Contoh Teks Anekdot beserta Abstraksi, Orientasi, Krisis, Reaksi, dan Koda

Contoh Teks Anekdot beserta Abstraksi, Orientasi, Krisis, Reaksi, dan Koda— Dengan menggunakan narasi anekdot, seorang penulis dapat mengkomunikasikan pesan, pandangan sosial, dan pengalaman lucu.

Untuk membuat sebuah teks anekdot yang berkesan, kita perlu memahami strukturnya dengan baik.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi contoh teks anekdot beserta unsur-unsur penting yang membentuknya, yaitu abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda.

Apa itu Teks Anekdot?

Freepik.com/@Freepik

KBBI mengidentifikasi teks anekdot sebagai narasi singkat yang menggambarkan suatu peristiwa dalam kehidupan sehari-hari dengan unsur humor atau kejadian lucu.

Sedangkan menurut para ahli teks anekdot adalah jenis karya tulis yang berfokus pada cerita nyata yang memiliki unsur-unsur humor atau kejadian lucu.

Biasanya, anekdot mengandung unsur-unsur seperti penggambaran karakter, konflik, titik krisis, reaksi, dan penyelesaian, tetapi disajikan dengan gaya yang menghibur dan menggelitik.

Tujuan utamanya adalah menghibur audiens sambil mungkin juga mengantarkan pesan atau pelajaran yang lebih mendalam melalui humor atau cerita pendek tersebut.

Anekdot sering digunakan dalam berbagai konteks, termasuk pidato humor, koleksi cerita lucu, atau bahkan dalam pembelajaran moral atau etika dengan cara yang menghibur.

Unsur Penting Teks Anekdot

Sebelum mengamati contoh teks anekdot beserta abstraksi, ada baiknya kita pelajari dulu unsur-unsur penting dalam teks anekdot berikut.

Dalam sebuah teks anekdot, beberapa unsur penting yang sering ditemukan adalah abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda.

Hal-hal itu merupakan unsur-unsur yang membantu mengembangkan cerita atau peristiwa dalam teks anekdot.

1. Abstraksi

Abstraksi berfungsi menaik perhatian juga memberi ringkasan atau pengantar singkat suatu teks anekdot.

Biasanya, ini berisi kalimat atau paragraf pendek yang memperkenalkan ide atau tema dasar dari anekdot tersebut.

Abstraksi bertujuan untuk membuat orang tertarik untuk terus membaca atau mendengarkan.

2. Orientasi

Orientasi adalah bagian dari teks anekdot yang memberikan latar belakang atau pengaturan untuk cerita.

Di bagian ini akan menjelaskan siapa tokoh-tokoh utama dalam cerita, di mana dan kapan peristiwa terjadi, dan situasi awal yang ada sebelum krisis atau peristiwa utama terjadi.

3. Krisis

Sebelum mengamati contoh teks anekdot beserta abstraksi, ada baiknya kita pelajari dulu unsur-unsur penting dalam teks anekdot berikut.

Krisis adalah inti dari cerita anekdot. Ini adalah momen kunci di mana konflik utama atau peristiwa penting terjadi.

Krisis seringkali menciptakan ketegangan atau ketidakpastian dalam cerita, dan ini adalah bagian yang paling menarik untuk diikuti.

4. Reaksi

Reaksi adalah bagian yang menggambarkan bagaimana tokoh-tokoh dalam cerita menghadapi atau merespons krisis.

Bagian ini mencakup tindakan, perasaan, atau pikiran mereka dalam menghadapi situasi yang sulit. Reaksi juga dapat memberikan wawasan tentang karakter tokoh-tokoh tersebut.

5. Koda

Bagian ini merupakan penutup teks anekdot. Tahapan ini akan merinci akibat dari peristiwa yang terjadi atau menyimpulkan cerita dengan cara tertentu.

Koda dapat mengungkapkan pelajaran atau pesan yang diambil dari cerita atau bisa juga berfungsi untuk mengakhiri cerita dengan cara yang memuaskan.

Contoh Teks Anekdot beserta Abstraksi 1

Abstraksi

Di sebuah pom bensin terjadi antrean panjang mobil hendak membeli bahan bakar. Namun, tiba-tiba ada pengendara mobil mewah yang menyerobot.

Orientasi

Penyerobot antrean itu bernama Hartawan. Dia adalah seorang pengusaha start up sukses yang merasa sudah memiliki segalanya.

Tapi sayang sekali, hartanya yang melimpah berbanding terbalik dengan tata kramanya yang buruk.

“Mas, ayo isi tangka mobil saya. Sampai penuh ya!” perintah pria itu pada petugas.

Petugas pom bensin merasa keheranan sebab Hartawan malah menyerobot antrean, padahal sebelum kedatangannya sudah banyak mobil yang mengantre.

Krisis

Semua orang termasuk orang-orang lain yang sudah tertib mengantre mulai protes. “Antre, Mas! Kalau datang belakangan ya tunggu sampai yang depan diisi dulu!”

Hartawan tetap bergeming. Dia tetap bersikeras karena akan mengisi lebih banyak dari pembeli lain, dia layak diprioritaskan.

“Mas, pokoknya aku duluan ya! Aku belinya penuh,” tegas Hartawan pada petugas pom bensin.

Reaksi

Namun, petugas pompa bensin itu hanya tersenyum dan tetap tenang. Dia berkata, “Maaf Mas, tapi aturan mengantre berlaku untuk semua pelanggan.”

“Kami harus adil kepada semua orang. Jika tidak ada antrean, semua orang akan merasa diuntungkan,” petugas itu menolak sopan.

Hartawan merasa kesal, tapi pengantre lain merasa lega karena haknya tidak diserobot.

Koda

Hartawan pun tancap gas, tidak jadi mengisi bahan bakar di pom bensin itu lantaran dihadiahi sorakan pengantre lain, “Huuuu… sayang. Kaya sih kaya, tapi attitude-nya nol!”

Contoh Teks Anekdot beserta Abstraksi 2

Abstraksi

Pada suatu acara arisan, Heni hendak menagih utang Berta yang sudah 6 bulan tidak pernah ada kabarnya setiap ditagih secara pribadi.

Orientasi

Melihat Berta yang pura-pura tidak melihatnya, Heni merasa kesal padahal Berta janji akan bayar utang saat mereka arisan RT.

Heni pun menyindir, “Wah, Bu Berta kemarin saya lihat mobil barunya dipakai wisata ke Malang ya, Bu?”

Berta tersenyum sambil mengibaskan tangannya yang penuh gelang emas. “Iya, Bu. Ibu sama keluarga kapan liburan? Ayo Bu, mumpung anak-anak lagi libur sekolahnya.”

Krisis

Heni pura-pura kecewa. “Duh, gimana saya bisa liburan, Bu. Uang aja nggak ada.”

Ibu Broto ikut menimpali, “Loh, suami ibu kan Manajer, masa sih nggak ada uang?”

Heni melirik Berta sarkastis. “Iya Bu, soalnya uang saya dipinjam orang. Janjinya tiga bulan udah balik, tapi ternyata udah sampai enam bulan tiap ditagih banyak alasan.”

“Biasalah itu, Bu. Zaman sekarang makanya jangan terlalu baik,” komentar Ibu Broto.

“Saya tuh nggak habis pikir, kalau ditagih banyak banget alasannya. Giliran beli mobil sama liburan ke Malang tetep lancar. Jadi, uang saya dipakai buat nutupin gaya hidupnya?”

Reaksi

Orang-orang di arisan RT pun mulai berkasak-kusuk dan menatap Bu Berta dengan tatapan sinis.

Koda

Bu Berta pun segera menghampiri Bu Heni. “Maaf Bu, bakal segera saya bayar seminggu lagi.”

Bu Berta pun segera pulang, malu karena ditagih utang di depan para tetangganya.

Contoh Teks Anekdot beserta Abstraksi 3

Abstraksi

Di sebuah kota kecil, ada dua karyawanyang sangat berbeda dalam hal integritas dan gaya hidup.

Salah satunya adalah pegawai jujur yang hidup sederhana, sedangkan yang lainnya adalah karyawan kaya yang terlibat dalam praktik korupsi.

Orientasi

“Pagi Pak Wahyudi. Masih aja pakai motor butut ke kantor?” Pak Wiryo baru datang.

Pak Wahyudi hanya tersenyum, meski nada Pak Wiryo seakan mengejek, tapi Pak Wahyudi tidak pernah ambil pusing.

“Alhamdulillah Pak, motor itu banyak kenangannya. Sayang kalau pensiun sekarang,” jawab Pak Wakhyudi.

“Nggak tertarik bawa mobil Pak ke kantor? Biar nggak kepanasan atau kehujanan di jalan,” ujar Pak Wiryo sinis.

Pak Wahyudi hanya tersenyum.

Krisis

Saat masuk ke kantor, sudah ada dua petugas polisi yang menyambut. Pak Wahyudi tidak merasa takut atau gentar karena merasa tidak pernah melawan hukum.

Hal berbeda terlihat pada raut gelisah Pak Wiryo yang semakin pucat dan keringatnya mulai bercucuran.

“Selamat pagi, dengan Pak Wiryo?” tanya petugas itu pada Pak Wiryo.

