Contoh Kritik Sastra Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar

Contoh Kritik Sastra Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar – Kalian pasti pernah menjumpai suatu kritik sastra baik di media cetak seperti Koran atau melalui media elektronik seperti website, blog dan lain sebagainnya. Ketika membaca suatu karya sastra entah itu novel, puisi, atau cerpen, rasanya kurang lengkap jika tidak di barengi dengan membaca kritik sastra tersebut. Lantas apa sebenarnya kritik sastra, dan apa fungsi dari kritik sastra tersebut?

Kali ini Mamikos akan
memberikan informasi seputar kritik sastra. So,
simak terus artikel ini, ya!

Pengertian Kritik Sastra

qureta.com

Bagi sebagian orang
yang tidak begitu tertarik dengan karya sasta mungkin akan merasa asing dengan
istilah kritik sastra. Oleh karena itu, kita akan memperlajari terlebih dahulu
definisi dari kritik sastra. Kritik sastra merupakan salah satu bidang studi
sastra yang berguna untuk menghakimi atau memberi argumen terhadap suatu karya
sastra. Sedangkan menurut pendapat Graham Hough, kritik sastra bukan hanya
sebatas penyuntingan dan penetapan teks dan pertimbangan nilai, melainkan juga
meliputi masalah yang lebih luas lagi.

Penilaian yang
dilakukan guna mengetahui apakah karya sastra tersebut memiliki mutu lebih atau
tidak. Objek penilaian yang dilakukan pada kritik sastra hanya meliputi dunia
sastranya saja dan bersifat objektif atau tidak memihak siapapun. Selain itu,
juga harus disertai alasan dan bukti secara langsung maupun secara tidak
langsung. Dengan kritik sastra inilah penulis suatu karya sastra bisa
mendapatkan masukan terutama mengenai kelemahan pada karyanya tersebut.

Tujuan Kritik Sastra

Berikut beberapa
tujuan dari sebuah kritik sastra, di antaranya:

  1. Untuk
    bahan koreksi atau perbaikan terhadap suatu karya sastra
  2. Untuk
    memberikan penilaian secara objektif, terstruktur, dan penilaian secara ilmiah
    terhadap suatu karya sastra.
  3. Kritik
    sastra bertujuan akademis guna membantu mahasiswa dalam memperoleh gelar
    akademisi.
  4. Kritik
    sastra juga bertujuan sebagai komersil atau meningkatkan motivasi kritikus
    dalam menerika bayaran atas hasil kritik sastranya.

Ciri-Ciri Kritik Sastra

Kritik sastra memiliki
beberapa ciri-ciri, di antaranya:

  1. Berupa tanggapan ataupun argumentasi terhadap karya sastra
  2. Berupa pertimbangan baik dan buruk terhadap suatu karya sastra
  3. Kritik sastra harus bersifat objektif
  4. Kritik sastra juga tidak boleh menduga-duga
  5. Kritik sastra harus memberikan kritik konstruktif atau kritik yang membangun
  6. Kritik sastra berupa pemaparan penilaian pribadi tanpa memuat ide-ide

Fungsi Dari Kritik Sastra

Selain dijadikan
sebagai penilaian karya sastra, kritik sastra juga memiliki beberapa fungsi, di
antaranya:

  1. Kritik
    sastra dapat membantu dalam penyusunan teori daan sejarah sastra.
  2. Kritik
    sastra dapat membantu dalam perkembangan kesusastraan suatu bangsa dengan
    menjelasksan karya sastra tentang baik buruknya suatu karya sastra.
  3. Kritik
    sastra juga dapat digunakan sebagai penerangan kepada masyarakat umum yang
    biasanya menginginkan uraian penjelasan mengenai suatu karya sastra.

Manfaat Kritik Sastra Bagi Penulis Karya Sastra

  1. Dapat
    memperluas wawasan dan pengetahuan penulis terkait dengan persoalan bahasa,
    tema karangan, objek, bahkan teknik dalam bersastra berkat kritik sastra
    tersebut.
  2. Meningkatkan
    motivasi dalam membuat karya sastra ke arah yang lebih baik lagi.
  3. Dapat
    meningkatkan kualitas penulis karya sastra kedepannya

Manfaat Kritik Sastra Bagi Pembaca Karya Sastra

Kritik sastra selain
bermanfaat bagi penulis, ternyata juga memiliki berbagai macam manfaat bagi
pembacanya, di antaranya:

  1. Dapat
    menumbuhkan serta meningkatkan rasa cinta pembaca terhadap karya sastra
  2. Dapat
    melatih pembaca dalam kemampuan mengapresiasi suatu karya sastra
  3. Dapat
    membuka pikiran serta hati pembaca terkait nilai-nilai moral yang terkandung
    dalam karya sastra

Manfaat Kritik Sastra Bagi Perkembangan Dunia
Sastra

Selain kedua manfaat
di atas, kritik sastra juga memiliki manfaat terutama bagi perkembangan dunia
sastra, di antaranya:

  1. Dapat
    mendorong laju perkembangan sastra baik itu secara kuantitatif ataupun secara kualitatif
  2. Dapat
    memperluas pengetahuan serta cakrawala yang ada pada suatu karya sastra

Jenis-Jenis Kritik Sastra

1. Kritik Mimetik

Menurut salah satu
kritikus sastra, Abrams, berpendapat bahwa kritik mimetik merupakan kritik yang
memandang suatu karya sastra sebagai bentuk tiruan aspek-aspek alam atau dalam
arti lain bahwa sastra merupakan cerminan dari dunia kehidupan nyata. Kritik
sastra ini dipengaruhi oleh paham Aristoteles dan Plato yang menyatakan bahwa
karya sastra merupakan tiruan kenyataan. Beberapa contoh judul kritik sastra
yaitu Novel Indonesia Mutakhir : Sebuah
kritik
oleh Jakob Sumardjo, dan Novel
Indonesia Populer
oleh Jakob Sumardjo.

2. Kritik Pragmetik

Kritik pragmetik
dipandang sebagai kritik sastra yang memandang karya sastra sebagai alat untuk
mendapatkan sesuatu yang diharapkan atau untuk mencapai tujuan tertentu. Pada
umumnya, tujuan karya sastra yaitu sebagai bahan edukatif, estetis, atau
politis. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kritik pragmetik ini cenderung
menilai sastra terhadap keberhasilannya dalam mencapai tujuan. Kritik sastra
jenis ini pernah di tuliskan dan di bukukan dengan judul Perjuangan dan Tanggung Jawab Dalam Kesusastraan.

3. Kritik Ekspresif

Kritik sastra jenis
ini lebih menitikberatkan pada pengarang. Pengarang suatu karya sastra dianggap
sebagai unsur pokok yang melahirkan pikiran, persepsi, serta perasaan yang
dikombinasikan dalam suatu karya sastra. Jadi, karya sastra dinilai berdasarkan
kemulusan, kesejatian, kecocokan pengarang dan keadaan pikiran pengarang.

Contoh jenis kritik
sastra ini di antaranya:

  1. Chairil
    Anwar : Sebuah Pertemuan, oleh Arif Budiman
  2. Di Balik
    Sejumlah Nama, oleh Linus Suryadi
  3. Sosok
    Pribadi Dalam Sajak , oleh Subagio Sastro Wardoyo

4. Kritik Objektif

Jenis terakhir dalam
kritik sastra yaitu kritik objektif yang memandang suatu karya sastra sebagai
sesuatu bentuk yang mandiri. Dalam artian bebas dari penyair, pembaca, serta
dunia di sekitarnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa unsur dari kritik objektif
ini tidak hanya sebatas pada alur, tokoh, tema dan lain sebagainya, melainkan
juga mencakup kompleksitas, kesinambungan, integritas dan koherensi. Pendekatan
yang digunakan pada kritik sastra jenis ini menitikberatkan pada karya sastra
itu sendiri.

Kritik sastra objektif
telah lama berkembang sejak tahun 20-an serta melahirkan teori-teori sebagai
berikut: Kritikus Formalis di Eropa, New Critics di Amerika Serikat, dan Para
Strukturalis di Perancis.

Contoh Kritik Sastra Indonesia

  1. Chairil
    Anwar : Sebuah Pertemuan, oleh Arif Budiman
  2. Di Balik
    Sejumlah Nama, oleh Linus Suryadi
  3. Sosok
    Pribadi Dalam Sajak , oleh Subagio Sastro Wardoyo
  4. Novel
    Indonesia Mutakhir : Sebuah kritik oleh Jakob Sumardjo
  5. Novel
    Indonesia Populer, oleh Jakob Sumardjo.

Demikian informasi
mengenai kritik sastra mulai dari pengertian, tujuan, ciri-ciri, fungsi,
manfaat, jenis, dan juga contoh dari kritik sastra. Semoga informasi ini
membantu!

Jangan lupa untuk selalu update informasi melalui blog Mamikos karena disini tempatnya berbagai macam informasi mulai dari topik pembahasn sastra hingga informasi menarik lainnya. Dijamin ter up to date deh!


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idaman mu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta