Contoh Rantai Makanan Ekosistem Hutan beserta Ciri-cirinya dalam Ilmu Biologi

Di dalam ekosistem hutan, juga terdapat rantai makanan yang sangat penting bagi keberlangsungan ekosistem. Apa contohnya? Baca di sini.

07 Agustus 2024 Fajar Laksana

1. Produsen

Di hutan, yang menjadi produsen utama dalam rantai makanan ekosistem hutan adalah tumbuhan seperti pepohonan, semak, serta tanaman lainnya.

Produsen tersebut memanfaatkan sinar matahari untuk dikonversi menjadi energi dengan melakukan fotosintesis sehingga dapat menghasilkan makanan untuk diri mereka sendiri.

Pada bagian produsen, matahari memiliki peran kunci agar produsen yang berupa tumbuhan dapat memproduksi makanan yang dapat dikonsumsi oleh konsumen berikutnya, yakni konsumen primer.

2. Konsumen Primer

Selanjutnya, yang menjadi konsumen primer dari hasil makanan yang dihasilkan produsen hutan yang merupakan tumbuhan adalah hewan-hewan herbivora seperti gajah, kancil, kijang, kerbau, banteng, dan lain sebagainya termasuk serangga.

Para hewan herbivora tersebut mengonsumsi tanaman untuk mendapatkan energi sehingga dapat melangsungkan hidup.

3. Konsumen Sekunder

Pada rantai makanan ekosistem hutan di bagian konsumen sekunder yang menjadi pelaku biasanya adalah hewan-hewan omnivora, yakni mereka dapat memakan tumbuhan atau memakan langsung produsen maupun memakan konsumen primer.

Konsumen sekunder di hutan antara lain kucing hutan, ular, dan juga serangga, serta yang lainnya.

4. Konsumen Tersier

Setelah konsumen sekunder, urutan rantai makanan ekosistem hutan selanjutnya adalah konsumen tersier.

Konsumen tersier dapat dimaknai sebagai predator tingkat atas yang memakan konsumen sekunder, misalnya manusia.

5. Pengurai atau Dekomposer

Urutan terakhir dalam rantai makanan ekosistem hutan adalah pengurai atau dekomposer.

Pengurai atau dekomposer baru memainkan perannya ketika produsen atau pun ketiga konsumen telah mati.

Pengurai atau dekomposer akan menguraikan fisik dari produsen serta konsumen agar dapat digunakan kembali oleh produsen dalam memproduksi makanan atau energi.

Seluruh urutan rantai makanan di atas saling berkaitan, dan meski nampaknya saling memakan namun sebenarnya mereka saling menjaga.

Perlu diingat juga, bahwa urutan rantai makanan di atas tidak selamanya bersifat absolut dengan urutan yang demikian, sebab bisa saja ada proses di dalam rantai makanan yang melompati salah satu pelaku.

Apabila terjadi suatu gangguan pada salah satu urutan rantai makanan maka yang terjadi selanjutnya adalah kerusakan ekosistem dan ancaman kepunahan bagi sebagian spesies yang terlibat di dalam rantai makanan.

Close