Contoh Naskah Drama Komedi beserta Unsur Intrinsiknya dan Ekstrinsiknya
Penasaran unsur apa saja yang harus ada dalam drama komedi? Simak ulasan Mamikos hingga akhir.
Lanjutan Kisah
Setelah berkeliling sekolah mencari Bima tak lama, mereka bertemu dengan…. Guru, lalu bertemu kepala sekolah, dan akhirnya barulah bisa bertemu dengan Bima.
Reki :”Saudara Bima, bisa dibantu jelaskan bagaimana kronologi kejadian pencopetan yang baru anda alami berlangsung?” (Ala detektif)
Bima :”Awalnya gue pulang aja kayak biasa, tapi tiba-tiba aja ada orang yang mencegat gue, orangnya itu make jaket, topi, sama pake celana seragam,” (ciri-cirinya hampir sama dengan si Okta)
Rezki :”Apa?! Dari ciri-ciri yang saudara sampaikan saya mengenal pelakunya, pelakunya pasti kau! Sinta, kan?”
Sinta :”Lah gue pake rok pe’a,”
Rezki :”Tapi bisa aja lo ganti celananya lo pake rok sebelumnya,”
Sinta :”Udahlah, ini buang-buang waktu, kita langsung ke tempat kejadiannya aja,”
Okta :”Ayuk,” (jalan biasa sama yg lain kecuali Reza)
Rezki :”Hmm! Oke.” (jalan pelan ala film action) (didorong narrator biar cepet)
Lanjutan Kisah
Setelah itu mereka melakukan olah TKP dan mereka menemukan hal yang … WOW gitu! Penasaran apa? Kita langsung tengok.
Rezki :”Jadi inilah tempat kejadiannya. Sepertinya ada yang janggal,”
Biam :”Ada apa emang, Za?”

Advertisement
Rezki :”Rasanya gue ga asing lagi dengan ciri-ciri pelakunya, sama … Okta kok bisa tahu jalan kesini, ya. Kayaknya tidak salah lagi kalau pelakunya adalah … orang yang memalak Bima,”
Sinta :”Wow … aku tercengang,” (ekspresi datar)
Okta :”Yaelah, sekarang kita ngapain disini,”
Rezki :”Hmm! Kita tanyai saksi mata. Kamu, mas! Iya kamu, sini, sini,” (memanggil orang)
Dani :”Ada apa mas?”
Rezki :”Apa emang betul, disini sering terjadi pemalakan?”
Dani :”Betul, mas,”
Sinta :”Tuh kan, apa gue bilang. Bisa jadi bahan gosip baru nih,”
Rezki :”Jangan terburu-buru, saudari Shi tikus, kita masih belum melakukan klasifikasi,”
Rezki :”Bagaimana mas bisa mengetahui hal itu?”
Dani :”Karena saya yang malaknya, mas!” (pegang kerah baju Rezki)
Okta :”Ow ow ow, tenang mas, tenang,”
Sinta :”Kok lu ga kasih tahu dia orangnya Bim?”
Boni :”Ya gue udah lupa lagi,”
Dani :”Sekarang cepet kasih uang lo!”
Rezki :”Sabar, mas, sabar. Ini bisa diselesaikan baik-baik, kalau kayak gini ga seru, iya, ga,”
Dheni :”Ga seru apanya?”
Rezki :”Ya gak seru, tinggal tarik pelatuk, dor, udahan,” (sambil ambil pistol dari saku atau senjata tajam) (NB : kalau senjata tajam ucapannya jadi “Ya gak seru, tinggal cleb, udahan”)
Dani :”Oh iya-iya, maaf mas,”
Rezki :”Haah! Baru tahu lo! Meskipun tingkah gue meragukan, tapi gue ini anak polisi. Oke, sekarang mana uang lo!”
Sinta :”Lah, kok lu malah malak diasih, Za,”
Rezki :”Diem lu!”
Dani :”Ini, mas,” (ngasih uang)
Rezki :”Nah, gitudong. Nih,” (kasih lagi uangnya)
Bima :”Loh, kok dibalikin lagi?”
Rezki :”Kan tadi dia minta duit, tapi berhubung gue lagi bokek, ya gue minta sama dia, terus gue kasih ke dia,”
Sinta :”Yaelllah,”
Rezki :”Oke, dengan ini kasus ‘Ada Apa di Balik Pemalakan’ terbongkar. Kasus ditutup.” (Gaya sok keren)