Contoh Menyederhanakan Bentuk Akar 75, 80, 108, 200, 300, dan 800
Sudahkah kamu mengetahui bagaimana cara menyederhanakan bentuk akar? Kebetulan artikel kali ini akan memuat langkah-langkah menyederhanakan bentuk akar yang mudah untuk dipahami dan dipelajari.
Contoh Menyederhanakan Bentuk Akar 75, 80, 108, 200, 300, dan 800 โ Mempelajari operasi hitung bentuk akar tidak hanya tentang penjumlahan, pengurangan, perkalian, atau pembagian saja.
Bentuk akar juga dapat disederhanakan menjadi bentuk yang lebih mudah untuk dipahami atau dihitung lebih lanjut. Lalu, bagaimana cara menyederhanakan bentuk akar?
Melalui artikel ini, Mamikos akan memberikan kamu contoh menyederhanakan bentuk akar beserta penjelasan lengkap yang mudah untuk dipahami.
Apa itu Bentuk Akar?
Daftar Isi [hide]

Bentuk akar merupakan salah satu ekspresi matematika yang melibatkan akar dari suatu bilangan.
Bentuk akar paling umum yang biasa kita temui adalah adalah akar kuadrat atau ditulis menggunakan lamang โ. Selain akar kuadrat ada juga akar kubik yang bisa ditulis menggunakan โ dan akar yang lebih tinggi.
Bentuk akar digunakan untuk menyatakan nilai yang jika dipangkatkan dengan bilangan tertentu akan menghasilkan bilangan asli.
Contoh sederhana dari bentuk akar misalnya,
- โ25, yang berarti akar kuadrat dari 25, dan hasilnya adalah 5 karena 5 ร 5 = 25.
- โ8, yang berarti akar kubik dari 8. Hasil dari akar kubik tersebut adalah adalah 2, karena 2 ร 2 ร 2 = 8.
Bentuk akar juga bisa lebih kompleks, misalnya โ(a + b) yang menunjukkan akar kuadrat dari jumlah dua bilangan atau ekspresi lainnya.

Advertisement
Sifat Bentuk Akar
Sebelum Mamikos membahas contoh menyederhanakan bentuk akar, kita terlebih dahulu akan mengenal sifat bentuk akar.
Sifat-sifat bentuk akar ini penting untuk dipahami sebelum nantinya melakukan penyederhanaan operasi bilangan akar dalam matematika.
Nantinya, sifat bentuk akar akan mempengaruhi cara kita menyederhanakan dan memecahkan soal-soal matematika.
Apa saja sifat bentuk akar dan bagaimana rumusnya?
1. Sifat Komutatif
Sifat bentuk akar yang pertama adalah sifat komutatif. Sifat ini menyatakan apabila terdapat dua bilangan non negatif a dan b, mK akar pangkat dua dari hasil perkalian ab sama dengan perkalian akar pangkat dua dari masing-masing bilangan.
Sifat tersebut dirumuskan sebagai โ(ab) = โ(a) ร โ(b).
2. Sifat Distributif
Operasi pengakaran tidak bersifat distributif seperti perkalian. Hal tersebut berarti bahwa โ(a + b) tidak selalu sama dengan โ(a) + โ(b).
Contohnya, โ(4 + 9) tidak sama dengan โ(4) + โ(9), karena โ(13) tidak sama dengan \( 2 + 3 = 5.