14 Contoh Mad Silah Tawilah dalam Al-Qur’an beserta Penjelasannya
Kamu sudah tahu belum tentang apa itu hukum bacaan Mad Silah Tawilah? Agar bacaan Al-Qur’an-mu semakin benar, yuk, pelajari materi tersebut di artikel ini.
Berikut adalah beberapa contoh Mad Silah Tawilah dalam Al-Qur’an:
1. فِيهِ إِلَٰهٌ إِلَّا ٱللَّهُ
(Fiihi ilaahun illallah)
Ha dhamir (فِيهِ) bertemu dengan hamzah (إِلَٰهٌ).
Dibaca panjang 5 harakat.
2. عَلَيْهِ أَنْزَلَهُ
Alayhi anzalahu
Ha dhamir (عَلَيْهِ) bertemu dengan hamzah (أَنْزَلَهُ).
Dibaca panjang 5 harakat.
3. بِهِ إِيمَانًا
Bihi iimaanan
Ha dhamir (بِهِ) bertemu dengan hamzah (إِيمَانًا).
Dibaca panjang 5 harakat.
Perbedaan Mad Silah Tawilah dan Mad Silah Qashirah
Mad Silah Tawilah sering dibandingkan dengan Mad Silah Qashirah, karena keduanya melibatkan ha dhamir.
Namun, kamu harus berhati-hati karena terdapat perbedaan mendasar antara Mad Silah Tawilah dan Mad Silah Qashirah.
Berikut adalah pembeda yang mudah untuk dihafal:
Mad Silah Tawilah
- Syarat setelah ha dhamir adalah Hamzah (ء).
- Panjang bacaan 5 harakat.

Advertisement
Mad Silah Qashirah
- Syarat setelah ha dhamir yaitu berupa huruf biasa atau bukan hamzah.
- Panjang bacaannya adalah 2 harakat.
Jadi, jika setelah ha dhamir terdapat hamzah, maka hukumnya Mad Silah Tawilah dan harus dibaca panjang 5 harakat.
Sebaliknya jika tidak, maka termasuk Mad Silah Qashirah yang hanya dibaca 2 harakat.
Contoh Mad Silah Tawilah dalam Al-Qur’an
Pengertian tentang Mad Silah Tawilah dan syarat hukum bacaannya di bagian sebelumnya mudah untuk dipahami bukan?
Kalau begitu, Mamikos lanjutkan dengan pembahasan contoh Mad Silah Tawilah yang ada dalam berbagai ayat di Al-Qur’an, ya.
Perhatikan contoh Mad Silah Tawilah di bawah ini:
1. Al-Baqarah ayat 90
بِئْسَمَا ٱشْتَرَوْا۟ بِهِۦٓ أَنفُسَهُمْ
Bi’samāsytaraw bihī anfusahum
Ha dhamir terdapat pada kata بِهِۦ (bihī), yang kemudian bertemu dengan hamzah berharakat fathah dalam kata أَنفُسَهُمْ (anfusahum).
Dikarenakan hamzah setelah ha dhamir, maka bacaan ini termasuk mad silah Tawilah dan dibaca 5 harakat.
2. Al-Baqarah ayat 93
فَٱشْرَبُوا۟ فِى قُلُوبِهِمُ ٱلْعِجْلَ
Fasyrabū fī qulūbihimul ‘ijla
Ha dhamir dalam kata قُلُوبِهِمُ (qulūbihimu) langsung diikuti oleh hamzah berharakat fathah dalam kata ٱلْعِجْلَ (al-‘ijla).
Oleh karena itu, kata tersebut termasuk dalam contoh mad silah Tawilah dan dibaca panjang bacaan 5 harakat.
3. Ali ‘Imran ayat 7
وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُۥٓ إِلَّا ٱللَّهُ
Wa mā ya‘lamu ta’wīlahū illallāh
Dalam kata تَأْوِيلَهُۥ (ta’wīlahū), terdapat ha dhamir yang bertemu dengan hamzah berharakat kasrah di kata berikutnya (إِلَّا) yang dibaca 5 harakat.
4. Ali ‘Imran ayat 30
يَوْمَ تَجِدُ كُلُّ نَفْسٍ مَّا عَمِلَتْ مِنْ خَيْرٍ مُّحْضَرًا وَمَا عَمِلَتْ مِن سُوٓءٍۭ تَوَدُّ لَوْ أَنَّ بَيْنَهَا وَبَيْنَهُۥٓ أَمَدًۭاۖ
Yauma tajidu kullu nafsim mā ‘amilat min khairim muḥḍaraw wa mā ‘amilat min sū`in tawaddu law anna bainahā wa bainahū amada
Pada kata بَيْنَهُۥ, ha dhamir bertemu dengan hamzah berharakat fathah pada kata أَمَدًۭا. Karena ada hamzah setelah ha dhamir, maka hukum mad silah Tawilah berlaku dengan dibaca sepanjang 5 harakat.
5. Ali ‘Imran ayat 36
فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ إِنِّى وَضَعْتُهَآ أُنثَىٰ
Falammā waḍa‘athā qālath rabbi innī waḍa‘tuhā unthā
Ha dhamir pada kata وَضَعْتُهَا (waḍa‘tuhā) langsung diikuti oleh hamzah berharakat fathah pada kata أُنثَىٰ (unthā). Oleh sebab itu, memenuhi syarat mad silah Tawilah untuk dibaca panjang 5 harakat.
6. Al-Muthaffifin ayat 12
وَإِذَا تُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ آيَاتُنَا
Wa iżā tutlā ‘alaihim āyātunā
Pada kata alaihim, terdapat ha dhamir yang diikuti oleh huruf alif hamzah berharakat fathah di kata berikutnya. Hal ini menyebabkan bacaan mad silah Tawilah dengan panjang 5 harakat.
7. Al-Balad ayat 7
يَحْسَبُ أَن لَّمْ يَرَهُ أَحَدٌ
Yaḥsabu an lam yarahū aḥad
Huruf ha dhamir muncul dalam kata yarahū, kemudian bertemu dengan hamzah berharakat fathah pada kata berikutnya (أَحَدٌ).
Nah, karena ada pertemuan tersebut, maka hukum mad silah Tawilah berlaku dengan panjang bacaan 5 harakat.