Reaksi

“I… iya, Pak,” jawab Pak Wiryo gugup

“Bapak kami tahan karena sudah menggelapkan dana perusahaan.” Kedua petugas itu pun menggelandang Pak Wiyo setelah memperlihatkan surat perintah penangkapannya.

“P-pak, bukan saya, Pak.”

“Silakan untuk kami interogasi lebih lanjut.”

Koda

Seorang karyawan bernama Tyas menghampiri Pak Wahyudi.

“Syukurlah Pak karena kita tidak silau dengan harta. Saya dengar Pak Wiryo dikambinghitamkan petinggi yang korupsi. Kasihan, tapi itu risiko perbuatannya sendiri.”

Pak Wahyudi menanggapi, “Iya Bu, perbuatan tercela pasti akhirnya tidak akan manis.”

Contoh Teks Anekdot beserta Abstraksi 4

Abstraksi

Alumni SMA Budi Pekerti sedang mengadakan reuni di sebut rumah makan.

Di antara pesertanya ada Niken yang belum juga menikah meski umurnya sudah hampir 30 tahun, sementara teman-temannya lain kebanyakan sudah menikah dan punya anak.

Orientasi

“Ken, kamu nggak ada pikiran buat nikah gitu? Cewek ngapain kejar karier tinggi-tinggi. Nanti cowoknya minder,” celetuk Mia.

Niken hanya tersenyum, dia tahu sifat Mia dari dulu memang tidak berubah. Dia suka mencari kelemahan orang agar dirinya terlihat lebih baik.

Krisis

“Kamu tuh cari yang gimana lagi? Jangan ketinggian standarnya.” Tanpa ragu Mia terus memojokkan Niken.

Mia lalu berhaha-hihi dengan teman-temannya tanpa memikirkan perasaan Mia.

Reaksi

Mia tertawa dan berkata, “Ya harus pilih-pilih dong. Soalnya kan buat seumur hidup. Nikah itu hal sakral. Eh, tapi mungkin buatmu enggak ya. Udah nikah berapa kali, Mi?”

Mia tercekat karena pernikahannya yang gagal malah diungkit Niken.

“Apa sih, Ken. Kamu jahat banget malah ungkit-ungkit lukaku. Biarin aku udah janda berkali-kali, tapi kan aku laku. Nggak kayak kamu yang nggak laku-laku!”

Mia pun segera meninggalkan tempat itu dengan perasaan kesal

Koda

“Cih, hobi banget playing victim,” komentar Lukas yang ada di sebelah Niken.

Mia berbisik, “Nggak tahu aja dia kalau kita bakal nikah bulan depan dank e acara ini buat sebar undangan.”

Contoh Teks Anekdot beserta Abstraksi 5

Abstraksi

Rima dan Satya memutuskan Satya yang akan mengasuh anak dan mengurus rumah sambil bekerja sebagai designer freelance, sementara Rima bekerja full di kantor.

Orientasi

“Lo ada di rumah terus akhir-akhir ini?” tanya Rio. Saat ini mereka sedang nongkrong di kafe.

“Iya, soalnya gue resign dari kerjaan kemaren dan milih freelance aja,” jawab Satya.

“Ngapain? Kan kerjaan lo enak, gajinya juga gede,” komentar Rio tak terima.

“Tapi buat apa kalau gue malah stres sampai hampir gila?” timbal Satya

Krisis

“Aneh aja, Sat. Bini lo baru dapet promosi, tapi lo malah resign. Emang harga diri lo sebagai laki-laki nggak terluka liat bini lo lebih sukses dari lo?” tanya Rio.

“Ya enggak, lah. Emang dengan gue di rumah, gue nggak bisa nafkahin anak bini? Kan gue masih kerja dan masih ada investasi. Sekarang saatnya gue menikmati hidup, Yo.”

Reaksi

“Tapi lo nggak takut dicap laki mokondo?” Rio belum menyerah menginterogasi sahabatnya.

Koda

“Bodo amat sama orang lain. Lagian gue enjoy di rumah sama anak-anak. Gue jadi nggak kehilangan momen sama mereka. Gue bahagia banget sekarang.”

Penutup

Itulah contoh teks anekdot beserta abstraksi yang sudah kami susun.

Abstraksi membantu kita memahami pesan atau tujuan dari sebuah cerita anekdot, sementara orientasi memberikan konteks tentang siapa, apa, dan di mana cerita tersebut terjadi.

Krisis menciptakan ketegangan dalam cerita, reaksi memberikan penyelesaian atau pelajaran yang berharga, dan koda mengakhiri cerita dengan baik.

Dengan pemahaman yang mendalam tentang struktur dan elemen-elemen ini, kami harap, kamu bisa menulis teks anekdot dengan lebih baik. 


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta