Contoh Laporan Hasil Kegiatan Membaca Buku Non Fiksi dan Fiksi serta Cara Membuatnya

Contoh Laporan Hasil Kegiatan Membaca Buku Non Fiksi dan Fiksi serta Cara Membuatnya – Jika kamu masih bingung membuat laporan dari isi buku yang dibaca, maka perlu mencermati contoh laporan kegiatan membaca buku non fiksi singkat dan buku fiksi agar lebih mudah.

Laporan membaca buku adalah kegiatan meringkas keseluruhan isi buku yang umumnya berfokus pada penjelasan tentang fakta atau inti dari bacaan tersebut. Opini pribadi juga bisa ditambahkan.

Cara Membuat Laporan Hasil Kegiatan Membaca Buku

pexels.com/@mlkbnl

Membahas tentang kegiatan membaca buku, terdapat 2 jenis buku yang umum disukai oleh masyarakat yakni buku fiksi dan non-fiksi.

Buku fiksi sangat identik dengan hasil karya sastra yang memuat cerita rekaan sang penulis. Contoh yang populer yakni novel, cerita pendek, fabel, dongeng, dan drama.

Sedangkan jenis buku non-fiksi memuat tulisan yang nyata, faktual, informatif, dan edukatif. Dalam buku non-fiksi, tidak ada rekayasa karena tulisan dibuat oleh ahli di bidangnya berdasarkan fakta.

Contoh jenis buku non-fiksi yaitu buku pelajaran Matematika SMA, buku biografi tokoh terkemuka, buku ilmu pengetahuan, dan buku hasil penelitian tentang objek nyata tertentu.

Setiap kali membaca buku fiksi maupun non-fiksi, terkadang seseorang perlu membuat laporan. Tujuannya untuk mengulas isi buku, memberi penilaian, dan menjelaskan bagian yang menarik.

Sekarang ini, sudah banyak contoh laporan kegiatan membaca buku non fiksi singkat dan buku fiksi yang dibuat oleh penulis profesional maupun pemula.

Cara untuk menyusun laporan membaca buku fiksi dan non-fiksi bisa saja berbeda dengan jenis buku non-fiksi karena kedua jenis buku tersebut memuat isi yang tidak sama.

Penyusunan laporan harus dilakukan dengan baik agar tulisan yang kamu buat lebih rapi dan mudah dipahami. Cermati penjelasan selengkapnya berikut ini, ya!

Tetapi jika dilihat secara umum, berikut struktur laporan kegiatan membaca buku yang bisa kamu jadikan referensi saat akan membuat laporan tersebut:

1. Menentukan Buku untuk Dibaca

Sebelum masuk dalam tahap penyusunan dan contoh laporan kegiatan membaca buku non fiksi singkat, tentu saja memilih buku yang akan dibaca menjadi langkah awal. 

Kamu perlu menentukan jenis buku yang ingin kamu ulas dalam sebuah laporan.

Sesuaikan ketebalan buku dengan waktu dan tenaga yang kamu siapkan. Jangan terlalu memaksakan diri membaca buku fiksi atau non-fiksi yang tebal jika tidak sanggup.

Jika terlalu dipaksakan, maka hasil laporan kegiatan membaca justru akan jelek. Alhasil, tulisan kamu tidak terjamin kualitasnya sehingga orang lain kemungkinan akan sulit memahami isinya.

2. Mencatat Identitas Buku

Setelah rampung membaca buku yang dipilih, saatnya menyusun laporan yang diawali dengan mencatat identitas buku. Bagian identitas buku merupakan struktur utama dan paling awal.

Umumnya, pada contoh laporan kegiatan membaca buku non fiksi singkat dan buku fiksi, bagian identitas memuat judul buku, nama penulis, penerbit, kota terbit dan tahun terbit.

Tujuan utama penulisan identitas buku pada bagian awal yakni memudahkan pembaca untuk mengenali buku sekaligus memberi apresiasi terhadap penulis dan tim penerbit.

Pada jenis laporan kegiatan membaca buku non-fiksi, informasi yang termuat pada identitas buku sering dipakai oleh orang lain sebagai rujukan untuk mencari buku asli.   

Biasanya, mereka membutuhkan buku tersebut untuk bahan penelitian, materi presentasi, atau keperluan lain yang memerlukan dukungan pernyataan dari para ahli.

3. Mencantumkan Halaman/Bab/Sub-bab yang Dibaca

Beres dengan identitas buku, cara membuat laporan kegiatan membaca buku berikutnya adalah penulisan halaman/bab/sub-bab yang telah dibaca.

Cara untuk mencatat bagian ini cukup beragam dan biasanya disesuaikan dengan preferensi penulis. Hampir mirip saat kamu menyusun resensi buku.  

Format penulisan bagian halaman/bab/sub-bab yang paling sering muncul pada contoh laporan kegiatan membaca buku non fiksi singkat dan buku fiksi dengan ditulis per bab dan kolom.

Penyajian dalam bentuk tabel memang lebih mudah dibaca sehingga banyak yang memilih cara ini.

Sedangkan gaya pencatatan tanpa per bagian yang dibatasi kolom akan sulit dipahami.  

4. Mencantumkan Informasi yang Penting dari Isi Buku

Struktur selanjutnya dalam penulisan kegiatan membaca buku adalah informasi penting yang ada di dalam buku tersebut. Bagian ini juga disebut dengan keterangan isi buku.

Saat membaca buku, kamu harus siap dengan kertas dan bolpoin untuk mencatat bagian menarik untuk dicantumkan dalam laporan. Hal ini memudahkan untuk proses pengecekan ulang.

Misalnya, ketika membuat laporan kegiatan membaca buku fiksi, kamu mencantumkan sub-bab dalam sebuah novel yang mengandung nilai penting.

Kamu cukup menuliskan ulang dengan kalimat yang jelas, singkat dan mudah dipahami. Jika ingin menambahkan komentar, maka tulis dengan tegas dan jelas agar tersampaikan ke pembaca.

5. Mencatat Tanggapan atau Pertanyaan yang Relevan

Sebenarnya, struktur yang berupa tanggapan atau pertanyaan ini sifatnya opsional. Jadi, kamu boleh tidak mencantumkan dalam laporan jika bagian ini memang tidak dibutuhkan.

Tanggapan merupakan hal yang paling sering muncul pada kebanyakan contoh laporan kegiatan membaca buku non fiksi singkat dan buku fiksi dibandingkan pertanyaan.

Pada bagian ini, penyusun laporan biasanya akan menuliskan tanggapan tentang buku yang sudah dibaca. Penilaian apakah buku tersebut recommended atau tidak pun akan dicantumkan.

Contoh Laporan Kegiatan Membaca Buku Non Fiksi Singkat dan Buku Fiksi

Setelah mengetahui struktur yang umum terdapat dalam laporan membaca buku, kamu masih perlu melihat contoh laporan kegiatan membaca buku non fiksi singkat dan buku fiksi sebagai penjelas.

Berikut penjelasan lebih rinci tentang contoh dari laporan membaca buku fiksi dan non-fiksi:

1. Contoh Laporan Membaca Buku Fiksi

Berikut contoh penyusunan laporan singkat dari kegiatan membaca buku fiksi:

Judul Buku: Mini Police Story
Nama Pengarang: Fitriyah Izzatul
Penerbit: 3 Ananda
Kota Terbit: Surakarta
Tahun Terbit: 2018 

Laporan ini akan menjelaskan tentang 5 bagian menarik yang terdapat dalam buku tersebut.

1. Mini Police School

“Mini Police School” adalah sekolah pelatihan polisi yang dibuat khusus untuk anak-anak.

Pada bagian ini, pengarang memperkenalkan tokoh utama yang bernama Careen Oliver. 

Selama beberapa bulan ke depan, Careen Oliver akan bersekolah di Mini Police School. Ia berkenalan dengan siswa lain yaitu Carolla Caroll dan Cassey Ballery. 

Ternyata, mereka merupakan teman satu kamar sehingga hubungan pertemanan yang terjalin pun semakin dekat. 

Ketiga anak tersebut membuat tim bersama yakni Police C sesuai perintah yang dikeluarkan oleh Komandan.

2. Latihan Menembak

Cerita berlanjut ke bagian latihan menembak dan adu strategi. Tim yang menjadi lawan Police C yaitu Police B.

Pada sesi adu strategi, tim Police C berhasil keluar sebagai pemenang.

Pada sesi menembak, barulah tim Police C berhasil menyelesaikan misi mereka dengan melakukan tembakan sesuai target.

Lanjutan Contoh 1

3. Pelatihan Outbound

Pada bagian ini, tim Police C yakni Careen, Carolla dan Cassey menjalani pelatihan gaya outbound.

Tujuannya untuk mengasah kerjasama tim, keberanian dan ketangkasan.

Careen dan kedua temannya berhasil menjadi tim yang pertama menyelesaikan pelatihan dan sampai di garis finish.

Sebagai hadiahnya, mereka mendapatkan satu kotak pizza yang lezat.

4. Jabatan dan Ruang Baru

Cerita semakin seru untuk diikuti sebab pada bagian ini, tim Police C dipercaya untuk mendapatkan jabatan baru yang cukup bergengsi. 

Jabatan tersebut adalah kelompok yang bertugas untuk menangkap para penjahat.

Careen, Carolla dan Cassey mendapatkan tugas tersebut karena kesuksesan mereka dalam menjalani pelatihan.

Ketiga anak tersebut diberikan ruang khusus untuk menjalankan misi mereka.

5. Mini Police Club

Pada bagian ini, tim Police C mendapatkan tugas baru untuk membentuk anggota klub mini.

Tugas tersebut langsung diberikan oleh Jenderal Lotha. Selain membuat klub baru, tim Police C juga diberi mandat untuk memimpin dan melatih anggota yang nantinya terpilih.

2. Contoh Laporan Membaca Buku Non-Fiksi

Berikut contoh laporan kegiatan membaca buku non fiksi singkat. Buku yang diulas berhubungan dengan ilmu geografi.

Judul Buku: Sistem Informasi Geografi dan Penginderaan Jauh
Nama Penulis: D. P. Wiguna
Bidang Ilmu: Geografi
Nama Penerbit: Pustaka Buku
Tahun Terbit: 2017
ISBN: 98799 – 6012 – 4011 – 1699 – 7 
Pengantar Singkat:

Buku yang ditulis oleh D.P Wiguna tersebut memuat tentang teori sistem informasi geografi dan penginderaan jarak jauh. 

Beliau memaparkan tentang identifikasi fenomena yang terjadi atau dapat diamati pada lokasi geografis tertentu.

Dalam buku ini, terdapat dua bab penting yang isinya sangat menarik untuk diulas pada laporan ini.

Berikut kedua bab yang dimaksud:

1. BAB I

Pada BAB I, penulis menjabarkan tentang hasil penelitian yang dilakukan di salah satu wilayah Provinsi Aceh. 

Penelitian tersebut menghasilkan fakta adanya kerusakan lahan akibat penebangan dan pertambangan liar.

Sumber daya alam dan lingkungan hidup mengalami degradasi karena adanya laju konversi lahan hutan menjadi lahan pertanian dan perkebunan.

Fenomena perubahan tutupan lahan, termasuk penebangan liar, pembakaran lahan gambut dan pembukaan hutan liar secara berlebihan menimbulkan potensi bencana alam yang menakutkan.

2. BAB II

Bagian ini memuat penjelasan penulis tentang analisis keruangan ArcGIS yang dapat digunakan untuk kebutuhan pengembangan lahan pemukiman.

Analisis tersebut bertujuan untuk mempelajari kesesuaian sebuah lahan untuk tujuan tertentu sehingga tidak salah dalam pemanfaatannya. 

Lanjutan Contoh 2

Dalam kaitannya dengan kawasan pemukiman, ada beberapa kriteria yang perlu dipenuhi, yakni:

1. Ketersediaan sumber air yang bersih dan mencukupi;
2. Jauh dari area hutan lindung, pertanian dan hutan produksi;
3. Lokasi tidak rawan terkena bencana;
4. Akses mudah ke pusat keramaian masyarakat dan sarana umum. Misalnya, tempat perbelanjaan, rumah sakit, perkantoran dan gedung sekolah. 

Berikutnya, contoh laporan kegiatan membaca buku non fiksi singkat dan buku fiksi kedua yang khusus pada buku bacaan non-fiksi yang berhubungan dengan ilmu perikanan:

Judul Buku: Perkembangan Hama dan Penyakit Ikan
Nama Penulis: S. Rahmaningsih
Bidang Ilmu: Perikanan
Nama Penerbit: Pustaka Buku
Tahun Terbit: 2017 

Laporan ini akan berfokus pada bagian Pendahuluan, BAB I dan BAB II:

1. Pendahuluan

Seperti yang sudah disebutkan pada judul, buku ini memuat penjelasan tentang identifikasi berbagai jenis penyakit yang kerap menyerang ikan. 

Faktor yang menjadi penyebab munculnya penyakit juga dipaparkan sehingga sangat membantu bagi yang masih awam dalam pemeliharaan ikan. 

2. BAB I

Jenis penyakit yang menyerang ikan tergolong cukup beragam dan dibedakan berdasarkan hama yang menyerang. 

Salah satu jenis penyakit yang kerap muncul diakibatkan oleh ikan yang mengalami stres.

Jenis ikan yang tekanan stressornya tergolong tinggi, umumnya akan memunculkan perubahan signifikan pada proses morfologis, fisiologis, dan biokimiawi.

Perubahan tersebut kemungkinan akan berpengaruh pada perubahan hormonal pada ikan.

Biasanya, terdapat 3 jenis respons yang muncul yakni respons primer, sekunder dan tersier.

3. BAB II

Ikan memiliki mekanisme proteksi terhadap bakteri yang berbahaya.

Beberapa jenis bakteri dapat menyebabkan kematian pada ikan tertentu. 

Bakteri yang dimaksud seperti Yersinia ruckeri, Vibrio anguillarum, Photobacterium damsela, dan Aeromonas salmonicida.

Penutup

Contoh laporan kegiatan membaca buku non fiksi singkat dan buku fiksi tersebut berguna untuk memberikan gambaran yang jelas sehingga kamu bisa lebih mudah saat akan membuat laporan.

Hal terpenting adalah memasukkan identitas buku secara jelas dan mencantumkan keterangan dari bagian buku yang kamu baca tanpa berbelit-belit. Laporan yang mudah dipahami tentu lebih bagus.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta