Contoh Premis Mayor dan Minor Dilengkapi Contoh Penerapan dengan Logika Matematika
20 Contoh Premis Mayor dan Minor Dilengkapi Contoh Penerapan dengan Logika Matematika – Salah satu materi yang akan kamu pelajari dalam mapel matematika adalah premis dan pengambilan sebuah kesimpulan.
Istilah premis mungkin masih terdengar sedikit asing di telinga karena premis baru akan muncul dan dibahas ketika kamu mulai mempelajari materi logika matematika.
Nah, bagi kamu yang belum mengetahui apa itu premis dan bagaimana cara mengambil kesimpulannya, berikut Mamikos berikan penjelasannya secara lengkap.
Apa Itu Premis?
Daftar Isi
Daftar Isi
Ketika mempelajarinya, biasanya kamu akan dihadapkan dengan beberapa soal yang berbentuk dua buah premis yang harus kamu cari kesimpulannya.
Dimana untuk mendapatkan sebuah kesimpulan yang tepat kamu harus melakukan penalaran berdasarkan logika matematika.
Sebelum mempelajari lebih lanjut bagaimana contoh premis mayor dan minor dilengkapi contoh penerapan dengan logika matematika.
Alangkah lebih baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu apa itu premis terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar kamu semakin memahami tentang materi ini.
Lalu, apa sih premis itu? Berikut penjelasannya.
Pengertian Premis
Premis merupakan suatu istilah yang harus dan penting untuk dikenali dalam logika matematika.
Premis dapat diartikan sebagai sebuah kalimat atau proposisi yang bisa untuk dijadikan dasar menarik kesimpulan di dalam logika.
Hal tersebut sama dengan arti premis secara kebahasaan, di mana menurut KBBI, premis diartikan sebagai suatu hal yang dianggap benar sebagai sebuah landasan kesimpulan, dasar pemikiran, serta alasan.
Dalam silogisme, premis dapat dibedakan karena menjadi dua bentuk, yaitu premis mayor dan premis minor.
Premis mayor memiliki term yang menjadi sebuah predikat sedangkan premis mayor memiliki term yang menjadi sebuah subjek.
Contoh Premis Minor dan Mayor
Seperti yang tadi Mamikos sebutkan bahwa dalam silogisme premis dibedakan menjadi dua bentuk yaitu premis mayor dan premis minor.
Untuk lebih memahami seperti apakah bentuk kedua premis tersebut berikut ini adalah beberapa contohnya:
Contoh 1:
Premis mayor: Setiap mahluk hidup pasti mati
Penjelasan: Kalimat di atas disebut premis mayor karena predikatnya yaitu “mati” menjadi predikat pada kesimpulan.
Premis minor: Beruang kutub adalah makhluk hidup
Penjelasan: Kalimat di atas disebut premis minor karena subjeknya yaitu “Beruang kutub” menjadi menjadi sebuah subjek pada kesimpulan
Kesimpulan: Beruang kutub pasti mati
Contoh 2:
Premis mayor: Jika hujan Risma naik mobil.
Premis minor: Sekarang hujan.
Kesimpulan: Risma naik becak.
Contoh 3:
Premis mayor: Semua koruptor tidak disenangi.
Premis minor: Sebagian anggota DPR adalah koruptor.
Kesimpulan: Jadi, sebagian anggota DPR tidak disenangi.
Contoh Premis Mayor dan Minor Dilengkapi Contoh Penerapan dengan Logika Matematika
Nah, setelah mengetahui sekilas tentang apa itu premis dan bagaimana contohnya.
Sekarang waktunya untuk kamu mempelajari lebih lanjut untuk memahami bagaimana cara menarik kesimpulan dalam logika matematika.
Untuk menarik sebuah kesimpulan dalam logika matematika, kamu harus mengenali beberapa modus terlebih dahulu yaitu modus ponens, modus tollens, dan modus silogisme.
Adapun penjelasan mengenai ketiga modus tersebut dapat kamu lihat di bawah ini:
1. Modus Ponens
Jenis modus yang pertama adalah modus ponens. Modus ini ditandai dengan adanya sebuah pernyataan majemuk implikasi dan sebuah pernyataan tunggal.
Untuk menarik kesimpulan pada jenis modus yang satu ini, kamu dapat menggunakan contoh rumus berikut:
Premis 1: p=>q
Premis 2: p
Kesimpulan: q
Contoh modus ponens:
Premis 1: Jika Amanda rajin berlatih vokal, maka Amanda akan memenangkan kompetisi menyanyi
Premis 2: Amanda rajin berlatih vokal
Premis 1: p=>q
Premis 2: p
Kesimpulan: q
Hal ini artinya:
p: Amanda rajin berlatih vokal
Q: Amanda akan memenangkan kompetisi menyanyi
kesimpulan: Amanda akan memenangkan kompetisi menyanyi
2. Modus Tollens
Jenis modus yang kedua yaitu modus tollens. Modus ini ditandai dengan adanya sebuah pernyataan majemuk implikasi dan ingkaran dari sebuah pernyataan tunggal.
Cara menarik kesimpulan pada modus tollens ini kamu dapat mengikuti rumus di bawah ini:
Premis 1: p=>q
Premis 2: ~q
Kesimpulan: ~p
Contoh modus tollens:
Premis 1: Jika Amanda rajin berlatih vokal, maka kamu akan memenangkan kompetisi menyanyi
Premis 2: Amanda tidak akan memenangkan kompetisi menyanyi
Hal ini berarti:
p: Amanda rajin berlatih vokal
q: Amanda akan memenangkan kompetisi menyanyi
~q: Amanda tidak akan memenangkan kompetisi menyanyi
Premis 1: p=>q
Premis 2: ~q
Kesimpulan: ~p
kesimpulan: Amanda tidak rajin berlatih vokal
3. Modus Silogisme
Jenis modus yang ketiga yaitu modus silogisme. Modus ini ditandai dengan adanya dua buah pernyataan majemuk implikasi.
Selain itu, modus silogisme juga terbagi ke dalam beberapa bentuk. Adapun beberapa bentuk modus silogisme yang perlu kamu ketahui adalah sebagai berikut:
A. Silogisme kategorik
Bentuk jenis modus silogisme yang pertama adalah silogisme kategorik. Jenis ini merupakan sebuah silogisme yang semua proposisinya adalah proposisi kategorik.
Proposisi yang mendukung silogisme dapat disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi dua, yaitu premis mayor dan premis minor.
Premis mayor adalah sebuah premis yang term menjadi suatu predikat, sedangkan premis minor adalah sebuah premis yang term menjadi suatu subjek.
Dimana yang menghubungkan dan menjembatani di antara kedua premis tersebut adalah term penengah atau dapat disebut pula dengan middle term.
B. Silogisme hipotetik
Jenis silogisme yang kedua adalah silogisme hipotetik. Jenis silogisme ini merupakan argumen yang premis mayornya memiliki bentuk proposisi hipotetik kemudian premis minornya memiliki bentuk proposisi kategorik.
B. Silogisme alternatif
Jenis silogisme yang ketiga adalah silogisme alternatif. Jenis silogisme terdiri dari premis mayor yang berbentuk proposisi alternatif.
Proposisi alternatif yaitu apabila sebuah premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Di mana sebuah kesimpulannya akan menolak suatu alternatif yang lain.
C. Entimen
Jenis silogisme yang keempat yaitu entimen. Jenis silogisme ini cukup langka ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, entah itu dalam bentuk tulisan ataupun lisan.
Pada silogisme entimen, yang dikemukakan yaitu hanya premis minor serta kesimpulannya saja.
D. Silogisme Disjungtif
Jenis silogisme yang terakhir, yaitu silogisme disjungtif.
Premis mayor dalam jenis silogisme ini adalah sebuah keputusan disjungtif.
Sementara itu, premis minornya memiliki sebuah sifat kategorik yang kemudian mengakui atau dapat mengingkari salah satu alternatif yang telah disebut oleh premis mayor.
Untuk menarik kesimpulan pada jenis silogisme ini kamu dapat mengikuti rumus di bawah ini:
Premis 1: p=>q
Premis 2: q=>r
Kesimpulan: p=>r
Berikut contohnya:
Premis 1: Jika Amanda rajin berlatih vokal, maka Amanda akan memenangkan kompetisi menyanyi
Premis 2: Jika Amanda memenangkan kompetisi menyanyi, maka Amanda akan diberi hadiah
Hal ini berarti:
p: Amanda rajin berlatih vokal
q: Amanda akan memenangkan kompetisi menyanyi
r: Amanda akan mendapat hadiah
Premis 1: p=>q
Premis 2: q=>r
Kesimpulan: p=>r
kesimpulan: Jika Amanda rajin berlatih vokal, maka Amanda akan diberi hadiah
Nah, demikianlah informasi mengenai penjelasan premis secara lengkap mulai dari pengertian hingga contoh premis mayor dan minor dilengkapi contoh penerapan dengan logika matematika dari Mamikos.
Semoga bermanfaat, ya!
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: