10 Contoh Teater Kontemporer dan Penjelasannya yang ada di Indonesia
Teater di Indonesia terus berkembang, dan melahirkan berbagai model teater kontemporer. Berikut ini penjelasan selengkapnya.
5. Teater Gerak Kontemporer
Pantomim selalu menjadi contoh dalam jenis teater gerak, tapi itu bersumberkan dari budaya Barat.
Namun, bagaimana dengan teater kontemporer berjenis gerak yang disajikan di Indonesia?
Teater kontemporer memiliki perpaduan antara tradisional dan modern. Kamu dapat menyaksikan salah satu contoh yang masih tetap dapat disaksikan hingga saat ini yaitu Tari Kecak yang ada di Uluwatu, Bali.
Ciri khas yang terdapat dalam teater gerak ini adalah minimnya dialog, atau bahkan tidak ada dialog sama sekali di antara tokohnya. Hanya menonjolkan ekspresi dan juga gerak yang mewakili setiap runtutan cerita.
Contoh teater kontemporer gerak dalam Tari Kecak Uluwatu, Bali yaitu menampilkan sekelompok pria dewasa yang membentuk lingkaran untuk menarikan Tari Kecak. Sementara, aktor di dalam cerita mengisahkan antara Rama dan Shinta.
Tokoh protagonis dan antagonis pun tersedia secara lengkap tanpa adanya percakapan.
Mereka berlenggak-lenggok memainkan sesuai karakternya masing-masing. Musik yang tercipta pun dari mulut penari Kecak.

Advertisement
Contoh Teater Kontemporer Berdasarkan Fungsinya
Jika kamu hanya mengetahui fungsi dari teater hanyalah untuk hiburan semata, maka coba simak 5 fungsi dari teater kontemporer berikut ini.
Lengkap beserta contohnya agar lebih mudah untuk memahami seni pertunjukan yang memiliki perpaduan tradisional dan modern.
1. Teater Kontemporer Sebagai Upacara atau Ritual
Pertunjukan yang memberikan penjelasan, penghayatan, dan pengukuhan nilai-nilai agama juga menjadi fungsi teater kontemporer. T
erkesan tradisional dan etnik, inilah sajian budaya keagamaan yang ada di Indonesia.
Contoh teater kontemporer sebagai upacara atau ritual keagamaan adalah Tari Kecak. Tarian ini pada awalnya ditujukan untuk memberikan persembahan, tapi dengan seiringnya waktu menjadi sebuah pertunjukan.
Bahkan, peminatnya bukan hanya dari penganut Agama Hindu saja, karena disajikan seni drama di dalamnya yang mengisahkan antara Rama dan Shinta. Namun, tetap ada ritual keagamaan di dalamnya yang syarat akan makna.
Oleh karena itu, Tari Kecak selalu ditampilkan di tempat terbuka dan di sore hari menjelang malam untuk mendapatkan kekhusyukan dalam menjalani ritual keagamaan yang kini mendapatkan sentuhan pertunjukan drama.
2. Teater Kontemporer Sebagai Seni atau Estetik
Teater kontemporer hadir dengan fungsinya sebagai wadah untuk menikmati hasil dari seni atau estetik yang muncul dari perasaan manusia atau masyarakat.
Di dalamnya bisa saja tertuang rasa senang, sedih, kecewa, marah, dan lain sebagainya.
Hal ini yang menyebabkan munculnya banyak unsur seni di dalam teater kontemporer.
Kamu dapat mengetahuinya dari berbagai jenis teater yang telah dibahas. Misalnya, teater musikal yang melibatkan dialog, musik, tari, dan nyanyian.
Uniknya dari teater kontemporer ini, tidak memerlukan panggung megah, karena sasarannya biasanya adalah penikmat karya sastra. Meski tidak dipungkiri terbuka juga untuk masyarakat umum menyaksikan teatrikal tersebut.