Contoh Ringkasan dan Cara membuat Ringkasan yang Baik dan Benar

Contoh Ringkasan dan Cara membuat Ringkasan yang Baik dan Benar – Pada dasarnya, ringkasan bisa diartikan sebagai penyajian dari bentuk karangan panjang ke dalam bentuk yang lebih singkat.

Ringkasan merupakan alih bahasa dari kata summary yang hanya berisi pokok-pokok pentingnya saja. 

Oleh karena itu, contoh ringkasan bisa sangat bermacam-macam. Ringkasan disebut juga sinopsis.

Berbagai jenis karangan dengan uraian yang panjang bisa dibuat ringkasan dengan tetap mempertahankan isi dari tulisan aslinya.

Untuk lebih memahaminya, berikut ini adalah ulasan mengenai contoh ringkasan dan cara membuat ringkasan yang baik dan benar.

Apa Itu Ringkasan?

https://www.freepik.com/author/ijeab

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, ringkasan bisa diartikan sebagai bentuk singkat dari sebuah karangan panjang yang tetap mempertahankan isinya dengan pokok-pokok pentingnya saja. 

Ringkasan dibuat dengan tujuan untuk membantu pembaca mengetahui isi dari suatu karangan.

Dengan adanya ringkasan, maka seseorang akan didorong untuk membaca sumber bacaan aslinya secara menyeluruh. 

Ringkasan sendiri bisa dibedakan menjadi beberapa bentuk seperti berikut beserta contoh-contoh ringkasan di dalamnya:

1. Abstrak

Abstrak merupakan ringkasan yang disajikan dalam bentuk yang sesingkat-singkatnya mengenai segala hal atau pokok yang akan dibahas. 

Adapun contoh ringkasan abstrak penelitian adalah sebagai berikut:

Penggunaan Dialek Batak pada Mahasiswa Asal Medan di Yogyakarta

Dialek bahasa Batak berbeda dari daerah lainnya dan memiliki ciri khas serta keunikan tersendiri. 

Penggunaan dialek Batak rupanya tetap digunakan oleh para mahasiswa yang kuliah di Yogyakarta.  Para mahasiswa mencoba mempertahankan budaya dan bahasa asli.

Asimilasi budaya dan bahasa juga ditemukan pada penggunaan dialek Bahasa Batak.  Hal ini dikarenakan ruang lingkup pergaulan serta penyerapan yang sangat cepat. 

Penelitian ini mencoba untuk menemukan perubahan dialek Batak pada mahasiswa asal Medan di Yogyakarta.

Kata kunci:  Dialek Batak Medan, asimilasi budaya, perubahan dialek.

2. Sinopsis

Ringkasan dalam bentuk sinopsis bisa dilakukan pada jenis karangan fiksi maupun non fiksi, bentuk ringkasan ini diharapkan bisa memotivasi orang lain untuk membaca karangan secara utuh.

Berikut ini adalah contoh ringkasan sinopsis:

Para Priyayi

Novel ini mengisahkan tentang Soedarsono, anak dari keluarga buruh tani yang keluarga dan kerabatnya mendorong untuk membangun dinasti keluarga priyayi.

Berkat dorongan seorang asisten Wedana, ia pun bersekolah dan menjadi guru desa.

Dari sinilah ia masuk elite birokrasi sebagai seorang priyayi pengreh praja. Sementara ketiga anaknya tumbuh sebagai perwira PETA dan istri Wedana. Cita-cita keluarganya pun berhasil.  

Apakah hal ini benar? Lalu apa sebenarnya yang dimaksud “priyayi”? Apakah status sosial?  Ataukah pandangan dunia dari kelas menengah elite birokrasi? Sekedar gaya hidup ataukah semuanya?  

3. Kesimpulan

Bentuk ringkasan ini mengungkapkan gagasan utama dari suatu uraian dengan memberikan penekanan pada ide pokok serta penyelesaian masalahnya. 

Berikut ini adalah contoh dari kesimpulan suatu makalah penelitian:

Berdasarkan data dan tujuan yang telah dikumpulkan dari penjualan produk Promag, maka didapatkan kesimpulan seperti berikut:

PT. Kalbe Farma merupakan perusahaan yang bergerak di bidang farmasi dengan produk kesehatan dan nutrisi yang terintegrasi dan inovatif dengan strategi pemasaran, distribusi, pengembangan merk, keahlian riset untuk meningkatkan kesehatan yang lebih baik.

Ada tiga strategi yang telah dikembangkan oleh PT. Kalbe Farma, yaitu trading based, marketing based serta kerjasama dalam bentuk joint venture bersama perusahaan farmasi bertaraf global.

Kegiatan utama marketing mix untuk produk Promag oleh Kalbe Farma terdiri dari 4 variabel, yaitu produk, harga, promosi serta saluran distribusi.

Berdasarkan pengertian dan bentuk ringkasan dan contoh ringkasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sebuah ringkasan memiliki ciri-ciri seperti berikut:

  • Kerangka dasarnya harus jelas.
  • Isinya tidak menghilangkan inti dari karangan asli.
  • Mempertahankan urutan gagasan yang membangun karangan.
  • Gagasan yang dipangkas harus terperinci.
  • Kalimatnya pendek-pendek dan senada dengan yang ada karangan asli.

Dengan adanya ringkasan, maka hal itu akan memberikan manfaat yaitu:

  • Memudahkan pembaca untuk mengetahui isi pokok suatu bacaan, karena di dalam ringkasan hanya menuliskan pokok pembahasannya saja.
  • Memudahkan untuk mengingat materi, karena materi pokok pembahasan di dalam ringkasan terlihat jelas dan tidak sebanyak yang ada di naskah aslinya.  Jika materi pokok sudah dipahami, maka akan lebih mudah untuk menjabarkannya sendiri.
  • Membantu untuk memahami teks bacaan, karena formatnya lebih ringkas dan hanya memuat yang penting-penting saja.
  • Melatih kreativitas, karena dalam meringkas suatu naskah penulis harus bisa memahami apa inti dari pembahasan tersebut.  Dengan begitu, maka ringkasan dibuat dalam bentuk yang singkat agar mudah untuk diingat.

Bagaimana Cara Membuat Ringkasan yang Baik dan Benar?

Setelah mengetahui pengertian, contoh ringkasan, dan bentuk serta ciri-ciri ringkasan, maka penting juga untuk mengetahui bagaimana cara membuat ringkasan yang baik dan benar. 

Sebelumnya perlu dipahami, bahwa ringkasan bisa dibuat dalam bentuk uraian (paragraf) dan juga skema (bagan).

Adapun yang menjadi acuan dalam membuat ringkasan adalah seperti berikut ini:

1. Membaca Naskah Asli yang Akan Diringkas

Untuk bisa membuat ringkasan, maka langkah awal yang harus dilakukan adalah membaca naskah aslinya satu, dua kali atau bahkan berulang kali sampai diketahui kesan umum mengenai isi bacaan secara menyeluruh, termasuk maksud dan sudut pandang pengarangnya.

Untuk memudahkan penulis dalam membuat ringkasan, maka penulis bisa mengacu pada judul dan daftar isi karangan tersebut. 

Perincian dalam daftar isi memiliki kaitan yang erat dengan judul sebuah karangan, demikian juga paragraf-paragraf di dalam karangan tersebut.

2. Mencatat Gagasan Utamanya

Jika sudah mengetahui kesan umum serta maksud dan sudut pandang pengarang, maka perlu juga untuk memperdalam dan memahami karangan tersebut, bagian per bagian serta mencatat gagasan penting yang tersirat di dalamnya.

Tujuan dari pencatatan tersebut adalah:

  • Melakukan pengamatan agar mudah dalam meneliti apakah pokok-pokok yang telah dicatat tersebut penting atau tidak.
  • Catatan yang dibuat dijadikan sebagai acuan untuk pengolahan selanjutnya, sehingga bisa menulis kembali berdasarkan pokok-pokok yang telah dicatat sebelumnya.

Dalam melakukan pencatatan gagasan utama, maka yang dijadikan dasar adalah judul dan daftar isi serta judul bab dan sub bab, termasuk juga alinea.

Bahkan jika perlu, dicatat pula gagasan bawahan alinea yang benar-benar esensial dan memperjelas gagasan utamanya.

Pada langkah ini gagasan utama diambil dari rangkaian alinea yang terdapat dalam alinea utama, sedangkan alinea tambahan lainnya bisa diabaikan atau dirangkai menjadi satu kalimat sesuai dengan inti pembahasan.

3. Mengadakan Reproduksi

Melalui kesan umum serta pencatatan dari kedua cara sebelumnya, maka pembuatan ringkasan bisa segera dimulai.

Dalam membuat ringkasan, urutan isinya harus disesuaikan dengan naskah asli dan menggunakan bahasa pengarang.

Jika di dalamnya masih terdapat gagasan yang dianggap kabur, maka penulis bisa kembali melihat isi naskah aslinya. 

Dalam mengadakan reproduksi ini penulis belum tentu melakukannya dengan baik, oleh karena itu perlu memperhatikan hal-hal berikut ini:

  • Sebaiknya dalam menyusun ringkasan menggunakan kalimat tunggal daripada kalimat majemuk.  Karena kalimat majemuk akan menunjukkan dua gagasan atau lebih yang sifatnya paralel.  Jika ada kalimat majemuk, maka sebaiknya dijadikan kalimat tunggal.
  • Ringkaslah kalimat dalam karangan menjadi frase dan frase menjadi kata, demikian pula jika rangkaian gagasannya panjang maka bisa diganti dengan gagasan pokok saja.
  • Besarnya ringkasan yang dibuat akan tergantung jumlah alinea dan topik utama yang akan dimasukkan dalam ringkasan tersebut.  Alinea yang di dalamnya terdapat ilustrasi, deskripsi atau contoh bisa dihilangkan, kecuali jika dianggap penting.

Selain itu, semua alinea yang dipertahankan karena dianggap penting harus dipersingkat dan bisa digeneralisasi.

  • Jika memungkinkan sebaiknya semua keterangan atau kata sifat dihilangkan saja, meskipun kata sifat atau keterangan tetap dipertahankan untuk menjelaskan gagasan umum yang tersirat di dalam rangkaian keterangan yang ada di naskah.
  • Semua gagasan asli dan urutan di dalam naskah karangan harus dipertahankan, yaitu yang sebelumnya sudah dicatat dari naskah asli.  Itulah yang harus dirumuskan kembali dalam sebuah kalimat ringkasan yang dibuat penulis.
  • Agar lebih mudah membedakan rangkuman dengan ringkasan karangan (bahasa tidak langsung) dan pidato (bahasa langsung) dengan sudut pandang orang pertama tunggal atau jamak, maka ringkasan pidato ditulis dengan sudut pandang orang ketiga.
  • Dalam membuat ringkasan maka akan ditentukan panjangnya, oleh karena itu penulis harus menyesuaikan seperti yang diminta.  Jika misalnya diminta menulis ringkasan seperseratus dari karangan asli, maka harus melakukannya sesuai permintaan.

Contoh Ringkasan Singkat

Untuk lebih memahami pengertian ringkasan, berikut ini adalah contoh-contoh ringkasan pendek yang perlu diperhatikan:

Uraian:

Pada dasarnya, batuk bukanlah penyakit refleks, karena mengalami rangsangan seperti udara yang berpolusi, asap rokok, asap pabrik, asap kendaraan, bau-bauan dan gas yang merangsang atau kekurangan udara.

Batuk juga bisa terjadi karena saluran pernafasan atau paru-paru mengalami infeksi akibat adanya kuman atau virus tertentu. 

Selain itu, udara yang cenderung dingin dan lembab bisa juga menyebabkan seseorang menjadi batuk atau bersin.

Adapun obat batuk yang beredar di pasaran bebas pada umumnya terdiri dari obat atau campuran obat yang bisa mengeluarkan lendir atau dahak sehingga membuat saluran pernafasan bersih dari gangguan penyebab batuk, obat jenis ini dikenal sebagai ekspektoran.

Contoh ringkasan singkat dari bacaan tersebut adalah:

Penyakit batuk disebabkan rangsangan udara yang berpolusi, asap rokok, asap pabrik, asap kendaraan, gas yang merangsang, kekurangan udara atau infeksi kuman sehingga harus diobati dengan ekspektoran.

Batuk terjadi karena asap kendaraan, asap pabrik, asap rokok dan udara yang berpolusi sehingga menimbulkan infeksi pada saluran pernafasan. 

Untuk mengobati batuk maka bisa membeli obat batuk ekspektoran yang dijual bebas di pasaran.

Batuk disebabkan oleh polusi udara seperti asap pabrik dan asap kendaraan, asap rokok, serta bau-bauan, gas yang merangsang dan kekurangan udara. 

Namun, batuk bisa diobati dengan ekspektoran yang akan mengeluarkan dahak dari saluran pernafasan.

Batuk terjadi akibat adanya rangsangan udara yang berpolusi, infeksi kuman atau virus tertentu di saluran pernafasan serta kondisi udara yang dingin dan lembab. 

Batuk bisa diatasi dengan obat batuk ekspektoran yang dijual bebas di pasaran.

Penutup

Dari contoh-contoh ringkasan tersebut maka bisa memudahkan pembaca untuk memahami isi bacaan tanpa perlu membaca naskah aslinya yang uraiannya lebih panjang.

Setelah mengetahui contoh ringkasan dan cara membuat ringkasan yang baik dan benar, maka kamu bisa menerapkannya saat hendak membuat ringkasan suatu naskah teks. 

Pastikan ringkasan tersebut memuat inti dan pokok pembahasannya, ya!


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta