kelompok tersebut, sangat rentan memicu timbulnya konflik politik.
Hal ini bahkan umum terjadi. Individu atau kelompok yang sudah tidak sejalan terhadap pandangan politik, menyatakan sikap penolakan keras. Hingga konflik tidak bisa dihindari.
Dampak Negatif yang Timbul Akibat Konflik Politik
Pada dasarnya, konflik politik yang terjadi tentu akan memberi dampak negatif bagi suatu negara.
Berikut ini beberapa dampak negatif yang bisa timbul, apabila konflik dibiarkan berkepanjangan.
1. Negara Bisa Hancur
Konflik politik dalam suatu Negara yang berkepanjangan, bisa menyebabkan kehancuran. Berkaca dari konflik luar negeri seperti di Irak dan Suriah yang kini porak poranda.
Yugoslavia, merupakan salah satu bukti nyata bubarnya suatu negara karena konflik politik.
2. Kemunduran Perekonomian
Konflik politik suatu negara bisa menghambat pertumbuhan ekonomi. Hal ini dipicu karena ketidakfokusan pemerintah, dalam menyikapi berbagai kebijakan. Seperti misalnya di Italia Selatan, yang mengalami defisit parah.
Kondisi politik suatu negara, juga menjadi pertimbangan bagi para investor asing yang ingin menanam modal.
Apabila keadaan politik mengalami konflik yang berkepanjangan, maka para investor bisa mengurungkan niatnya.
Bahkan investor yang sudah terlanjur menanam modal, bisa saja mencabut dan pindah ke negara lain.
3. Kemajuan Negara yang Terhambat
Contoh konflik politik berdampak besar bagi kemampuan suatu negara, dalam membentuk relasi sosial.
Bahkan dampak dari konflik ini juga mampu menghambat perkembangan kemampuan asosional, kultur demokratis hingga semangat desentralisasi.
Bagaimana suatu negara bisa maju, apabila kondisi politik serta pemerintahannya kacau balau.
Hal ini akan bertambah parah, apabila tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pimpinan semakin menurun.
4. Tidak Ada Kedamaian dalam Kehidupan Bernegara
Dampak lain akibat konflik politik adalah semakin maraknya ujaran kebencian, hoax atau berita bohong dan fitnah.
Kondisi ini sangat berpotensi memecah belah masyarakat suatu negara. Bahkan berakibat fatal pada disintegrasi bangsa.
Cara Mengatasi Konflik Politik
Pada dasarnya, masalah atau konflik dalam dunia politik, yang terjadi di lapisan masyarakat bukanlah hal baru.
Contoh peristiwa konflik politik ini berulang kali terjadi dari waktu ke waktu. Karena itu, diperlukan cara guna mengatasi konflik yang terjadi. Berikut penjelasan selengkapnya.
1. Langkah Negosiasi
Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah dengan cara negosiasi, atau bisa disebut penawaran.
Tujuan dari cara ini untuk mencegah timbulnya kemungkinan buruk, yang bisa saja terjadi akibat konflik.
Negosiasi umumnya dilakukan oleh pemimpin antar kelompok yang sedang berkonflik.
Misalnya partai A dan B. Proses negosiasi ini dapat berjalan sampai kedua belah pihak menemukan titik terang. Serta kesepakatan atas permasalahan yang sedang terjadi.
2. Langkah Mediasi
Cara selanjutnya ini merupakan metode mediasi. Mediasi menjadi salah satu pilihan tepat guna mengakhiri sebuah konflik.
Langkah ini melibatkan suatu media, yang siap menjadi tampungan masalah kedua belah pihak.
Kesimpulannya, media ini juga akan membantu mencari jalan keluar suatu masalah.
3. Langkah Arbitrasi
Cara terakhir yakni jalur arbitrase. Langkah arbitrase dan mediasi sama-sama memerlukan keberadaan pihak ketiga, dalam upaya mendapat penuntasan masalah. Namun, perbedaan dua metode ini terletak pada pelaksanaannya.
Langkah mediasi didasari keinginan kelompok yang sedang berkonflik. Sedangkan arbitrasi adalah proses pemecahan masalah yang diusulkan oleh pihak luar.
Tidak ada Dampak Positif yang Timbul dari Suatu Konflik
Hidup bermasyarakat dalam sebuah lingkup negara, memang tidak akan pernah bisa terhindar dari konflik sosial.
Terlebih konflik politik, yang dampaknya bisa mempengaruhi berbagai bidang. Seperti bidang sosial dan ekonomi.
Sebagai warga negara yang baik, kita tentu tidak boleh diam saja melihat fenomena konflik politik.
Jangan sampai negara mengalami kemunduran hingga terdegradasi. Beberapa contoh konflik politik di atas, sudah mampu memberi gambaran pasti tentang pentingnya menjaga NKRI.
Tidak ada dampak positif yang timbul dari suatu konflik. Masyarakat dan pemerintah hanya akan menanggung beban yang luar biasa besar.
Masyarakat bisa memulai dari hal-hal kecil, untuk meredam adanya konflik.
Seperti jangan mudah terprovokasi, menyaring segala bentuk informasi dari sumber pasti, serta tidak melakukan tindakan anarki.
Selalu utamakan pembulatan suara, demi kesejahteraan bersama. Minimalisir segala bentuk perselisihan dengan musyawarah mufakat, sehingga masyarakat terhindar dari konflik.
Indonesia merupakan bangsa besar, dengan berbagai keragamannya yang luar biasa.
Para pendiri bangsa ini sudah sepakat dengan perbedaan, yang justru menjadi komitmen dalam memerdekakan Indonesia.
Maka sebisa mungkin, jangan kotori perjuangan para pahlawan dengan konflik politik, yang hanya memikirkan diri sendiri.
Tingkatkan toleransi, saling menghargai dalam masyarakat dan menjunjung tinggi persatuan.
Nah, itu tadi uraian tentang contoh konflik politik yang bisa kamu ketahui. Sekaligus penjelasan lengkap tentang cara mengatasinya.
Semoga tulisan ini bisa menjadi tambahan referensi yang bermanfaat!
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: