7 Contoh Persaingan Negatif yang Tidak Sehat di Sekolah, Hindari, ya!

Tagged: Edukasi

7 Contoh Persaingan Negatif yang Tidak Sehat di Sekolah, Hindari, ya! — Tanpa kita sadari, sejak kecil kita sudah mengalami yang namanya persaingan.

Hal tersebut sebetulnya wajar sebab dengan adanya persaingan, kita jadi termotivasi untuk melakukan yang terbaik.

Namun, ada yang disebut dengan persaingan negatif yang jelas-jelas tidak sehat. Persaingan tersebut bisa terjadi di mana saja termasuk di sekolah.

Nah, di kesempatan ini Mamikos punya ulasan contoh persaingan negatif yang tidak sehat di sekolah untuk kamu.

Mengenal Apa Saja Contoh Persaiangan Negatif di Sekolah

freepik.com/Freepik

Persaingan bisa terjadi di mana saja. Di rumah, di lingkungan sosial masyarakat hingga di sekolah. Karena dapat terjadi di mana saja, biasanya persaingan ini tak bisa kita hindari begitu saja.

Persaingan terdiri dari dua jenis yakni persaingan positif dan persaingan negatif. Nah, di artikel Mamikos kali ini, Mamikos akan membahas dengan saksama apa saja contoh persaingan negatif yang tidak sehat di sekolah.

Sebelum masuk pada bahasan utama contoh persaingan negatif yang tidak sehat di sekolah tersebut, mari pahami dulu penjelasan selengkapnya mengenai persaingan pada bahasan di bawah ini.

Apa yang Dimaksud dengan Persaingan?

Persaingan merupakan sebuah proses sosial di mana individu atau sekelompok orang berusaha untuk mengalahkan atau mengungguli pihak lain tanpa menggunakan tindakan, ancaman ataupun kekerasan.

Persaingan juga dapat dipahami sebagai bentuk usaha dalam memperlihatkan keunggulan dan kelebihan masing-masing individu/kelompok tertentu di berbagai bidang, mulai dari lingkungan bermasyarakat, perdagangan, produksi, persenjataan, dan lain sebagainya.

Meski demikian, persaingan selalu membawa dua dampak yang bisa keduanya atau salah satunya saja pada suatu kondisi. Dampak tersebut bersifat positif dan negatif.

Dampak positif dari adanya persaingan dapat menimbulkan proses asosiasi yang dapat berbentuk kerja sama, akomodasi, dan lain-lain.

Sementara dampak negatif dari adanya persaingan adalah dapat menimbulkan disosiatif yang dapat memicu konflik, pertengkaran, perselisihan, perang, dan bentuk perpecahan lainnya.

Contoh-Contoh Persaingan Negatif yang Tidak Sehat di Sekolah

Ini pasti sudah jadi informasi yang telah kamu nanti-nantikan sejak tadi yakni contoh persaingan negatif yang tidak sehat di sekolah.

Ada beberapa bentuk dan contoh-contoh persaingan negatif yang tidak sehat di sekolah yang sudah Mamikos tuliskan di sini.

Oleh karena itu, pahami dan bacalah dengan saksama penjelasan contoh persaingan yang tidak sehat di sekolah sebagai berikut.

1. Permusuhan yang terjadi di antara individu (siswa vs siswa)

Permusuhan antara individu di sekolah yang melibatkan siswa vs siswa memang sering terjadi. Mulai dari yang kategori ringan hingga berat, permusuhan ini biasanya tetap berpotensi terjadi pada siswa di sekolah.

Alasan atau latar belakang terjadinya permusuhan antar siswa tersebut pun bisa bermacam-macam. Mulai dari yang berkaitan dengan prestasi, pelajaran, hingga perasaan iri atau tak suka dengan pribadi lain.

2. Menjelek-jelekan individu lain

Contoh persaingan negatif berikutnya yang tentu saja tidak sehat yang dapat terjadi di sekolah adalah menjelek-jelekkan individu (siswa) lain.

Pemicu dari tindakan ini pun bisa bermacam-macam. Ada yang merasa iri dengan kemampuan orang lain, ada perasaan terancam yang muncul, hingga kesadaran bahwa ia tidak mampu mengalahkan siswa tersebut secara sehat maka langkah terakhir ini lah kemudian ia tempuh.

3. Adanya bentuk kecurangan terhadap orang lain

Bentuk kecurangan terhadap siswa lain pun bisa terjadi di sekolah dan jadi contoh persaingan negattif yang tidak sehat.

Bentuk kecurangan di sekolah ini misalnya saja mengakali hasil jawaban ujian atau tes, menjebak siswa lain untuk melakukan hal yang tidak pernah ia lakukan dan lain sebagainya.

4. Membuat atau memicu permusuhan

Contoh persaingan negatif dan tidak sehat di sekolah selanjutnya adalah membuat atau memicu perselisihan hingga permusuhan.

Hal ini biasanya terjadi ketika ada satu individu (siswa) yang tidak menyenangi jika posisi atau keunggulannya terancam oleh orang lain.

Tindakan yang ia pikir dapat ia lakukan untuk mengamankan posisinya tersebut tak lain adalah dengan cara memicu permusuhan dengan orang lain yang ia lakukan secara diam-diam demi melemahkan posisi dari orang yang ia anggap mengancam.

5. Menjatuhkan reputasi dan semangat orang lain

Reputasi dapat dipahami juga sebagai nama baik yang disandang atau diberikan pada seseorang karena perbuatan dan tindakannya yang pantas membuatnya menyandang sebutan tersebut.

Saat seseorang merasa tengah berada dalam sebuah persaingan, maka bisa saja ia menjatuhkan reputasi atau semangat orang lain.

Contoh kasusnya semisal ada seorang siswa yang merasa tak senang saat temannya mendapat nilai lebih tinggi dari dirinya padahal mereka selalu belajar bersama.

Bukan tidak mungkin orang ini kemudian akan menjatuhkan reputasi dan semangat dari temannya tersebut hanya di kemudian hari, hanya dirinyalah yang paling unggul di kelas.

6. Menciptakan perasaan tidak aman dan tidak nyaman pada individu lain

Ada saja memang pikiran atau tindakan seseorang ketika ia merasa terancam atas keunggulan orang lain.

Ini juga menjadi contoh persaingan negatif yang sama sekali tidak sehat dan dapat terjadi di sekolah.

Menciptakan perasaan tidak aman dan tidak nyaman pada individu (siswa) lain mungkin jadi bentuk persaingan negatif yang sama sekali tidak sehat dan cukup berbahaya.

7. Merasa terancam dengan kelebihan orang lain kemudian merundung

Contoh persaingan negatif yang terakhir dan dapat terjadi di sekolah ini adalah bentuk dari persaingan yang sangat berbahaya dan sebaiknya dihindari.

Ketika seseorang merasa terancam dengan kelebihan atau keunggulan siswa lain, dan lalu ia menggunakan ‘kekuatan’ yang ia miliki untuk merundung dan mengecilkan siswa tersebut.

Hal yang Perlu Dilakukan Agar Tetap Bersaing Sehat

Beberapa contoh persaingan negatif yang telah Mamikos jabarkan di atas tentu saja dapat kamu hindari.

Sebab apabila kamu tengah berada dalam sebuah persaingan, maka hal yang paling benar dan bisa kamu lakukan setelah itu adalah bersaing dengan sehat.

Akan selalu ada orang yang lebih unggul dari kita, entah dari segi kecerdasan, pribadi dan hal lainnya.

Apabila kita terus merasa tidak aman dan menganggap bahwa persaingan tersebut jadi semacam kompetisi yang harus selalu dimenangkan, maka percayalah hidupmu jadi tidak akan tenang dan menyenangkan.

Justru jika kamu menganggap persaingan adalah semacam kompetisi sehat dimana kamu bisa unjuk gigi dengan kemampuan kamu yang jauh lebih baik daripada sebelumnya, itu jadi bentuk persaingan yang sangat sehat.

Suasana kondisi aman serta tidak menyulitkan, baik untuk diri sendiri maupun orang lain, akan tercipta.

Bahasan contoh persaingan negatif yang tidak sehat di sekolah di atas mengakhiri juga ulasan yang bisa Mamikos sampaikan pada kesempatan kali ini.

Mudah-mudahan saja apa yang sudah kamu baca dan simak pada bahasan contoh persaingan negatif yang tidak sehat di sekolah di atas dapat menambah wawasan kamu agar semakin kaya dan dapat bermanfaat nantinya.

Kamu juga bisa membaca artikel seperti contoh persaingan disosiatif atau lainnya di blog Mamikos Info, untuk menambah pemahamanmu, ya!


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta