Contoh-Contoh Negosiasi dalam Kehidupan Sehari-hari dan Lingkungan Keluarga
Agar pemahaman kamu lebih dalam, berikut pengertian, struktur bernegosiasi, beserta dengan contohnya.
Penawaran
Setelah kamu memberikan opsi penyelesaian masalah dengan orang yang kamu ajak bernegosiasi, akan terjadi proses penawaran dengan lawan pihak negosiasi kamu.
Orang tersebut pastinya akan mempunyai opsi penyelesaian masalah sendiri yang sering berbeda dengan yang kamu inginkan.
Kegiatan lobi dan negosiasi dalam kehidupan sehari-hari pun juga sering dibutuhkan dalam struktur ini, dimana tugas kamu pada tahap ini meyakinkan mereka atas ajuan opsi penyelesaian masalah yang kamu mau.
Berikan juga alasan yang mendukung dan logis agar mereka bisa menimbangkan opsi yang di tawarkan.
Persetujuan

Advertisement
Pada tahapan ini yang akan menentukan apakah opsi yang kamu tawarkan mereka setujui atau bahkan mereka tetap menolak opsi yang kamu tawarkan. Jika hal tersebut terjadi kamu bisa melakukan penawaran ulang.
Melakukan penawaran ulang tetap harus disertai dengan alasan yang masuk akal dan mendukung atas permasalahan yang sedang dihadapi. Jika penawaran ulang tidak disetujui, jangan memaksakan proses negosiasi.
Penutup
Sesi ini menjadi penentu final dari kegiatan ini yang kamu lakukan. Lakukan penegasan hasilnya agar tidak ada kesalahpahaman antar kamu dengan lawan bicara kamu.
Hal ini akan ada pada contoh negosiasi sehari hari yang akan dijabarkan nanti.
Namun sebelum masuk ke contoh, kamu harus tahu jika struktur negosiasi dalam kehidupan sehari hari sangat penting untuk diterapkan agar hasil yang ditawarkan dapat diterima dengan pihak yang bersangkutan.
Contoh Negosiasi dalam Kehidupan Sehari-Hari
Agar kegiatan penawaran keputusan kamu bisa berjalan sesuai yang kamu harapkan, kamu bisa perhatikan teks contoh negosiasi dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh teks ini adalah antar anak dan ayah mengenai ajakan libur.
1. Negosiasi dalam Kehidupan Sehari Hari: Ajakan Liburan
Anak : “Ayah minggu depan aku ujian. Gimana kalau selesai ujian kita liburan ke Malang?”
Ayah : “Ide yang bagus, tapi kok jauh sekali ka liburannya harus ke Malang?”
Anak : “Iya Yah, aku mau ke malang biar naik Gunung Bromo.”
Ayah : “Kalo kata ayah Malang kejauhan, de. Gimana kalo Puncak? Kamu juga kan liburanya cuman 3 hari.”
Anak :” Yaudah deh ya gapapa.”
Ayah : “Oke, tapi janji dan buktikan ke Ayah hasil ujian kamu harus memuaskan.”
Anak : “Oke, Ayah.”