Contoh Soal Fungsi Surjektif, Injektif, dan Bijektif beserta Perbedaannya dalam Matematika
Apakah kamu sedang mempelajari sifat fungsi yang ada dalam materi Matematika? Simak kumpulan contoh soal fungsi surjektif, injektif, dan bijektif di bawah ini.
Dari contoh soal juga bisa memahami bagaimana penyelesaian yang seharusnya dilakukan.
Simak contoh soal untuk fungsi bijektif yang ada berikut ini beserta jawabannya yang benar.
Diketahui terdapat himpunan A = {-1, 0, 1, 2} dan B = {-1, 0, 1, 8}. Jika terdapat x anggota yang berasal dari himpunan A dan y anggota yang berasal dari himpunan B, di mana y = f(x), maka range yang dimiliki dari fungsi f(x) = x^3 yaitu…
Jawaban:
f(-1) = (-1)^3 = 1
f(0) = (0)^3 = 0

Advertisement
f(1) = (1)^3 = 1
f(2) = (2)^3 = 8
Range atau Rf = {(-1, 1), (0, 0), (1, 1), (2, 8)}
Penutup
Nah, itu tadi merupakan kumpulan dari beberapa contoh soal fungsi surjektif, injektif, dan bijektif yang bisa kamu jadikan sebagai bahan dalam belajar. Sudah lengkap pula dengan jawaban benar dari setiap contoh soal yang diberikan tersebut.
Tidak hanya hadir dengan fungsi surjektif, injektif, dan bijektif, tetapi masih ada banyak materi Matematika lainnya yang perlu dikuasai dengan baik. Kamu dapat mencari tahu materi maupun contoh soal Matematika lengkap dan terbaru melalui situs blog Mamikos.
FAQ
Contoh fungsi surjektif yaitu misalnya domain A = {a, b, c, d}, B = {1, 2, 3}. Maka, pasangan terurut yaitu f:{(a,1), (b,2), (c,2), (d,3)}.
Fungsi injektif apabila terdapat anggota yang berbeda pada domain B memiliki pasangan atau kawan yang berbeda dengan yang ada di A. Anggota yang berbeda di A tidak boleh untuk memiliki pasangan yang sama di B. Contohnya f = {(1,a)(2,b)(3,c)(4,d)}.
Cara mengetahui sebuah fungsi untuk injektif yaitu bisa dengan melihat kardinalitas kodomain harus memiliki angka yang lebih besar atau sama dengan kardinalitas domain. Untuk fungsi surjektif dengan melihat ukuran kodomain harus lebih kecil atau sama dengan ukuran dari domain. Sementara fungsi bijektif yaitu ukuran kodomain harus sama dengan ukuran dari domain.
Sebuah fungsi dapat dikatakan sebagai bijektif saat sebuah fungsi f: A → B memenuhi sifat injektif atau fungsi satu-satu serta fungsi dugaan atau ke fungsi. Tiap elemen “b” dalam kodomain B, ada satu elemen “a” pada domain A.
Fungsi surjektif dapat dibalik apabila sebuah fungsi sifatnya injeksi dan surjektif.