50 Contoh Konjungsi Aditif dalam Kalimat Bahasa Indonesia yang Benar

50 Contoh Konjungsi Aditif dalam Kalimat Bahasa Indonesia yang Benar – Contoh konjungsi aditif menarik untuk ketahui! Dalam ilmu bahasa Indonesia, konjungsi merupakan kata hubung.

Fungsi utamanya adalah menghubungkan satu kata dengan kata lainnya. Sehingga rangkaian kata tersebut bisa menjadi sebuah kalimat atau paragraf yang padu.

Dalam penerapannya, ada beberapa hal yang perlu dicermati agar tidak keliru. Salah satunya yakni ciri khusus konjungsi yang tidak terdapat pada akhir kalimat. Selain itu, konjungsi juga tidak harus diikuti nomina atau kata benda.

Ketahui Pengertian, Jenis, dan Contoh Konjungsi Aditif Secara Lengkap!

https://unsplash.com/@anniespratt

Sebelum menuju pembahasan utama perihal contoh konjungsi aditif. Ada baiknya kamu memahami terlebih dahulu tentang konjungsi dan jenis-jenisnya secara detail. Supaya nanti bisa menerapkan dalam kalimat sehari-hari dengan baik dan benar.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia konjungsi memiliki arti kata atau ungkapan penghubung. Umumnya digunakan untuk menghubungkan antar kata, frasa, klausa, hingga kalimat.

Selain itu, penjelasan yang sama juga tertera pada Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia karya penulis Moeliono, dkk.

Menurut buku tata bahasa tersebut, konjungsi merupakan kata tugas yang menghubungkan dua satuan bahasa.

Dengan syarat, keduanya memiliki kedudukan sama atau sederajat. Sebut saja kata dengan kata atau frasa dengan frasa.

Menerapkan konjungsi dengan tepat, akan mempengaruhi ketegasan informasi yang tertulis.

Apalagi setiap gagasan di dalam suatu kalimat yang sama, bisa saja memunculkan informasi berbeda. Mengingat adanya perbedaan penggunaan konjungsi tersebut.

Meski fungsinya sama-sama untuk menghubungkan kata atau kalimat, ternyata konjungsi terbagi ke dalam beberapa jenis sesuai tujuannya. Jenis-jenis konjungsi ada banyak sekali. Secara garis besar terbagi menjadi 2, yakni konjungsi intrakalimat dan antarkalimat.

Pada konjungsi intrakalimat sendiri memiliki fungsi menghubungkan klausa induk dengan klausa anak.

Terbagi menjadi 2 macam yakni konjungsi intrakalimat koordinatif, atau kata yang menghubungkan 2 klausa bahkan lebih.

Namun, kedudukannya tetap harus setara. Sedangkan yang berikutnya adalah konjungsi intrakalimat subordinatif. Fungsinya untuk menghubungkan dua klausa atau lebih dengan kedudukan yang tidak setara.

Pada konjungsi antarkalimat, fungsinya untuk menghubungkan kalimat dengan kalimat. Agar semakin jelas, silakan membaca uraian jenis-jenis konjungsi berikut ini.

Jenis-jenis Konjungsi

1. Konjungsi Disjungtif

Jenis konjungsi yang pertama adalah disjungtif fungsinya untuk menghubungkan dua unsur kata sederajat.

Namun dengan menentukan salah satu dari beberapa hal yang ada. Contoh katanya seperti atau, baik, maupun.

Disjungtif berkaitan erat dengan konstruksi yang mengandung unsur disjungsi. Sementara itu, disjungsi adalah hubungan antara bagian konstruksi, yang terpisah oleh kata “atau” dan “tetapi”. Serta menunjukkan kontras maupun asosiasi.

2. Konjungsi Temporal

Konjungsi temporal merupakan kata hubung yang masih erat kaitannya akan waktu. Fungsinya untuk menghubungkan satu peristiwa dengan peristiwa lain agar saling berkaitan.

Contoh katanya seperti bilamana, demi, hingga, ketika, sambil, sebelum, sampai, sedari, sejak, setelah, sesudah, dan tatkala.

Kata penghubung satu ini cukup penting untuk digunakan, sehingga penyajian kalimat bisa menjelaskan kronologi suatu peristiwa secara runut.

Pembaca juga akan lebih mudah memahami maksud kalimat yang tersaji. Konjungsi temporal biasanya dipakai dalam artikel maupun teks berita.

Konjungsi temporal juga banyak dipakai untuk menulis teks prosedur. Seperti memaparkan tips dan tutorial, yang sifatnya menjelaskan perihal langkah-langkah mengerjakan sesuatu.

Konjungsi temporal menjadi salah satu kata hubung yang paling banyak dipakai dalam pengembangan paragraf.

Konjungsi temporal memiliki beberapa ciri-ciri yang membedakan dengan jenis lain. Salah satunya yakni fleksibel.

Kata hubung yang menunjukkan waktu ini bisa diletakkan pada awal, tengah, maupun akhir kalimat. Tentunya disesuaikan dengan maksud serta tujuan dari kalimat tersebut.

3. Konjungsi Pertentangan

Konjungsi ini berfungsi untuk menghubungkan dua kalimat majemuk yang sederajat, namun saling bertentangan.

Kalimat-kalimat yang memakai konjungsi pertentangan, umumnya posisi kedua lebih utama dibanding kedudukan penjelasan pertama.

Contoh kata dalam konjungsi ini antara lain akan tetapi, melainkan, namun, dan sebaliknya.

4. Konjungsi Pembenaran

Konjungsi ini fungsinya untuk menghubungkan dua hal, dengan membenarkan atau mengakui kebenaran salah satunya. Sehingga hal lain yang ikut dihubungkan pada konjungsi tersebut menjadi pihak yang kurang pas.

Jenis konjungsi ini juga bisa digunakan untuk menolak hal lain yang sifatnya berlawanan. Sehingga sering disebut sebagai konjungsi konsesif. Contoh katanya antara lain meskipun, walaupun, sungguhpun, dan sekalipun.

5. Konjungsi Pembatasan

Konjungsi pembatasan merupakan kata hubung untuk menyatakan suatu batas. Dengan kata lain, dipakai untuk menjelaskan pembatasan terhadap suatu hal, atau batas mana saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

Tentunya, dengan pembahasan penjelasan serta sebab tertentu. Contoh katanya antara lain kecuali, selain, asal.

6. Konjungsi Sebab

Konjungsi sebab atau bisa juga disebut kausal, berfungsi untuk menghubungkan suatu peristiwa yang terjadi karena tindakan tertentu.

Ciri-ciri penggunaan konjungsi sebab, yakni hubungan antar klausa dalam kalimat yang dijabarkan. Contoh kata yang dipakai antara lain sebab, karena, oleh karena itu.

7. Konjungsi Akibat

Konjungsi akibat atau konsekutif ini, umumnya digunakan untuk menghubungkan satu peristiwa yang terjadi karena sebab tertentu. Contoh kata yang dipakai antara lain sehingga, sampai, dan akibatnya.

8. Konjungsi Perbandingan

Konjungsi perbandingan adalah kata hubung yang mengaitkan dua peristiwa dengan membandingkannya.

Dengan kata lain, konjungsi ini berfungsi untuk membandingkan dua klausa atau lebih. Contoh katanya antara lain bagaikan, daripada, ibarat, seolah-olah, seperti, laksana.

9. Konjungsi Pengantar Kalimat

Konjungsi ini berfungsi untuk memulai sebuah ungkapan kalimat. Sebelum akhirnya merangkai dengan kalimat lain baik sebelum maupun setelahnya.

Contoh kata hubung yang umum dipakai pada konjungsi ini antara lain akan, bahwasanya dan adapun.

10. Konjungsi Syarat

Seperti dengan namanya, konjungsi ini berfungsi untuk kalimat-kalimat yang mengandung persyaratan. Umumnya, dalam kalimat tersebut juga terdapat beberapa kata lain seperti “akan” atau “maka”.

11. Konjungsi Final

Kata hubung ini biasanya dipakai untuk menggabungkan dua kalimat, agar membentuk sebuah simpulan yang bersifat final dan memiliki makna tertentu. Contoh kata yang digunakan seperti agar, supaya, untuk.

12. Konjungsi Aditif

Konjungsi aditif adalah kata hubung untuk menggabungkan kata dan klausa, yang memiliki kedudukan sama atau setara.

Umumnya, kata hubung yang dipakai pada konjungsi aditif antara lain dan, lagi, serta, lagi pula. Kata hubung aditif sendiri termasuk ke dalam kategori konjungsi koordinatif.

Contoh Konjungsi Aditif dalam Kalimat yang Baik dan Benar

Setelah memahami secara detail perihal konjungsi dan jenis-jenisnya. Selanjutnya, artikel ini akan membahas secara khusus tentang contoh konjungsi aditif.

Agar semakin jelas, langsung saja menyimak beberapa contoh konjungsi aditif di bawah ini.

Contoh konjungsi aditif dengan kata “dan”.

  1. Aku dan keluarga pergi ke Jogja untuk berlibur selama tiga hari.
  2. Tobi dan Risa pulang sekolah bersama, setelah perempuan itu menanti jemputan sang ayah yang tak kunjung tiba.
  3. Aku baru menyadari, jika ayam dan angsa termasuk jenis hewan unggas.
  4. Aku ingin sekali pergi liburan ke Kota Surabaya dan Malang.
  5. Semua hewan menyusui termasuk sapi dan paus adalah jenis mamalia.
  6. Jeruk dan stroberi adalah buah-buahan asam yang banyak mengandung vitamin C.
  7. Kereta dan bus merupakan jenis transportasi darat.
  8. Kakak dan teman-temannya akan pergi camping untuk acara sekolah mereka.
  9. Tiara dan Bobby akhirnya berhasil membuat penelitian sains di sekolah.
  10. Jumlah buku dan pensil yang dibeli ayah untuk hadiah totalnya sama.
  11. Gudeg dan bakpia adalah jenis makanan khas Jogja.
  12. Solo dan Semarang sama-sama berada di Provinsi Jawa Tengah.
  13. Ibu dan nenek pergi ke pasar bersama sejak pagi tadi.
  14. Tidak ada yang mampu mencegah kepergian kakak dan sang kekasih minggu lalu.
  15. Tak banyak yang tahu, jika paman dan bibi sudah meninggal tahun lalu.

Contoh konjungsi aditif dengan kata “serta”.

  1. Rosida membeli makanan hewan untuk kucing serta ikan koki kesayangannya.
  2. Denis pergi ke supermarket untuk membeli jajan serta alat tulis.
  3. Dania serta keluarga besarnya akan tinggal di Singapura untuk beberapa waktu.
  4. Kondisi cuaca serta iklim di negara tersebut sedang tidak menentu, membuat jadwal penerbangan pesawat harus tertunda beberapa waktu,
  5. Tidak hanya Akila, bahkan Toni serta teman-temannya tidak masuk sekolah hari ini.
  6. Susanti serta keluarganya akan pulang ke Indonesia.
  7. Riani membeli mobil mahal tersebut serta membayarnya secara kontan.
  8. Tak banyak yang memahami, jika rumah besar itu serta isinya ditinggal begitu saja oleh sang pemilik.
  9. Dunia serta seluruh isi di dalamnya adalah milik Tuhan.
  10. Rizal berpamitan kepada nenek, ketika akan pergi ke toko bunga untuk membeli mawar serta bunga lili untuk pesta nanti malam.
  11. Mobil serta surat-suratnya kini sudah kembali setelah sempat raib dibawa maling.
  12. Syarat-syarat pindah serta beberapa dokumen pendukung kini hampir selesai Daniar urus.
  13. Tomi membawa sang istri serta anak-anaknya untuk pindah ke rumah baru. Mengingat rumah yang lama terkena bencana.
  14. Korban gempa sudah mendapat bantuan makanan pokok serta pakaian dari para donatur.
  15. Buah-buahan serta susu bisa menjadi makanan penutup yang tidak kalah penting.

Contoh konjungsi aditif dengan kata “lagi”.

  1. Kami sekeluarga kembali lagi ke tempat ini, setelah 5 tahun tidak berkunjung.
  2. Saya kembali lagi ke Jakarta dalam kondisi sehat walafiat.
  3. Tomi bangun kesiangan lagi setelah semalam nonton pertandingan bola.
  4. Tak banyak yang tahu jika toko itu akan buka lagi setelah tutup 10 tahun.
  5. lvana mencoba naik motor lagi, setelah sempat berhenti pasca melahirkan satu tahun yang lalu.
  6. Tante membeli dompet itu lagi untuk hadiah.
  7. Acara itu akan diselenggarakan lagi setelah 2 tahun libur pasca pandemi Covid-19.
  8. Presiden melakukan sidak lagi untuk ketiga kalinya, dalam rangka menertibkan kinerja jajarannya.
  9. Proyek itu akan dilanjutkan lagi setelah hampir 3 tahun mangkrak.
  10. Jalanan di desa rusak lagi, kini kondisinya semakin buruk.
  11. Tania kembali lagi ke rumah sakit untuk mengurus BPJS.
  12. Lato-lato viral lagi! Permainan zaman dulu ini bahkan FYP di TikTok.
  13. Sudah saatnya kita masuk sekolah lagi setelah 2 minggu libur.
  14. Tas ibu rusak lagi padahal kemarin baru beli.
  15. Asam lambung yang Roni derita kambuh lagi akibat telat makan.

Contoh konjungsi aditif dengan kata “lagi pula”

  1. Iriana menyumbangkan baju-baju layak pakai ke panti asuhan. Lagi pula, ukurannya sudah tak mencukupi untuknya.
  2. Arif tampak sangat bahagia menerima hadiah motor dari ayahnya. Lagi pula, ia sudah menginginkan hadiah itu sejak lama.
  3. Kenapa Tora sangat menyebalkan? Lagi pula, motor itu hanya hasil meminjam.
  4. Arumi akan memasak mie goreng. Lagi pula sang kekasih tampak sangat menikmatinya.
  5. Biarkan saja dia di sana, lagi pula Tika yang akan mengurus sang ibu.

Nah, itu tadi uraian tentang konjungsi yang bisa kamu pahami secara lebih detail. Sekaligus tentang contoh konjungsi aditif dengan beberapa kata penghubung khusus seperti dan, serta hingga lagi pula. Semoga uraian ini bermanfaat.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta