Contoh Penerapan Stoikiometri dalam Kehidupan Sehari-hari dan Penjelasannya

Tahukah kamu bahwa aktivitas yang sering kita lakukan sehari-hari merupakan contoh stoikiometri? Apa saja contohnya?

20 September 2024 Lintang Filia

Berbagai Contoh Stoikiometri di Kehidupan Sehari-hari

Contoh penerapan stoikiometri dalam kehidupan sehari-hari dapat ditemukan dalam berbagai proses kimia yang kita alami atau lakukan sehari-hari.

Seperti apa sih contoh-contohnya? Berikut beberapa contoh stoikiometri yang bisa ditemukan dalam aktivitas harian:

1. Pembakaran Bahan Bakar 

Ketika kita menyalakan kendaraan bermotor, proses pembakaran bahan bakar di mesin menggunakan prinsip stoikiometri. Pada pembakaran sempurna, bahan bakar seperti bensin bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida (CO₂) dan air (H₂O).

Dalam reaksi ini, jumlah molekul bahan bakar dan oksigen harus sesuai dengan perbandingan tertentu agar pembakaran berjalan efisien.

2. Memasak dengan Baking Soda 

Saat membuat kue dengan baking soda (natrium bikarbonat), reaksi antara baking soda dan bahan asam dalam adonan menghasilkan gas karbon dioksida yang membuat kue mengembang. Jumlah baking soda yang digunakan harus tepat untuk menghasilkan jumlah gas yang sesuai.

3. Fotosintesis pada Tanaman 

Proses fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan juga merupakan contoh stoikiometri. Pada fotosintesis, karbon dioksida (CO₂) dan air (H₂O) direaksikan dengan bantuan sinar matahari untuk menghasilkan glukosa dan oksigen.

4. Proses Pencernaan Makanan 

Saat kita mengonsumsi makanan, tubuh kita memecah karbohidrat menjadi glukosa yang kemudian digunakan sebagai sumber energi.

Proses ini mengikuti prinsip stoikiometri, di mana sejumlah molekul glukosa direaksikan dengan oksigen dalam tubuh untuk menghasilkan energi, karbon dioksida, dan air.

5. Produksi Sabun 

Pembuatan sabun melibatkan reaksi kimia antara lemak dan basa. Dalam proses ini, perbandingan antara lemak dan basa harus tepat untuk menghasilkan sabun yang berkualitas.

Jika terlalu banyak basa, sabun bisa menjadi terlalu keras, sementara jika terlalu sedikit, sabun tidak akan terbentuk dengan baik.

6. Penggunaan Pemutih Pakaian 

Saat menggunakan pemutih pakaian, terdapat reaksi kimia antara zat aktif dalam pemutih dengan noda atau zat organik di pakaian. Jumlah pemutih yang digunakan harus sesuai agar noda dapat terurai dengan baik tanpa merusak serat kain dan contoh stoikiometri.

7. Produksi Minuman Berkarbonasi 

Dalam pembuatan minuman berkarbonasi, karbon dioksida (CO₂) dilarutkan ke dalam air di bawah tekanan. Jumlah karbon dioksida yang dilarutkan mengikuti prinsip stoikiometri untuk memastikan bahwa minuman memiliki rasa yang tepat dan cukup berkarbonasi.

Jika terlalu banyak CO₂, minuman bisa menjadi terlalu asam, dan jika terlalu sedikit, rasanya kurang segar.

Close