Contoh Rantai Makanan Ekosistem Sabana dan Ciri-cirinya dalam Ilmu Biologi

Contoh Rantai Makanan Ekosistem Sabana dan Ciri-cirinya dalam Ilmu Biologi – Terletak di daerah yang memiliki iklim tropis membuat Indonesia memiliki banyak jenis ekosistem. Salah satu jenis ekosistem yang dapat ditemukan di Indonesia adalah ekosistem sabana.

Ekosistem sabana memiliki sejumlah keunikan dan ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan ekosistem lainnya. Salah satu keunikan dan ciri-ciri yang dimiliki ekosistem sabana adalah wilayahnya yang tidak banyak ditumbuhi pepohonan.

Di Indonesia sendiri keberadaan ekosistem sabana ini bisa ditemukan di Taman Nasional Ujung Kulon, Kepulauan Komodo, Taman Nasional Baluran, dan lain-lain. Ekosistem sabana juga mempunyai rantai makanan yang berbeda dengan ekosistem lainnya. Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

A. Pengertian Ekosistem Sabana

Canva/@sergeynovikov

Secara sederhana, ekosistem sabana merupakan suatu keragaman dari suatu komunitas makhluk hidup yang saling memiliki hubungan timbal-balik di kawasan sabana atau padang rumput.

Sementara sabana sendiri dapat diartikan sebagai suatu wilayah yang memiliki kekhasan berupa curah hujannya yang rendah.

Di Indonesia, ekosistem sabana ini dapat ditemukan di beberapa daerah di Jawa, Nusa Tenggara, dan beberapa daerah di Papua.

Kawasan ekosistem sabana ini dapat dikenali dengan mudah karena memiliki penampakan padang rumput yang sangat luas.

Selain itu, kawasan sabana ini jarang ditumbuhi oleh pohon-pohon keras. Beberapa jenis pohon yang mampu bertahan di kawasan sabana ini antara lain adalah palem.

Setiap ekosistem sabana dapat memiliki jenis hewan yang berbeda antara daerah satu dengan daerah lainnya.

Contohnya sabana di daerah Afrika didominasi oleh hewan rusa, macan tutul, gajah, banteng, hingga singa.

Sementara kawasan sabana di Taman Nasional Baluran hewan yang mendominasi antara lain banteng jawa, rusa, merak liar dan beberapa hewan lainnya.

Kemudian, taman nasional komodo yang terdapat di kawasan Nusa Tenggara didominasi oleh rusa, kerbau liar, dan tentunya komodo.

Keberadaan kawasan sabana ini selain menjadi ekosistem alami bagi makhluk hidup juga dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai macam keperluan.

Salah satu manfaat keberadaan savana ini sering dijadikan tempat menggembala ternak. Misalnya warga Flores dan Sumba menjadikan sabana sebagai tempat untuk menggembala beberapa jenis ternak mulai dari sapi, kuda, dan kerbau.

B. Ciri-ciri Sabana

Hutan sabana merupakan kawasan yang mempunyai perpaduan antara iklim subtropis dan iklim tropis.

Curah hujan yang dimiliki oleh kawasan yang berupa sabana ini memiliki curah hujan sekitar 100 sampai dengan 150 mm/tahun.

Flora yang tumbuh di kawasan sabana merupakan jenis tumbuhan yang memerlukan air dalam jumlah sedikit.

Fauna yang tinggal di kawasan sabana merupakan jenis hewan membutuhkan sedikit air untuk dapat bertahan hidup.

Suhu udara yang ada di sabana cenderung panas sepanjang tahun, sehingga membuat flora dan fauna yang tinggal di kawasan ini memiliki kemampuan beradaptasi dengan suhu ekstrim.

Wilayah sabana dapat mengalami perubahan di setiap musim, misalnya akan berubah menjadi hutan hijau saat musim hujan, sebaliknya dapat berubah menjadi gurun saat musim kemarau.

Jenis flora yang mendominasi kawasan sabana adalah rumput-rumputan.

Kawasan sabana seringkali memiliki iklim yang bertolak belakang. Misalnya, saat musim kemarau curah hujannya akan sangat sedikit, sebaliknya saat musim penghujan curah hujannya akan menjadi yang paling tinggi.

Kawasan sabana kebanyakan memiliki daya serap air yang baik. Hal ini menjadikan daerah sabana sangat jarang terjadi banjir karena air hujan akan selalu terserap ke dalam tanah.

C. Jenis-jenis Sabana

Berdasarkan jenis tumbuhan yang hidup di dalam kawasan sabana dapat membagi sabana menjadi beberapa jenis. Berikut ini adalah jenis-jenis sabana berdasarkan jenis vegetasinya.

Hutan Sabana Murni

Hutan sabana murni merupakan suatu kawasan yang di dalamnya hanya terdapat satu jenis vegetasi penyusun.

Hutan Sabana Campuran

Hutan sabana campuran merupakan suatu kawasan yang memiliki vegetasi penyusun beragam.

Hutan Sabana Tipe Semi Seasonal

Hutan sabana yang sangat dipengaruhi oleh iklim dan sangat berhubungan dengan kondisi air.

Hutan Sabana Tipe Seasonal

Hutan sabana yang mempunyai iklim jelas dan memiliki hubungan dengan banyaknya tumbuhan yang ada di suatu wilayah.

Hutan Sabana Tipe Hypersonal

Hutan sabana jenis ini memiliki dapat mempunyai curah hujan yang tinggi, atau sebaliknya sangat kering di sepanjang tahunnya.

D. Manfaat Ekosistem Sabana

  • Kawasan sabana merupakan salah satu tempat yang paling baik untuk menyimpan cadangan air tanah.
  • Turut menjaga keseimbangan alam.
  • Kelestarian ekosistem sabana dapat mencegah terjadinya bencana alam.
  • Menjadi tempat menyediakan sumber makanan bagi beberapa jenis fauna.
  • Dapat dimanfaatkan sebagai tempat wisata alam.
  • Sebagai tempat penelitian.
  • Dapat dimanfaatkan sebagai tempat konservasi bagi beberapa jenis flora dan fauna langka.

E. Unsur-unsur Komponen Ekosistem Sabana

Secara umum komponen ekosistem sabana dapat dibedakan menjadi dua yakni komponen biotik dan komponen abiotik.

Komponen Biotik

Secara sederhana komponen biotik dapat diartikan sebagai suatu organisme hidup atau makhluk hidup yang tinggal di suatu kawasan dalam kurun waktu tertentu.

Produsen

Komponen kelompok produsen dalam ekosistem sabana terdiri dari rumput yang memiliki kemampuan bertahan hidup di daerah yang kering dan memiliki ukuran yang lebih tinggi dibanding rumput kebanyakan.

Rumput yang memiliki kemampuan untuk hidup dan beradaptasi di kawasan sabana ini contohnya adalah rumput guinea dan rumput kangaroo.

Konsumen Pertama

Komponen selanjutnya yang menjadi penghuni kawasan padang rumput merupakan binatang herbivora yang menjadi pemangsa langsung dari produsen.

Jenis fauna yang tergolong konsumen pertama ini tidak hanya berupa mamalia, tetapi dapat berupa serangga.

Contoh fauna yang termasuk dalam konsumen pertama ini antara lain belalang, ulat, kerbau, kijang, dan lain-lain.

Konsumen Kedua

Komponen selanjutnya yang menjadi penghuni kawasan padang rumput adalah binatang karnivora atau omnivora.

Kelompok ini memiliki tugas untuk menyeimbangkan keberadaan konsumen pertama sehingga populasi produsen di ekosistem sabana dapat terjaga. Contoh dari kelompok ini adalah singa, macan tutul, ular, elang, dan lain-lain.

Pengurai

Komponen selanjutnya yang bisa ditemukan di kawasan ekosistem sabana adalah pengurai. Keberadaan pengurai di alam sangat penting.

Hal ini dikarenakan dengan keberadaan pengurai ini bisa dengan cepat menguraikan sisa binatang yang mati menjadi unsur-unsur yang diperlukan agar produsen dapat berkembang. Anggota dari komponen ini adalah bakteri pengurai

Komponen Abiotik Ekosistem Sabana

Komponen abiotik merupakan unsur yang menjadi penyusun lingkungan hidup yang komponennya berisi dari unsur atau benda mati yang dapat berpengaruh secara langsung terhadap kelangsungan hidup dari makhluk hidup itu sendiri. Misalnya kelembaban udara, air, angin, suhu, tanah, dsb

F. Contoh Rantai Makanan di Ekosistem Sabana

  • Cahaya matahari → rumput → kijang → singa → pengurai.
  • Cahaya matahari → rumput → belalang → burung kecil → elang → pengurai.
  • Cahaya matahari → rumput → mamalia kecil → ular → elang → pengurai.
  • Cahaya matahari → rumput → rusa → komodo → pengurai.
  • Cahaya matahari → rumput → burung kecil → elang → pengurai.
  • Cahaya matahari → rumput → kelinci → ular → elang → pengurai.
  • Cahaya matahari → rumput → belalang → burung pemakan serangga → ular → elang → pengurai
  • Cahaya matahari → rumput → belalang → ular → garangan → pengurai.
  • Cahaya matahari → rumput → kijang → macan tutul → pengurai.
  • Cahaya matahari → rumput → kijang → buaya → pengurai.
  • Cahaya matahari → rumput → kambing liar → macan tutul → pengurai
  • Cahaya matahari → rumput → kelinci → elang → pengurai.
  • Cahaya matahari → rumput → babi liar → komodo → pengurai.
  • Cahaya matahari → rumput → burung pemakan biji → garangan → pengurai.
  • Cahaya matahari → rumput → zebra → singa → pengurai.
  • Cahaya matahari → rumput → kerbau → serigala → pengurai.
  • Cahaya matahari → rumput → tikus → ular kecil → ular besar → pengurai.
  • Cahaya matahari → rumput → kelinci → serigala → pengurai.

Demikian informasi yang dapat Mamikos berikan mengenai rantai makanan ekosistem sabana yang sudah dilengkapi dengan ciri-cirinya dalam ilmu biologi. Semoga artikel ini bermanfaat.

FAQ

Apa yang dimaksud dengan sabana?

Secara sederhana sabana dapat diartikan sebagai suatu wilayah yang berupa padang rumput luas dengan beberapa pohon berbatang keras yang tidak begitu rapat.

Sabana di Indonesia ada di mana saja?

Wilayah Sabana di Indonesia kebanyakan ditemukan di pulau Jawa dan Nusa Tenggara. Biasanya sabana ini dapat ditemukan di daerah yang agak kering.

Apa istilah lain dari sabana?

Sabana memiliki sebutan lain padang rumput. Banyak ilmuwan yang mengatakan bahwa sabana merupakan ekosistem paling besar di dunia.

Apakah sabana termasuk ekosistem darat?

Ya, sabana termasuk ekosistem darat karena sabana berada di daratan dengan iklim tropis dengan curah hujan yang lebih rendah dibanding dengan hutan tropis.

Apa arti penting bioma dalam ekosistem sabana?

Keberadaan sabana dapat menjaga keseimbangan lingkungan sabana karena dia mampu menjadi hutan atau gurun pada saat terjadi perubahan pola hujan di suatu sabana.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta